Posts made by Refiana Sari 2213053261

Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261

Hardskill dan Softskill adalah dua komponen penting dalam mengukur kemampuan seseorang. Mereka memiliki perbedaan mendasar dalam hal kriteria penilaian dan sifatnya. Berikut adalah tanggapan saya mengenai perbedaan kriteria nilai hardskill dan softskill:

Hardskill:

 1.Sifatnya konkret: Hardskill adalah kemampuan yang dapat diukur secara konkret dan terukur. Contohnya termasuk kemampuan matematika, pemrograman komputer, penggunaan perangkat lunak tertentu, atau keterampilan mekanik.

2. Dapat diajarkan dan dipelajari: Hardskill dapat diajarkan melalui pelatihan, kursus, atau pendidikan formal. Seseorang dapat memperoleh hardskill dengan belajar dan berlatih secara sistematis.

3. Evaluasi objektif: Penilaian hardskill seringkali lebih objektif karena dapat diukur dengan tes, ujian, atau penilaian kinerja yang mengukur tingkat penguasaan keterampilan tersebut.

4. Biasanya spesifik untuk pekerjaan tertentu: Hardskill seringkali terkait langsung dengan pekerjaan tertentu dan diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaan tersebut.

Softskill:

1. Sifatnya abstrak: Softskill adalah kemampuan yang lebih abstrak dan sulit diukur secara langsung. Contohnya termasuk kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, kreativitas, dan empati.

2. Lebih sulit diukur: Penilaian softskill seringkali lebih subjektif dan sulit diukur secara langsung. Mereka melibatkan aspek-aspek seperti sikap, perilaku, dan interaksi antar manusia.

3. Lebih sulit diajarkan: Meskipun softskill dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pengalaman, mereka cenderung lebih sulit diajarkan daripada hardskill. Mereka seringkali berkaitan dengan kepribadian dan cara seseorang berinteraksi dengan orang lain.

4. Universal dan berlaku luas: Softskill adalah keterampilan yang berlaku luas dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan, baik dalam karier maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam dunia kerja dan dalam kehidupan secara umum, baik hardskill maupun softskill sama-sama penting. Seseorang yang berhasil biasanya memiliki kombinasi keduanya. Hardskill adalah fondasi yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas tertentu, sementara softskill membantu dalam berinteraksi dengan orang lain, memecahkan masalah, dan berkembang dalam karier dan kehidupan secara keseluruhan. Oleh karena itu, baik hardskill maupun softskill harus diperhatikan dan ditempa untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan.


Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261

Analisis Jurnal 2

PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA

Oleh : Fahrudin

A. PENDAHULUAN

Keluarga merupakan institusi Pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk kali pertama mengenal Pendidikan sebelum mengenal masyarakay yang lebih luas.  Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama keluarga memainkan peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Karena itu orangtua sebagai penanggungjawab atas kehidupan keluarga harus memberikan. pendidikan dan pengajaran kepada anak-anaknya dengan menanamkan ajaran agama dan akhlakul karimah

B. PERANAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Juga dari situlah ia memperoleh akhlak, nilai-nilai, kebiasaan dan emosinya dan dengan itu ia merobah banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesedian-nya menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi keluarga itu bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia, seperti keimanan yang teguh kepada Allah, pengorbanan, kesediaan berkorban untuk kepentingan kelompok, cinta kepada kebaikan, kesetiaan dan lain-lain lagi nilai mulia yang dengannya keluarga dapat menolong individu untuk menanamkannya pada dirinya

Keberadaan keluarga bukan hanya penting bagi seorang individu, tetapi juga bagi masyarakat, sehingga masyarakat menganggap keluarga sebagai institusi sosial yang terpenting dan merupakan unit sosial yang utama melalui individu-individu yang telah dipersiapkan di dalamnya, baik berupa nilai-nilai kebudayaan, kebiasaan maupun tradisi yang ada di dalamnya. Dari segi inilah, maka keluarga dapat menjadi ukuran dalam sebuah masyarakat, dalam arti apabila masing-masing keluarga itu berada dalam keluarga yang sehat, maka akan sehatlah suatu masyarakat Dan sebaliknya, jika masing-masing keluarga itu tidak sehat, dampaknya terhadap masyarakat pun akan menjadi tidak sehat

Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.

Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.

C. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK

Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.

 Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.

 D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMOROSATAN MORAL

1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak

2. Lingkungna masyarakay yang kurang sehat

3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik dirumah tangga, sekolah maupun Masyarakat.

4. suasana rumah tangga yang kurang baik

5. Diperkenalkannya secara popular obat-obat terlarang dan alat0alat anti hamil.

6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaram, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral

7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepaada pembinaan moral

8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda

9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.


E. PROSES PENDIDKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA

1. Penanaman Pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak

2. Menanamkan Pendidikan moral kepada anak-anak

3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.

 


Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261

Analisis 2

Dalam video analisis yang kedua ini, telah dipaparkan tentang seorang siswa  yang  memiliki sikap tidak sopan terhadap guru yang sedang mengajar didalam kelas. Kemudian guru tersebut  memberikan punishment kepada siswa tersebut dengan menyuruh untuk meninggalkan kelas saat jam belajar berlangsung. tindakan tersebut dilakukan sang guru  untuk memberikan efek jera serta pembelajaran pada siswa tersebut.

