གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ RAMADYA VINTIKA LARAS 2213053264

Nama : Ramadya Vintika Laras
Npm : 2213053264
Kelas : 3G
Analisis Vidio 1

Judul :" Pentingnya Pendidikan Moral untuk Sekolah Dasar"
Oleh : Karnia Cahyani


Pada vidio tersebut dapat saya analisis bahwa Pendidikan moral merupakan suatu proses yang digunakan untuk menanamkan baik dan buruknya perbuatan untuk mencapai kedewasaan. Pendidikan moral penting untuk anak-anak di tingkat Sekolah Dasar karena mereka harus memiliki sikap atau perilaku yang baik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Penyebab Penurunan Moral Pada Anak
Di dalam video terdapat dua kasus sebagai contoh penurunan moral pada anak yaitu :
-Perundungan di Sekolah
Perundungan seringkali terjadi di lingkungan sekolah dilakukan oleh anak-anak tingkat Sekolah Dasar baik itu dilakukan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Keruntuhan yang dimaksud yaitu menyakiti korban secara fisik maupun sosial.
-Kekerasan Fisik dalam Keluarga
Kekerasan fisik dalam keluarga seringkali dilakukan oleh saudara kandung di rumah kepada saudara yang lainnya. Terkadang kekerasan fisik dalam keluarga dilakukan oleh anak-anak yang masih dibawah umur.
peranan orang tua dan guru sangat penting untuk memberikan pendidikan moral kepada anak. Orang tua sangat berperan penting mendidik anak di lingkungan keluarga maupun masyarakat sedangkan guru berperan untuk memperkaya dan memperkokoh kepribadian anak.
Dalam upaya mewujudkan nilai-nilai moral melalui pendidikan moral harus dilaksanakan agar pendidikan moral menjadi maksimal. Pendidikan moral harus diajarkan sejak dini oleh orang tua peserta didik karena orang tua merupakan tokoh penting bagi anak-anak yang biasanya mengikuti sikap atau perilaku dari orang tua mereka sendiri.
Nama : Ramadya Vintika Laras
Npm : 2213053264
Kelas : 3G
Jurnal 2
Judul : "PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA"
Penulis : Fahrudin
Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

Pada jurnal tersebut Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya, Baik buruknya anak anak di masa yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Peranan Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Kemudian, Banyak sekali faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak yang dapat menyeret mereka pada dekadensi moral. Menurut Zakiyah Darajat (1971: 45-46), di antara faktor-faktor kemerosotan moral tersebut, yang terpenting adalah:
- Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
-Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
-Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
-Suasana rumah tangga yang kurang baik.
-Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
-Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, keseniankesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
- Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan
-Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi
-Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
Nama : Ramadya Vintika Laras
Npm : 2213053264
Kelas : 3G
Jurnal 1

Judul : "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH"
Penulis : Rukiyati (rukiyati@uny.ac.id)
Kata kunci : tujuan pendidikan, nilai moral, sekolah, komprehensif


A.Pembahasan
Setelah saya membaca jurnal tersebut bahwa Pendidik Moral di Sekolah
Pendidik tentu saja sangat strategis untuk membentuk moral siswa yang baik . Peserta didik belajar wacana tentang organisasi umum dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks inilah, pendidik berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Oleh karena pendidik adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula.
Kemudian pada Materi Pendidikan Moral
pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Zuriah, 2010). Terdapat Metode Pendidikan Moral Kirschenbaum (1995: 31) mengusulkan 100 cara atau metode pendidikan moral, yang dipayungi dalam lima kategori besar metode pendidikan moral yaitu penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, modeling nilainilai dan moralitas, fasilitasi nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral, pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah.
Maka, ada metode lain yang lebih sesuai yaitu inkulkasi atau penanaman nilai :
a. Inkulkasi nilai
b. Metode keteladanan
c. Metode klarifikasi nilai
d. Metode fasilitasi nilai
e. Metode keterampilan nilai moral selanjutnya terdapat
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Tujuan pendidikan nilai meliputi tiga kawasan, yakni penalaran nilai/moral, perasaan nilai/moral dan perilaku nilai/moral. Maka, evaluasi pendidikan nilai juga mencakup tiga ranah tersebut. berupa evaluasi penalaran moral, evaluasi karakteristik afektif, dan evaluasi perilaku (Darmiyati, 2009: 51). Evaluasi pendidikan moral sebenarnya yang terakhir dan sangat penting adalah perilaku.
Nama : Ramadya Vintika Laras
Npm : 2213053264

