Posts made by Rizka Ameilia 2213053156

Nama : Rizka Ameilia
NPM : 2213053156
Kelas : 1E

Analisis Soal
1. Cobalah anda menelusuri proses terjadinya peristiwa G30S PKI tersebut dan dimana letak penyimpangan peristiwa tersebut dengan nilai-nilai Pancasila dan hikmah apa yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut !

Jawab:
Proses terjadinya peristiwa terjadinya G30S PKI yaitu adanya tindakan penyebaran ideology komunis yang dilakukan oleh PKI. Gerakan ini menyebabkan ketidakharmonisan anatara TNI dan PKI. Sehingga pada tanggal 30 september 1965 sampai dengan dini hari 1 oktober 1965 terjadi tragedi penculikan serta pembunuhan para petinggi angkatan darat. Pemberontakan itu dipimpin oleh DN. Aidit. Letak penyimpangganya tentu penyimpangan ideologi. Pancasila adalah ideologi yang tepat untuk bangsa Indonesia, namun ada beberapa pihak yang ingin mengubahnya menjadi ideologi komunis. Dan hal ini tentu merupakan bentuk penyimpangan. Ideologi komunis tidak cocok diterapkan di indonesia, mengingat adanya keberagaman yang sangat banyak. Sedangkan hikmah yang dapat diambil dari peristiwa tersebut yaitu: letak pancasila menjadi dasar negara menjadi kokoh dan kuat, setelah peristiwa itu tentu pemerintah dan warga menjadi waspana terhadap ideologi yang bertentangan dengan bangsa indonesia, terutama ideologi komunis. Tak hanya itu, munculnya sikap persatuan dan kesatuan untuk menjaga NKRI dalam melawan paham komunis.

2. Bagaimakah cara-cara pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dalam kehidupan masyarakat di sekitar Anda atau dalam organisasi yang ada di sekitar Anda? Apa bentuk kearifan yang timbul ketika musyawarah itu berlangsung dan Apa bentuk kendala yang timbul ketika musyawarah itu berlangsung?

Jawab:
Cara-cara pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dalam kehidupan masyarakat disekitar saya dilakukan dengan mengumpulkan para warga dibalai desa untuk berunding mengenai keputusan yang akan diambil bersama. Setiap warga mengajukan pendapatnya, lalu diambil titik tengah dari semua pendapat yang ada. Sedangkan bentuk kearifan yang timbul yaitu sikap saling meghargai dan menghormati perbedaan pendapat dan pandangan. Namun, meski begitu timbul kendala dalam musyawarat yaitu ada beberapa warga yang protes atau merasa pendapatnya tidak diidahkan. Selain itu, banyaknya pendapat yang ada dapat menimbulkan permasalah yang tidak ditemukan titik temu, sehingga perlu diadakan vooting untuk memilih suara terbayak.

3. Hasil survei menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pancasila merosot secara tajam, yaitu 48,4% responden berusia 17 sampai 29 tahun tidak mampu menyebutkan silai-sila pancasila secara benar dan lengkap. 42,7% salah menyebut silai-sila pancasila, lebih parah lagi, 60% responden berusia 46 tahun ke atas salah menyebutkan sila-sila pancasila. Jelaskan faktor penyebab rendahnya pemahaman dan pengamalan tentang nilai-nilai pancasila dalam masyarakat indonesia dewasa ini!

