Posts made by Putri Wulandari Dwi Yovan

Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

Analisis jurnal pentingnya pendidikan moral anak sekolah (pendidikan pancasila)

Dapat kita lihat bahwa di dalam video tersebut ada seorang siswa yang kurang sopan santun terhadap gurunya ketika gurunya mengajar mereka malah asyik dengan dunia mereka sendiri dan ada seorang siswa yang melempar kertas kepada gurunya yang sedang mengajar di depan hal tersebut menunjukkan sekali bahwa siswa tersebut berperilaku tidak sopan dan tidak memiliki etika dan moral.
Ada juga siswa yang melempar kertas ke arah gurunya yang sedang mengajar di depan kelas, dan guru menyuruh siswa tersebut untuk keluar dari kelas agar tidak mengikuti jam pelajaran dikarenakan perilakunya yang tidak sopan tersebut.
Oleh karena itu penanaman nilai moral di sekolah sangat penting untuk diterapkan agar peserta didik menjadi pribadi yang memiliki nilai moral dengan baik. Guru dapat memberikan pendidikan mengenai nilai moral dengan cara memberikan nasihat kepada siswa yang melanggar aturan agar mereka dapat bertanggung jawab.
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

Analisis jurnal pentingnya pendidikan moral untuk anak sekolah dasar.
Pendidikan moral adalah suatu proses yang digunakan untuk menanamkan baik dan buruk mengenai perbuatan untuk mencapai kedewasaan pendidikan moral sangat penting untuk anak-anak sekolah dasar karena mereka harus memiliki sikap atau perilaku yang baik di lingkungan sekolah maupun keluarga.
Pendidikan moral bertujuan untuk memahami nilai pekerti, mampu mengambil keputusan dengan tepat dan membentuk pola perilaku yang bertanggung jawab. Pendidikan moral ini ditujukan untuk anak sekolah dasar sebagai salah satu pendidikan yang harus diterapkan oleh guru.
Adapun terdapat 2 penyebab menurunnya moral pada anak yaitu
1. Perundungan di sekolah
Dalam era globalisasi saat ini pendidikan moral sangat diutamakan bagi anak sekolah dasar untuk memiliki kompetensi personal dan sosial sehingga bisa menjadi warga negara yang baik, saat ini anak sekolah dasar sangat membutuhkan pendidikan moral pada beberapa kasus contohnya itu perundungan di sekolah kerap terjadi di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh anak sekolah dasar baik perempuan maupun laki-lakin terdapat suatu kelompok yang berisi 4-6 orang atau bahkan lebih. Perundungan yang dimaksud yaitu dengan menyakiti korban secara fisik maupun sosial, secara fisik misalnya dengan melakukan ancaman atau mengejek korban sedangkan secara sosial misalnya dengan cara mengucilkan atau mengabaikan korban. Perundungan yang dilakukan oleh anak ini biasanya disebabkan karena kurangnya perhatian dari orang tua lantas anak pun membuat keributan dengan cara merundung teman-temannya agar dapat perhatian dari guru maupun orang tuanya.
2. Kekerasan secara fisik di keluarga
Hal ini bisa dilakukan oleh saudara kandungnya di rumah kepada anak tersebut. Meskipun rumah adalah salah satu tempat yang aman bagi anak ini disebabkan adanya ketidakseimbangan kekuatan dalam keluarga yang mengakibatkan pemukulan oleh saudara kandungnya. Dalam hal ini kita memerlukan peran orangtua di lingkungan rumah. Dalam hal ini kita memerlukan peran orang tua di lingkungan rumah.

Peran orang tua dan guru dalam pembentukan moral anak:
1. Orang tua
Peran orang tua dalam pembentukan moral anak sangatlah penting selain orang tua pengajaran pertama untuk anak juga anak akan meniru moral dan perilaku dari orang tuanya.
2. Guru
Sedangkan guru yakna juga sangat penting bagi perkembangan moral anak karna guru dapat memperkaya memperkokoh kepribadian anak dan juga dapat membekali nilai-nilai moral kepana anak saat pembelajaran di sekolah.

