Posts made by RAMADYA VINTIKA LARAS 2213053264

Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Menanamkan nilai dan moral di dalam lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam membentuk karakter yang baik pada seseorang. Cara-cara untuk melakukan penanaman ini melibatkan memberikan contoh nyata, menjalankan komunikasi terbuka, dan menerapkan pendekatan yang konsisten.

Dalam lingkungan keluarga, orang tua memiliki peran utama sebagai contoh yang signifikan. Penanaman nilai dan moral di keluarga dapat diawali dengan melibatkan anak dalam diskusi moral, misalnya membahas hal-hal kecil seperti adab saat makan, norma minum, dan kewajiban membersihkan rumah. Selain itu, dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai tersebut dan memberikan penghargaan saat perilaku positif terjadi, seperti ketika anak bangun pagi dan merapikan kamar, hal ini dapat memperkuat pembelajaran moral.

Di lingkungan sekolah, pendidik dapat mengintegrasikan nilai dan moral ke dalam kurikulum. Metode pengajaran interaktif, studi kasus, dan kegiatan ekstrakurikuler yang menitikberatkan pada kerjasama dan tanggung jawab dapat terbukti efektif.

Dalam masyarakat, pendidik dan orang tua memiliki peran penting dalam membimbing anak. Sebagai contoh, mengajak peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti atau mengajarkan prinsip membuang sampah pada tempatnya di lingkungan sekitar anak.

Strategi yang tepat melibatkan menciptakan lingkungan yang mendukung, memberikan konsekuensi yang konsisten terhadap perilaku, dan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan moral. Penguatan positif, seperti memberikan penghargaan untuk tindakan moral, juga dapat mendorong pembiasaan nilai. Proses penanaman nilai merupakan usaha berkelanjutan, dan keterlibatan orang tua, guru, dan masyarakat secara konsisten dapat memastikan bahwa nilai dan moral yang ditanamkan menjadi bagian integral dari kepribadian anak, membentuk dasar untuk kehidupan yang memiliki makna.
Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Analisis jurnal 2
Dari jurnal yang berjudul "pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral pada siswa SMP negeri kota Pekan baru berdasarkan pendidikan orang tua" dapat disimpulkan bahwa Penelitian ini mencoba untuk menyelidiki pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral siswa SMP Negeri di Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua. Populasi penelitian mencakup 40 SMP Negeri di Kota Pekanbaru dengan total 1600 siswa, sedangkan sampel penelitian terdiri dari 9 SMP dengan 360 siswa. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif seperti mean dan standard deviation, serta analisis inferensi menggunakan regresi melalui program SPSS18.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan dari pengetahuan moral terhadap perilaku moral siswa kelas VIII SMP di Kota Pekanbaru yang dipengaruhi oleh pendidikan orang tua. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang hubungan antara pengetahuan moral dan perilaku moral siswa di tingkat tersebut.

Pendahuluan penelitian memberikan gambaran tentang kompleksitas tantangan moral yang dihadapi generasi muda dalam menghadapi era globalisasi dan informasi yang luas. Pembangunan karakter menjadi elemen penting dalam pendidikan untuk merespons krisis keteladanan di kalangan pemimpin bangsa. Faktor-faktor seperti keteladanan guru, orang tua, dan masyarakat turut berkontribusi dalam membentuk moralitas siswa.

Konsep dasar moral dan karakter diuraikan, dengan penekanan pada enam karakter utama: Respect, Responsibility, Citizenship-Civic Duty, Fairness, Caring, dan Trustworthiness. Pemahaman karakter melibatkan pengetahuan moral, penalaran moral, dan perilaku moral. Pengetahuan moral mencakup kesadaran moral, nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri.

Analisis kemudian memfokuskan pada pengetahuan moral dan perilaku moral, menyajikan enam aspek pengetahuan moral yang mencakup kesadaran moral, pengetahuan nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri. Selanjutnya, tiga faktor perilaku moral dijelaskan sebagai kompetensi, kehendak, dan kebiasaan.

Penulis menekankan bahwa pendidikan nilai atau moral harus melibatkan seluruh aspek pengetahuan moral dan perasaan moral. Pembentukan karakter dan moralitas membutuhkan pengalaman nyata dan latihan untuk membiasakan perilaku moral yang baik. Kesadaran akan pentingnya nilai-nilai moral dan komitmen terhadap perilaku moral dapat menjadi kontrol internal yang efektif.

