Posts made by AULIA MAHARANI PUTRI 2213053010

Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Video 3

Judul Video "Pantesan Negaranya Cepat Berkembang! Begini Perbedaan Pendidikan Dasar Jepang dan Indonesia

Hasil Analisis :
Sistem pendidikan di negara Jepang dan negara Indonesia sangat signifikan perbedaannya. Perbedaan pendidikan dasar di negara Jepang dan di negara Indonesia, yaitu :

1. Kurikulum di Jepang harus mewajibkan peserta didiknya bertanggung jawab atas kebersihan kelas mereka beda lagi dengan sistem kurikulum pendidikan yang terdapat di Indonesia sistem kurikulumnya tidak diterapkannya kegiatan kebersihan.

2. Pendidikan di Jepang proses makan dianggap penting. Pendidikan di Jepang mengatur para siswanya dalam mengatur makanan baik dalam hal menu, gizi, serta cara dalam makan. Makan siang siswa di Jepang akan dilakukan bersama teman serta diikuti oleh gurunya. Di negara Jepang makan siang bersama dilakukan supaya terjalinnya hubungan positif antara siswa dengan gurunya.

3. Di negara Indonesia terdapat jumlah mata pelajaran yang beragam/ banyak dan berulang mata pelajarannya, sedangkan di negara Jepang sistem pendidikannya menggunakan mata pelajaran yang sedikit dan diajarkan di hari tertentu.

5. Di negara Indonesia sistem pendidikannya diwarnai beragam ujian mulai dari ujian tulis, membaca dalam faktor kenaikan kelas. sedangkan pendidikan di Jepang tidak melakukan sistem ujian seperti di negara Indonesia. Pada tiga tahun pertama para siswa tidak diberikan ujian hanya berfokus dalam pembelajaran karakter contohnya yaitu seperti sopan santun, tolong-menolong dll. Sebab pemerintah Jepang bahwasannya dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah akan menjadi dasar yang baik untuk siswanya dan membantu pendidikan mereka kedepannya.
6. Negara Indonesia berada di peringkat 60 60 dari 61 negara dalam minat membaca. Sebab Faktor rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, sebab terjadinya rendah minat baca karena pada saat di sekolah tidak terbiasa dalam membaca buku. Sedangkan di negara Jepang sistem pendidikan mereka harus membiasakan para siswanya untuk membaca buku selama 10 menit sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, oleh sebab itu negara di Jepang mempunyai minat baca yang tinggi.
7. Perlengkapan sekolah dapat mempengaruhi dalam proses pembelajaran siswa, di Jepang sendiri memperhatikan perlengkapan sekolah para muridnya sama dari tas hingga sepatu. Perlengkapan ini disamaratakan karena agar tidak satu siswa yang minder dengan perlengkapan sekolah temannya, seharusnya Indonesia dapat mencontoh nya.
8. Seragam sekolah yang ada di Indonesia ini sangat beragam sehingga menyebabkan kesenjangan, sedangkan di Jepang sendiri mereka mempunyai satu seragam sehingga menciptakan kesetaraan.

Walau negara Jepang merupakan sistem pendidikan terbaik di dunia, akan tetapi pendidikan di Jepang terdapat kekurangannya yaitu tekanan belajar yang sangat mengerikan, sampai-sampai terdapat kasus bunuh diri di negara ini terbanyak di dunia.
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Video 2

Judul Video "Potret Pendidikan di Dusun Terpencil"

Hasil Analisis
Video tersebut membahas tentang potret pendidikan di Dusun terpencil yaitu siswa di SD Negeri Glak. Betapa mirisnya para peserta didik yang seharusnya mereka mendapatkan fasilitas yang memadai dari pemerintah, akan tetapi di SD Negeri Glak ini, sekolah ini dengan terpaksa melaksanakan kegiatan pembelajaran di teras kelas sebagai pengganti ruang ruang kelas, keterbatasan ruangan yang menjadi alasan mereka melakukan pembelajaran di teras. Sekolah ini hanya mempunyai 6 ruangan yang dimana 5 ruangan dipakai untuk ruang kelas dan satu ruangan lagi dipakai untuk ruang guru. Jangankan kelas Sekolah ini tidak mempunyai perpustakaan.

Walau mempunyai keterbatasan ruang kelas, para peserta didik tetap bersemangat untuk bersekolah setiap hari mereka harus menempuh hingga 2 km dengan berjalan kakiuntuk menimba ilmu.

