Posts made by Dinda Kusumawati Subagio 2253053016

Nama : Dinda Kusumawati Subagio
Npm : 2253053016

Analisis Soal-1.

A. Tanggapan saya terhadap berita hoax, kita tidak boleh menyebarkan berita palsu karena kita tidak dapat membedakan berita hoax dari berita yang valid. Berita hoax merupakan dampak negatif yang dapat menimbulkan konflik sosial. Untuk mencegah efek negatif dari penyebaran berita hoax, kita harus lebih berhati-hati dan waspada terhadap berita yang provokatif.

B. Ketika iptek bertentangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, banyak dampak negatif yang ditimbulkan, seperti penggunaan teknologi secara bebas, mudahnya penyebaran penipuan dan ujaran kebencian, dan memudarnya kesadaran siswa akan pelestarian pancasila. Solusinya adalah dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi secara efektif dan efisien.

C. Menurut saya solusi dari masalah konsumerisme dari prodi PGSD, saya akan mengajarkan dan mendidik anak-anak tentang menabung. Menabung secara sederhana adalah salah satu cara yang tepat untuk menghilangkan perilaku boros keuangan. Meski terlihat biasa saja, menabung bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi orang yang konsumtif. Jika dilakukan secara rutin, jumlah yang ditabung dengan sendirinya akan bertambah dan menjadi dana cadangan di kemudian hari.
Nama : Dinda Kusumawati Subagio
Npm : 2253053016

Hasil Analisis Jurnal Tersebut.

Pancasila adalah falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang dilandasi oleh pemikiran mendalam anak bangsa. Pembangunan iptek tanpa landasan Pancasila yang kuat justru akan berujung pada kehancuran bangsa, terutama dari segi moral dan mentalitas. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat informasi dari seluruh dunia terlalu mudah untuk masuk ke bangsa kita, sehingga penting untuk memberdayakan warga negara untuk mendorong nilai-nilai Pancasila sebagai dasar untuk memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Muhammad Yamin bahwa Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik, sedangkan pendapatnya Notonegoro bahwa pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia (Burhanudin S, 1988).

Pancasila adalah falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang dilandasi oleh pemikiran mendalam anak bangsa. Menurut Soekarno, Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia yang telah dibungkam oleh budaya Barat selama berabad-abad. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah ajaran atau aturan perilaku yang penting dan baik dan juga berfungsi sebagai dasar falsafah negara Indonesia, yang lahir dari pikiran bangsa dengan anak-anaknya. Tujuannya agar menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai landasan pemersatu, lambang persatuan dan pembela bangsa dan negara Indonesia.

Pancasila sebagai Filsafat Keilmuan Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Pancasila adalah pedoman atau pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang merupakan hasil pemikiran yang mendalam dari anak bangsa, berdasarkan nilai-nilai budaya nusantara. . Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara, yang seharusnya menjadi landasan pemersatu pola hidup bangsa Indonesia, lambang persatuan dan kesatuan, serta pembela bangsa dan negara Indonesia.
Pancasila sebagai filsafat ilmu dalam pelaksanaan pemikiran yang mendalam, tidak hanya berusaha untuk mencari kebenaran dan kompetensi, tidak hanya untuk memenuhi hasrat ingin tahu orang yang tidak ada habisnya, tetapi juga dan terutama hasil gagasan dalam bentuk filsafat Pancasila, diterbitkan sebagai Suar. untuk kehidupan sehari-hari (pandangan hidup, falsafah hidup, way of life, dll) dan juga sebagai pedoman untuk membangun ilmu pengetahuan, agar kehidupan di dunia dan di sini bermuara pada kebahagiaan lahir dan batin. Dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila menjadi pedoman atau landasan bagi bangsa Indonesia untuk melihat realitas alam semesta, manusia, masyarakat, berbangsa dan bernegara, makna hidup, dan landasan bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi persoalan hidup dan dalam kehidupan untuk dipecahkan.
Pancasila sebagai filsafat ilmu mengandung nilai ganda, yaitu landasan teoritis (dan normatif) bagi pengelolaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penetapan tujuan; dan nilai intrinsik tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi didasarkan pada nilai-nilai spiritual dan moral kepribadian manusia.
Nama : Dinda Kusumawati Subagio
Npm : 2253053016

Hasil Analisis Jurnal Tersebut.

Pengembangan iptek di Indonesia berpijak pada sila pancasila yang merupakan pedoman dan pedoman pengembangan iptek. Oleh karena itu, diharapkan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat menjadi pedoman normatif bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia melalui surat ini.

Pancasila secara bulat disebut sebagai pandangan hidup (life) bangsa Indonesia dan sekaligus sebagai dasar negara. Oleh karena itu, perlu dirumuskan Pancasila sebagai paradigma kegiatan ilmiah di Indonesia.
Masyarakat Indonesia memiliki akar budaya dan agama yang kuat dan telah lama tumbuh dalam kehidupan kerakyatan, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan, jika tidak berakar pada ideologi bangsa, serta membiarkan ilmu pengetahuan berkembang tanpa kecenderungan dan arah yang jelas dikembangkan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari situasi yang melengkapinya, yaitu. ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dalam ruang budaya.

