Posts made by Putri Wulandari Dwi Yovan

3I 2023 Pendidikan nilai dan Moral -> Forum 1

by Putri Wulandari Dwi Yovan -
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

1. Pestalozzy mengemukakan bahwa metode pembelajaran lebih fokus pada pentingnya memberikan cinta dan kasih sayang, menciptakan lingkungan rumah dimana anak secara alami dapat berkembang menjadi manusia dengan penuh perhatian, keseimbangan antara kemampuan intelektual, fisik dan teknis serta emosional, moral, etika dan agama.
Pendidikan moral dapat disampaikan dengan metode langsung atau tidak langsung. Metode langsung dimulai dengan penentuan perilaku yang dinilai baik
dengan memusatkan perhatian secara langsung pada ajaran tersebut melalui mendiskusikan, mengilustrasikan, dan mengucapkannya. Metode tidak langsung tidak dimulai dengan menentukan perilaku yang diinginkan tetapi dengan menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktikkan.
Metode yang digunakan dalam pendidikan moral juga harus komprehensif. Hal ini melibatkan penanaman nilai-nilai, pemberian teladan dengan memberi contoh, dan mempersiapkan generasi muda untuk mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab secara etis serta keterampilan hidup lainnya. Generasi muda perlu mendapat penanaman nilai-nilai tradisional dari orang dewasa yang peduli terhadapnya, yaitu anggota keluarga, guru, dan masyarakat.
Pendidikan moral hendaknya terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan, seperti di kelas, dalam kegiatan ekstra kurikuler, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalam upacara-upacara pemberian penghargaan, dan dalam semua aspek kehidupan. Contoh-contoh mengenai hal tersebut misalnya tercermin dalam kegiatan yang dilakukan oleh siswa seperti belajar kelompok, penggunaan bahan-bahan bacaan dan topik-topik tulisan mengenai kebaikan.

2. (1) Budaya :
- Terapkan peraturan sekolah
Di setiap sekolah terdapat peraturan tertentu yang harus dipatuhi oleh setiap siswa. Aturan berfungsi sebagai pembatas antara apa yang boleh dan apa yang tidak, antara apa yang baik dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh warga sekolah.
- Mencintai kebersihan dan lingkungan
Menanamkan kecintaan terhadap kebersihan merupakan budaya positif yang harus dimiliki setiap siswa. Di sini mencintai kebersihan berarti menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekolah.
- Menghargai kejujuran
Mengajar dengan mengoreksi soal/tes secara jujur tanpa pengawasan guru dan/atau orang dalam kehidupan sehari-hari juga harus jujur, seperti tidak berbohong saat mengerjakan pekerjaan rumah dia tidak melakukan apa pun dan tidak mencuri uang dari teman-temannya meskipun dia dalam kesulitan.
(2) Agama:
Nilai-nilai keagamaan (religius). Kebiasaan berdoa sebelum
memulai pelajaran, karena segala sesuatu yang dilakukan diawali dengan doa maka
akan bermanfaat ilmu yang didapatnya, dan mengajarkan pentingnya belajar agama tidak hanya di sekolah agar berkelanjutan.
(3) Suku:
Sifat toleransi. Menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang mempunyai semboyan “Bhineka Tunggal Ika” dengan segala keberagaman yang ada di dalamnya. Inilah mengapa sangat penting untuk memiliki toleransi di antara masyarakat. Di sekolah tersebut, siswa dan guru dari berbagai agama dan suku berkumpul. Contoh hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan toleransi adalah dengan tidak memaksakan pandangan pada orang lain dan menghargai perbedaan dengan orang lain.

3I 2023 Pendidikan nilai dan Moral -> Forum 1

by Putri Wulandari Dwi Yovan -
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

1. - Aristotle – nilai-nilai moral adalah bagian dari kebajikan, dan bahwa orang yang memiliki kebajikan akan selalu bertindak dengan cara yang tepat. Menurutnya, orang yang memiliki kebajikan akan selalu bertindak demi kebaikan orang lain, tidak hanya demi kepentingan diri sendiri.
- Immanuel Kant – nilai-nilai moral harus berdasarkan prinsip universal yang dapat diterapkan kepada semua orang. Menurutnya, tindakan yang moral adalah tindakan yang sesuai dengan prinsip “agihkan kepada orang lain apa yang kamu inginkan agar orang lain agihkan kepadamu.”
- Martha Nussbaum – Nussbaum berpendapat bahwa nilai-nilai moral harus berdasarkan empati dan perhatian terhadap orang lain. Menurutnya, tindakan yang moral adalah tindakan yang memperlakukan orang lain dengan hormat dan menunjukkan empati terhadap kebutuhan mereka.