Peristiwa sekanjutnya,
Saat pulang sekolah terdapat dua murid yang merokok dan meminum minum-minuman keras. sang guru pun mengetahui perbuatan  mereka dan langsung memberikan nasehat kepada kedua siswa tersebut. 

 Dari sini dapat disimpulkan dari 2 peristiwa diatas bahwa pendidikan nilai dan moral sangat penting untuk membentuk etika dan moral peserta didik.. Dengan pendidikan pancasila yang berkualitas, generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, beretika, dan memiliki rasa cinta terhadap negaranya. Sehingga, pembentukan karakter bangsa yang baik dan moral yang utuh dapat terwujud.


Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261

Analisis Video 1

PENTINGNYA PENDIDIKAN MORAL UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR

Pengertian Pendidikan moral 

Pendidikan Moral adalah suatu proses yang digunakan untuk menanamkan baik dan buruk mengenai perbuatan untuk mencapai kedewasaan. Pendidikan moral sangat penting untuk anak-anak sekolah dasar karena mereka harus memiliki sikap atau perilaku yang baik dilingkungan sekolah maupun keluarga.

Penyebab menurunnya moral pada anak yaitu:

1.Perundungan di sekolah 

2.Kekerasan fisik dalam keluarga

Peran orang tua dan guru dalam pendidikan moral 

1. Orang tua, peran orang tua penting dalam perkembangan  moral anak karena anak meniru tingkal laku orang tuanya.

2. Guru, peran guru diperlukan untuk memperkaya dan memperkokoh kepribadian anak serta membekali anak dengan nilai-nilai yang dipersiapkan menjadi insan yang bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat serta keluarga. Guru juga berperan sebagai vigur yang dapat dipercaya dan berperilaku baik serta memberikan contoh yang baik.

Penyelesaian terhadap moral anak yaitu dengan memberikan motivasi agar tujuan pembelajarannya tercapai. Guru memberikan nasihat setiap hari agar siswa mengingatnya dan tujuan yang diberikan tidak menyimpang.

Jadi, bukan hanya guru yang memberikan pendidikan moral, orang tua juga berperan penting dalam mengajarkan sejak dini.

Kesimpulan

Dalam mewujudkan nila-nilai moral melalui pendidikan moral harus diupayakan agar pendidikan moral betul-betul maksimal. Bukan hanya dari guru, tetapi pendidikan moral sudah harus diajarkan sejak dini oleh orang tuanya. Terlebih anak biasanya mengikuti Sikap atau perilaku orang tua yang kadang tidak baik untuk ditiru. Maka dari itu orangtua adalah peran utama yang harus mencontohkan sikap dan perilaku baik agar anak memiliki sikap yang baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. 

Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261

Analisis Video 4

ETIKA DAN MORAL DALAM KELUARGA DAN PEMBELAJARAN DARING

Di era modernisasi dan globalisasi saat ini kita mudah dalam mengakses informasi. Bukan hanya hal itu, kita juga mampu melihat kehidupan manusia lain dengan mudah melalui sosial media. Sebagai generasi muda kita harus mampu melihat mana yang baik dan buruk untuk kita mengapa kita generasi muda yang akan maraknya kasus-kasus yang kita lihat ini menggambarkan perilaku dan juga menggambarkan perilaku generasi muda. 

Pengertian Etika Moral, Secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu cara jamak yaitu more yang artinya kebiasaan atau adat. Dalam kamus bahasa Indonesia moral diterjemahkan sebagai aturan kesusilaan mengenai baik-buruk salah maupun benar.

3 persamaan etika dan moral: 
1. etika dan moral mengacu pada ajaran tentang perbuatan tingkah laku dan sifat seseorang.
2. etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia.
3. etika dan moral bukan faktor keturunan tetapi potensi positif yang dilakukan setiap orang untuk mengembangkan potensi tersebut.

Perlu adanya pendidikan pembiasaan dan keteladanan serta dukungan lingkungan dari keluarga sekolah dan masyarakat secara berkesinambungan dalam membahas etika dan moral,  hal itu dimulai dari keluarga seperti keagamaan, sopan santun, kejujuran, dan lain sebagainya.

Etika dan moral sering kita abaikan Contohnya seperti tidak pamit dan mencium tangan kepada orangtua sebelum pergi keluar rumah, tidak meminta maaf kepada orang tua bila melakukan kesalahan, tidak membantu ibu dalam melakukan pekerjaan rumah, tidak bertutur kata dengan lembut dan sopan kepada orang tua membantah setelah orangtua, tidak saling menghormati dan menghargai berbohong kepada orang tua, tidak Mendengarkan nasehat orang tua.

Contoh Etika Berkomunikasi yang Baik dalam Pembelajaran Daring

  1. Perhatikan waktu
  2. Bahasa yang baik dan sopan
  3. Perkenalkan diri secara lengkap

Etika Berkomunikasi dalam Grup Chat

  1. Menggunakan nama asli
  2. Menggunakan foto asli di grup chat
  3. Hindari pembahasan di luar topik pembelajaran
  4. Berbicara dengan baik dan sopan