Posts made by Asty Yulia Pratiwi 2213053255

Nama : Asty Yulia Pratiwi
Npm : 2213053255

Analisis Jurnal 2

Nama jurnal : JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN
Volume : 2
Nomor : 1
Halaman : 30-44
Tahun terbit : 2017
Nama penulis : Ilham Hudi
Judul : PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL
PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA

Tinjauan tentang Konsep Dasar Moral
Ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kualitas moral di kalangan siswa. Salah satu faktor tersebut; adalah keteladanan dari guru, orangtua, dan masyarakat. Istilah Moral berasal dari bahasa Latin, yakni mores kata jamak dari mos
yang sepadan dengan kata adat kebiasaan. Bilamana perkataan moral dibicarakan,
selalu ada perkataan atau istilah lain seperti; nilai, norma, etika, kesusilaan, budi
pekerti, akhlak, dan adat istiadat, istilah-istilah tersebut juga hampir memiliki makna konsep yang sama. Moral merujuk nilai yang dianggap oleh individu dan masyarakat
sebagai nilai sesuatu yang baik dan patut.

Konsep dasar karakter
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karakter dimaknai sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut Kemendiknas (2010), karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

Pengetahuan Moral (Moral Knowing)
Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter.
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)

Perilaku Moral (Moral Action)
Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik, mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau justru menghalanginya kita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan.
1. Kompetensi. Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif.
2. Kehendak. Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar tetap terkendali oleh akal.
3. Kebiasaan. Dalam banyak situasi, kebiasaan merupakan faktor pembentuk perilaku
moral.

Pendidikan Orang Tua
Pendidikan karakter pada dasarnya mempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pendidikan orang tua siswa berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa dan mempengaruhi perilaku moral siswa.
Nama : Asty Yulia Pratiwi
NPM : 2213053255
Kelas : 3H

Analisis Jurnal 1

identitas jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Mengabdi Untuk Negeri
Volume : 03
Nomor : 01
Tahun Terbit :2020
Judul : MENANGKAL DEGRADASI MORAL DI ERA DIGITAL BAGI KALANGAN MILLENIAL
Nama Penulis : Ahmad Yani Nasution, Moh Jazuli

Kegiatan PKM dengan tema “Menangkal Degradasi Moral di Era Digital bagi kalangan Millenial di Mts Insan Madani Kp. Rahong Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogo Bogor yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat program studi Manajemen Universitas Pamulang terlaksana dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu kewajiban dosen untuk memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi aksi dari keterlibatan perguruan tinggi dalam pembangunan nasional. Dari kegiatan ini, masyarakat juga akan mendapatkan bekal untuk menyelesaikan permasalahan dan menjawab tantangan dalam kehidupannya. Masyarakat juga nantinya akan memberikan pembelajaran bagi perguruan tinggi tentang realitas kehidupan. Kegiatan pelatihan penangkalan degradasi moral yang dilaksanakan di Mts Insan Madani Kp. Rahong Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor mendapatkan hasil bahwasanya generasi muda, harus memiliki bekal moral yang baik yang berguna bagi mereka. Tidak hanya itu peserta didik harus diarahkan dan dibantu agar tidak hanya cerdas dalam akademis tapi juga mempunyai kemampuan softskill yang baik, terutama bagi peserta didik yang sedang mencari jati diri. Dari kegiatan ini, peserta didik juga akan mendapatkan bekal untuk menyelesaikan permasalahan dan menjawab tantangan dalam kehidupannya. Harapannya pelatihan-pelatihan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan.
Nama : Asty Yulia Pratiwi
NPM : 2213053255

