Nama : Towi Hidayat
NPM: 2253053011
Kelas :1E
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT ILMU DAN IMPLIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Pancasila sebagai Filsafat Ilmu
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pancasila merupakan bagian dari filsafat ilmu. Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan. Sebuah pengetahuan dalam perkembangannya harus memperhatikan aspek Ketuhanan yang merupakan landasan dalam setiap berfikir manusia.
Implikasi sila-sila dalam Pengembangan IPTEK
1. Ketuhanan yang maha esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan adalah pencipta semua yang ada dan semua ciptaan. Yang Maha Esa berarti satu-satunya, tanpa sekutu, satu dalam isi, satu dalam hakikat, satu dalam perbuatan, yang berarti bahwa hakikat Tuhan tidak terdiri dari banyak zat yang kemudian menjadi satu, bahwa hakikat Tuhan itu sesempurna mungkin. Bahwa karya Tuhan tidak bisa dibandingkan dengan siapapun. Jadi Ketuhanan Yang Maha Esa berarti memahami dan meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta dan segala sesuatu
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Implikasi Sila kedua yaitu, Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pengembangan ilmu pengetahuan yaitu memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan. Ilmu dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab juga memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu, pembangunan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat manusia. Iptek harus dapat diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat dari penggunaan IPTEK
3. Persatuan Indonesia
Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam hubungan Indonesia dengan dunia internasional. Manusia yang berpedoman pada Hikmah dalam diskusi yang representatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan memiliki sikap terbuka narasumber terbuka untuk kritik/penilaian dan dibandingkan dengan seorang ilmuwan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Implikasinya dalam pengembangan pengetahuan adalah Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan, mendasari pengembangan Iptek secara demokratis
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang ada dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan.
NPM: 2253053011
Kelas :1E
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT ILMU DAN IMPLIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Pancasila sebagai Filsafat Ilmu
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pancasila merupakan bagian dari filsafat ilmu. Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan. Sebuah pengetahuan dalam perkembangannya harus memperhatikan aspek Ketuhanan yang merupakan landasan dalam setiap berfikir manusia.
Implikasi sila-sila dalam Pengembangan IPTEK
1. Ketuhanan yang maha esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan adalah pencipta semua yang ada dan semua ciptaan. Yang Maha Esa berarti satu-satunya, tanpa sekutu, satu dalam isi, satu dalam hakikat, satu dalam perbuatan, yang berarti bahwa hakikat Tuhan tidak terdiri dari banyak zat yang kemudian menjadi satu, bahwa hakikat Tuhan itu sesempurna mungkin. Bahwa karya Tuhan tidak bisa dibandingkan dengan siapapun. Jadi Ketuhanan Yang Maha Esa berarti memahami dan meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta dan segala sesuatu
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Implikasi Sila kedua yaitu, Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pengembangan ilmu pengetahuan yaitu memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan. Ilmu dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab juga memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu, pembangunan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat manusia. Iptek harus dapat diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat dari penggunaan IPTEK
3. Persatuan Indonesia
Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam hubungan Indonesia dengan dunia internasional. Manusia yang berpedoman pada Hikmah dalam diskusi yang representatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan memiliki sikap terbuka narasumber terbuka untuk kritik/penilaian dan dibandingkan dengan seorang ilmuwan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Implikasinya dalam pengembangan pengetahuan adalah Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan, mendasari pengembangan Iptek secara demokratis
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang ada dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan.