Posts made by Santika Tri Adelia Putri 2213053055

Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis jurnal 1
REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL

Dari jurnal tersebut dijelaskan tentang tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat, khususnya pendidikan yang memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas. Pada era otonomi, kualitas pendidikan akan sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah daerah. Selain itu, penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah masih bersifat formatif karena belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta didik di sekolah, terlebih lagi tantangan ketika peserta didik sudah tidak berada di lingkungan sekolah. Di sekolah materi yang dianggap bertanggung jawab atas rekontruksi moral adalah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kandungan moral dari kedua mata pelajaran di atas telah mencakup norma-norma hidup manusia yang berbudi pekerti, menghayati dan memahami agama dan Negara yang melindunginya serta memuat materi toleransi dalam bentuk mampu menghargai perbedaan di tengah-tengah lingkungan masyarakatnya. Pendidikan moral yang terdapat pada materi ajar PAI berisi materi pokok meneladani sifat Rosulullah, hidup hemat dan sederhana, menghindari judi dan pertengkaran. Sedangkan materi pada PKn adalah pendidikan politik atau mengenai ketatanegaraan yang berlandaskan Pancasila guna merajut manusia dalam masyarakat yang bersatu dalam kebhinnekaan.

Dalam pelaksanaan PAI dan PKN di sekolah ada beberapa tahap yang perlu dilakukan yaitu Pada tahap persiapan yang telah tersusun dalam perangkat pembelajaran SKL (Standard Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu melalui Permendikbud No. 54 Tahun 2013, kemudian menjadi turunan standar isi, kompetensi inti dan materi. Sedangkan pada tahap pelaksanaan pembelajaran, pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Kemudian, pada tahap evaluasi merupakan salah satu komponen pembelajaran yang memiliki peranan penting, dimana tolak ukur keberhasilan siswa selama melakukan proses pembelajaran dapat diketahui melalui evaluasi penilaian. Evaluasi meliputi semua aspek penilaian pembelajaran pada ranah kemampuan berpikir (kognitif), kemampuan rasa, sikap atau perilaku (afektif) serta kemampuan keterampilan (psikomotorik). Pada tahap evaluasi penilaian dilakukan dengan memberikan skor pada kegiatan diskusi, pengayaan (pendalaman materi), refleksi akhlak mulia, ulangan dalam bentuk soal uraian dan pilihan ganda serta mencatat sikap-sikap karakter selama proses pembelajaran. Fokus pada tahapan evaluasi pembelajaran ini khususnya pada mata pelajaran PAI dan PKn perlu direkonstruksi guna memberi implikasi jangka panjang dan permanen pada peserta didik. Evaluasi pendidikan perlu kiranya melakukan perbaikan secara terus menerus dan serius dalam memenuhi kebutuhan kegelisahan moral generasi bangsa.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis jurnal 2
MENANGKAL DEGRADASI MORAL DI ERA DIGITAL BAGI KALANGAN MILLENIAL

Dari jurnal tersebut dijelaskan tentang kewajiban perguruan tinggi untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi berupa pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (P3KM). Dengan adanya P3KM ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar kepada pengembangan keilmuan dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satunya perguruan tinggi yang melaksanakan P3KM secara konsisten adalah Universitas Pamulang (UNPAM). Pelaksanaan P3KM di Pamulang ini dibawah kendali Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M). LP2M ini dapat memberikan kontribusi besar kepada pengembangan keilmuan dan pengabdian kepada masyarakat. Selan itu, dijelaskan juga tentang degradasi moral. Degradasi berarti kemunduran , kemerosotan atau penurunan dari suatu hal. Sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti. Jadi, degradasi moral merupakan suatu fenomena adanya kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun sekelompok orang sesuai dalam konteks Bangsa Indonesia. Kemajuan teknologi membuat kalangan mileannial bebas akses tentang globalisasi dunia sehingga menyebabkan degradasi moral seperti minimnya sopan santun (cara berbicara dan berpakaian), kenakalan remaja (sex bebas dan konsumsi obat-obat terlarang), jauh dari nilai-nilai agama.

Untuk mengatasi degradasi moral perlu diadakannya PKM. Tujuan dari PKM ini adalah memberikan pemahaman terkait degradasi moral di kalangan millennial, memberikan pemahaman terkait upaya dalam menangkal degradasi moral di era digital. PKM juga memberikan manfaat yaitu peserta didik mendapatkan materi dan termotivasi untuk menangkal terjadinya degradasi moral yang menjadi tantangan di kalangan millennial di era digital. Solusi yang dapat dilakukan untuk menangani masalah degradasi moral adalah dengan memberikan wawasan keagamaan, meningkatkan keimanan dan ibadah, memberikan pemahaman bagaimana cara bermedia sosial yang baik.
Nama : Santika Tri Adelia putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis video 2
Pendekatan Pentahelix Pendidikan Nilai dan Moral

Dari video tersebut dijelaskan tentang pendekatan pengahelix pendidikan nilai dan moral. Dimana nilai berarti memberikan harga pada suatu konsep yang dan moral yang berasal dari morse yang berarti kebiasaan-kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang.

Terdapat beberapa pendekatan Pentahelix diantaranya adalah :
1. Pemerintah : pemerintah membuat undang undang nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat tiga, Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan wajib terdapat dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2. Masyarakat / Komunitas : Kebiasaan-kebiasaan di masyarakat akan membantu dalam menanamkan nilai.
3. Akademisi : guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja dibidang akademisi pasti akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of value didalamnya.
4. Pengusaha / pemilik modal : penerapan nilai erat kaitannya dengan bidang tersebut.
5. Media : penanaman nilai dapat dilakukan melalui berbagai media elektronik.

Menurut Herman (1972) Mengemukakan bahwa value is neither taught nor cought, it is learned. Yang bermakna bahwa substansi nilai tidaklah semata mata ditangkap dan diajarkan.
Ada beberapa aliran dalam pengajaran nilai yaitu :
1. Aliran relativisme : nilai yang tidak bisa diajarkan karena hakikat nilai bersifat relatif, subyektif, Temporer dan situasional.
2. Aliran kebebasan (value free) : nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.