Nama: Nola Diva Brilian
Npm: 2213053199
Kelas: 3G
Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral
Di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya
Mengatasi Kenakalan Remaja
Vol, No, Dan Hal:Vol 12, No 1, Hal 41-54
Tahun : 2014
Penulis: Fahrudin
Kata Kunci: Pendidikan Nilai, Kenakalan Remaha, Pendidikan Keluarga
Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa keluarga adalah institusi utama dan pertama dalam mendidik anak-anak. Pendidikan dalam keluarga tercermin dalam integritas keluarga, baik dalam cara anggota keluarga berkomunikasi, dalam tindakan sehari-hari orang tua dan anggota keluarga lainnya, dan dalam berbagai aspek kehidupan keluarga. Semua ini merupakan proses pendidikan bagi anak-anak.
Kemunculan kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, perilaku seksual yang menyimpang, tindakan kekerasan, serta berbagai masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, dan kecemasan, merupakan bukti yang tak terbantahkan dari dampak negatif globalisasi. Beberapa faktor yang berkontribusi pada penurunan moral meliputi:
1. Ketidakmampuan menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan sosial yang tidak mendukung.
3. Pendidikan moral yang tidak terlaksana dengan baik, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
4. Konflik dalam lingkungan rumah tangga.
5. Paparan yang luas terhadap obat-obatan terlarang dan alat-alat kontrasepsi.
6. Konten-konten dan seni yang tidak memperhatikan nilai-nilai moral.
7. Kurangnya bimbingan untuk menghabiskan waktu luang dengan baik dan membangun moral.
8. Pengaruh westernisasi yang mencakup aspek-aspek agama.
Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa keluarga memiliki peran keagamaan, yang artinya keluarga memiliki kewajiban untuk memperkenalkan dan membimbing anggota keluarga, termasuk anak-anak, dalam beragama. Pembinaan agama sejak dini dalam keluarga sangat penting agar anak-anak memiliki moral yang kuat dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan agama ini melibatkan:
1. Menanamkan pendidikan keimanan kepada anak-anak sejak dini, dengan mengenalkan dasar-dasar keimanan saat mereka mengerti, rukun Islam saat mereka memahami, dan dasar-dasar syariah saat mereka mencapai usia tertentu. Hal ini mencakup membuka kehidupan anak dengan kalimat "la ilaha illa Allah," mengenalkan hukum halal dan haram, mendorong mereka untuk beribadah ketika telah mencapai usia tertentu, dan menciptakan cinta terhadap Rasul, keluarganya, dan al-Qur'an.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak. Orang tua dapat memulai dengan mengajarkan nilai-nilai moral dalam hal-hal kecil, seperti cara berbicara, berpakaian, sopan santun terhadap orang lain, dan sebagainya.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis dengan cara seperti tidak bertengkar di depan anak-anak, berkomunikasi dengan bahasa yang sopan, dan memberikan teladan dalam perilaku positif.
Parafase jurnal tersebut adalah bahwa keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak-anak. Pendidikan dalam keluarga tercermin dalam integritas keluarga, baik dalam komunikasi antar anggota keluarga, dalam tindakan sehari-hari orang tua dan anggota keluarga lainnya, juga dalam aspek lain dalam kehidupan keluarga. Semua ini adalah proses pendidikan bagi anak-anak.
Munculnya kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, perilaku seksual yang menyimpang, tindakan kekerasan, serta berbagai masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, dan kecemasan, adalah bukti nyata dari dampak negatif globalisasi. Beberapa faktor yang berkontribusi pada penurunan moral antara lain:
1. Ketidakmampuan menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang tidak mendukung.
3. Pendidikan moral yang tidak terlaksana dengan baik, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
4. Konflik dalam lingkungan rumah tangga.
5. Paparan yang luas terhadap obat-obatan terlarang dan alat kontrasepsi.
6. Konten dan seni yang tidak memperhatikan nilai-nilai moral.
7. Kurangnya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan baik dan membina moral.
8. Pengaruh westernisasi yang mencakup aspek-aspek agama.
Dalam jurnal tersebut juga ditegaskan bahwa keluarga memegang peran penting dalam pendidikan agama, dan ini penting untuk membentuk moral yang kuat pada anak-anak. Ini melibatkan pembinaan nilai-nilai keimanan sejak dini, pendidikan moral, dan menciptakan lingkungan harmonis dalam rumah tangga.