Posts made by Irvanda Julian Awal 2213053069

NAMA: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
KELAS: 2F

Desain pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas. Desain pembelajaran mencerminkan keputusan guru tentang materi pelajaran, aktivitas siswa, skenario pembelajaran, metode yang mendidik, dan media yang mempermudah siswa belajar untuk mencapai tujuan dan cara mengevaluasinya.Kurikulum akan menentukan materi pelajaran yang penting sebagai alat untuk mencapainya dan metode yang tepat untuk menciptakan wahana pembelajarannya berdasarkan target yang harus dicapai. Model kurikulum akan memberikan gambaran arah, proses, dan isi pembelajaran, yang didasari oleh filosofi jenis dan jenjang lembaga pendidikan.

Oleh karena itu, diperlukan desain strategis yang dapat memadukan seluruh muatan materi ke dalam suatu pembelajaran tanpa menghilangkan identitas masing-masing matapelajaran tersebut.Maka desain pembelajaran terpadu berbasis core content terbukti lebih memudahkan guru dalam melihat titik temu dari sejumlah mata pelajaran, sekaligus melihat keterhubungan konten antar mata pelajaran, sehingga akhirnya memudahkan guru melihat rangkaian keterhubungan antar indikator semua mata pelajaran dalam satu RPP.

MKU PGSD 2F 2023 -> FORUM JAWABAN POST TEST

by Irvanda Julian Awal 2213053069 -
NAMA: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
KELAS: 2F

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).

Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.Pada satu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKL PKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.

Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.

MKU PGSD 2F 2023 -> FORUM ANALISIS PRETEST

by Irvanda Julian Awal 2213053069 -
NAMA: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
KELAS: 2F

Identitas nasional
Adalah suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkembang di dalam berbagai macam aspek-aspek kehidupan dari ratusan suku yang menjadi satu.
Hakikat identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila karena merupakan aktualisasi yang tercermin dalam kehidupan bermasyarakat.
Unsur identitas nasional
•Suku bangsa
•Agama
•Budaya
•Bahasa
Berdasarkan dari unsur unsur tersebut dapat di bagi menjadi:
1)Identitas fundamental
Sebagai dasar negara ideologi negara yaitu Pancasila
2)Identitas instrumental
UUD 1945 di dalam UUD 1945 tercantum bahwa bahasa yang digunakan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia, bendera Indonesia adalah bendera merah putih , lambang negara Indonesia adalah garuda Pancasila, Semboyan bangsa Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika dan lagu kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya
3)Identitas Alamiah
Keberadaan kepulauan Indonesia yang beragam baik suku, bangsa budaya, bahasa.

Integrasi Nasional
Proses penyesuaian di antara unsur unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Faktor Pendorong:
•Sejarah
•Keinginan bersatu
•Cinta tanah air
•Rela berkorban
•Konsensus nasional

Faktor penghambat:
•Heterogen: keberagaman suku bangsa
•Etnosentrisme: fanatik berlebihan terhadap suku sendiri
•Ketimpangan: ketidakadilan antar masyarakat satu dengan yang lain
•Gangguan luar:kepentingan luar negeri yang masuk dan mengakibatkan perpecahan di dalam negeri
Bentuk Integrasi Nasional
•Asimilasi: penyatuan budaya-budaya yang berbeda yang saling mempengaruhi dan menghasilkan budaya baru.

•Akulturasi: penyatuan budaya-budaya yang berbeda saling mempengaruhi masa budaya baru tanpa menghilangkan ciri khas budaya masing-masing