Nama : Mutiara Deva Gusti
Npm : 2213053135
Kelas : 3G
Analisis jurnal
Identitas jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Tahun Terbit : 2008
Judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Penulis : Hidayati
Pembahasan
Menurut I Wayan Koyan (Dwi Siswoyo, 2005: 22), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang. Sedangkan, actual adalah nilai yang diekspresikan dalam prilaku sehari-hari.
Pendidikan niai merupakan bagian intregal kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menmepatkannya secara intregal dalam keseluruhan hidup mereka.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman Bersama bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia (A. Jamil Edison, dkk :2005)
Pengaruh positif dari globlalisasi :
1) Aspek politik, pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis jika pemerintah dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapatkan tanggapan positif dari rakyat
2) Aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan demikian akan meningkatkan pula kehidupan ekonomi bangsa.
3) Aspek sosial-budaya, kita dapat meniru pola piker yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin dan Iptek dari bangsa yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Pengaruh negative dari globalisasi :
1) Aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negri karena vabyajnya produk luar negri
2) Masyarakatkita, khususnya anak muda yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena cenderung meniru gaya kebarat-baratan
3) Terjadinya kesenjangan sosial
4) Munculnya sikap individualisme
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai"
Sasaran pendidikan nilai adalah agar peserta didik dapat mengalami dan menghayati nilai-nilai. Jadi nilai-nilai itu tidak hanya sekedar diajarkan dan diketahui saja, tetapi harus dialami dan dihayati. Dalam menghayati nilai-nilai, perlu ada kemahiran untuk menangkap nilai-nilai lewat pengalaman-pengalaman nyata. Pendidikan nilai akan berhasil jika peserta didik ada disposisi batin yang benar, antara lain sikap terbuka dan percaya, jujur, rendah hati, bertanggungjawab, berniat baik, dan taat melaksankan nilai-nilai. Nilai itu tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan masuk ke dalam hati kita secara lembut ketika hati kita secara bebas membuka diri.
Npm : 2213053135
Kelas : 3G
Analisis jurnal
Identitas jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Tahun Terbit : 2008
Judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Penulis : Hidayati
Pembahasan
Menurut I Wayan Koyan (Dwi Siswoyo, 2005: 22), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang. Sedangkan, actual adalah nilai yang diekspresikan dalam prilaku sehari-hari.
Pendidikan niai merupakan bagian intregal kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menmepatkannya secara intregal dalam keseluruhan hidup mereka.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman Bersama bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia (A. Jamil Edison, dkk :2005)
Pengaruh positif dari globlalisasi :
1) Aspek politik, pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis jika pemerintah dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapatkan tanggapan positif dari rakyat
2) Aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan demikian akan meningkatkan pula kehidupan ekonomi bangsa.
3) Aspek sosial-budaya, kita dapat meniru pola piker yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin dan Iptek dari bangsa yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Pengaruh negative dari globalisasi :
1) Aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negri karena vabyajnya produk luar negri
2) Masyarakatkita, khususnya anak muda yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena cenderung meniru gaya kebarat-baratan
3) Terjadinya kesenjangan sosial
4) Munculnya sikap individualisme
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai"
Sasaran pendidikan nilai adalah agar peserta didik dapat mengalami dan menghayati nilai-nilai. Jadi nilai-nilai itu tidak hanya sekedar diajarkan dan diketahui saja, tetapi harus dialami dan dihayati. Dalam menghayati nilai-nilai, perlu ada kemahiran untuk menangkap nilai-nilai lewat pengalaman-pengalaman nyata. Pendidikan nilai akan berhasil jika peserta didik ada disposisi batin yang benar, antara lain sikap terbuka dan percaya, jujur, rendah hati, bertanggungjawab, berniat baik, dan taat melaksankan nilai-nilai. Nilai itu tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan masuk ke dalam hati kita secara lembut ketika hati kita secara bebas membuka diri.