2. Dengan demikian dapat saya simpulkan bahwa pendidikan nilai dan moral merupakan suatu upaya sadar masyarakat (orang dewasa) untuk membekali peserta didik (anak-anak, generasi penerus) kemampuan menanamkan nilai-nilai ketuhanan, nilai-nilai estetika dan moralitas, nilai-nilai baik dan buruk, benar dan salah, mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, bersikap dewasa dan bertanggung jawab.
Putri Wulandari Dwi Yovan
2213053198

Analisis jurnal yang berjudul URGENSI PENEGASAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN IPTEK

Seiring berkembangnya IPTEK banyak hal negatif maupun positif yang didapatkan oleh sebab itu Pancasila sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat ditelusuri. urgensi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Setiap perkembangan iptek yang dikembangkan di Indoenesia haruslah berdasar dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Pancasila
2. Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek
3. Pancasila dijadikan sebagai ramburambu normatif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia agar nantinya mampu mengendalikan diri serta tidak keluar dari cara berpikir bangsa Indonesia.
Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek khususnya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diharapkan dapat menjadi dasar dan akar pada pengembangan keilmuan yang disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sehingga pengembangan iptek tadi tidak keluar dari nilai-nilai yang telah dimilliki bangsa Indonesia.
Dengan begitu harus ada penegasan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan IPTEK, karena setiap nilai dari Pancasila mengandung nilai penting untuk menunjukkan etika dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Yang seperti Contohnya dalam sila pertama yakni ketuhanan yang maha Esa yaitu untuk menimbulkan renungan supaya bangsa Indonesia tidak terjerumus dalam nilai yang tidak sesuai dengan nilai kepribadian bangsa.
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

Analisis jurnal
Judul : Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

dapat disimpulkan pentingnya pancasila sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan pancasila. Pancasila merupakan warisan istimewa yang terkait dengan nilai-nilai luhur. Oleh karena itu mata kuliah pembinaan kepribadian pancasila sangat diperlukan bagi kehidupan masyarakat, khususnya bagi mahasiswa. Ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek selalu menjadi bagian terpenting dari pembangunan negara, perkembangan iptek semakin hari semakin meningkat. Hal ini disebabkan meningkatnya tuntutan dan kebutuhan manusia di berbagai bidang. Secara etimologis, istilah science berarti kata science (dalam bahasa Inggris) berarti informasi. Sains dan pengetahuan merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, namun tidak selalu diketahui bahwa pengetahuan adalah sains, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Teknologi adalah penerapan kreativitas manusia pada alat dan bahan, dan memanifestasikan dirinya sebagai bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Perkembangan teknologi menyebabkan perubahan dalam kehidupan masyarakat di segala peradaban dan budayanya, termasuk dunia pendidikan. dengan cepat Perkembangan teknologi informasi memungkinkan masuknya berbagai pengaruh eksternal terhadap nilai-nilai pancasila. Jika bisa Nilai-nilai luhur Pancasila di masyarakat terkikis bahkan dihancurkan oleh budaya Barat yang berkembang pesat. Inti permasalahannya adalah apakah perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi nilai-nilai Pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Jadi jawabannya sebenarnya bukan Pancasila yang terkena dampak perkembangan teknologi informasi, melainkan masyarakat itu sendiri.
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

Analisis video
Judul : Pancasila sebagai dasar pengembangan iptek

IPTEK adalah hasil karya manusia. Karya tersebut pada dasarnya dipergunakan untuk membantu keperluan manusia dalam menghadapi kehidupannya. IPTEK tersebut ada saja yang memanfaatkannya untuk Kepentingan tertentu baik yang berdampak positif maupun negatif.
Pancasila dijadikan sebagai dasar pengembangan IPTEK diharapkan memberi dampak luas pada kemaslahatan kehidupan bangsa Indonesia. IPTEK boleh berkembang dan maju, namun harus diimbangi dengan menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur ideologi bangsa di seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
nilai-nilai pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
Sila-sila pancasila yang menjadi sistem etika dalam pengembangan IPTEK :
1. Sila Ke Tuhanan Yang Maha Esa
mengkomplementasikan ilmu pengetahuan mencipta,
keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak. Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan
diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan
akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak. Pengolahan diimbangi dengan melestarikan.

2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab Karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral.

3. Sila persatuan Indonesia
mengkomplementasiakan universalitas dan internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain. Pengembangan IPTEK hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia di dunia.

4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis,
artinya setiap ilmuan harus memiliki kebebasan untuk
mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan
menghargai kebebasan orang lain dan juga memiliki
sikap yang terbuka untuk dikritik dikaji ulang maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya.

5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
mengkomplementasikan pengembangan IPTEK haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan Kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannnya dengan dirinya senndiri maupun dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia dengan alam lingkungannya.