Jawab: 
Adapun faktor penyebab rendahnya pemahaman dan pengamalan tentang nilai-nilai pancasila dalam masyarakat indonesia yaitu:
1. Kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintang ,mengenai pemahaman pancasila itu sendiri.
2. Sikap masyarakat yang acuh atau tidak menghiraukan pentingnya implementasi nilai pancasila.
3. Perkembangan zaman dan tekologi yang pesat sehingga warga negara lebih senang melakukan kegiatan yang dianngap menyenangkan dibanding untuk menanamkan nilai-nilai pancasila.
Nama : Rizka Ameilia
NPM : 2213053156
Kelas : 1E

Analisis soal

A. Gotong royong merupakan istilah asli bangsa Indonesia dan menjadi modal dalam memujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia, bagaimanakah sikap gotong royong yang saat ini bisa di wujudkan dalam rangka mengadapi berbagai persoalan yang melanda bangsa Indonesia?
Jawab:
Sikap gotong royong yang saat ini bisa di wujudkan dalam rangka mengadapi berbagai persoalan yang melanda bangsa Indonesia yaitu dapat dimulai dengan hal yang terkecil dalam lingkungan masyarakat seperti melakukan kerja bakti, sikap saling tolong menolong dalam membantu warga atau tetangga yang mengalami kesulitan. Terlebih lagi dimasa pandemi Covid-19. Sikap gotong royong untuk membantu orang yang membutuhkan dengan memberikan support maupun bantuan material agar dapat melewati masa sulit selama pandemi.

B. Upaya apa yang anda lakukan dalam rangka menghadapi keberagaman di lingkungan sekitar tempat tinggal mu serta menjadikannya sebuah keharmonisan di masyarakat dalam rangka mewujudkan tekad untuk bersatu?
Jawab:
Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menghadapi keberagaman dilingkungan sekitar yaitu dengan sikap saling menghargai perbedaan, walau berbeda suku, agam, ras, dan budaya sikap saling menghargai harus retap dijunggung tinggi. Kemudia, dengan tidak menjelekkan dan mengganggap diri lebih tinggi dari orang lain. Selain itu, untuk menjaga keharmonisan dengan tekad bersatu bisa dilakukan dengan menjunjung tinggi rasa cinta tanah air dan mengutamakan sikap toleransi.

C. Jelaskan yang dimaksud bahwa setiap kelompok/bangsa/negara mempunyai nilai-nilai dasar yang menjadi acuan dan identitas nasional kelompok/bangsa/negara !
Jawab:
Maksud dari setiap kelompok/bangsa/negara mempunyai nilai-nilai dasar yang menjadi acuan dan identitas nasional yaitu setiap kelompok/bangsa/negara itu pasti memiliki nilai dasar atau yang menjadi landasaran dasar dalam suatu negara. Kemudian acuan atau patokan yang khas, berbeda dari satu dengan yang lainnya. Setiap kelompok/bangsa/negara memiliki identitas serta ciri khas yang mendominasi tersendiri sebagai bentuk identitas nasional.
 
D. Sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa rumusan Pancasila yang disahkan PPKI ternyata berbeda dengan rumusan Pancasila yang termaktub dalam Piagam Jakarta. Hal ini terjadi karena adanya tuntutan dari wakil yang mengatasnamakan masyarakat Indonesia Bagian Timur yang menemui Bung Hatta yang mempertanyakan 7 kata di belakang kata “Ketuhanan”, yaitu “ dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tuntutan ini ditanggapi secara arif oleh para pendiri negara sehingga terjadi perubahan yang disepakati, yaitu dihapusnya 7 kata yang dianggap menjadi hambatan di kemudian hari dan diganti dengan istilah “Yang Maha Esa”. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai sikap para pendiri bangsa tersebut berkorelasi dengan sikap kita sebagai bangsa di masa sekarang?
Jawab: 
Menurut pendapat saya, hal yang dilakukan oleh beliau para father nation (pendiri bangsa)sangatlah tepat. Karena, 7 kata yang diwakilkan, tidak mewakili keberagaman agama yang ada di Indonesia. Dengan dirubahnya kata, menjadi 'Yang Maha Esa' merupakan salah satu bentuk menghargai dan menjaga keberagaman yang ada di Indonesia. Kolerasi dengan sikap dimasa sekarang yaitu dengan keputusan yang diambil oleh para pendiri negara tentu membuat generasi muda untuk mengedepankan rasa toleransi yang tinggi supaya kerukunan dan keharmonisan dimasa ini bisa tetap terlaksana sebagai bentuk menghargai jasa dan pemikiran para pendiri bangsa.
Nama : Rizka Ameilia
NPM : 2213053156
Kelas : 1E

