Analisis Jurnal 2
Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Identitas Jurnal
Judul : Problematika Moral Bangsa Terhadap Etika Masyarakat
Penulis : Kanesa Putri dan Muhammad Eko Maryana
Vol,no, halaman : vol 3, no 3, hal 17-27
Tahun : 2021
A. Pendahuluan
Peran sentral moral dalam membentuk karakter individu dan kelompok, terutama dalam kerangka Pancasila sebagai landasan perilaku bangsa Indonesia. Teori humanisme diakui sebagai dasar yang menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengarahkan dirinya menuju tujuan positif dan rasional. Pendidikan dianggap sebagai usaha untuk membentuk individu yang bermoral dalam konteks masyarakat Indonesia yang kaya akan pluralisme budaya. Keterkaitan antara moral, etika, dan norma dalam kehidupan masyarakat Indonesia menjadi pusat perhatian. Penegakan hukum etika diusulkan sebagai solusi untuk menjaga moral bangsa, dengan menggarisbawahi perbedaan antara hukum yang bersifat formal dan etika yang lebih bersifat sopan santun. Penutupan pendahuluan menggambarkan kekhawatiran terkait kurangnya kesesuaian etika dalam masyarakat, khususnya di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, dan menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai "Problematika Moral Bangsa Terhadap Etika Masyarakat di Kampung Cijambe Girang, Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi."
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan menerjemahkan data sosial dan mengungkap hubungan antar variabel, serta menemukan fakta baru dan dampaknya pada lingkungan. Pendekatan kualitatif menempatkan landasan teori sebagai panduan untuk menjaga fokus penelitian sesuai dengan realitas lapangan. Data primer diperoleh melalui observasi langsung, khususnya dari pihak yang terlibat dalam masalah di Kampung Cijambe Girang. Data sekunder diperoleh melalui penelusuran literatur yang relevan dengan permasalahan penelitian. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan memanfaatkan teori sebagai alat bantu untuk memahami fakta di lapangan. Pendekatan ini bertujuan menghasilkan informasi empiris faktual tentang etika masyarakat di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi.
C. Pembahasan
Pembahasan jurnal ini membahas penegakan hukum terhadap pelanggaran etika di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi, dengan menekankan pada nilai-nilai dasar perilaku atau etika yang diakui sebagai norma di masyarakat. Dalam konteks ini, etika dipahami sebagai sopan santun dan kesusilaan yang sangat terkait dengan moral. Ahli seperti Dian Ibung menekankan bahwa moral mengatur perilaku individu, sementara Aristoteles membagi etika menjadi Terminus Technikus dan Manner And Custom. Penerapan teori utilitarianisme oleh Bentham dalam ilmu hukum dijelaskan, di mana kebaikan atau buruknya hukum diukur dari baik atau buruknya norma yang dihasilkan dan dampak penerapannya. Pembahasan juga mencakup perlindungan hukum terhadap korban kekerasan seksual, dengan membahas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 dan Undang-Undang No. 13 Tahun 2006. Krisis mentalitas masyarakat saat ini dianggap sebagai bagian dari krisis multidimensional, dan kurangnya regulasi terhadap etika dalam bermasyarakat dianggap sebagai penyebab hilangnya etika dan moral, terutama pada generasi muda di era globalisasi. Penegakan hukum terhadap etika dan moral masyarakat diusulkan melalui pemahaman terhadap kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan, dengan merujuk pada tiga unsur penting dalam penegakan hukum: kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan.
Upaya internal (dari dalam) untuk meningkatkan moral bangsa yang dibahas mencakup tiga langkah utama, yaitu meningkatkan peran keluarga dalam membentuk moral, menciptakan lingkungan yang kondusif dalam masyarakat, dan mengendalikan penggunaan teknologi. Selain itu, upaya eksternal melibatkan implementasi pendidikan karakter di sekolah, penyelenggaraan seminar tentang kesadaran hukum, penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam masyarakat, dan tindakan pemerintah.