Berdasarkan uraian di atas, persoalannya adalah seberapa mendesak peneguhan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan keilmuan-teknis. Artinya, nilai-nilai dasar Pancasila merupakan landasan normatif, kerangka dan tolak ukur bagi terwujudnya aspek-aspek pembangunan nasional di Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila Pancasila meliputi : (i) nilai dasar (instrinsik) yaitu pokok yang tidak terikat waktu dan tempat dan bersifat abstrak, mencakup cita-cita, tujuan dan tatanan dasar yang telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa; (ii) nilai instrumental, yaitu penjabaran nilai dasar sebagai arah kinerja untuk waktu dan kondisi tertentu, bersifat lebih kontekstual dan harus selalu disesuaikan dengan tuntunan zaman meliputi kebijakan, strtaegi organisasi, sistem, rencana dan program berupa peraturan perundang undangan yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara negara; dan (iii) nilai paraktis yaitu interaksi antara nilai instrumental dengan situasi kongkrit tempat dan situasi tertentu.

Mengenai Pancasila, nilai pengembangan keilmuan dapat didasarkan pada pemahaman bahwa IPTEK yang dikembangkan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa semua pengembangan iptek harus dilandasi nilai-nilai Pancasila sebagai faktor pembangunan internal. Ketiga, nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Keempat, bahwa segala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berakar pada budaya dan ideologi bangsa Indonesia, atau lebih dikenal dengan Kemandirian Ilmu Pengetahuan (Indigenisasi Pengetahuan) (Kemenristek Dikti, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan).
Dalam kondisi seperti di atas, diperlukan suatu wadah yang dapat menjadi jiwa bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Bangsa Indonesia dalam segala aspek kehidupannya, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi, bergantung teguh pada semangat bangsa, yaitu Pancasila.
Nama: Dinda Kusumawati Subagio
Npm: 2253053016

Hasil analisis video tersebut.

IPTEK adalah hasil karya manusia. Karya tersebut pada dasarnya dipergunakan untuk membantu keperluan manusia dalam menghadapi kehidupannya. IPTEK tersebut ada saja yang memanfaatkannya untuk kepentingan tertentu baik yang berdampak positif maupun negatif.

Pada dasarnya Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan hal penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK saat ini ada di masa yang akan datang itu sangat cepat.
Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bagi bangsa Indonesia adalah mutlak. Jika diikuti pandangan-pandangan secular dunia barat, yang ilmunya dipelajari dan jadi rujukan para cendekiawan, sepertinya berjalan berlawanan.

Sila-sila Pancasila yang menjadi system etika dalam pengembangan IPTEK :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengkomplementasikan ilmu pengetahuan mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak. Berdasarkan sila ini dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak. Pengolahan diimbangi dengan melestarikan.

2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral.

3. Sila persatuan Indonesia
Mengkomplementasikan universalitas dan internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain. Pengembangan IPTEK hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia di dunia.

4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis, artinya setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan juga memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik dikaji ulang maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya.

5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Mengkomplementasikan pengembangan IPTEK haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri maupun dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia dengan alam lingkungannya.
Nama : Dinda Kusumawati Subagio
Npm : 2253053016

Hasil analisis jurnal tersebut.

Menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, generasi muda pelajar harus menjaga kepribadian bangsa dan berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar negara, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memajukan pembangunan negara. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung utama globalisasi, dan dewasa ini perkembangan teknologi begitu pesat sehingga berbagai informasi dalam berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh penjuru dunia.

Saat ini segala bidang kehidupan telah dapat berkembang pesat, perkembangan ini seiring dengan perkembangan pendidikan dari tradisional menuju modern, perkembangan ini secara otomatis menuntut masyarakat menuju globalisasi. Alasan utama perubahan ini adalah dari aspek teknologi informasi. Perkembangan teknologi ini telah menyebabkan perubahan yang begitu besar dalam kehidupan manusia dan peradaban serta budayanya.

Saat ini di Indonesia kita dapat melihat bahwa dampak perkembangan teknologi sangat mempengaruhi aspek pendidikan di masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Dan diakui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pikir masyarakat, terutama dari segi pendidikan. ketika datang ke ideologi yang diterima Indonesia, yaitu Pancasila.
Dilihat dari realitas sosial, khususnya realitas mahasiswa, perkembangan informatika sebenarnya tidak berdampak pada Pancasila, melainkan pada masyarakat itu sendiri, baik atau buruknya Pancasila, tergantung bagaimana masyarakat sebagai pendukung Pancasila. Ideologi, merespon perkembangan teknologi informasi bereaksi. Pesatnya perkembangan teknologi informasi memungkinkan masuknya berbagai pengaruh luar yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Pancasila yang sesuai dengan agama tidak bisa digantikan oleh ideologi sekularisme yang tidak selalu religius. Oleh karena itu, perlu adanya pemulihan kesadaran kolektif bangsa akan pentingnya kedudukan dan urgensi Pancasila dalam kehidupan masyarakat, khususnya mahasiswa, melalui Mata Kuliah Pembinaan Kepribadian Pancasila.
Matakuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang membimbing setiap orang untuk mengkaji, menganalisis dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dari perspektif nilai-nilai inti Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.