Nama : Maya Nurdianti
NPM : 2213053230
Kelas : 2F
Analisis Jurnal
Dinamika sosial politik menjelang pemilu serentak 2019.
Indonesia sudah menggelar empat kali pemilu. Tetapi, pemilu ke lima tahun 2019, khususnya, pemilu presiden (pilpres) memiliki konstelasi politik yang lebih menyita perhatian publik. Sebagaimana diketahui, untuk kedua kalinya Joko Widodo (Jokowi) kembali berhadapan dengan Prabowo Subianto. Demokrasi di maknai sebagai ‘pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka, Pelaksanaan pilpres pada dasarnya juga merupakan tindak lanjut perwujudan prinsip-prinsip demokrasi.
Kemudian, partisipasi masyarakat terhadap pemilu merupakan bentuk keterlibatan rakyat dalam proses politik demokrasi. Dinamika politik pemilu 2019 semakin di buat panas dengan laporan laporan kecurangan masing masing paslon.
Konsolidasi demokrasi atau proses pendalaman demokrasi akan terhambat ketika kondisi sosial, ekonomi, politik dan hukum kurang memadai. Pendalaman demokrasi juga belum terwujud dengan baik karena pilar-pilar demokrasi yang menjadi faktor penguat konsolidasi demokrasi belum efektif. Pilpres 2019 belum mampu menghasilkan suksesi kepemimpinan yang baik dan belum mampu pula membangun kepercayaan publik.
Proses pendalaman demokrasi/konslidasi demokrasi memerlukan peran penting stakeholders terkait pemilu dan juga elemen-elemen kekuatan lainnya seperti civil society, elite/aktor, media massa dan medsos serta lembaga survey. Independensi, kedewasaan dan partisipasi kekuatan-kekuatan sosial (societal forces) tersebut sangat diperlukan. Civil society, misalnya, perlu tetap kritis dalam mengawal pemilu dan hasilnya. Media massa bisa menjadi pemasok berita yang obyektif dan melakukan kontrol sosial yang berpihak pada rakyat.