Posts made by Irvanda Julian Awal 2213053069

Nama: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
Kelas: 3F

Analisis Video 1

Laurence Kohlberg melakukan penelitian di Amerika yang kemudian menjadi fondasinya untuk merumuskan tahapan perkembangan moral menurutnya tahap perkembangan moral dibagi menjadi tiga level setiap level memiliki dua tahap sehingga seluruhnya menjadi 6 yaitu:

1) Level pertama prakonvensional yang terdiri dari tahap 1 menghindari hukuman, tahap ini seseorang memiliki alasan untuk bertindak atau tidak bertindak sesuatu Karena untuk menghindari hukuman dan tahap 2 keuntungan dan minat pribadi, tahap ini tindakan dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan olehnya seperti apa untungnya bagiku Aku akan membantunya karena suatu hari dia akan balas membantuku.

2) Level kedua konvensional terdiri dari tahap 3 yaitu menjaga sikap orang baik, di tahap ini seseorang mungkin menghindari pertengkaran karena ia memikirkan bagaimana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain terhadapnya ia tidak bertengkar, karena itu tidak baik dan orang baik tidak melakukannya dan tahap 4 memelihara peraturan mematuhi peraturan itu harus dilakukan karena jika seseorang tidak mematuhinya maka keadaan akan menjadi kacau karenanya peraturan harus selalu dipatuhi untuk memberikan kenyamanan bagi semua orang.

3) Level ketiga pasca konvensional terdiri dari tahap 5 orientasi kontrak sosial dalam tahap ini seseorang menyadari bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan situasi berbeda ia berpikir bahwa tidak ada yang absolut atau pasti ketika melihat sebuah kasus hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada dan tahap 6 prinsip etika universal universal tahap ini adalah tahap yang menggambarkan prinsip internal seseorang ia melakukan hal yang dianggap yang benar walaupun bertentangan dengan hukum yang ada
Nama: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
Kelas: 3F

Analisis Jurnal 2


Teori Kohlberg yang menjelaskan perkembangan moral di latar belakangi oleh asumsi utama Piaget bahwa kognisi (pikiran) dan afek (perasaan) berkembang secara paralel dan keputusan moral merupakan proses perkembangan kognisi secara alami. Kohlberg tidak memusatkan perhatian pada tingkah laku moral, artinya apa yang dilakukan oleh seorang indivdu tidak menjadi pusat pengamatannya. Teori (Kohlberg; L., Hersh, R.H. 1977) tentang Perkembangan Moral dibagi menjadi 3 level, yang masing-masing level dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut:

1) Level 1 (Moralitas Pra-konvensional)
Pada level 1 terdiri dari 2 tahap yaitu:
Tahap 1 Ketaatan dan Hukuman pada tahap ini, anak anak melihat aturan sebagai hal yang tetap dan absolut. Mematuhi aturan itu penting karena merupakan sarana untuk menghindari hukuman. Tahap 2 Individualisme dan Pertukaran pada tahap perkembangan moral ini, anak-anak menjelaskan sudut pandang individu dan menilai tindakan berdasarkan bagaimana mereka melayani kebutuhan individu.
2) Level 2 (Moralitas Konvensional)
Pada level 2 terdiri dari 2 tahap yaitu:
Tahap 3 Hubungan Interpersonal pada tahap perkembangan moral ini difokuskan pada memenuhi harapan dan peran sosial. Ada penekanan pada konformitas, bersikap "baik," dan mempertimbangkan bagaimana pilihan memengaruhi hubungan.
Tahap 4 Menjaga Ketertiban Sosial. Pada tahap perkembangan moral ini, orang mulai menganggap masyarakat secara keseluruhan ketika membuat penilaian. Fokusnya adalah menjaga hukum dan ketertiban dengan mengikuti aturan, melakukan tugas seseorang dan menghormati otoritas.
3) Level 3 (Moralitas Pasca-konvensional)
Pada level 3 terdiri dari 2 tahap yaitu :
Tahap 5 Kontrak Sosial dan Hak Perorangan. Pada tahap ini, orang mulai memperhitungkan perbedaan nilai, pendapat, dan kepercayaan orang lain.
Tahap 6 - Prinsip Universal pada tahap ini, orang mengikuti prinsip-prinsip keadilan yang diinternalisasi ini, bahkan jika mereka bertentangan dengan hukum dan peraturan.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg, anak-anak usia 11-12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional, yang dimana mereka cenderung ingin melakukan sesuatu karena takut dihukum.
Nama: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
Kelas: 3F