Judul : "Pendidikan Moral Di Sekolah Dasar," dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral adalah upaya yang direncanakan untuk mengubah sikap, perilaku, dan tindakan peserta didik agar mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai moral dan norma.
Terdapat tahapan perkembangan moral yang melibatkan berbagai usia anak:

1.Pada usia 6-12 bulan, anak mulai membuat komitmen dan menjadi patuh sebagai awal disiplin.
2.Pada usia 12-18 bulan, anak mengembangkan komitmen dan patuh sesuai dengan situasi awal, seperti pengertian objek sejajar.
3.Pada usia 18-30 bulan, anak mulai menunjukkan perilaku seperti menolong, merasa bersalah, dan berempati.
Pada usia 30-36 bulan, agresi fisik mulai berkurang.
5.Pada usia 3-4 tahun, altruisme dan perilaku menolong menjadi lebih umum, dengan motif mungkin untuk mendapatkan pujian.
6.Pada usia 4-6 tahun, penalaran moral menjadi lebih fleksibel.
7.Pada usia 7-8 tahun, jenis permusuhan berkurang.
8.Pentingnya identitas gender dalam perkembangan moral anak sekolah dasar menunjukkan bahwa guru sebaiknya mengajarkan siswa tentang identitas gender agar perilaku mereka sesuai dengan usia dan norma yang berlaku.

Beberapa permasalahan dalam pendidikan moral mencakup:

Hilangnya kejujuran, yang dapat diatasi dengan mengajarkan anak untuk bersikap jujur dan percaya diri.
Hilangnya rasa tanggung jawab, yang dapat diatasi dengan mengajarkan anak untuk bersikap tanggung jawab, seperti menyelesaikan tugas di depan kelas.
Rendahnya disiplin, yang dapat diperbaiki dengan pendekatan yang lebih tegas dari guru dan kepala sekolah.
Kurangnya kemampuan bekerja sama, yang bisa diatasi dengan membiasakan anak terlibat dalam kerjasama dan berperan aktif dalam aktivitas kelompok.
Mengambil hak orang lain, yang dapat dihindari dengan mengajarkan anak untuk menghormati hak milik orang lain dan menerima apa yang mereka miliki
Nama : Ramadya Vintika Laras
Npm : 2213053264

Analisis Vidio 1

Judul : "Pendidikan Moral Tanggungjawab Diri dalam Keluarga"

Setelah saya melihat vidio tersebut dapat saya simpulkan bahwa di dalam rumah, terdapat beberapa tanggung jawab yang biasanya diemban, yaitu:

1.Mendengarkan nasihat dari ayah: Sebagai contoh, sebagai anak, kita diharapkan untuk mendengarkan nasihat ayah, mengingat bahwa ayah memiliki pengalaman yang lebih luas dan pengetahuan tentang apa yang baik dan buruk untuk kehidupan kita.

2.Menemani kakak: Misalnya, kita diharapkan untuk menemani kakak saat mereka pergi, demi saling menjaga dan memahami kondisi masing-masing.

3.Menjaga keselamatan adik atau kakak: Ini mencakup perhatian terhadap keselamatan adik, sehingga mereka tetap aman dan terlindungi.

4.Membantu ibu: Sebagai contoh, membantu ibu dengan tugas-tugas rumah tangga seperti mencuci, memasak, dan melipat pakaian, serta tugas lainnya.

5.Tanggung jawab merupakan aspek yang sangat penting karena dapat membantu menciptakan harmoni dalam keluarga. Beberapa manfaat dari pelaksanaan tanggung jawab dalam keluarga meliputi:

-Membangun hubungan keluarga yang erat.
-Menjamin keselamatan keluarga.
-Mengurangi beban tugas keluarga.
-Membuat keluarga merasa bangga.

Simpulan ini menggambarkan pentingnya tanggung jawab dalam menjaga keharmonisan dan kesejahteraan keluarga