Posts made by Aura Fitria Ananda 2213053094

Nama : Aura Fitria Ananda
NPM : 2213053094
Kelas : 3G

Hasil analisis video yang berjudul "Pendidikan Moral Anak Sekolah"

Dalam video tersebut terdapat siswa yg memiliki moral dan perilaku yang tidak baik dan kurang sopan di dalam maupun luar kelas. Siswa tersebut melemparkan kertas hingga mengenai teman dan gurunya, menabrak guru saat sedang berjalan, mengajak temannya merokok dan minum alkohol. Karena siswa tersebut memiliki akhlak dan moral yang kurang baik maka ia diberi peringatan oleh guru agar tidak melakukan hal yang tidak baik lagi.

Dapat di ambil kesimpulan bahwa pendidikan nilai dan moral sangat penting untuk siswa dalam membentuk karakter dan kepribadian yang baik. Pendidikan nilai dan moral di sekolah harus di realisasikan dengan sebaik-baiknya agar sekolah dapat membentuk siswa yang memiliki moral yang baik. Jika terdapat siswa dengan karakter moral yang kurang baik, guru dapat memberi arahan atau nasihat kepada siswa tersebut, maupun memberi contoh dan teladan yang baik bagi siswa-siswa nya. Guru juga dapat memberikan sanksi atau efek jera bagi siswa yang sudah melanggar peraturan atas tindakan yang telah mereka lakukan seperti memberikan skors dan memanggil orang tua siawa dalam mengatasi hal yang kurang baik tersebut.
Nama : Aura Fitria Ananda
NPM : 2213053094
Kelas : 3G

Hasil analisis video yang berjudul "Etika dan Moral dalam Keluarga dan Pembelajaran Daring"

Di dalam vidio menjelaskan bahwa zaman modernisasi saat ini merupakan zaman mudah dalam mengakses segala hal. Kita sebagai generasi muda dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, tetapi harus bisa menyaring antara yang baik dan buruk.

Tiga persamaan etika dan moral yaitu:
1. Etika dan moral mengacu pada ajaran tentang perbuatan tingkah laku dan sifat seseorang
2. Etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
3. Etika dan moral bukan faktor keturunan tetapi potensi positif yang dilakukan setiap orang untuk mengembangkan potensi tersebut perlu adanya pendidikan pembiasaan dan keteladanan serta dukungan lingkungan dari keluarga sekolah dan masyarakat.

Dalam menanamkan etika dan moral yang terutama adalah peran keluarga karena keluarga adalah yang paling utama bagi manusia. Terdapat berbagai macam aturan yang terdapat di dalam sebuah keluarga, yaitu seperti nilai keagamaan, sopan santun, kejujuran dan lain sebagainya. Nilai-nilai tersebut sangat mendukung suatu keluarga dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Etika dan moral tidak hanya diajarkan dalam keluarga tetapi juga harus diajarkan di sekolah karena sekolah memiliki peran penting dalam menanamkan etika dan moral kepada generasi muda sebagaimana yang diajarkan tentang cara melakukan pembelajaran, aturan berkomunikasi dengan baik saat pembelajaran misalkan mengucapkan salam serta memiliki rasa tanggung jawab atas tugasnya sebagai peserta didik.

Contoh etika berkomunikasi dengan baik dalam proses pembelajaran daring;
1) Perhatikan waktu.
2) Gunakan bahasa yang baik dan sopan 3) Awali dengan salam salam
4) Ucapkan kata maaf, karena kita tidak tahu apa kesibukan bapak atau ibu guru 5) Perkenalkan diri secara lengkap
6) To the point, sampaikan tujuan kalian dengan jelas dan tidak bertele-tele
7) Akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih
Nama : Aura Fitria Ananda
NPM : 2213053094
Kelas : 3G

Hasil analisis video yang berjudul "Penanaman dan Penerapan Nilai-nilai Moral Melalui 8 Fungsi Keluarga"

1.Fungsi Agama
Nilai moral yang terkandung didalamnya yakni;keimanan,ketaqwaan,kejujuran,bersyukur,kepedulian,tenggang rasa,kerajinan, kesalehan,ketaatan,suka menolong, disiplin,kesabaran,kasih sayang.

2. Fungsi Sosial Budaya
Nilai moral yang terkandung didalamnya yakni gotong royong, sopan santun, kerukunan, kepedulian, kebersamaan, toleransi, dan kebangsaan

3. Fungsi Cinta Kasih
Nilai moral yang terkandung didalamnya yakni empati atau kepekaan, keakraban, keadilan pemaaf, kesetiaan, pengorbanan suka menolong, dan bertanggung jawab

4. Fungsi Perlindungan
Nilai moral yang terkandung didalamnya yakni pemaaf, tanggap, dan ketabahan

5. Fungsi Reproduksi
Nilai moral yang terkandung didalamnya yakni bertanggung jawab, kesehatan, dan keteguhan

6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Nilai moral yang terkandung didalamnya yakni sikap percaya diri, keluwesan, kebanggaan,  kreativitas, bertanggung jawab, dan bekerja sama.