Dalam menerapkan pendidikan moral untuk anak anak peranan orang tua dan guru sangatlah penting orang tua berperan untuk di dalam lingkungan keluarga karena orang tua yang lebih dekat terhadap anaknya sehingga sangat memerlukan peran orang tua untuk membentuk moral yang baik dalam diri anak serta peran guru juga penting untuk membentuk suatu moral anak karena guru berperan untuk memperkaya dan memperkokoh kepribadian anak.
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

"Pendidikan Moral di Sekolah Dasar"

Moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan masyarakat setempat.

Tahap-tahap Perkembangan Moral :
1. Usia 6-12 bulan, orang tua akan menggunakan disiplin untuk memandu dan melindungi bayi
2. Usia 12-18 bulan, membuat komitmen dan patuh sesuai dengan keadaan merupakan awal tanda hati nurani, perhatian terhadap objek yang cacat atau rusak, mencerminkan kecemasan diri dalam melakukan hal yang salah
3. Usia 18-30 bulan, anak menunjukkan perilaku menolong, rasa bersalah, malu, dan empati yang mendorong perkembangan moral
4. Usia 30-36 bulan, aksi fisik berkurang lebih banyak verbal
5. Usia 3-4 tahun, perilaku menolong orang lain dengan motif mendapat pujian
6. Usia 4-6 tahun, penalaran moral makin fleksibel.
7. Usia 7-8 tahun, penalaran moral masih fleksibel dan empati perilaku pro sosial meningkat
8. Usia 9-11 tahun, penalaran moral makin dipandu oleh rasa keadilan
9. Usia 12-15 tahun, penalaran moral mencerminkan peningkatan kesadaran akan keadilan dan membuat peraturan yang kooperatif
10. Usia 16-20 tahun, relativisme memainkan peranan penting dalam penalaran moral
11. Usia 20-40 tahun (dewasa muda)
12. Usia 40-65 tahun (dewasa tengah)
13. Usia 65 tahun (dewasa tua), penilaian moral bisa menjadi lebih rumit.

Implikasi perkembangan sosial dan pribadi anak dalam KBM di sekolah dasar sangat diperlukan dalam belajar, anak memerlukan teman dalam membantu proses belajar tetapi kadang anak mampu melakukan sendiri. Implikasi identitas gender dalam perkembangan moral anak di sekolah dasar yaitu guru mengajarkan murid identitas gender supaya moral dan perilaku mereka sesuai dengan gender, bukan hanya guru melainkan orangtua memiliki peran penting.

Adapun permasalahan serta solusi perkembangan moral anak sekolah dasar yaitu sebagai berikut:
1. Hilangnya kejujuran, misalnya ketika anak mencontek temannya saat ujian, maka solusi yang dapat diberikan yaitu dengan mengajak anak untuk lebih percaya diri terhadap jawabannya sendiri dan mengajarkan anak untuk bersikap jujur.
2. Hilangnya rasa tanggungjawab, guru diharuskan untuk membimbing peserta didiknya dan mengajarkan mereka untuk melaksanakan tanggungjawab.
3. Rendahnya disiplin, contohnya yaitu terdapat siswa yang sering datang ke sekolah tidak tepat waktu atau terlambat, maka sikap guru dan kepala sekolah harus bersikap tegas.
4. Kurang bisa bekerja sama, solusinya yaitu dengan membiasakan anak untuk terlibat dalam bekerja sama seperti kerja kelompok, dan jangan membiarkan peserta didik tersebut tidak aktif dalam bekerja sama.
5. Mengambil hak orang lain, contohnya yaitu seperti mencuri maka solusi yang dapat diberikan yaitu dengan membiasakan anak untuk menerima apa yang dia miliki dan tidak boleh mengambil hak orang lain atau mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

"PENDIDIKAN MORAL TANGGUNGJAWAB DIRI DALAM KELUARGA"

1. Mendengar nasihat ayahnya Maksudnya sebagai anak perlu mendengar nasehat Ayah karena Ayah hidup lebih lama dari kita. Ayah tahu mana baik, mana buruk dalam kehidupan.
2. Membantu ibu, yaitu kita harus menjadi anak yang bertanggung jawab dengan membantu ibu, seperti menolong ibu yang sedang mencuci piring, mencuci baju, memasak, membersihkan rumah, dan lain-lainnya.
3. Menemani kakak, yaitu kita sebagai adik dapat menemani kakak kita contohnya seperti saat ingin ke warung kita dapat menemani kakak agar terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan seperti penculikan.
4. Menjaga keselamatan adik, yaitu kita dapat menjaga adik kita saat bermain dan tidak meninggalkannya sendirian.
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

