Posts made by RILIAN TSABITHA SURI 2213053141

Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 3G

Identitas Jurnal
Judul Jurnal: MENANGKAL DEGRADASI MORAL DI ERA DIGITAL BAGI
KALANGAN MILLENIAL
Penulis: Ahmad Yani Nasution, dan Moh Jazuli
Nama Jurnal: Jurnal Pengabdian
Dharma Laksana Mengabdi Untuk Negeri
Volume, Nomor, dan Halaman: Vol. 3, No. 1, dan Hal 79-84
Tahun: 2020

Hasil analisis:
Globalisasi memudahkan kita mengakses segala sesuatu dari mana saja, termasuk dari kiblat Barat yang tentu saja memiliki standar moral yang berbeda dengan Indonesia, sehingga saat kalangan millennial meniru gaya hidup tersebut dianggap telah melakukan degradasi moral. Banyak diantara kalangan millennial yang telah menunjukkan degradasi moral seperti minimnya sopan santun (cara berbicara dan berpakaian), serta kenakalan remaja (sex bebas dan konsumsi obat-obat terlarang). Solusi yang dipilih untuk menangani adanya fenomena degradasi moral di era digital pada kalangan millennial ialah dengan memberikan wawasan keagamaan, meningkatkan keimanan dan ibadah, memberikan pemahaman bagaimana cara
bermedia sosial yang baik. Tentu peran pendidikan nilai dan moral juga sangat penting untuk diberikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan kalangan millennial ini.
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 3G

Analisis Jurnal 1

Identitas Jurnal
Judul Jurnal: REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL
Penulis: Ulil Hidayah
Nama Jurnal: Jurnal Pedagogik
Volume, Nomor, dan Halaman: Vol. 05, No. 01, dan Hal 69-81
Tahun: 2018

Hasil analisis:
Masalah bangsa yang masih menjadi sorotan utama adalah out put pendidikan yang masih buram dalam membangun relasi sosial. Penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah sejauh ini masih bersifat formatif belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta
didik di sekolah. Ketika kasus potensi kepribadian dan sosial yang dipertayakan, maka materi pelajaran di sekolah yang dianggap paling bertanggung jawab atas kegelisahan ini adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Untuk mewujudkan harmoni sosial yang diharapkan PAI dan PKn sangat menentukan bagaimana isi materi bisa diajarkan dengan baik melalui tahap perencanaan pembelajaran hingga tahap evaluasi pada peserta didik di sekolah. Lebih dari itu unsur evaluasi yang dianggap paling menentukan seberapa berhasilkah tujuan itu tercapai perlu melihat kembali dan menata
kembali suasana belajar sekolah dengan mempertimbangkan keberadaan peserta didik itu sendiri dari segi lingkungan ia tinggal dan melangsungkan kehidupan. Perlu ada penekanan-penekanan evaluasi yang sifatnya perilaku moral yang berbudi luhur tumbuh dan mengakar pada kepribadian peserta didik sebagai hasil belajar. Fokus pada tahapan evaluasi pembelajaran ini khususnya pada mata
pelajaran PAI dan PKn perlu direkonstruksi guna memberi implikasi jangka panjang dan permanen pada peserta didik melalui:
1. Rekonstruksi pertama harus dimulai dari kemampuan pendidik dalam membawa materi ajar pendidikan moral kepada peserta didik harus kompeten di bidangnya dan bisa mengintegrasikan dengan kasus-kasus yang banyak terjadi di lingkungan kehidupan
2. Sesekali peserta didik di hadapkan dengan permasalahan yang marak terjadi untuk menemukan penyebab dan solusinya.
3. Pendidik tidak terpaku pada instrument penilaian formalitas tapi lebih luas cakupannya
4. Pendidik menyisipkan pembelajaran
multicultural melalui kurikulum laten secara sporadic
5. Evaluasi tulis berupa ulangan harian bukan penilaian utama atas keberhasilan belajar peserta didik.