Pentingnya peran orang tua dalam mendidik karakter anak diakui, dan penelitian ini menyuguhkan konsep bahwa pendidikan moral harus melibatkan seluruh spektrum pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Sebagai penutup, penelitian ini menggarisbawahi bahwa pengetahuan moral yang dimiliki siswa perlu disertai dengan perasaan moral yang kuat dan tindakan nyata untuk membentuk karakter yang baik
Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Analisis jurnal 1
Dari jurnal tersebut dapat saya simpulkan pentingnya peran pemuda, khususnya kalangan milenial, dalam membentuk masa depan suatu bangsa tidak dapat dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, para Dosen Agama Universitas Pamulang merespons fenomena semakin menjauhnya agama dari kehidupan bermasyarakat, terutama di lingkungan MTs Insan Madani Kp. Rahong Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Fenomena ini dipicu oleh perkembangan teknologi digital yang merambah ke berbagai aspek kehidupan di era digital.

Dalam menanggapi permasalahan ini, tim pengabdian kepada masyarakat program studi Manajemen Universitas Pamulang, yang terdiri dari para Dosen Agama, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema "Menangkal Degradasi Moral di Era Digital bagi Kalangan Milenial." Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dengan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk Yayasan Sasmita Jaya, dosen Program Studi Manajemen, dan pengurus di Mts Insan Madani.

Hasil kegiatan ini melibatkan penyelenggaraan pelatihan yang berhasil memberikan bekal softskill kepada anak-anak remaja di Mts Insan Madani. Materi pelatiha
Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Analisis vidio 6
Dari vidio yang berjudul "Penerapan Nilai Moral Pancasila di Lingkungan Keluarga" dapat disimpulkan

Dalam sebuah desa bernama Desa Makmur, hidup seorang ibu dengan dua orang anak, Ibu Lala, anak yang rendah hati dan sopan santun bernama Caca, dan kakaknya yang angkuh dan egois bernama Santi. Meskipun mereka tinggal bersama, terdapat konflik di antara keduanya.

Ibu Lala meminta Santi untuk mengantarkannya ke pasar, tetapi Santi menolak dengan alasan tidak sempat. Kemudian, Caca menawarkan diri untuk mengantarkan ibunya ke pasar, yang disetujui oleh Ibu Lala. Namun, kekhawatiran muncul ketika Santi tidak pulang hingga larut malam.

Caca, adik Santi, memutuskan untuk mencari kakaknya. Setelah beberapa usaha, Caca berhasil menghubungi Santi yang mengaku berada di rumah temannya dan dalam keadaan mabuk. Santi pulang ke rumah dengan kondisi mabuk, membuat Ibu Lala gelisah dan kecewa.

Keesokan harinya, setelah Ibu Lala mencoba untuk mengajak Santi bersembahyang, Santi menolak dengan tegas. Caca datang menemui ibunya dan menceritakan bahwa Santi tidak mau ikut serta dalam kegiatan tersebut. Meskipun Ibu Lala merasa sedih, Caca mencoba membujuk kakaknya.

Pada akhirnya, Santi tetap enggan berubah, dan Caca memberikan dukungan kepada ibunya untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Meskipun ada konflik dan ketidaksetujuan di dalam keluarga, Caca tetap berusaha menjaga keharmonisan dan memberikan dukungan kepada ibunya.
Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Analisis vidio 5
Dari vidio yang berjudul "Pentinganya nilai moral Pancasila dalam lingkungan kampus"dapat disimpulkan vidio tersebut membahas pandangan tentang peran kampus dalam membentuk karakter mahasiswa serta pentingnya nilai-nilai moral Pancasila dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia. Pembicara menjelaskan bahwa setiap kampus di Indonesia berusaha mencetak generasi muda yang berakhlak dan berjiwa kritis dengan mengajarkan norma dan hukum yang berlaku. Pendidikan Pancasila dianggap penting dalam membangun jiwa nasionalis dan bermoral.

Pembicara menyoroti bahwa pendidikan moral Pancasila tidak hanya sebatas pemahaman konseptual, tetapi juga harus dihayati oleh mahasiswa. Penyerapan nilai-nilai moral Pancasila diarahkan untuk berjalan secara manusiawi dan alamiah, dan bukan hanya melalui proses indoktrinasi mata kuliah kewarganegaraan.

Selanjutnya, vidio tersebut membahas tantangan moral yang dihadapi oleh mahasiswa dan masyarakat, seperti vandalisme, kekerasan, mencuri, mencontek, ketidakhormatan terhadap pejabat publik, kekejaman, menyerang keyakinan orang lain, bicara kasar, pemerkosaan, pelecehan seksual, hingga perilaku merusak diri seperti narkoba. Pembicara menekankan pentingnya menghargai perbedaan dan memperbaiki karakter mahasiswa dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pendidikan karakter yang khas di Indonesia.

Secara keseluruhan, vidio ini mengandung pemahaman mendalam tentang peran pendidikan moral dan nilai-nilai Pancasila dalam membentuk karakter mahasiswa serta menanggapi berbagai tantangan moral yang dihadapi oleh mereka dalam lingkungan kampus dan masyarakat.