Posts made by Santika Tri Adelia Putri 2213053055

Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Berikut ini adalah 8 fungsi keluarga dalam menanamkan moral terhadap anak dirumah :

1. Fungsi Agama
Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan. Disini, orangtua berperan menanamkan nilai agama sekaligus memberi identitas agama kepada anak. Keluarga yang berhasil menerapkan nilai-nilai agama melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari mampu memberikan fondasi yang kuat bagi setiap anggota keluarganya.
2. Fungsi Kasih Sayang
Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang. Perasaan disayangi sangat penting bagi seorang anak, karena kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang yang mampu menyayangi pula. Hal ini akan menjadi modal bagi semua anggota keluarga untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dalam konteks yang lebih luas dan mampu mengurangi munculnya bibit permusuhan dan anarkisme dalam masyarakat.
3. Fungsi Perlindungan
Idealnya, keluarga mampu menjadi tempat yang membuat anggotanya merasa aman dan tentram. Karena itu, seburuk apapun konflik yang terjadi di dalam keluarga, hindari terjadinya tindak kekerasan verbal maupun fisik, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak.
4. Fungsi Sosial Budaya
Keluarga juga punya peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat. Terlebih lagi di Indonesia, sopan santun sangat dijunjung tinggi, dengan berbagai macam norma, adat istiadat, dan budi pekerti yang berlaku di masyarakat. Dari anggota keluarga yang lebih tua lah anak bisa belajar bagaimana harus bersikap terhadap orang yang lebih tua dan mempelajari hal-hal yang pantas dan tidak pantas dalam budayanya.
5. Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan sebagian besar umat manusia untuk berkeluarga adalah untuk mendapatkan keturunan. Melalui pernikahan yang sah, keluarga menjadi entitas yang mampu menghasilkan generasi penerus bangsa. Pendidikan seks sejak dini dan sikap menghargai lawan jenis perlu ditanamkan dalam keluarga.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain, yaitu orangtua dan saudara-saudaranya. Di dalam keluarga pula proses pendidikan untuk pertama kalinya diterima oleh anak. Semua ini disebabkan oleh interaksi intensif yang terjadi sehingga proses pendidikan terjadi secara natural dan efektif.
7. Fungsi Ekonomi
Kondisi ekonomi sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Karena itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat mereka kelak dapat cerdas secara finansial.
8. Fungsi Pembinaan Lingkungan
Gaya hidup ramah lingkungan dapat terwujud jika ditanamkan sejak dini dalam keluarga. Begitu juga dengan kebiasaan peduli dengan lingkungan sekitar seperti tetangga dan masyarakat secara umum.Tanamkan sifat cinta lingkungan, tidak memboroskan listrik, air bersih, makanan, juga membiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya sedari dini, karena hanya dari alam lah kita dapat hidup.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis video 4
Film Pendek Korupsi - Pelajar Anti Korupsi

Korupsi adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan secara pribadi. Korupsi tidak hanya dilakukan oleh kalangan pejabat akan tetapi juga sering dilakukan oleh peserta didik seperti pada video tersebut. Ada seorang siswa yang memberikan nota palsu dengan menuliskan sesuatu secara dilebih2kan dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi. 

Tindakan korupsi yang semakin marak di Indonesia. Untuk itu, pendidikan anti korupsi perlu diterapkan untuk mengendalikan dan mengurangi korupsi. Dengan pendidikan anti korupsi sejak dini akan membangun kesadaran dan etika integritas sejak usia dini.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis Video 3
Perbedaan Pendidikan Dasar Jepang dan Indonesia

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Perbedaan kondisi membuat perbedaan sistem pendidikan juga berbeda setiap negara.

Adapun perbedaan pendidikan di Jepang dan Indonesia diantaranya :
1. Kebersihan Sejak Dini. Kurikulum Sekolah di Jepang mengharuskan semua siswa bertanggung jawab dalam kebersihan kelasnya sendiri. Hal ini dilakukan agar semua siswa dapat bekerja sama, berbagi tanggung jawab dan peka terhadap kondisi lingkungan yang kotor.
2. Makan Bareng. Pendidikan Jepang mengatur makanan siswa mulai dari menu yang disiapkan, gizi dalam makanan, sampai cara mereka makan. Makan siang siswa di Jepang dilakukan secara bersama dengan tujuan untuk mempererat hubungan positif antara siswa dan siswa dengan guru.
3. Mata Pelajara Sedikit. Indonesia dikenal dengan banyaknya mata pelajaran sehingga mata pelajaran sering berulang. Mata pelajaran di Jepang tergolong sedikit dan hanya diajarkan dihari tertentu sehingga tidak memiliki mata pelajaran yang berulang.
4. Pendidikan Karakter. Pendidikan di Indonesia memiliki banyak ujian sedangkan pendidikan di Jepang tidak melibatkan ujian selama 3 tahun. Pemerintahan Jepang percaya bahwa pendidikan karakter menjadi dasar yang baik untuk membantu pendidikan yang baik.
5. Membaca terlebih dahulu. Indonesia memiliki minat baca dengan urutan 60 dari 61 negara. Pendidikan Jepang membiasakan para siswa untuk membaca buku selama 10 menit sebelum pembelajaran.
6. Perlengkapan sekolah. Pendidikan Jepang sangat memperhatian perlengkapan sekolah dengan cara menyamakan semua peralatan sekolah seperti tas dan sepatu.
7. Seragam sekolah. Negara Indonesia dan Jepang sama-sama mengatur seragam sekolah. Akan tetapi pendidikan Jepang hanya memiliki 1 seragam sedangkan di Indonesia memiliki 3 jenis seragam.

Akan tetapi, pendidikan di Jepang memiliki tekanan belajar sehingga banyak terjadi kasus bunuh diri.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis Video 2
Potret Pendidikan di Dusun Terpencil

Para siswa SD Negeri Glak Kabupaten Sikka membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Teras sekolah dipakai dalam pembelajaran karena kurangnya ketersediaan ruang kelas. Sekolah ini hanya memiliki 6 ruangan. Meskipun begitu para siswa tetap bersemangat ke sekolah meski harus berjalan kaki 2 km.

Pada saat COVID-19 saat pemerintah mengkampanyekan sekolah daring, sekolah ini tidak dapat melakukannya karena tidak adanya jaringan telekomunikasi. Harapan kepala sekolah ibu Susana Loran dan seluruh pihak sekolah terhadap pemerintah sangat sederhana yaitu membangunkan satu ruang kelas agar anak-anak bisa belajar aman di dalam kelas.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis video 1
Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan - Lentera Indonesia

Pendidikan seperti cahaya. Jadi apabila tanpa adanya cahaya maka kita dapat tersesat, sedangkan apabila ada cahaya maka cahaya itu akan menuntun kita sampai ke suatu tujuan.

Martencis Veronica Siregar, seorang relawan muda dari gerakan Indonesia Mengajar yang ditempatkan di Sekolah Dasar Negeri daerah pelosok Kalimantan Utara. Orang tua di daerah tersebut masih kurang perhatian akan pendidikan dan masih banyaknya tradisi pernikahan dini. Untuk itu, pendidikan penting dilakukan meskipun di daerah plosok. Dengan pendidikan yang baik diharapkan mampu membuat masyarakat di daerah tersebut agar memiliki bekal yang baik untuk masa depannya. Pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan. Cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi belajar adalah dengan membuka wawasan masyarakat sekitar.