"Instrumen Penilaian Pengembangan Nilai Agama dan Moral Pada Pendidikan Anak Usia Dini"

Guru bertugas tidak hanya merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi saja tetapi juga menilai. Menilai hasil belajar setiap anak. Penilaian merupakan salah satu tugas pokok yang penting dan yang harus dilakukan oleh guru. Hal ini bertujuan supaya guru dapat mendeskripsikan ketercapaian perkembangan masing-masing anak termasuk didalamnya perkembangan moral dan agama. Melalui penilaian guru dapat mengukur sejauh mana perkembangan masing-masing peserta didik serta dapat mengetahui dan menerapkan aspek perkembangan yang mungkin belum dapat dicapai atau mungkin yang sudah dapat dicapai.
Instrumen penilaian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dengan berbagai cara dan beragam alat penilaian belajar peserta didik. Penilaian ini memiliki manfaat bagi semua pihak yaitu bagi anak bagi orangtua maupun bagi guru. Manfaatnya bagi anak untuk memelihara pertumbuhan anak agar lebih sehat dan konsisten. Berikutnya bagi orang tuYang kedua memudahkan orang tua dalam memberikan stimulasi yang sesuai dan berkelanjutan ketika di rumah. Berikutnya yaitu manfaat bagi guru, manfaat bagi guru untuk mengetahui perkembangan sikap pengetahuan dan keterampilan anak.

Prinsip-prinsip penilaian terbagi menjadi delapan
1.Mendidik menjadi proses hasil penilaian. ini dijadikan dasar untuk memotivasi mengembangkan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal .
2. Berkesinambungan penilaian ini dilakukan secara terencana bertahap dan terus-menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Objektif maksudnya penilaian harus dilakukan secara adil
4. Angkun table penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.
5. Transparan jadi penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pihak yang berkepentingan.
6. Sistematis penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan berbagai instrumen.
7. Menyeluruh maksudnya penilaian ini mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan baik sikap pengetahuan maupun keterampilan.
8. Bermakna jadi hasil penilaian akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orangtua, guru dan pihak lain yang relevan.

Adapun Mekanisme Penilaian terbagi menjadi empat, yaitu :
1. Menyusun teknik Instrumen penilaian serta menetapkan indikator capaian perkembangan anak jadi setiap lembaga PAUD pendidik wajib menyusun terlebih dahulu Instrumen penilaian dan disesuaikan dengan indikator capaian perkembangan anak
2. Melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap teknik dan Instrumen penilaian jadi selesai menyusun Instrumen penilaian guru melaksanakan atau menilai perkembangan setiap anak-anak.
3. Mendokumentasikan Penilaian proses dan hasil belajar anak secara akuntabel dan transparan
4. Melaporkan capaian perkembangan anak ini pada orangtua rasanya laporan capaian perkembangan anak ini diterima oleh orangtua pada akhir semester. Jadi, Ketika orangtua menerima raport orangtua juga akan menerima laporan capaian perkembangan masing-masing anak.

Teknik Penilaian terbagi menjadi 4 yaitu :
- BB (Belum Berkembang) yaitu bila anak-anak ini dalam melakukan kegiatan harus dibantu dibimbing dan dicontohkan.
- MB (Mulai Berkembang) artinya anak-anak melakukan kegiatan tetapi harus diingatkan harus sedikit dibantu oleh guru.
- BSH (Berkembang Sesuai Harapan) terjadu bila anak dapat melakukan kegiatannya secara mandiri, konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru ini akan mendapatkan bsh.
- BSB(Berkembang Sangat Baik) Ketika anak-anak sudah dapat melakukan kegiatannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan indikator.

Bentuk-bentuk penilaian itu ada Penilaian Harian, Penilaian Mingguan, Penilaian Bulanan, Penilaian Semester.