Analisi soal
1. Apakah hubungannya Pendidikan Pancasila dengan kehidupan berbangsa dan bernegara dan bagaimana urgensinya bagi mahasiswa atau generasi muda?
Jawab :
Hubungan pendidikan Panacasila dengan kehidupan berbangsa dan negara tentu sangat berkaitan erat dan memiliki peran yang sang penting. Melalui pendidikan pancasila, maka akan terbentuk pribadi atau manusia yang memiliki pedoman dan bertingkah laku baik di kehidupan bangsa dan negara. Selain itu, pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia, sehingga dengan adanya pendidikan pancasila dapat menjadikan karakter bangsa atau jiwa-jiwa pemuda yang berkarakter pancasialis, karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sendiri merupakan nilai luhur yang tepat untuk bangsa indonesia yang majemuk.

Urgensi pancasila bagi mahasiswa yaitu, supaya mahasiswa tidak memakai cara lama yang berlatar kebudayaan atu kedaerahaan. Dan tentunya nilai yang terkandung dalam pancasila dijadikan pedoman maupun acuan untuk bertindak, berfikir, dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya sekadar hafal kelima silannya, tapi praktek nilainnya harus diimplementasikan.

2. Apakah hal yang paling pokok untuk dipelajari dari pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan dan manfaatnya dalam menghadapi masa depan?
Jawab:
Menurut saya hal yang paling pokok untuk dipelajari dari pendidikan pancasila yaitu penanaman karakter. Karena apabila karakter yang dibentuk melalui pendidikan pancasila terwujud dengan baik, maka akan siang menghadapi pasang surutnya perubahan. Dunia berubah, tapi karakter bangsa, apalagi pancasila tidak boleh goyah dengan zaman. Selain itu, yang paling pokok untuk dipelajari yaitu penerapan nilai-nilai pancasila. Nilai sangatlah penting dalam kehidupan, karena dengan nilailah bangsa ini memiliki jati diri. Nilai yang terkandung dalam setiap silannya adalah solusi dari rusaknya nilai-nilai yang ada didunia ini. Nilai pancasila adalah nilai ideal untuk menjadikan bangsa yang teratur dan berjati diri

3. Jelaskan apa sajakah yang menjadi faktor penghambat dan penunjang diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi!
Jawab:
Adapun faktor penghambat diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi yaitu:
1. Metode atau sistem pembelajarannya yang lebih mengedepankan teori atau hanya sekadar wawasan, serta minimnya praktek dalam pembelajaran penerapan nilai pancasila.
2. Kurang adanya interaksi yang baik antara dosen dan mahasiswa sehingga terkadang dalam menerima pendidikan pancasila tidak sempurna dan kurang efektif.
3. Kurangnya sarana dan fasilitas yang tersedia dalam menunjang proses pembelajaran pendidikan pancasila di perguruan tinggi

Sedangkan faktor penunjang diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi yaitu:
1. Semangat yang tinggi dalam menerima pelajaran pendidikan Pancasila.
2. Kesadaran mahasiswa yang baik mengenai pentingnya pendidikan pancasila bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila dijadikan mata kuliah wajib dalam setiap perguruan tinggi, sehingga dengan ini mahasiswa tentunya dapat membentuk jiwa mahasiswa pancasialis.

