Posts made by Rohmah Shela Saputri 2213053112

NAMA: ROHMAH SHELA SAPUTRI
NPM: 2213053112
Analisi video “Detik-detik Hirosima dan Nagasaki di Bom, Peristiwa Sejarah sebelum Proklamasi Republik Indonesia”
Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang pangkalan Amerika serikat di pulau harbour memicu bersatunya persekutuan Amerika serikat, Britania raya, Belanda dan sejumlah negara jajahan Inggris serta sejumlah Negara Amerika latin untuk bersama-sama berperang melawan Jepang. Jerman dan Italia juga bergabung, yang kemudian puncak perang sekutu melawan Jepang adalah dijatuhkannya bom atom ke kota Hiroshima Jepang pada 6 Agustus 1945. Sekitar 140.000 orang tewas dari jumlah 350.000 penduduk kota Hirosima. Kemudian tiga hari kemudian pada 9 Agustus 1945 pihak sekutu menjatuhkan bom atom kedua di kota Nagasaki, Jepang.Pada tanggal 15 Agustus 1945 enam hari pasca pemboman kota Nagasaki. Jepang menyerah kepada pihak sekutu yang menandai berakhirnya perang dunia ke-2 di wilayah Pasifik.Peristiwa pengeboman kota Nagasaki dan Hirosima membuka peluang bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dua hari kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945.bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
Nama : Rohmah Shela Saputri
NPM : 2213053112

Analisis Vidio dengan judul
Libah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai

Warga desa padegan di kabupaten Pekalongan, provinsi Jawa tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian. Sebab, warga merasakan ketidak nyamanan dari limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai. Para warga dari desa pegaden tengah kabupaten Pekalongan Jawa tengah langsung menuju ke lokasi pabrik yang membuang limbah olahan pabrik ke sungai. Saat tiba di lokasi pabrik warga langsung melakukan penutupan terhadap saluran pembuangan limbah, yang berasal dari enam pabrik pakaian. Limbah pabrik pakaian tersebut tidak hanya mencemarkan lingkungan sungai tetapi memberikan aroma busuk yang membuat warga merasa tidak nyaman. Para warga meminta pihak aparat desa untuk segera menutup pabrik pembuatan pakaian yang tidak mempunyai alat pengolahan limbah. Pihak warga mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pihak pemerintah.
Nama : Rohmah Shela Saputri
NPM : 2213053112
Judul : Pancasila Sebagai Filsafat Ilmu Dan Implikasi Terhadap Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.
Nama jurnal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
Volume dan Halaman : Volume 2 dan halaman 29 - 41
Penulis : Syarifuddin
Pembahasan :
Pancasila harus menjadi dasar dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetauan saat ini dan di masa yang akan datang sangat cepat di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara memasuki dan mempengaruhi segala aspek kehidupan adat danbudaya bangsa. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi yang tidak dibarengi dengan dasar-dasar Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek penghancur bangsa, terutama dari segi moralitas dan mentalitas. Perkembangan tekhnologi yang terlampau deras menyebabkan terlalu mudahnya informasi dari seluruh penjuru dunia masuk ke dalam bangsa kita. Jadi tercipta masyarakat madani apabila perkembangan dan kemajuan tekhnologi kita masih terbelakang dan hanya bertumpu kepada bangsa asing. Maka sangat penting pancasila sebagai pegangan atau pedoman untuk filter berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang ada saat ini.

Konsep Dasar
Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Pancasila merupakan falsafah dan pedoman hidup bangsa indonesia dari hasil pemikiran yang mendalam yang dilakukan oleh anak bangsa. Jadi pancasila adalah pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik dan juga sebagai dasar falsafah negara indonesia yang lahir dari pemikiran mendalam yang dilakukan oleh anak bangsa dengan tujuan untuk dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

Pancasila sebagai Filsafat Ilmu
Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. Jadi dapat disimpulkan bahwa pancasila merupakan bagian dari filsafat ilmu. Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan. Pengetahuan harus memperhatikan aspek kemanusiaan, tanpa memperhatikan landasasan ini, pengetahuan akan terlepas dari nilai-nilai hakiki pengetahuan itu. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Pancasila yang terdiri dari lima sila, merupakan bentuk akumulasi proses pemecahan masalah kehidupan bangsa Indonesia dalam kehidupan seharihari, berbangsa dan bernegara.