Pada saat masa pandemi covid 19 kemarin, pemerintah memberlakukan pembelajaran daring sekolah ini tidak mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran daring, sebab sekolah ini wilayahnya belum tersentuh jaringan telekomunikasi. Oleh sebab itu pihak sekolah terpaksa melakukan kegiatan sekolah. Pada saat hujan turun para peserta didik di sekolah ini tidak bisa belajar karena hujan angin dan di pagi hari mereka harus belajar di bawah pohon sebab panas dari terik matahari.
Pihak sekolah berharap agar pemerintah dapat melihat keadaan mereka dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Video 1

Judul Video " Sepenggal Cerita Pengajar di Pelosok Kalimanta- Lentera Indonesia"

Pendidikan itu diibaratkan dengan cahaya jadi tanpa adanya cahaya yang membimbing kita maka kita akan tersesat. Akan tetapi pada terdapat cahaya, maka kita akan tahu kemana arah tujuan kita, cahaya itu akan membawa kita ke tujuan yang kita inginkan. Ini adalah anak-anak Dayak Kalimantan Utara mereka satu dari sekian ribu keragaman dalam negara kesatuan republik Indonesia.


Martencis Siregar, pengajar muda dari gerakan Indonesia mengajar di hadapi dengan kesulitan dan tantangan di Desa Tanjung Matik Nunukan, Kalimantan Utara. Sebelum sebagai seorang relawan gerakan peduli HIV AIDS di Jayapura, Martencis setelah mengajar pada jenjang kelas 1 serta memberikan les kepada peserta didik pada kelas 6. Jarak tempuh yang dilalui yaitu selama 7 jam dari kabupaten, yang di mana minim minat baca pada anak untuk melanjutkan pendidikan di sekolah dasar menjadi permasalahan. Di daerah tersebut terdapat kendala yang sangat serius yaitu pernikahan usia dini, ada beberapa anak perempuan yang dilamar belum lulus sekolah dasar. Martencis berusaha untuk mengubah paradigma dan membuat orang tua peserta didik menyadari betapa pentingnya pendidikan. Bersama pendidik lainnya marthencis membentuk masa depan anak desa tersebut. Terkadang masih menghadapi berbagai tantangan budaya dan kurangnya perhatian terhadap pendidikan serta upaya mereka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan menggunakan metode kreatif agar mempunyai harapan dalam mengubah perubahan di desa tersebut. Martencis  membuka pintu masa depan yang lebih baik bagi anak-anak generasi penerus desa tersebut.
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Video 2

Dalam video tersebut menggambarkan pendidikan moral pada anak sekolah kini semakin pudar dan semakin kurang baik yang di mana di video tersebut peserta didik berperilaku kurang sopan dan membuat onar di lingkungan sekolah.
Dari video tersebut mengajarkan kita bahwa begitu pentingnya pendidikan moral yang ditanamkan pada jenjang sekolah, agar membentuk karakter dan pribadi yang lebih baik dan berkualitas bagi peserta didik .
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta'lim
Vi/No : 12/1
Tahun : 2014
Judul Jurnal : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA.
Penulis : Fahrudin
Kata Kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaja, pendidikan keluarga.

B. Pembahasan
supaya anak mempunyai moral yang baik serta terhindar dari pelanggaran moral maka diperlukannya pembinaan nilai moral sejak usia dini kepada anak dalam keluarga. Keluarga adalah institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak sebab anak pertama kalinya mengenal pendidikan yaitu di lingkungan keluarganya sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa melalui proses interaksi serta sosialisasi dalam keluarga yaitu sendiri orang tua harus selalu memberikan contoh tauladan yang baik untuk anak-anak mereka supaya apapun kebiasaan orang tua di rumah akan selalu dilihat dan dicerna oleh anaknya. Yang di mana keluarga adalah tempat anak-anak dibesarkan mempunyai peranan yang begitu penting dalam mendidik anak sebab pertama apa yang dilihat dan dirasakan oleh seorang anak sebelum orang lain yaitu adalah keluarga titik peranan pendidikan keluarga tidak akan tergeser oleh banyaknya institusi dan lembaga pendidikan yang ada di Indonesia ini seperti taman kanak-kanak, sekolah, akademik dan lain sebagainya begitupun dengan bertambahnya lembaga kebudayaan, kesehatan, politik, agama tidak akan menggeser fungsi pendidikan keluarga itu sendiri. Peranan pendidikan itu seharusnya harus dipegang oleh keluarga bagi anggota-anggotanya secara umum yaitu peranan yang paling pokok dibandingkan dengan peranan lainnya.
Moral sendiri sangat penting bagi anak, masyarakat, bangsa dan umat sebab moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut apabila bangsa tersebut moralnya hancur maka akan hancur bangsa tersebut bersama moralnya oleh sebab itu kita harus memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat maka diperlukan sekali memperhatikan pendidikan moral, baik di keluarga sekolah dan masyarakat.

Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan moral yaitu:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. pendidikan moral tidak terlaksanakan menurut mestinya, baik di rumah tangga sekolah maupun masyarakat
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral
8. tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak anak dan pemuda-pemuda
9. Pengaruh westernisasi yaitu berupa yahudinasi dan kristenisasi.
Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak yaitu: penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak, menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak, dan menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis khususnya hubungan ibu dan bapak dan anggota keluarga lainnya.

C. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga berperan penting dalam mendidik nilai moral keagamaan karena di lingkungan keluarga lah anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap selanjutnya.