4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan anda dan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa?
Jawab:
Relasi atau hubungan antara pendidkan Pancasila dengan program studi yang saya ampu, PGSD yaitu untuk mencerdaskan bangsa dan menanamkan karakter. Apalagi seorang calon guru SD tentu sangat berhubungan dan bersinggungan dengan pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila bisa dijadikan sebagai acuan untuk pembentukan karakter peserta didik. Selain itu, dengan pendidikan pancasila dapat mencetak generasi yang cerdas mengenai wawasan pancasila itu sendiri.
Nama : Rizka Ameilia
NPM : 2213053156
Kelas : 1E

Identitas Jurnal
Judul : Pendidikan Pancasila, Eksistensinya Bagi Mahasiswa
Penulis: August HadiwijonoTahun Terbit Jurnal : 1 Juni 2020
Jurnal : Cakrawala Hukum
Vol, No, dan Hal Jurnal : Vol.7, No.1, hlm. 82–97
Tahun Terbit: Juni 2016
ISSN (Cetak): 2356-4962
ISSN (Online): 2598-6538

Abstrak
Dalam jurnal ini terdapat tujuan unyuk menganalisis makna Pancasila bagi mahasiswa dan untuk menganalisis cara pengamalan Pancasila di kampus. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus dari dini dikenalkan dan diajarkan kepada masayarakat Indonesia termasuk di Perguruan Tinggi. Dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam mahasiswa kita dapat melakukannya dalam beberapa jalur, yaitu jalur pendidikan dan jalur organisasi serta pengamalan secara objektif dan subjektif. Bila nilai-nilai Pancasila tertanam dengan baik di setiap individu mahasiswa, maka akan tercipta mahasiswa Pancasila yang mengerti norma-norma

Isi Jurnal
Pengertian Pancasila
Pancasila merupakan pedoman bagi seluruh warga negara indonesia untuk berinteraksi dalam konteks kebersamaan untuk mengokohkan NKRI. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara yang dimaksud sesuai dengan bunyi pembukaan pada Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, “Kemudian dari pada itu …………… sampai selesai. Selain itu Pancasila juga mengandung makna sebagai filsafat hidup. Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan filsafat lain. . Maka dari itu pendidikan kewarganegaraan tak bisa dilepaskan keterkaitannya dengan pancasila.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Adanya pendidikan kewarganegaraan bagi
bangsa Indonesia akan senantiasa diupayakan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagaimana yang diamanatkan.
tujuan diadakannya Pendidikan Kewarganegaraan telah dirumuskan dalam visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi
Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna menghantarkan mahasiswa memantapkan kepribadianya sebagai manusia seutuhnya.
2. Misi
Misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.

Kedudukan Dan Fungsi Pancasila
Kedudukan pancasila dalam negara dan bangsa indonesia menurut Munir dkk (2016,18) yaitu sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa indonesia
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia
4. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa indonesia
5. Pancasila sebagai ideologi negara republik indonesia
6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia
7. Pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
8. Pancasila sebagai sumber hukum nasional

Metode Penelitian
Penelitian hukum ini merupakan Penelitian Normatif. Suatu penelitian hukum normatif dapat dibatasi pada penggunaan studi dokumen atau bahan pustaka saja (yaitu pada data sekunder )

Makna Pancasila Bagi Mahasiswa

Pancasila merupakan ajaran, gagasan, dan keyakinan sebagai acuan tingkah laku masyarakat indonesia dalam berbagai bidang kehidupan. Bagi mahasiswa pendidikan pancasila bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan YME.

Tujuan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi
Tujuan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah agar mahasiswa :
1. Memahami dan mampu menerapkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
kehidupan
2. Memperoleh pemikiran berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 tentang berbagai masalah pokok kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang harus diatasi.
3. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma Pancasila.
4.Untuk membantu siswa dalam belajar, proses berpikir, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Tujuan mempelajari Pancasila adalah mengetahui Pancasila yang benar, yakni yang dapat dipertangung jawabkan baik secara yuridis dan objektif
  • Secara yuridis-konstitusional karena Pancasila adalah dasar negara yang dipergunakan sebagai dasar pengatur/menyelenggarakan pemerintahan negara.
  • Secara objektif ilmiah karena Pancasila adalah suatu paham filsafat, yang uraiannya harus logis dan dapat diterima oleh akal sehat.
Makna Sila-Sila Pancasila
1. Sila pertama mengandung makna tentang ketuhanan dan keagamaan
2. Sila kedua mengandung makna tentang kemanusiaan tanpa membedakan satu sama lain
3. Sila ketiga mengandung makna tentang persatuan
4. Sila keempat mengandung makna tentang demokrasi
5. Sila kelima mengandung makna tentang bersikap adil pada sesama.

