Nama : Ramadya vintika Laras
NPM : 2213053264
Analisis Jurnal 2
Identitas Jurnal
Judul : "PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT ILMU DAN IMPLIKASI
TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI"
Nama Penulis : Syarifuddin
Abstrak
Abstrak dalam jurnal ini dituliskan dalam bahasa Indonesia. Dimana dijelaskan bahwa dalam artikel ini berisi tentang penjabaran Pancasila sebagai Filsafat Ilmu dan implikasinya pada perkembangan IPTEK.
Kata kunci : Pancasila, Filsafat Ilmu, Ilmu pengetahuan dan
Teknologi.
Pendahuluan
Saat ini banyak berkembang pandangan pandangan ideologi yang menginginkan perubahan bentuk pemerintahan dan mempertanyakan keberadaan pancasila sebagai sistem ideologi bangsa Indonesia. Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia tidak dapat dilupakan dan diremehkan begitu saja. Para tokok pejuang bangsa telah menuangkan pikirannya untuk merumuskan Ideologi bangsa Indonesia.Pancasila merupakan wujud dari unsur unsur yang ada di Nusantara .Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia telah bersifat final, sehari setelah Proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Soekarno dan Hatta. Pancasila harus menjadi dasar dalam pengembangan ilmu dan teknologi.Perkembangan IPTEK yang sangat pesat menyebabkan terlalu
mudahnya informasi dari seluruh penjuru dunia masuk ke dalam bangsa kita.Maka sangat penting pancasila sebagai
pegangan atau pedoman untuk filter berbagai perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi yang ada saat ini.
Konsep Dasar Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta : panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.Pancasila merupakan falsafah dan pedoman hidup bangsa indonesia
dari hasil pemikiran yang mendalam yang dilakukan oleh anak bangsa.Menurut Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turuntemurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat.
Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi,yakni falsafah bangsa Indonesia(Sunoto, 1991). Pancasila merupakan hasil dari berbagai macam pemikiran yang lahir dari budaya nusantara. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pancasila adalah pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik dan juga sebagai dasar falsafah negara indonesia yang lahir dari pemikiran mendalam yang dilakukan oleh anak bangsa dengan tujuan untuk dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,lambang kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Pancasila sebagai Filsafat Ilmu
Pancasila merupakan
dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. Menurut Friedrich Hegel bahwa hakekat filsafat ialah satu sinthese fikiran yang lahir dari pada antithese fikiran.sedangkan menurut Muhtar Filsafat dapat diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam, dan ingin melihat dari segala segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan (Muhtar Latif, 2014). Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pancasila merupakan bagian dari filsafat ilmu. Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai filsafat ilmu
mengandung nilai ganda, yaitu harus memberikan landasar teoritik (dan
normatif) bagi penguasaan dan pengembangan iptek dan menetapkan
tujuan; dan nilai instrinsik tujuan iptek dilandasi oleh nilai mental
kepribadian dan moral manusia (Syam, 2006). Pancasila sebagai filsafat ilmu memungkinkan masyarakat dapat memikirkan masalah-masalah dasar
hidupnya secara rasional dengan bahasa,wawasan dan argumentasi yang
universal. Dengan demikian, Pancasila sebagai filsafat dapat membuka cakrawala bagi diskusi secara terbuka terhadap masalah-masalah dan
sekaligus secara kritis terhadap penyempitan-penyempitan ideologis. Pancasila sebagai ilmu
pengetahuan harus dikembangkan demi ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan juga harus dapat menjawab berbagai persoalan hidup. Pancasila yang terdiri dari lima sila, merupakan bentuk akumulasi proses pemecahan masalah kehidupan bangsa Indonesia dalam kehidupan seharihari, berbangsa dan bernegara.
Implikasi sila-sila dalam Pengembangan IPTEK
1. Ketuhanan yang maha esa
Nilai-Nilai Pancasila
Menurut Soedjadi pada sila KeTuhanan yang maha Esa adalah:
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan yang maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat menghormati dan berkerjasama antara pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Sedangkan menurut Muchtar Nilai-Nilai di dalam sila Ketuhanan
yang Mahasa Esa terkandung nilai Religius antara lain adalah:
a. Kepercayaan Terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta
segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti
Mahakuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana, dan sebagainya;
b. Ketakwaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. (Prasetio P, 2014).
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu mahluk yang berbudi,
yang memiliki Potensi Pikir, rasa karsa dan cipta. Karena Potensi ini manusia menduduki martabat yang paling tinggi.Soejadi adalah:
a. Mengakui persamaan kewajiban antar sesama manusia
b. Saling mencintai sesame manusia.
c. Mengembalikan sikap tenggang rasa
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
g. Berani membela kebenaran dan keadilan
h. Bangsa indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia,
karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
Sedangkan menurut Mochtar sila ke tiga mengandung nilai
kemanusiaan, antara lain:
a. Pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan
wajib asasinya.
b. Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam
sekitar, dan terhadap Tuhan.
c. Manusia sebagai mahluk beradab atau berbudaya yang memilki daya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan.
Implikasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam
pengembangan ilmu pengetahuan adalah memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata Satu, yang berarti utuh tidak pecah belah,
persatuan mengandung pengertian bersatunya bermacam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Jadi persatuan Indonesia ialah persatuan Indonesia yang mendiami wilayah Indonesia.Adapun nilai-nilai pada sila ke 3 adalah
a. Pengakuan terhadap bhineka Tunggal Ika suku bangsa, etnis, agama, adat istiadat dan kebudayaan.
b. Pengakuan terhadap persatuan bangsa dan wilayah indonesia serta wajib membela dan menjunjung tingginya (Patriotisme).
c. Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (Nasionalisme).
Implikasinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah Sila persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek,
dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara,persaudaraan dan pesahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin
karena tidak lepas dari factor kemajuan iptek
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Kerakyatan yang berasal dari kata rakyat, yang berarti sekelompok
manusia yang berdiam dalam satu wilayah tertentu.Adapun nilai-nilai dalam
sila ke 4 sebgai berikut:
a. Negara adalah untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kedaulatan adalah ditangan rakyat
c. Manuasia indonesia adalah sebagai warga Negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
d. Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal
sehat.
e. Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakil-wakil rakyat.Implikasinya dalam pengembangan pengetahuan adalah Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan, mendasari pengembangan Iptek secara demokratis.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Keadilan berasal dari kata adil, yang berarti keadilan yang berlaku
dalam masyarakat disegala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual.nilai-nilai sila ke 5 adalah:
a. Perlakuan yang adil disegala bidang kehidupan terutama dibidang politik,
ekonomi, social dan budaya.
b. Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia.
c. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak milik orang lain
e. Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan
spiritual bagi seluruh rakyat indonesia.
f. Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
Implikasi sila ke 5 dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah;
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengimplementasikan
pengembangan iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan msyarakat bangsa dan negara serta manusia
dengan alam lingkungannya (T. Jacob, 1986)