Posts made by Refiana Sari 2213053261
Nama : Refiana Sari
Npm : 2213053261
Analisis Jurnal 2
Identitas Juranl:
Nama jurnal : JIPSINDO
Nomor : 2
Volume : 6
Halaman : 131-145
Tahun terbit : 2019
Nama penulis : Enung Hasanah
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TEORI KOHLBERG
Dalam Jurnal ini,
Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization, berakar pada karya Piaget. Asumsi utama Piaget bahwa kognisi (pikiran) dan afek (perasaan) berkembang secara paralel dan keputusan moral merupakan proses perkembangan kognisi secara alami. Dalam mengembangkan teorinya, Kohlberg tidak memusatkan perhatian pada tingkah laku moral, artinya apa yang dilakukan oleh seorang indivdu tidak menjadi pusat pengamatannya. Kohlberg juga tidak memusatkan perhatian pada pernyataan (statement) seseorang.
Teori (Kohlberg; L., Hersh,R.H. 1977) tentang Perkembangan Moral dibagi menjadi 3 level, yang masing-masing level dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut :
1. Level 1. Moralitas Pra-konvensional yang meliputi tahap ketaatan dan hukuman, Individualisme dan Pertukaran
2. Level 2 Moralitas Konvensional meliputi tahap Hubungan Interpersonal disebut sebagai orientasi "good boy-good girl", dan Menjaga Ketertiban Sosial.
3. Level 3. Moralitas Pasca-konvensional meliputi Tahap Kontrak Sosial dan Hak Perorangan dan tahap universal
Hasil penelitian menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg, anak-anak usia 11-12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatu karena takut dihukum. Pada responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu ada pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
Nama : Refiana Sari
Kelas : 3H
NPM : 2213053261
Identitas jurnal
Nama jurnal : Jurnal Cakrawala Pendidikan
Nomor : 2
Tahun Terbit : 2009
Judul Jurnal : PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Pembahasan:
Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan
berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia. Penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam negeri sendiri, namun banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri, misalnya terorisme global, masalah ekonomi, dan masalah krisis multidimensional. Pendidikan nilai moral merupakan
alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional.
Pendidikan nilai atau moral sebagai isu global di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) menampakkan adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya perbedaan ideologi bangsa. Walaupun demikian, negara-negara itu memberikan penekanan pendidikan nilai moral pada nilai etik-moral; terutama dalam hal nilai-nilai yang bersifat asasi manusia, universal, dan global.
Dimensi Pendidikan Nilai Moral
Dalam rangka mengkaji pendidikan nilai moral secara luas, berikut ini dikemukakan pula pembahasan mengenai perkembangan moral, pendidikan nilai moral, dan strategi pendidikan nilai moral.
a.Teori Perkembangan Moral
Dewasa ini, psikolog dan sosiolog banyak membahas nilai-nilai moral dalam kaitannya dengan perkembangan dan pendidikan anak.
b. Pendidikan Nilai Moral
Pendidikan nilai moral adalah pendidikan yang berusaha mengembangkan komponen-komponen integrasi pribadi. Integrasi pribadi dapat dilukiskan sekurang-kurangnya dengan empat gambaran kepribadian.
c. Pendekatan Pendidikan Nilai Moral
Pendekatan komprehensif pendidikan nilai menurut Kirschenbaum dalam Darmiyati Zuchdi, 2008: 36-37) meliputi pendekatan (i) inculcating,yaitu menanamkan nilai dan moralitas, (ii) modelling, yaitu meneladankan nilai dan moralitas, (iii) facilitating, yaitu memudahkan perkembangan nilai dan moral.
d. Metode dan Teknik Pendidikan Nilai Moral
diperlukan beberapa metode, baik metode langsung maupun tidak langsung. Metode langsung mulai dengan penentuan perilaku yang dinilai baik sebagai upaya indoktrinasi berbagai ajaran
Nama : Refiana Sari
NPM : 2213053261
Degredasi Moral Pelajar Jaman Modern
Didalam video tersebut menyoroti kasus
1. seorang siswa dikabarkan telah menganiyaya seorang gurunya sendiri hingga tewas ,dengan korban bernama ahmad budi cahyono guru honorer SMA N 1 torjun sampang jawa timur.2. Murid SMP mengajak duel Kepala Sekolahnya
Dari kasus kasus diatas muncullah beberapa opini
1. Retno Listyarti (KPAI)
pola pengasuhan menjadi faktor bagaimana anak ini di rumah yang artinya sikap dan prilaku ketika di sekolah tidak terbentuk secara tiba tiba pasti ada sebuah proses panjang dalam hidupnya.
2. Dr Itje chodidjah,MA ( Praktisi Pendidikan)
untuk sosok menjadi seorang guru ini kelengkapan yang utaman adalah kelengkapan dalam dirinya sebagai sosok pribadi. karena sebenarnya sudah di atur dalam UUD yang mana seorang guru memiliki 4 standar kompetensi utama yaitu
- kompetensi kepribadian
-kompetensi sosial
-kompetensi profesional
-kompetensi pedagogi
3. Vero Adesla (Psikolog)
anak bertumbuh dan memiliki tingkat level koknisi sebenarnya yaitu kemampuan untuk menalar dan berfikir apakah aksi itu berlanjut pada konsekuensi tertentu , tapi pada kasus tersebut anak itu tidak mampu mengontrol emosi ketika dia marah ,ketika dia benci itu muncul rangsangan yang mendorong dia untuk bereaksi seketika, itu kita seperti reaktif ketika seperti itu dia tidak tau konsekuensinya apa
NAMA : REFIANA SARI
NPM : 2213053261
Analisis Video 1:
6 Tahap Perkembangan Moral Menurut Kohlberg. Dibagi menjadi 3 Level
Level 1
Pra-Konvensional :
1. Menghindari Hukuman, Seseorang memiliki alasan untuk bertindak atau tidak bertindak sesuatu karena untuk menghindari hukuman.
2. Keuntungan dan Minat pribadi, Tindakan dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan olehnya.
Level 2
Konvensional :
3. Menjaga Slsikap orang baik, Memikirkan bagaimana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain terhadapnya.
4. Memelihara peraturan, Jika peraturan tidak ada yang mematuhinya maka keadaan akan menjadi kacau. Karena peraturan harus selalu dipatuhi.
Level 3
Pasca-Konvensional :
5. Orientasi kontrak sosial, Setiap orang memiliki latar belakang dan situasi berbeda. Tidak ada yang absolut atau pasti ketika melihat sebuah kasus. Hak-hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada.
6. Prinsip etika universal, Menggambarkan prinsip internal seseorang. Seseorang melakukan hal yang dianggapnya benar, walaupun bertentangan dengan hukum yang ada.