Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat siang ibu dan teman-teman, sebelumnya izin memperkenalkan diri,
Nama : Valentina Sukma Ayu
NPM : 2213023021
Kelas : 3A
Progam Studi : Pendidikan Kimia
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Izin menanggapi dan menganalisis video 1 dan 2 pada pertemuan 2.
Analisis Video 1
Ribbie Handmade yang berlokasi di Desa Klumpit, Kecamatan Gebok, Kabupaten Kudus, merupakan produsen konveksi di daerah Kudus yang terkenal dengan souvenirnya seperti bantal, mukena, gamis, masker, dan lain-lain. Usaha tersebut dirintis oleh seorang perempuan bernama Maulida Arifyani sejak masa kuliahnya pada tahun 2010. Modal yang digunakan hanya dari kain perca dan uang sebesar Rp. 70.000 untuk membeli alat-alatnya. Proses dari pembuatan bisnis konveksi ini yaitu dengan menggambar terlebih dahulu lalu di gunting, dan kemudian di bordir. Hasilnya kemudian dibuat berbagai produk, seperti yang ditunjukkan pada video yaitu bantal, mukena, gamis, masker, dan lain-lain.
Perintis bernama Maulida Arifyani ini memiliki kemampuan dalam berwirausaha. Beliau memiliki kreativitas dan inovasi untuk menciptakan suatu produk yang baru dan berbeda dengan produk-produk yang lainnya. Produk yang dihasilkan ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu kain yang di bentuk dengan pola-pola dan kemudian di bordir, sehingga hasilnya lebih menarik dan peluang pasarnya lebih besar. Beliau juga mampu mempertahankan usahanya dan mengembangkan usahanya dengan mengikuti kemauan pasar. Sebagai contoh ketika masa pandemi Ribbie Handmade memproduksi masker, dimana masker pada saat itu sangat dibutuhkan oleh banyak konsumen.
Pemasaran produk dari Ribbie Handmade yaitu dengan membuka toko secara online seperti di Shoppe, dan aplikasi pendukung lainnya untuk melakukan promosi seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Mereka juga mencari reseller dari berbagai daerah yang ada di Indonesia dan juga luar negeri seperti Malaysia, sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal hingga ke luar negeri.
Analisis Video 2
Cara mengkonstruksi sebuah ide bisnis yang inovatif yaitu dengan menggunakan rumus. Rumus atau formula dari konstuksi ini merupakan hasil dari pengamatan penulis yaitu Bayu Sindhu mengenai bagaimana para wirausaha menghasilkan sebuah bisnis dan ide bisnis yang inovatif. Rumus tersebut adalah sebagai berikut :
Y + (-k + s) = I
Dimana Y adalah produk hari ini, -k adalah kekurangan dari produk tersebut, +s adalah solusi yang ditawarkan atas kekurangan dari produk tersebut, dan I adalah inovasi. Dalam model tersebut mensyaratkan kondisi –k (kekurangan) harus lebih kecil daripada s (solusi yang ditawarkan) atau dapat ditulis –k < s. Karena jika –k = s maka tidak akan menjadi inovasi, hanya menjadi produk yang biasa saja.
Sebagai contoh yaitu gojek, gojek merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada yaitu ojek-ojek pangkalan. Namun pada produk tersebut terdapat kekurangan yaitu aksesibilitas pelanggan yang kurang terhadap layanan ojek tersebut. Ketika pelanggan ingin naik ojek maka pelanggan tersebut harus datang ke pangkalan, tanpa ke pangkalan maka pelanggan tidak bisa naik ojek. Dari kekurangan tersebut kemudian ojek menawarkan solusi, solusi yang ditawarkan oleh gojek yaitu kemudahan aksesibilitas. Gojek mencoba mengatasi kekurangan kelemahan aksesibilitas pelanggan terhadap layanan ojek dengan cara memanfaatkan teknologi informasi berupa smartphone, sehingga pelanggan tidak perlu datang ke pangkalan.
Contoh lainnya yaitu penjual martabak manis di pinggir jalan yang hanya menjual varian rasa martabak yang monoton. Dari kekurangan tersebut kemudian penjual mertabak menawarkan solusinya, yaitu varian rasa yang kaya dan diberi topping serta menyediakan user experience sehingga orang tidak perlu mengantri di pinggir jalan, dan tempat menjadi lebih nyaman. Atau dapat juga pada martabak diberi packaging yang unik agar berbeda dengan kemasan yang sebelumya sehingga solusi yang ditawarkan lebih besar daripada kekurangan dari produk tersebut.
Namun rumus formula tersebut belum tentu memastikan bahwa ide bisnis dapat berjalan lancar. Sehingga, dimunculkan rumus atau formula yang sedikit berbeda dengan sebelumnya, yaitu sebagai berikut :
Y + {[-ka.A] + [sa.A]} = I
Dapat dilihat pada rumus tersebut yang berbeda yaitu adanya (a.A) atau anxiety index atau dapat disebut keresahan. Maksudnya yaitu apakah kekurangan yang dimikiki oleh produk tersebut meresahkan banyak konsumen atau tidak.
Sebagai contoh, warna mie ayam yang hanya biasa-biasa saja yaitu kuning atau putih kemudian sekelompok orang menemukan inovasi baru yaitu dengan menawarkan mie ayam yang berwarna-warni. Namun solusi yang ditawarkan tidak tepat dan konsep identifikasi juga meleset sehingga produk yang ditawarkan tidak laku di pasaran. Hal tersebut dikarenakan warna mie yang monoton atau begitu saja bukan merupakan keresahan banyak orang.
Jadi kesimpulannya yaitu ide bisnis yang inovatif harus di identifikasi dengan teliti supaya tidak salah konsep, sehingga produk yang ditawarkan dapat laku di pasaran.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat siang