Implikasi sila-sila dalam Pengembangan IPTEK
1. Ketuhanan yang maha esa
ketuhanan yang Maha Esa mengandung pengertian dan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta beserta isinya (Burhanudin, 1988). Nilai-Nilai di dalam sila Ketuhanan yang Mahasa Esa terkandung nilai Religius antara lain adalah:
 Kepercayaan Terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Mahakuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana, dan sebagainya;
 Ketakwaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. (Prasetio P, 2014)
Implikasi Sila I Ketuhanan Yang Maha Esa dalam pengembangan ilmu pengetahuan Manusia pada hakikatnya adalah mahluk religi. Sebagai mahluk religi, setiap manusia memiliki potensi untuk sampai pada kesadaran bahwa terdapat kekuatan, dengan segala kemahaan, yang mencipta dan menguasai jagad raya. (Toenlie,2014) Dalam Pengembangan Ilmu pengetahuan, sangat perlu dilakukan penanaman nilai religi mulai dari pendidikan dasar, sampai pada pendidikan Tinggi.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi murni manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan umum baik terhadap diri pribadi, sesama manusia maupun terhadap alam dan hewan. Pada prinsipnya kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sikap dan perbuatan manusia yang sesungguhnya sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi, sadar nilai dan berbudaya. Adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam sila yang kedua Menurut Soejadi yaitu :
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesame manusia.
 Saling mencintai sesame manusia.
 Mengembalikan sikap tenggang rasa
 Tidak semena-mena terhadap orang lain
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
 Berani membela kebenaran dan keadilan
 Bangsa indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Implikasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan. Ilmu dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab juga memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan Indonesia adalah perwujudan dari pada paham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh Ketuhanan yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan beradab. (Burhanudin, 1988). Adapun nilai-nilai pada sila ke tiga yaitu:
 Pengakuan terhadap bhineka Tunggal Ika suku bangsa, etnis, agama, adat Istiadat dan kebudayaan.
 Pengakuan terhadap persatuan bangsa dan wilayah indonesia serta wajib membela dan menjunjung tingginya (Patriotisme).
 Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (Nasionalisme).
Implikasinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah Sila persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan pesahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari factor kemajuan iptek.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Sila keempat ini merupakan sendi yang penting dari pada asas kekeluargaan masyarakat kita dan juga merupakan suaru azas bahwa tata pemerintahan Republik Indonesia didasarkan atas dasar kedaulatan rakyat. Adapun nilai-nilai dalam sila ke empat sebgai berikut:
 Negara adalah untuk kepentingan seluruh rakyat.
 Kedaulatan adalah ditangan rakyat
 Manuasia indonesia adalah sebagai warga Negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
 Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat
 Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakil-wakil rakyat.
Implikasinya dalam pengembangan pengetahuan adalah Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan, mendasari pengembangan Iptek secara demokratis. Artinya, setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang ada dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Adapun nilai-nilai sila ke 5 adalah yaitu:
 Perlakuan yang adil disegala bidang kehidupan terutama dibidang politik, ekonomi, social dan budaya.
 Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak milik orang lain
 Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual bagi seluruh rakyat indonesia.
 Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
Implikasi sila ke 5 dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah; Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengimplementasikan pengembangan iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia denga manusia lain, manusia dengan msyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya (T. Jacob, 1986).

