Nama: Putri Sahapani
Kelas: 2.C
NPM: 2213053236
Analisis Jurnal
" Demokrasi Dan Pemilu Presiden 2019"
hasil analisis yang saya dapat dari Demokrasi dan pemilu presiden 2019 adalah Demokrasi sederhana yang ‘pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat’. demokrasi dikatakan sebagai proses politik yang terjadi dilevel prosedural lembaga-lembaga politik, tetapi juga pada level masyarakat. proses demokrasi yang
berlangsung di tingkat nasional (setelah tiga kali melaksanakan pemilu presiden langsung) menunjukkan arah yang tak mudah, khususnya dalam hal membangun kualitas pilpres dan pendalaman demokrasi (deepening democracy) atau konsolidasi demokrasi. Proses ini krusial karena semua tahapan yang dilalui dalam pilpres akan berpengaruh terhadap kualitas tata kelola pemerintahan.
Dinamika politik menjelang pemilu 2019 memanas, terutama dengan adanaya tuduhan kecurangan. Hingga 20 April 2019 Badan Pemenangan Nasional (BPN) seperti Capres/Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, yang secara resmi telah melaporkan sekitar 1.200 daftar sementara kecurangan Pilpres 2019 kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pemilu serentak 2019 adalah pemilu kelima pasca Orde Baru dan merupakan pemilu serentak pertama yang melangsungkan pileg dan pilpres dalam waktu bersamaan. Pemilu 2019 yang kompleks, dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi dan hasilnya yang dipersoalkan menjadi pelajaran yang sangat berharga. Tantangan yang cukup besar dalam menjalani pemilu serentak 2019 membuat konsolidasi demokrasi yang berkualitas sulit terbangun. Nilai-nilai demokrasi dalam pilpres tak cukup dikedepankan. Sebagai negara demokrasi nomor 4 terbesar di dunia, Indonesia tampaknya belum mampu memperlihatkan dirinya sebagai negara yang menjalankan demokrasi yang substantif.
Kelas: 2.C
NPM: 2213053236
Analisis Jurnal
" Demokrasi Dan Pemilu Presiden 2019"
hasil analisis yang saya dapat dari Demokrasi dan pemilu presiden 2019 adalah Demokrasi sederhana yang ‘pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat’. demokrasi dikatakan sebagai proses politik yang terjadi dilevel prosedural lembaga-lembaga politik, tetapi juga pada level masyarakat. proses demokrasi yang
berlangsung di tingkat nasional (setelah tiga kali melaksanakan pemilu presiden langsung) menunjukkan arah yang tak mudah, khususnya dalam hal membangun kualitas pilpres dan pendalaman demokrasi (deepening democracy) atau konsolidasi demokrasi. Proses ini krusial karena semua tahapan yang dilalui dalam pilpres akan berpengaruh terhadap kualitas tata kelola pemerintahan.
Dinamika politik menjelang pemilu 2019 memanas, terutama dengan adanaya tuduhan kecurangan. Hingga 20 April 2019 Badan Pemenangan Nasional (BPN) seperti Capres/Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, yang secara resmi telah melaporkan sekitar 1.200 daftar sementara kecurangan Pilpres 2019 kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pemilu serentak 2019 adalah pemilu kelima pasca Orde Baru dan merupakan pemilu serentak pertama yang melangsungkan pileg dan pilpres dalam waktu bersamaan. Pemilu 2019 yang kompleks, dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi dan hasilnya yang dipersoalkan menjadi pelajaran yang sangat berharga. Tantangan yang cukup besar dalam menjalani pemilu serentak 2019 membuat konsolidasi demokrasi yang berkualitas sulit terbangun. Nilai-nilai demokrasi dalam pilpres tak cukup dikedepankan. Sebagai negara demokrasi nomor 4 terbesar di dunia, Indonesia tampaknya belum mampu memperlihatkan dirinya sebagai negara yang menjalankan demokrasi yang substantif.