Implementasi Pancasila 
Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus sesuai dengan sila-silanya bisa diimplementasikan sebagai berikut:
  1. Sila Pertama, bisa diimplementasikan dengan jadwal kuliah sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jadwal untuk beribadah.
  2. Sila Kedua, semua mahasiswa diperlakukan secara adil dan sama.
  3. Sila ketiga, implementasi dapat dilakukan dengan membentuk suatu jaringan perkumpulan mahasiswa untuk menjaga persatuan bangsa dalam ranah kampus.
  4. Sila Keempat, contohnya melalui diskusi dan musyawarah dalam kelas.
  5. Sila Kelima, setiap mahasiswa berhak memperoleh nilai sesuai dengan kemampuannya
Penutup
Bila nilai-nilai Pancasila tertanam dengan baik di setiap individu mahasiswa, maka akan tercipta mahasiswa Pancasila yang mengerti normanorma. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan di kampus sangatlah amat penting demi memajukan Perguruan Tinggi agar kampus dapat menghasilkan lulusan mahasiswa Pancasila yang dapat membangun bangsa Indonesia.
Nama : Rizka Ameilia
NPM : 2213053156
Kelas : 1E

Identitas Jurnal
Judul : Agama Musuh Pancasila? Studi Sejarah Dan Peran Agama Dalam Lahirnya Pancasila
Penulis Aqil Teguh Fathani, Zuly Qodir
Tahun Terbit Jurnal: 1 Juni 2020
Jurnal: “Al-Qalam”
Vol, No, dan Hal Jurnal : Vol. 26, No. 01, Hal 118-128

Abstrak
Hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia tentu memiliki hubungan yang sangat terkait sesuai dengan runutan waktu. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan menyejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis.

Pendahuluan
Pancasila sebagai falsafah kenegaraan berfungsi sebagai filosofische grondslag dan common platforms atau kalimatun sawa di antara masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara merupakan suatu kewajiban agar Pancasila selalu relevan dalam memberikan pedoman serta menjadi jalan terbaik dalam pemecahan suatu masalah Pancasila sejatinya tidak bertentangan dengan apapun, Pancasila telah disepakati bersama oleh pendiri bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda

Tinjauan Pustaka
Pancasila

Nilai-nilai Pancasila pada hakikatnya merupakan nilai yang terbentuk dari nilai luhur dan kebudayaan bangsa Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai kebudayaan secara keseluruhan deologi Pancasila dikenal sebagai ideologi terbuka yang mampu mengikuti arus perkembangan zaman, dinamis dan pemikiran terbuka sehingga penerapan Pancasila sebagai ideologi bangsa dapat terus berjalan Indonesia sebagai negara yang menganut paham Bineka Tunggal Ika faktanya belum mampu untuk menunjukkan kekuatannya dalam menangkal pemahaman radikal dan ekstrem dari sebagian pemeluk agama

Radikalisme Agama

radikalisme pada kaum muslim disebabkan karena mereka hanya berpegang pada Al-Qur’an dan hadis yang dipahami secara literal, harfiah dan skriptural sehingga melahirkan pemahaman yang fanatik eksklusif dan hitam-putih. Di Indonesia kemunculan radikalisme muncul pasca orde baru. Pendidikan dalam jenjang sekolah dasar sangat berperan penting dalam menangkal pemahaman radikalisme di Indonesia. Ada beberapa solusi untuk meminimalisir tindakan radikalisme politik dunia yaitu, keniscayaan mengakui adanya perbedaan, menolak paham absolutisme dan pemikiran terorisme, serta radikalisme.