Kesimpulan :
Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan. Berangakat dari pemikiran tersebut, maka pengembangan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat membawa perbaikan kualitas hidup manusia indonesia dan kehidupan masyarakat yang sejahtera, aman dan damai
Nama : Rohmah Shela Saputri
NPM : 2213053112
Judul : Urgensi Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Iptek
Volume dan Halaman : Vol. IV dan Halaman 214 -222
Tahun Terbit : 2018
Penulis : Ika Setyorini
Pembahasan :
Pancasila sebagai idiologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada idiologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan oreintasi yang tidak jelas. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dewasa ini mencapai kemajuan pesat sehingga perdapan manusia mengalami perubahan yang luar biasa .
1. Konsep Dasar Nilai Pancasila Sebagai Pengembangan Ilmu
Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-kerangka berpikir, pola acuan berpikir atau jelasnya senagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus arah/tujuan bagiyang menyandangnya sehingga Pancasila menjadi kaidah penuntun dalam pembangunan hukum nasional. Artinya niali-nilai dasar Pancasila secara normatifmenjadi dasar, kerangka acuan, dan tolakukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalan kan di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila Pancasila meliputi :
1) nilai dasar (instrinsik)
2) nilai instrumental
3) nilai paraktis
Dalam pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat disampaikan pemahaman, yaitu:
1) bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2) bahwa setiap perkembangan iptek harus didasarkan dengan nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan.
3) Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia.
4) Bahwa setiap pengembangan iptek harys berakar dari budaya dan idiologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal indelegensasi ilmu (mempribumikan ilmu)

2. Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan Moral dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhologi
Dalam kondisi seperti saat ini maka diperlukanlah suatu platform yang mampu dijadikan sebagai ruhnya dagi perkembangan iptek di Indonesia. Bangsa Indonesia, dalam seluruh dimensi hidupnya, termasuk di bidang iptek, tergantung pada kuat tidaknya memegang ruh bangsanya, yaitu Pancasila. Pancasila adalah satu kesatuan dari sila-sila Pancasila haruslah merupakan sumber nilai, kerangka berpikir dan serta sebagai asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengethuan dan teknologi. Hal ini dapat ditunjukkan dalam sila-sila Pancasila yang merupakan sebuah sistem etika. Pancasila sebagai sumber nilai dalam pengembanagan iptek yaitu:
1) Bahwa pengembangan ilmu pengetahuan harus menghormati keyakinan religius masyarakat karena bisa jadi pengembangan iptek tidak sesuai dengan keyakina religiusnya, teapi hal tersebut tidak usah dipertentangkannya karena keduanya mempunyai logika sendiri.
2) Kedua, ilmu pengetahuan ditujukan bagi pengembangan kemanusiaan dan dituntut oleh nilai etis yang berdasarkan kemanusiaan.
3) Ketiga, iptek merupakan yang menghomogenisasikan budaya sehingga dapat mempersatukan masyarakat dan memperkokoh pembangunan dan identitas nasional.
4) Prinsip demokrasi akan menuntut bahwa pengusaan iotek harus merata kesemu lapisan masyarakat karena pendidikan adalah tuntutan masyarakat.
5) Kesenjanagan dalam dalam penguasaan iptek harus dipersempit terus menerus sehingga semakin merata sebaga salah satu prinsip keadilan.
Pancasila sebagai landasan etika pengembangan iptek dapat diantaranya yaitu:
1) pengembangan iptek yang terlebih menyangkut manusia haruslah menghormati martabat manusia,
2) iptek seharusnya harus meningkatkan kwalitas hidup manusia, baik sekarang mauapun masa yang akan datamg
3) pengembangan iptek hendaknya membantu pemekaran komunitas manusia, bail lokal, nasional ,aupun global.
4) iptek harus terbuka untuk masyarakat dan memiliki dampak langsung dalam kondisi hidup masyarakat.
5) iptek hendaknya membantu penciptaan masyarakat yang semakin lebih adil

3. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Iptek
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek di Indonesia dapat ditelusuri dalam Pembukaan UUD 1945. Kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan iptek melalui pendidikan. Amanat dalam pembukaan UUD 1945 yang terkait dengan mencerdaskan kehidupan bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sterusnya yaitu Pancasila. Kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan iptek melalui pendidikan. Amanat dalam pembukaan UUD 1945 yang terkait dengan mencerdaskan kehidupan bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sterusnya yaitu Pancasila. Sebagai sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan dalam sikap masyarakat yang peka terhadap isu-isu Ketuhanan dan Kemanusiaan yang ada dibalik peistiwa yang terjadi dalam masyarakat. Misalnya dengan rencana dibangunnya pembangunan pusat tenaga nuklir disemenanjung muria beberapa tahun yang lalu. Hal ini akan dikaitkan dengan isu-isu Ketuhanan dan Kemanusiaan.
Sumber Politis Pancasila sebagai dasar nila pengembangan iptek dapat dilihat dari berbagai kebijakan yang dilakukan oleh para penyelenggara negara.
Kesimpulan :
Pancasila sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat ditelurusi, dalam hal-hal sebagai berikut
1) prulalisme nilai yang berkembang pada masyarakat Indonesia pada saat ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dan cara pandang manusia tentang kehidupan
2) kemajuan iptek pada tataran sekarang telah menimbulkan dampak yang neatif dan ada pada titik yang membahayakan terhadap eksistensi manusia dimasa yang akan datang.
3) Perkembngan iptek yang didominasi oleh negara-negara barat akan mengancam nilai-nilai khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
Oleh karen perlu penyaringan dan penangkalan yang jelas tentang pengaruh dunia secara global yang tidak sesui dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Nama : Rohmah Shela Saputri
NPM : 2213053112
Judul : Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Volume dan Halaman : Vol. 12 dan Hal. 32-42
Tahun Terbit : 2018
Penulis : Mursyidah Dwi Hartati,
Ponoharjo, dan Mohamad Khamim

Pembahasan :
Di era globalisasi, banyak aspek-aspek
yang mengalami perkembangan yang
signifikan. Globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala
dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Kemajuan teknologi menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya.

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
adalah pelajaran yang memberikan
pedoman kepada setiap insan untuk
mengkaji, menganalisis, serta memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa serta Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar
Negara Republik Indonesia.
pelaksanaan Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi mempunyai dasar-dasar, diantaranya :
1. Dasar Filosofis
2. Dasar Sosiologis
3. Dasar Yuridis
Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi yaitu:
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa serta nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, untuk membimbing agar mampu menerapkandalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Mempersiapkan mahasiswa supaya mampu menganalisis serta mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa dan penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, serta bermartabat berlandaskan Pancasila, supaya mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

Sikap
sikap merupakan sekumpulan respon
yang konsisten terhadap obyek sosial.
Dalam buku Notoatmodjo (2003, p.124) mengemukakan bahwa sikap (attitude) ialah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek. Sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku
(cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto
(1998) dalam buku Notoatmodjo (2003, p.34) yaitu : 1. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungannya dengan obyeknya
2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.
3. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu obyek.
Jadi, sikap itu terbentuk, dipelajari, atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
Tingkatan Sikap
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam
buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan diantaranya:
1. Menerima (receiving), diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek)
2. Merespon (responding), memberikan
jawaban apabila memberikan jawaban
apabila ditanya
3. Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko.
Fungsi-fungsi sikap, yaitu:
1. Fungsi instrumental
2. Fungsi pertahanan ego
3. Fungsi ekspresi nilai
4. Fungsi pengetahuan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu adalah serangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif, dilakukan dengan beberapa metode berupa prosedur sehingga menghasilkan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala alam, masyarakat, atau manusia dengan tujuan untuk mendapatkan kebenaran, pemahaman, memberikan penjelasan atau melakukan penerapan. Jadi, ilmu merupakan rangkaian aktivitas berpikir yang bersifat
sistematis, objektif, bermetode agar
menghasilkan pengetahuan yang objektif pula. Teknologi adalah aplikasi dari kreativitas manusia berkaitan dengan alat dan bahan, serta diwujudkan dalam bentuk materi yang digunakan untuk membantu tercapainya kebutuhan manusia.