Posts made by Chalistya Syahla Ilham Radinda 2213053262

Nama : Chalistya Syahla Ilham R
NPM : 2213053262
Kelas : 3G
Prodi : PGSD

Analisis Video

Apakah moral? The Trolley Problem
Philippa Foot Pada tahun 1967 Foot mengajukan sebuah eksperimen yang dikenal sebagai Trolley Problem. The Trolley Problem membuat kita berfikir jauh tentang konsekuensi dari sebuah pemilihan apakah itu dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya dan bagaimana kita mengekspresikannya dalam kehidupan sehari hari. Kita mungkin pernah mendengarkannya bahwa sepanjang hidup pembelajaran moral seperti ini kerap masuk sebagai sebuah dokterin bahwa memang harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. maka tidak heran jika moral sering digunakan alat oleh penguasa dan segelintir orang untuk membenarkan perang, memberantas entis tertentu, genocide, diskriminasi minoritas, perusakan lingkungan, industrialisasi, dll. Maka dengan itu mengapa banyak mereka membenarkan seolah menjadi benar dan lebih bermoral.
Nama : Chalistya Syahla Ilham R
NPM : 2213053262
Kelas : 3G
Prodi : PGSD

Analisis Video

"Pengamalan sila pancasila dalam kehidupan"

Lambang negara indonesia adalah garuda indonesia. Pada bagian tengah burung garuda terdapat perisai yang berisi lambang sila pancasila.
1. Ketuhanan yang maha esa : sila pertama mengajak kita untuk percaya kepada tuhan dan melaksanakan perintahnya. Contohnya seperti : bersyukur kepada tuhan, melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut, dan menghormati agama orang lain, dll.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
sila kedua ini mengajak kita untuk saling bersikap mencintai sesama manusia. contohnya seperti : membantu korban bencana alam, bersikap sopan kepada orang tua, menolong teman yang kesulitan, dll.

3. Persatuan indonesia
Sila ketiga mengajak kita untuk cinta terhadap bangsa indonesia.
contohnya seperti : bermain dengan rukun, tidak membeda bedakan suku dan agama, mengikuti upacara bendera dengan tertib, melestarikan budaya daerah, mencintai dan bangga menggunakan barang buatan indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
pada sila keempat mengajak kita untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah. contohnya seperti : menyampaikan pendapat, musyawarah dalam pemilihan ketua kelas, berdiskusi, saling menghargai pendapat, menerima hasil musyawarah dengan lapang dada.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
sila kelima mengajak kita untuk bersikap adil terhadap sesama. contohnya seperti : tidak berbuat curang kepada orglain, tidak boros dan suka menabung, bergotong royong membersihkan kelas, menghargai hasil karya orang lain, melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang.
Nama : Chalistya Syahla Ilham R
Npm : 2213053262
Kelas : 3G
Prodi : PGSD

Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : "MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA"
2. Penulis : H. Wanto Rivaie
3. Volume dan No : Vol. 1. No. 1. April 2010
4. Kata Kunci : Nilai Moral, Sosial Budaya, Indonesia.

Isi Jurnal
Analisis dari jurnal tersebut bahwa Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah. Prof . Dr. H. Nursid S, dalam bukunya (2008, 31-44) bahwa manusia baru dapat dikatakan manusia yang sebenarnya, bila ada di dalam masyarakat. Dari sini muncul pentingnya peran penting keluarga dalam membina manusia yang tidak berdaya dari usia kandungan sampai usia dewasa. Di dalam keluarga mulai ditanamkan nilai-nilai keimanan, nilai-nilai, dan etika pergaulan. Sebelum Sekolah Dasar bagi yang tergolong keluarga mampu dan modern anaknya dititipkan ke preschool (play group dan TK).

Pendidikan Generasi Muda Yang Memiliki Jati Diri Indonesia Yang Berkadar Modern.
Pembinaan generasi muda (SDM) melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman, intinya dalam membina kepribadian, sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang ,masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram,direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern (Jalaluddin, dan Abdullah Idi, 2007, 184-185). Dengan memahami jati diri yang sebenarnya kita tidak akan menjadi tinggi hati, rakus,lupa daratan, bahkan justru sebaliknya kita akan menjadi rendah hati, menghargai makhluk lain khususnya manusia, karena segala sesuatu yang kita perbuat akan kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anakanak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang oleh Ki Hajar Dewantoro (1964) disebut dengan Tri Pusat Pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal, sehingga di berbagai lingkungan pendidikan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia.

Nama : Chalistya Syahla Ilham R

Npm : 2213053262

Kelas : 3G

Prodi : PGSD

A. Identitas Jurnal

1. Judul Jurnal : "PENERAPAN NILAI MORAL PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI ANTI KORUPSI DI SD NEGERI OSILOA KUPANG TENGAH!"