Metode Penelitian

Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan metode sejarah
dengan mengakses jurnal serta buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Pengumpulan materi dilakukan dengan mengakses jurnal serta buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.

Pembahasan
Sejarah Lahirnya Pancasila

Sejarah lahirnya pancasila tentu melewati runutan peristiwa yang sanagt panjang. Perbedaan Para tokoh dalam menentukan dasar Negara juga mengalami perdebatan yang sangat sengit. Perdebatan antara Soekarno dan Natsir ini semakin meluas hingga sampai pada saat proses pembentukan negara Indonesia pada tahun 1945
disampaikan oleh kelompok Islam untuk menjadikan Islam sebagai dasar negara tidak memiliki argumen yang kuat mengenai konsep negara Islam yang diinginkan, akan tetapi lebih kepada jaminan terhadap pelaksaan syari’at-syari’at Islam. Akhirnya, ideologi negara diputuskan dengan memilih Pancasila sebagai ideologi dasar negara, pada akhirnya golongan Islam menerima dengan sepenuh hati Pancasila sebagai ideologi Negara.

Hubungan Agama dan Negara

Hubungan agama dengan negara dinilai sangat erat dan saling berhubungan dalam berbagai aspek. Hubungan antara agama dan Negara tidak dapat dipisahkan. agama dan negara memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi atau Simbiotik-Interpenden yaitu agama memerlukan negara karena dengan melalui negara agama dapat menjadi berkembang. Sebaliknya negara memerlukan agama karena dengan agama negara dapat menjadi berkembang dalam kerangka etika dan moral. Hubungan antara negara dan agama sejatinya menghadirkan sebuah tatanan yang berlandaskan ketuhanan yang maha esa yang menegaskan bahwa negara atas nama konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan.

Islam dan Negara
Dalam sejarah peradaban Islam, Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat muslim dan pemimpin Negara. Sebagai sebuah landasan, negara Islam mengandalkan keberagaman pandangan karena negara Islam lahir dari respons terhadap perkembangan politik muslim yang sering menghadapi perubahan setelah runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani. Melihat pemikiran dari pendiri bangsa tentang dasar negara Indonesia dipahami bahwa pilihan terhadap Pancasila merupakan hasil ijtihad atau kesepakatan bersama yang harus dijunjung tinggi.

Kesimpulan dan saran
Setelah melakukan analisis jurnal diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa agama bukanlah musuh pancasila. Namun justru dari agamalah muncul pemikiran pancasila. Agama dan Negara saling berkaitan dan tidak saling bertentangan. agama dan negara memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi atau Simbiotik-Interpenden yaitu agama memerlukan negara karena dengan melalui negara agama dapat menjadi berkembang. Sebaliknya negara memerlukan agama karena dengan agama negara dapat menjadi berkembang dalam kerangka etika dan moral.oleh karena itu, saya menyarankan janganlah membentur-benturkan agama, pancasila, dan Negara. Karena mereka adalah satu kesatuan yang utuh. Tugas kita sebagi generasi muda tentunya menjaga eksentensi pancasila dan agama agar tetap terjalin dan menciptakan keteraturan dalam kehidupan bernegara.

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Setelah saya membaca dan menganalisis jurnal tersebut, maka dapat diketahui kekurangan dan kelebihannya. Adapun kelebihan dan kekurangan jurnal sebagai berikut:
  1. Kelebihan. Menggunakan data yang relevan berdasarkan teori yang tepat yang sesuai dengan permasalahn yang dibahas. Selain itu, disususun dengan literatur yang sistematis. Terdapat Kesusa
  2. Kekurangan. Menggunakan format bahasa yang agak sulit, sehingga ada beberapa kata yang kurang dapat dipahami.