D. Penutup
Penutup jurnal membahas pentingnya memahami etika dan moral dalam masyarakat, menegaskan bahwa ini bukanlah masalah sepele dan membutuhkan perhatian serius. Dampak perubahan zaman terhadap etika dan moral dianggap kompleks dan mampu mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat. Perubahan ini dapat menyebabkan pelemahan etika dan moral yang berasal dari tradisi nenek moyang, sehingga perlu adanya pencegahan dan pembuatan aturan untuk memastikan keberlanjutan etika dan moral bangsa Indonesia, khususnya di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi, agar tidak hilang terkubur oleh zaman. Penutup menegaskan bahwa etika dan moral yang baik telah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan hal ini perlu terus dijaga sebagai identitas bangsa
Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Identitas Jurnal
Judul : Problematika Moral Bangsa Terhadap Etika Masyarakat
Penulis : Kanesa Putri dan Muhammad Eko Maryana
Vol,no, halaman : vol 3, no 3, hal 17-27
Tahun : 2021
A. Pendahuluan
Peran sentral moral dalam membentuk karakter individu dan kelompok, terutama dalam kerangka Pancasila sebagai landasan perilaku bangsa Indonesia. Teori humanisme diakui sebagai dasar yang menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengarahkan dirinya menuju tujuan positif dan rasional. Pendidikan dianggap sebagai usaha untuk membentuk individu yang bermoral dalam konteks masyarakat Indonesia yang kaya akan pluralisme budaya. Keterkaitan antara moral, etika, dan norma dalam kehidupan masyarakat Indonesia menjadi pusat perhatian. Penegakan hukum etika diusulkan sebagai solusi untuk menjaga moral bangsa, dengan menggarisbawahi perbedaan antara hukum yang bersifat formal dan etika yang lebih bersifat sopan santun. Penutupan pendahuluan menggambarkan kekhawatiran terkait kurangnya kesesuaian etika dalam masyarakat, khususnya di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, dan menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai "Problematika Moral Bangsa Terhadap Etika Masyarakat di Kampung Cijambe Girang, Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi."
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan menerjemahkan data sosial dan mengungkap hubungan antar variabel, serta menemukan fakta baru dan dampaknya pada lingkungan. Pendekatan kualitatif menempatkan landasan teori sebagai panduan untuk menjaga fokus penelitian sesuai dengan realitas lapangan. Data primer diperoleh melalui observasi langsung, khususnya dari pihak yang terlibat dalam masalah di Kampung Cijambe Girang. Data sekunder diperoleh melalui penelusuran literatur yang relevan dengan permasalahan penelitian. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan memanfaatkan teori sebagai alat bantu untuk memahami fakta di lapangan. Pendekatan ini bertujuan menghasilkan informasi empiris faktual tentang etika masyarakat di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi.
C. Pembahasan
Pembahasan jurnal ini membahas penegakan hukum terhadap pelanggaran etika di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi, dengan menekankan pada nilai-nilai dasar perilaku atau etika yang diakui sebagai norma di masyarakat. Dalam konteks ini, etika dipahami sebagai sopan santun dan kesusilaan yang sangat terkait dengan moral. Ahli seperti Dian Ibung menekankan bahwa moral mengatur perilaku individu, sementara Aristoteles membagi etika menjadi Terminus Technikus dan Manner And Custom. Penerapan teori utilitarianisme oleh Bentham dalam ilmu hukum dijelaskan, di mana kebaikan atau buruknya hukum diukur dari baik atau buruknya norma yang dihasilkan dan dampak penerapannya. Pembahasan juga mencakup perlindungan hukum terhadap korban kekerasan seksual, dengan membahas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 dan Undang-Undang No. 13 Tahun 2006. Krisis mentalitas masyarakat saat ini dianggap sebagai bagian dari krisis multidimensional, dan kurangnya regulasi terhadap etika dalam bermasyarakat dianggap sebagai penyebab hilangnya etika dan moral, terutama pada generasi muda di era globalisasi. Penegakan hukum terhadap etika dan moral masyarakat diusulkan melalui pemahaman terhadap kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan, dengan merujuk pada tiga unsur penting dalam penegakan hukum: kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan.
Upaya internal (dari dalam) untuk meningkatkan moral bangsa yang dibahas mencakup tiga langkah utama, yaitu meningkatkan peran keluarga dalam membentuk moral, menciptakan lingkungan yang kondusif dalam masyarakat, dan mengendalikan penggunaan teknologi. Selain itu, upaya eksternal melibatkan implementasi pendidikan karakter di sekolah, penyelenggaraan seminar tentang kesadaran hukum, penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam masyarakat, dan tindakan pemerintah.
D. Penutup
Penutup jurnal membahas pentingnya memahami etika dan moral dalam masyarakat, menegaskan bahwa ini bukanlah masalah sepele dan membutuhkan perhatian serius. Dampak perubahan zaman terhadap etika dan moral dianggap kompleks dan mampu mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat. Perubahan ini dapat menyebabkan pelemahan etika dan moral yang berasal dari tradisi nenek moyang, sehingga perlu adanya pencegahan dan pembuatan aturan untuk memastikan keberlanjutan etika dan moral bangsa Indonesia, khususnya di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi, agar tidak hilang terkubur oleh zaman. Penutup menegaskan bahwa etika dan moral yang baik telah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan hal ini perlu terus dijaga sebagai identitas bangsa