2. Penulis : Asti Yunita Benu, Agnes Maria Diana Rafael, Imanuel Baok, Intan Yunita Tungga, 5Maria M Nina Niron, 6Niski Astria Ndolu, Vebiyanti P Leo 3. Volume dan No : Vol 2 No 1 (2022)

4. Email : astiyunitabenu@gmail.com, rafaelagnesmariadiana@gmail.com, imanuelbaok01@gmail.com,tunggaintan023@gmail.com,cmarianiron99@gmail.com,dniskindolu@gmail.com,eleonyf547@gmail.com.

Isi Jurnal 

Analisis dari jurnal tersebut bahwa Nilai Moral pancasila adalah suatu pedoman bagi masyarakat untuk bertindak hidup sebagaimana telah diatur dalam pancasila atau ideologi Indonesia, dengan kata lain moral pancasila adalah sikap bermasyarakat yang baik dimana harus dilakukan oleh masyarakat. Pengajarannya menitik beratkan pada penghayatan dan pengalaman butir-butir Pancasila (36 butir Pancasila) sebagaimana termuat dalam Tap MPR RI No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila atau Eka Prasetya Pancarya. Moral berasal dari kata mos (mores) = kesusilaan, tabiat, kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi, maka pribadi itu dianggap tidak bermoral. menurut Ouska dan Whellan (1997), moral adalah prinsip baikburuk yang ada dan melekat dalam diri individu/seseorang. Dari sosialisasi penerapan nilai moral pancasila dalam mewujudkan generasi anti korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah, dapat disimpulkan bahwa dengan menanamkan nilai moral sejak dini dapat mencengah ajakan/dorongan negatif untuk melalukan korupsi sejak dini. Penanaman nilai moral pancasila kepada peserta didik dapat membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas dalam mewujudkan budaya anti korupsi sejak dini. 

Nama : Chalistya Syahla Ilham R 

Npm : 2213053262 

 A. Identitas Jurnal 

1. Judul Jurnal : "PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH"

 2. Penulis : Iwan Fajri, Rahmat, Dadang Sundawa, Mohd Zailani Mohd Yusoff. 

3. Kata Kunci : Kurikulum Islami, Pendidikan Nilai, Pendidikan Aceh, Qanun. 

4. Volume dan No : Vol. 9 No. 3 

5. Email : iwanfajri@upi.edu, rahmat@upi.edu,dadangsundawa@upi.edu,myzailani@uum.edu.my


Adapun isi Jurnal tersebut adalah Perubahan pesat dalam kehidupan sosial merupakan salah satu perbincangan paling signifikan tentang hukum dan moral siswa. Dimana pendidikan memegang peranan yang sangat berarti dalam pembuatan akhlak di golongan peserta didik, apalagi jadi tumpuan budaya warga. Penyelenggaraan pembelajaran Islami di Provinsi Aceh mengacu pada Qanun No 9 Tahun 2015 pergantian atas Qanun Aceh No 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran. Penyelenggaraan pendidikan di seluruh satuan pendidikan berpedoman pada ajaran Islam. Pelaksanaan pendidikan di Sekolah di Aceh secara keseluruhan sudah Islami, dengan indikator sistem pengelolaan sekolah memiliki nilai transparansi, akuntabilitas, pendekatan keteladanan, pengembangan budaya berorientasi islami dan penerapan kurikulum islami sebagaimana diatur dalam qanun. Penyelenggaraan pendidikan di provinsi Aceh, Indonesia, pada dasarnya mengacu pada sistem pendidikan nasional, sama dengan provinsi lain di Indonesia. Tetapi, semenjak Aceh diberikan status khusus lewat Undang- Undang No 44 Tahun 1999 tentang Keistimewaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam serta Undang- Undang No 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus, Pemerintah Aceh mempunyai kewenangan otonom dalam melaksanakan pendidikan dengan keunikan serta otonomi khusus provinsi Aceh dengan hukum Islam Aceh memiliki ciri-ciri khusus dalam penyelenggaraan syariat Islam dan penerapan pendidikan Islam dalam rangka pembentukan generasi muda Aceh yang berakhlak mulia mengikuti budaya Aceh dan syariat Islam. Secara singkat, penerapan pendidikan nilai dan moral dalam pendidikan di Aceh melalui kurikulum islami sesuai dengan yang diamanatkan oleh qanun Aceh tentang pendidikan. Kurikulum islami ini mengatur satuan pendidikan yang ada di Aceh melalui dinas pendidikan untuk diterapkan di sekolah. Proses penerapan ini melalui perumusan visi sekolah yang berdasarkan nilai-nilai islami, perumusan strategi pembelajaran berbasis nilai islami, integrasi dalam setiap mata pelajaran yang ada dan penambahan muatan lokal berbasis budaya syariat islam di Aceh melalui peraturan gubernur.