7. Fungsi Ekonomi
Nilai moral yang terkandung didalamnya yakni hemat, ketelitian, disiplin, kepedulian, dan keuletan

8. Fungsi Peliharaan Lingkungan
Nilai moral yang terkandung didalamnya yakni kebersihan dan kedisiplinan
Nama : Aura Fitria Ananda
NPM : 2213053094
Kelas : 3G

Hasil analisis video yang berjudul "Pentingnya Pendidikan Moral untuk Anak Sekolah Dasar"

Pendidikan moral sangat penting untuk anak-anak sekolah dasar karena mereka harus memiliki sikap atau perilaku yang baik di lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat sekitar.
Beberapa penyebab menurunnya moral pada anak yakni :
•Perundungan di sekolah
•Kekerasan fisik dalam keluarga
Dalam hal ini kita sangat memerlukan peran orang tua dan juga guru agar dapat membimbing dan memperkokoh kepribadian anak agar dapat menjadi anak yang memiliki moral baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Kesimpulannya, upaya dalam mewujudkan nilai-nilai moral bukan hanya dari guru tetapi sudah seharusnya orang tua mengajarkan pendidikan moral untuk anaknya sejak dini. Orang tua adalah peran utama karena anak akan mengikuti dan meniru sikap atau perilaku dari orang tua mereka. Oleh karena itu orang tua harus memberi contoh yang baik agar diikuti dengan baik juga oleh anaknya.
Nama : Aura Fitria Ananda
NPM : 2213053094

A.Identitas Jurnal
Judul jurnal : PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH
Penulis : Rukiyati (rukiyati@uny.ac.id)
Tahun : Maret 2017
Kata kunci: tujuan pendidikan, nilai moral, sekolah, komprehensif.

B. Hasil Analisis

Sekolah merupakan lingkungan mikrosistem. Sebagai sebuah mikrosistem, sekolah diperkirakan mempunyai pengaruh yang kuat yang dapat dilihat secara langsung dalam diri subjek didik.
fungsi sekolah terkait dengan upaya menumbuhkan nilai-nilai akademik, nilai-nilai sosial dan nilai-nilai religius. Ketiga kelompok nilai inilah yang sekarang menjadi wacana dengan istilah yang populer: kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. Perlu dilakukan perencanaan terkait pendidikan moral di sekolah yang bersifat komprehensif, yang melibatkan berbagai komponen: pendidik, materi, metode, dan evaluasinya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa
pendidik utama di sekolah adalah guru. Walaupun demikian, perlu disadari bahwa pendidik moral di sekolah tidak terbatas pada guru semata tetapi semua subjek di sekolah tersebut berperan untuk bersama-sama membangun moral siswa agar menjadi orang yang baik.
Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula. Sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Peserta didik belajar wacana tentang organisasi umum dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis.

Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan Sang Khalik penting dilaksanakan terlebih Indonesia adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa (pasal 29 UUD 1945). Nilai-nilai moral yang diajarkan di dalam ajaran agama menjadi sumber nilai bagi kehidupan masyarakat Indonesia sehingga di sekolah pun nilai- nilai moral agama tetap diberi tempat khusus sebagaimana telah dimasukkan dalam kurikulum, baik intra maupun ekstra kurikuler.
Pendidikan moral pada masa sekarang menghadapi berbagai tantangan seiring dengan kemajuan zaman yang ditandai oleh keterbukaan informasi dan kecanggihan teknologi.
Anak-anak yang hidup sekarang ini hidup di zaman modern akhir yang sangat jauh berbeda cara berpikir dan perilakunya dengan anak-anak di masa lalu.
Program pendidikan moral dengan cara inkulkasi nilai dimulai dengan mengidentifikasi secara jelas nilai-nilai apa yang diharapkan akan tertanam dalam diri subjek didik.
Keteladanan merupakan bentuk
mengestafetkan moral yang digunakan oleh masyarakat religius tradisional, dan digunakan pula oleh masyarakat modern
sekarang ini.
Dalam masyarakat liberal, moral
diperkenalkan lewat proses klarifikasi, penjelasan agar terjadi pencerahan pada subjek didik. Seberapa jauh sesuatu moral diterima oleh anak, sangat ditentukan oleh anak itu sendiri.
pendidikan nilai juga memerlukan evaluasi yang komprehensif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Tujuan pendidikan nilai meliputi tiga kawasan, yakni penalaran nilai/moral, perasaan nilai/moral dan perilaku nilai/moral.