Nama : Marsya Yarasyimah
NPM : 2213053252
Kelas : 2C
Dari vedio mengenai Identitas Nasional dan Integritas Nasional dapat saya ambil analisisnya sebagai berikut :
Identitas Nasional merupakan suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai macam aspek kehidupan, seperti Indonesia yang merupakan kumpulan budaya-budaya menjadi satu. Pancasila merupakan hakikat identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Identitas nasional memiliki empat unsur yaitu suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa.
Identitas nasional dibagi kembali menjadi tiga bagian yaitu :
1. Identitas Fundamental, yang mencangkup Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.
2. Identitas Instrumental, mencangkup UUD 1945.
3. Identitas Alamiah, mencangkup kepulauan serta pluralisme dalam suku,budaya,agama dan bahasa.
Berikutnya yaitu Integrasi nasional yang merupakan keseluruhan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Integritas nasional memiliki beberapa faktor pendorong yaitu adanya (a) sejarah, (b) adanya keinginan untuk bersatu, (c) cinta tanah air, (d) rela berkorban dan (e) konsensus nasional. Jika terdapat faktor pendorong sudah pasti didapat faktor penghambat integritas nasional yaitu sebagai berikut : (a) Heterogen, merupakan keberagaman yang membuat masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi. (b) Etnosentrisme, merupakan fanatisme terhadap suku lain sehingga beranggapan bahwa sukunya lebih baik dari suku yang lain. (c) Ketimpangan atau ketidakadilan. (d) Gangguan luar, adanya gangguan dari luar yang dapat.
Terdapat dua bentuk integritas nasional yaitu :
1) Asimilasi, merupakan pembauran kebudayaan yang disertai dengan ciri khas kebudayaan asli.
2) Akulturasi, merupakan penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.
Terdapat 5 definisi integrasi nasional menurut Myron Weiner (1971) diantaranya:
1. Penyatuan kelompok budaya
2. Pembentukan wewenang kekuasaan
3. Menghubungkan pemerintah dan yang diperintah
4. Konsensus terhadap nilai
5. Perilaku yang terintegrasi.
NPM : 2213053252
Kelas : 2C
Dari vedio mengenai Identitas Nasional dan Integritas Nasional dapat saya ambil analisisnya sebagai berikut :
Identitas Nasional merupakan suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai macam aspek kehidupan, seperti Indonesia yang merupakan kumpulan budaya-budaya menjadi satu. Pancasila merupakan hakikat identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Identitas nasional memiliki empat unsur yaitu suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa.
Identitas nasional dibagi kembali menjadi tiga bagian yaitu :
1. Identitas Fundamental, yang mencangkup Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.
2. Identitas Instrumental, mencangkup UUD 1945.
3. Identitas Alamiah, mencangkup kepulauan serta pluralisme dalam suku,budaya,agama dan bahasa.
Berikutnya yaitu Integrasi nasional yang merupakan keseluruhan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Integritas nasional memiliki beberapa faktor pendorong yaitu adanya (a) sejarah, (b) adanya keinginan untuk bersatu, (c) cinta tanah air, (d) rela berkorban dan (e) konsensus nasional. Jika terdapat faktor pendorong sudah pasti didapat faktor penghambat integritas nasional yaitu sebagai berikut : (a) Heterogen, merupakan keberagaman yang membuat masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi. (b) Etnosentrisme, merupakan fanatisme terhadap suku lain sehingga beranggapan bahwa sukunya lebih baik dari suku yang lain. (c) Ketimpangan atau ketidakadilan. (d) Gangguan luar, adanya gangguan dari luar yang dapat.
Terdapat dua bentuk integritas nasional yaitu :
1) Asimilasi, merupakan pembauran kebudayaan yang disertai dengan ciri khas kebudayaan asli.
2) Akulturasi, merupakan penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.
Terdapat 5 definisi integrasi nasional menurut Myron Weiner (1971) diantaranya:
1. Penyatuan kelompok budaya
2. Pembentukan wewenang kekuasaan
3. Menghubungkan pemerintah dan yang diperintah
4. Konsensus terhadap nilai
5. Perilaku yang terintegrasi.