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga
Pendidikan moral yang harus ditanamkan kepada anak oleh orang tua yakni penanaman nilai Kejujuran, penanaman nilai Kerukunan, penanaman nilai Kerjasama, penanaman nilai Sopan Santun, dan penanaman nilai Disiplin. 
Cara menanamkan nilai dan moral di lingkungan keluarga
Dalam hal ini orang tua bisa memberikan melalui nasehat secara langsung kepada anak, dan juga orang tua dapat memberikan contoh yang positif dalam bertindak dan berperilaku karena anak ini akan lebih mencontoh perilaku orang tua nya. Orang tua harus memberitahu anaknya bagaimana cara menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sopan. Perilaku yang dilakukan orang tua baik atau buruk akan mudah dilihat dan kemudian akan ditiru dan dilakukan oleh anak.
Hambatan-hambatan proses penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga
Sedangkan faktor penghambat penanaman nilai moral yaitu lingkungan yang kurang baik, keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak, nenek yang terlalu memanjakan cucunya, dan tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua, serta tidak adanya pembatasan pergaulan.
Strategi yang tepat untuk penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga
Orang tua memberikan contoh perilaku yang baik terkait penanaman nilai dan moral.

Penanaman nilai dan moral di lingkungan sekolah
Guru memiliki peran penting dalam penanaman nilai dan moral di sekolah. Guru dapat menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik yaitu, 1) Saling Menghargai, 2) Kejujuran, 3) Sikap Rendah Hati, dan 4) Tanggung Jawab.
Cara menanamkan nilai dan moral di lingkungan sekolah
1. memberikan contoh yang baik
2. menyelipkan pesan moral di setiap pembelajaran
3. memberikan penghargaan dan apresiasi
4. bersikap jujur dan terbuka
5. mengajarkan sopan santun
6. memberikan inspirasi
Hambatan-hambatan proses penanaman nilai dan moral di lingkungan sekolah
Guru yang kurang terlibat dalam mendukung perkembangan karakter siswa sehingga nilai-nilai tersebut sulit untuk diterapkan.
Strategi yang tepat untuk penanaman nilai dan moral di lingkungan sekolah
Guru harus selalu terlibat aktif dalam proses penanaman nilai dan moral sehingga siswa memiliki karakter yang baik. Dapat juga berkolaborasi dengan orang tua dalam mengajarkan nilai moral pada anak. 

Penanaman nilai dan moral di lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam penanaman nilai karakter, karena lingkungan masyarakat adalah tempat dimana individu berinteraksi serta bersosialisasi sebagai mahluk sosial melalui berbagai macam penanaman nilai budaya.
Cara menanamkan nilai dan moral di lingkungan masyarakat
1. Menghormati sesama manusia, tua atau muda
2. Membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua
3. Tidak membuat keributan
4. Menjenguk tetangga yang sakit
5. Menaati peraturan masyarakat setempat
6. Menghormati tetangga yang berbeda agama
Hambatan-hambatan proses penanaman nilai dan moral di lingkungan masyarakat
Menganggap perbuatan anak yang sudah biasa serta tidak adanya kepedulian
Strategi yang tepat untuk penanaman nilai dan moral di lingkungan masyarakat
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Menunjukkan sikap percaya diri
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
Nama : Asty Yulia Pratiwi
NPM : 2213053255

Analisis Video 6
Drama Penerapan Nilai Moral Pancasila di Lingkungan Keluarga
Dalam drama tersebut terdapat seorang ibu bernama Lala yang memiliki 2 orang anak bernama caca dan Santi. Kedua anak ibu Lala memiliki 2 sifat yang berbeda. Caca memiliki nilai moral yang baik seperti sopan santun, rajin sembahyang, suka menolong, dan rendah hati, Sedangkan Santi memiliki nilai moral yang buruk kebalikan dari Caca seperti angkuh, egois, tidak memiliki tata krama, jahat, pemabuk, dan tidak suka sembahyang. Pada suatu hari, ibu Lala meminta Santi untuk mengantarkannya ke pasar, tetapi Santi menolaknya dan memilih pergi bersama temannya. Lalu caca lah yang mengantarkan ibunya ke pasar. saat larut malam Santi belum juga pulang kerumah. Ibu Lala merasa khawatir. Santi pulang kerumah dalam keadaan mabuk karena minum alkohol dirumah temannya. Keesokan harinya, ketika ibunya mengajak untuk sembahyang, Santi malah menolaknya.
Nilai moral dari drama tersebut adalah kita tidak boleh membantah orang tua terutama Ibu yang telah melahirkan kita. Kita harus memiliki prilaku yang baik seperti sopan santun, rajin sembahyang, suka menolong, dan rendah hati.