Posts made by Afanin Yuli Safitri 2213053020

Nama: Afanin Yuli Safitri
Npm: 2213053020
ANALISIS JURNAL

Judul jurnal: URGENSI PENEGASAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN IPTEK
Penulis: Ika Setyorini

Konsep Dasar Nilai Pancasila Sebagai Pengembangan Ilmu

Nilai dasar Pancasila menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia.
Nilai Pancasila meliputi
1. Nilai dasar (intristik)
2. Nilai instrumental
3. Nilai praktis
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat dijabarkan:
1. Setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2. Nilai Pancasila harus dijadikan faktor internal pengembangan dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia.

Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan Moral dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabatnya. Dalam dimensi kehidupan termasuk di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia harus berpegang teguh kepada nilai Pancasila. Peran Pancasila sebagai sumber nilai dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah bahwa pengembangan ilmu pengetahuan harus menghormati keyakinan religius masyarakat, karena pengembangan iptek kemungkinan tidak sesuai dengan keyakinan religius. Ilmu pengetahuan ditujukkan bagi pengembangan kemanusiaan dan dituntut oleh nilai etis yang berdasarkan kemanusiaan. Iptek merupakan homogenitas budaya yang dapat mempersatukan masyarakat dan memperkuat identitas nasional. Iptek harus merata ke semua lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip demokrasi karena pendidikan adalah tuntutan masyarakat. Kesenjangan dalam penguasaan iptek harus diatasi agar persebaran makin merata sebagai salah satu prinsip keadilan.
Sementara itu, Pancasila sebagai landasan etika perkembangan iptek berarti perkembangan Iptek haruslah menghormati martabat manusia. Iptek harus meningkatkan kualitas hidup manusia baik kini maupun nanti. Pengembangan iptek hendaknya membantu pemekaran komunitas manusia baik lokal nasional atau global. Iptek harus terbuka untuk masyarakat dan mempunyai dampak langsung dalam kondisi hidup masyarakat. Iptek hendaknya membantu menciptakan masyarakat yang semakin adil.

Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Iptek

Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dapat ditelusuri dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4.
Amanat dalam pembukaan undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang terkait dengan mencerdaskan kehidupan bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Nilai spiritual, kemanusiaan, solidaritas kebangsaan, musyawarah dan keadilan merupakan proses pencerdasan terhadap amanat Pembukaan UUD 1945. Sumber historis lain dapat ditelusuri dalam berbagai diskusi dan seminar kalangan intelektual di Indonesia salah satunya adalah perguruan tinggi.
Sumber sosiologis pancasila sebagai nilai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat ditemukan dalam sikap masyarakat yang peka kepada isu-isu ketuhanan dan kemanusiaan yang ada dalam peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat dilihat dari berbagai kebijakan yang dilakukan oleh para penyelenggara negara atau pemerintah.
Nama: Afanin Yuli Safitri
NPM: 2213053020
ANALISIS VIDEO
Judul: Pancasila dan iptek

Iptek merupakan hasil karya manusia yang pada dasarnya digunakan untuk membantu keperluan manusia dalam menghadapi kehidupan. Iptek dapat dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu baik yang berdampak positif maupun negatif.
Pancasila pada dasarnya adalah rumusan juga pedoman berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan hal penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi.

Sila pancasila yang menjadi sistem etika dalam pengembangan iptek:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengkomplementasikan ilmu pengetahuan mencipta, kesetaraan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak. berdasarkan sila pertama ini, iptek mempertimbangkan tujuan dan akibatnya, apakah merugikan manusia di sekitarnya atau tidak pengolahan yang diimbangi dengan melestarikan. jadi, Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Memberikan dasar-dasar moral bahwa dalam mengembangkan iptek manusia harus bersikap beradab karena iptek merupakan hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral.
3. Persatuan Indonesia
Mengkomplementasikan universalitas dan internasionalisme dalam sila yang lain. Pengembangan iptek sebaiknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa, serta keluhuran bangsa sebagai umat manusia di dunia.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Mendasari pengembangan iptek secara demokratis yang berarti setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan iptek serta harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain, memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik, dikaji ulang, maupun dibandingkan dengan pendapat lainnya.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengkomplementasikan pengembangan iptek haruslah menjadi keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia yang artinya keseimbangan keadilan dalam hubungannya, entah hubungan dengan dirinya sendiri maupun dengan Tuhannya, dengan sesama manusia, dengan masyarakat bangsa dan negara ataupun manusia dengan alam lingkungannya
Nama: Afanin Yuli Safitri
NPM: 2213053020
Analisis Jurnal

