Nama :Yuani Tri Astuti
Npm : 2213053046
Analisis Jurnal 2
Nama jurnal : JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN
Volume : 2
Nomor : 1
Halaman : 30-44
Tahun terbit : 2017
Nama penulis : Ilham Hudi
Judul : PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL
PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Tinjauan tentang Konsep Dasar Moral
Ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kualitas moral di kalangan siswa. Salah satu faktor tersebut; adalah keteladanan dari guru, orangtua, dan masyarakat. Istilah Moral berasal dari bahasa Latin, yakni mores kata jamak dari mos
yang sepadan dengan kata adat kebiasaan. Bilamana perkataan moral dibicarakan,
selalu ada perkataan atau istilah lain seperti; nilai, norma, etika, kesusilaan, budi
pekerti, akhlak, dan adat istiadat, istilah-istilah tersebut juga hampir memiliki makna konsep yang sama. Moral merujuk nilai yang dianggap oleh individu dan masyarakat
sebagai nilai sesuatu yang baik dan patut.
Konsep dasar karakter
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karakter dimaknai sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut Kemendiknas (2010), karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Pengetahuan Moral (Moral Knowing)
Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter.
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)
Perilaku Moral (Moral Action)
Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik, mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau justru menghalanginya kita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan.
1. Kompetensi. Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif.
2. Kehendak. Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar tetap terkendali oleh akal.
3. Kebiasaan. Dalam banyak situasi, kebiasaan merupakan faktor pembentuk perilaku
moral.
Pendidikan Orang Tua
Pendidikan karakter pada dasarnya mempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pendidikan orang tua siswa berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa dan mempengaruhi perilaku moral siswa.
Npm : 2213053046
Analisis Jurnal 2
Nama jurnal : JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN
Volume : 2
Nomor : 1
Halaman : 30-44
Tahun terbit : 2017
Nama penulis : Ilham Hudi
Judul : PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL
PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Tinjauan tentang Konsep Dasar Moral
Ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kualitas moral di kalangan siswa. Salah satu faktor tersebut; adalah keteladanan dari guru, orangtua, dan masyarakat. Istilah Moral berasal dari bahasa Latin, yakni mores kata jamak dari mos
yang sepadan dengan kata adat kebiasaan. Bilamana perkataan moral dibicarakan,
selalu ada perkataan atau istilah lain seperti; nilai, norma, etika, kesusilaan, budi
pekerti, akhlak, dan adat istiadat, istilah-istilah tersebut juga hampir memiliki makna konsep yang sama. Moral merujuk nilai yang dianggap oleh individu dan masyarakat
sebagai nilai sesuatu yang baik dan patut.
Konsep dasar karakter
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karakter dimaknai sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut Kemendiknas (2010), karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Pengetahuan Moral (Moral Knowing)
Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter.
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)
Perilaku Moral (Moral Action)
Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik, mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau justru menghalanginya kita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan.
1. Kompetensi. Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif.
2. Kehendak. Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar tetap terkendali oleh akal.
3. Kebiasaan. Dalam banyak situasi, kebiasaan merupakan faktor pembentuk perilaku
moral.
Pendidikan Orang Tua
Pendidikan karakter pada dasarnya mempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pendidikan orang tua siswa berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa dan mempengaruhi perilaku moral siswa.