Analisis Jurnal 1

Pendidikan nilai moral di tinjau dari Aspek Global merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia.
Pendidikan nilai atau moral sebagai isu global di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) menampakkan adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya perbedaan ideologi bangsa. Walaupun demikian, negara-negara itu memberikan penekanan pendidikan nilai moral pada nilai etik-moral; terutama dalam hal nilai-nilai yang bersifat asasi manusia, universal, dan global.

Menurut saya dapat di simpulkan bahwa secara global pendidikan moral di suatu negara itu berbeda-beda hal ini karena perbedaan ideologi dan budayanya namun tetap nilai- nilai moral yang sama yang di ajarkan. Jadi suatu negara tidak bisa berbuat sesukanya seperti rasisme contohnya karena telah nilai-nilai yang di ajarkan secara global jika suatu negara melanggar nilai-nilai itu maka masyarakat di negara lain dapat menuntut keadilan. Kemudian ketika kondisi masyrakat di belahan dunia telah mengalami kondisi yang masyarakatnya suka tidak bermoral maka dengan pendidikan moral yang baik secara bertahap masyarakat akan menjadi baik kembali
Nama: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
Kelas: 3F

Analisis Video 2

Dari video tersebut dijelaskan bahwa ada permasalahan yang cukup menjadi perhatian di Indonesia bahwa adanya kekerasan yang dilakukan di lingkungan sekolah bahkan ada yang sampai menyebabkan siswa SD itu meninggal hal-hal ini dipicu oleh ada yang karena hal sepele ada yang karena disebabkan oleh perundungan dan ada karena kurangnya pengawasan.

Menurut saya berdasarkan video tersebut hal ini malah menjadi PR untuk kita karena kita sebagai calon pendidik harus dapat belajar dari pengalaman yang sudah jadi seterusnya diharapkan kita sebagai calon pendidik untuk dapat lebih mengalami para siswa lebih cepat mengawasi dan lebih dapat nilai ajarkan nilai-nilai kebaikan kepada para siswa agar tidak mudah marah dan menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang tidak benar.
Nama: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
Kelas: 3F

Analisis Video 1

Trolley problem merupakan eksperimen yang di perkenalkan oleh Philappa Foto pada tahun 1967 trolley problem merupakan skenario yang dibangun untuk membuat rasa moral seseorang. Yang dimana dari kedua masalah yang ada di video tersebut kita di ajukan pertanyaan yang sulit yang di mana " apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan orang banyak itu lebih baik". Dari sini terdapat sebuah survei dan realita kehidupan bahwa mengorbankan yang sedikit Untuk menyelamatkan orang banyak atau untuk kepentingan bersama atau perdamaian dunia seperti perang, genosida merupakan hal yang dianggap bermoral. Namun pada video tersebut kita juga di ajak untuk memikirkan dari sudut pandang lain yang dapat di simpulkan bahwa apakah hal yang kita anggap bermoral selama ini itu merupakan hal yang benar atu hanya ke egoisan seseorang atau kelompoknya saja.

Jadi menurut saya video tersebut mengajak kita untuk lebih memikirkan apa yang kita anggap bermoral selama ini itu benar benar hal yang baik atau tidak dan video tersebut pun mengajarkan kita bahwa ketika mengambil suatu keputusan dari 2 permasalahan yang datang bersama itu semua memiliki resikonya masing-masing dan kita harus dapat memilih yang terbaik.