Judul Jurnal: Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Penulis: Mursyidah Dwi Hartati, Ponoharjo, Mohamad Khamim

Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi politik ekonomi sosial budaya pertahanan keamanan dan lain-lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Pancasila tidak terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi, melainkan masyarakat itu sendiri yang mempengaruhi baik buruk terhadap Pancasila tergantung Bagaimana masyarakat menyikapi perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu perlu adanya pemulihan kesadaran bangsa tentang posisi vital dan urgensi Pancasila dalam kehidupan masyarakat melalui mata kuliah pengembangan kepribadian Pancasila.
MATERI DAN METODE
Mata kuliah pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang Memberikan pedoman terhadap setiap Insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dalam perspektif nilai dasar Pancasila sebagai Ideologi dan dasar NRI.
Dasar pelaksanaan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi:
1. Dasar filosofis
2. Dasar sosiologis
3. Dasar yuridis
Tujuan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa.
3. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai Pancasila.

Sikap merupakan reaksi atau Respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek terdiri dari komponen kognitif, perilaku, dan emosi.
Ciri-ciri sikap, sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi dibentuk dan dipelajari. Sikap dapat berubah apabila terdapat keadaan dan syarat tertentu. Sikap terbentuk dipelajari atau berubah berkenaan dengan suatu objek yang dapat dirumuskan dengan jelas.
Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu:
1. menerima
2. merespon
3. menghargai
4. bertanggung jawab
Sikap memiliki fungsi yaitu:
1. Fungsi instrumental
2. Fungsi pertahanan ego
3. Fungsi ekspresi nilai
4. Fungsi pengetahuan individu

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara.
Ilmu merupakan rangkaian aktivitas berpikir yang bersifat sistematis, objektif, bermetode agar menghasilkan pengetahuan yang objektif. Ilmu dan pengetahuan merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan.
Teknologi merupakan aplikasi dari kreativitas manusia berkaitan dengan alat dan bahan, serta diwujudkan dalam bentuk materi yang digunakan untuk membantu tercapainya kebutuhan manusia.
Kemajuan teknologi saat ini hendaknya dapat digunakan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Perkembangan Iptek yang ada dimanfaatkan untuk mempermudah proses belajar, untuk bertransaksi dan berbisnis dalam bidang bidang perdagangan.
Generasi muda harus menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan Iptek, serta bisa menyaring pengaruh buruk kebudayaan baru, agar budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negatif dan harus tetap berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar negara sehingga perkembangan Iptek bisa membantu pembangunan dan perkembangan Negara.
Nama: Afanin Yuli Safitri
NPM: 2213053020
ANALISIS SOAL

A.    Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Etika perilaku politik saat ini mengalami penyimpangan dan cenderung buruk, sehingga tidak mampu menciptakan adanya budaya birokrasi yang sehat. Kondisi birokrasi dan pemerintahan Indonesia yang carut marut mengindikasi adanya penyimpangan paradigma pemerintahan dan pelanggaran kode etik jajaran birokrat. Aparat birokrasi lebih memilih kepentingan pribadi. Selain itu, sebagian birokrat memiliki sikap tidak terpuji seperti melayani masyarakat dengan kasar serta tidak acuh dengan masyarakat. Hal ini tentu tidak sesuai dengan nilai Pancasila, terutama sila ke 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dan ke 5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ketidaksesuaian ini dapat dilihat dari  pihak birokrasi yang bersikap tidak adil kepada masyarakat dan lebih memilih kepentingan pribadi.



B.     Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya sudah cukup baik dan sesuai dengan nilai yang dianut oleh bangsa indonesia, yaitu Pancasila. Mereka saling menghormati satu sama lain, tidak membeda bedakan teman, tidak pernah juga terjadi tawuran atau keributan lainya dan memiliki sikap sopan santun yang baik. Solusi dekadensi moral dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan karakter sejak dini, memperkuat pendidikan moral dan agama dan berpegang teguh pada nilai Pancasila. Yang terpenting adalah kesadaran di dalam diri masing masing untuk selalu bersikap baik.
Nama: Afanin Yuli Safitri
NPM: 2213053020
ANALISIS JURNAL

