NPM : 2213053261
Hari ini telah mengikuti perkuliahan dengan baik.
Nama : Refiana Sari
NPM : 2213053261
Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan upaya bersama untuk membentuk karakter dan kepribadian anak-anak. Berikut analisis mengenai aspek-aspek tersebut:
1. Lingkungan Keluarga
Cara Menanamkannya:
Contoh dan Model Perilaku : Orangtua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Melalui contoh yang positif, anak-anak dapat memahami dan meniru perilaku yang diinginkan. seperti kejujuran, disiplin,
Komunikasi Terbuka: Dialog yang terbuka dan jujur antara orangtua dan anak penting untuk membangun pemahaman yang mendalam tentang nilai dan moral.
Hambatan:
Kesibukan Keluarga: Kesibukan orangtua dapat menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan waktu berkualitas untuk berinteraksi dengan anak.
Perbedaan Nilai: Perbedaan nilai antara anggota keluarga dapat menjadi hambatan. Diskusi terbuka dan saling pengertian perlu diterapkan.
Strategi Efektif:
Keterlibatan Aktif: Orangtua perlu aktif terlibat dalam kehidupan anak, baik dalam kegiatan sekolah maupun aktivitas sosialnya.
Penguatan Positif: Menganugerahi dan memuji perilaku positif anak dapat memperkuat nilai dan moral yang diinginkan.
2. Lingkungan Sekolah:
Cara Menanamkannya:
Pendidikan Karakter: Program pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam kurikulum dapat membantu membentuk karakter siswa.
Ekstrakurikuler yang Mendukung:Kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan kepribadian dapat memberikan pengalaman langsung.
Hambatan:
Kurangnya Perhatian: Fokus yang terlalu besar pada akademis bisa mengabaikan pembentukan karakter. Perlu ada perhatian khusus terhadap pengembangan nilai dan moral.
Ketidaksesuaian Program: Program pendidikan karakter yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dapat kurang efektif.
Strategi Efektif:
Pelibatan Orangtua: Melibatkan orangtua dalam program pendidikan karakter dapat meningkatkan konsistensi nilai antara lingkungan keluarga dan sekolah.
Kurikulum Terpadu: Menyelaraskan program karakter dengan kurikulum dapat membantu siswa melihat keterkaitan antara nilai dan pelajaran lainnya. sesuai dengan penerapan kurikulum saat ini.
3. Lingkungan Masyarakat:
Cara Menanamkannya:
Peran Model Masyarakat: Tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi model peran dapat memberikan dampak positif pada nilai dan moral anak-anak.
Program Komunitas: Program dan kegiatan komunitas yang mempromosikan nilai-nilai positif dapat membantu pembentukan karakter.
Hambatan:
Pengaruh Media: Media massa dan digital dapat memberikan pengaruh negatif. Penting untuk mengajarkan anak-anak kritis terhadap informasi yang mereka terima.
Ketidaksetaraan Sosial: Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat menjadi hambatan. Program pemberdayaan masyarakat perlu diperkuat.
Strategi Efektif:
Kemitraan dengan Komunitas: Sekolah dan keluarga dapat bekerja sama dengan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung nilai dan moral positif.
Pendidikan Masyarakat: Program edukasi masyarakat tentang pentingnya nilai dan moral dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi
Nama : Refiana Sari
NPM : 2213053261
PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Pembahasan
Tinjauan tentang Konsep Dasar
Moral
Ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi
kualitas moral di kalangan siswa. Salah satu faktor tersebut; adalah
keteladanan dari guru, orang tua, dan masyarakat. Pada bagian ini penulis lebih
mengarahkan tinjauan konsepsi moral daripada konsep yang lain yaitu nilai,
norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat. Bahkan
konsepsi di atas terkait erat dalam konsepsi karakter dalam Pendidikan Karakter
di Indonesia.
Konsep dasar karakter
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karakter
dimaknai sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lainnya.
Pengetahuan Moral (Moral
Knowing)
Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat
menjadi tujuan pendidikan karakter.
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
3. Pengambilan Perspektif (Perspektive Taking)
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)
Perilaku Moral (Moral Action)
1. Kompetensi
2. Kehendak
3. Kebiasaan
Pendidikan Orang Tua
Pelaksanaan pendidikan karakter (moral-budi
pekerti) tidak berdiri sendiri dan berproses dalam satu institusi besar, yang oleh Ki Hajar
Dewantara, dikatakan tripusat yaitu pendidikan sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Pendidikan karakter pada dasarnya dibentuk pada beberapa pilar yang saling
berkaitan. Adapun pilar-pilar karakter ini adalah nilai-nilai luhur universal yang
terdiri dari:(1) Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya, (2) Tanggung jawab
kedisiplinan dan kemandirian, (3) Kejujuran, (4) Hormat dan santun, (5) Kasih
sayang, kepedulian, dan kerjasama, (6) Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang
menyerah, (7)Keadilan dan kepemimpinan, (8) Baik dan rendah hati, dan (9)
Toleransi, cinta damai, dan persatuan.