Judul Jurnal: PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KONTROL SOSIAL OLEH MEDIA MASSA UNTUK MENEKAN KEJAHATAN DI INDONESIA
Penulis: Ariesta Wibisono Anditya
Dari jurnal tersebut analisis saya sebagai berikut:

Media massa adalah jenis komunikasi, ditujukan kepada sejumlah kalangan yang tersebar, heterogen dan anonim, lewat media cetak atau elektronik, sehingga informasi dapat diterima secara bersamaan dan sekejap. Pemanfaatan media massa berarti menggunaan bermacam bentuk media massa, baik itu cetak maupun elektronik untuk tujuan tertentu. Hubungan antara tatanan sosial dan tatanan politik dengan media massa, berarti media massa ini saling mengisi dan melengkapi dalam bentuk komunikasi. Dengan media massa, masyarakat yang tidak mengetahui hukum akan bisa membaca maupun mendengar informasi hukum. Walaupun terdengar seperti solusi, masalah hukum sebagai tatanan akan terus muncul jika tidak ditanamkan dengan baik hakekat isi Pancasila di dalam diri masyarakat. Nilai-nilai Pancasila tertanam secara alami dalam diri masyarakat Indonesia sejak dahulu yang berpadu dengan adat, kebudayaan, dan agama. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup dimulai sejak zaman sebelum Indonesia merdeka sehingga diraihlah Indonesia merdeka. Sekarang, tinggal bagaimana kita memahami nilai-nilai Pancasila dan mengartikan ke dalam pikiran, sikap juga perilaku sehari-hari sebagai pribadi maupun makhluk sosial.

Perkembangan Media Massa di Indonesia

Media massa merupakan sarana resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Pres adalah lembaga sosial dan tempat komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik. Nah, jurnalistik ini merupakan kegiatan mencatat dan pelaporan kepada masyarakat tentang ala yang terjadi. Jadi, media massa merupakan bagian dari pers yang memiliki fungsi menyampaikan pikiran dan perasaan baik tertulis maupun lisan, atau untuk menyalurkan aspirasi dan gagasan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi manusia menciptakan berbagai bentuk media massa, di antaranya
1. Media cetak, meliputi koran atau surat kabar, majalah, tabloid, bulletin, buku dan sebagainya.
Media cetak penyajian materinya secara tertulis. informasinya bisa dibaca berulang-ulang dan dapat menyajikan informasi yang rinci. Namun media cetak memiliki keterbatasan kecepatan penyampaian informasi sebab harus melewati proses cetak dan pengiriman kepada masyarakat.
2. Media penyiaran, menggunakan gelombang frekuensi sebagai sarana penyampaian informasi. Bentuk medianya berupa audio maupun audio visual seperti radio, televisi, dan internet. Media ini dapay menyampaikan informasi lebih cepat dan bisa menampilkan informasi yang “hidup” yakni dapat didengar dan dilihat secara langsung, serta dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.
3. Media elektronik, semua media penyiaran termasuk kategori media elektrik, namun media elektronik tidak mesti menggunakan gelombang frekuensi, misalnya film, electricboard advertising dan sebagainya.
Peran media adalah sebagai wadah atau sarana berbagi informasi, jalur komunikasi yang diperlukan untuk menentukan sikap dan memberi ruang untuk masyarakat beropini publik secara independen dan otonom sehingga berbagai isu dapat diperdebatkan secara obyektif dan setara. Media massa memiliki keterkaitan yang erat dengan masyarakat. Dalam sistem sosial, media massa menjadi salah satu institusi sosial sebagai sumber kekuatan perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial politik. Sebaliknya, media massa memiliki ketergantungan terhadap kehidupan politik.

Peran Media Massa dalam Kontrol Sosial

Fungsi dari pers atau media massa adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Selain itu, fungsi media massa adalah untuk mempengaruhi pandangan masyarakat tentang penyimpangan dalam hukum. Media massa diharapkan dapat mempemgaruhi pandangan masyarakat tentang pengetahuan, perasaan atau keyakinan dan perilaku partisipatif masyarakat dalam memahami hukum.
Peran pres nasional atau media massa terdapat dalam Pasal 6 Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 tentang Pers yaitu sebagai berikut:
a. Untuk memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui;
b. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong mewujudkan supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, serta menghormati kebhinekaan;
c. Mengembangkan pendapat umum yang berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar;
d. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan juga saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum;
e. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
untuk memperkuat posisi media massa dalam kontrol sosial adalah dengan merekonstruksi kembali sebuah pelanggaran hukum dan para penegak hukumnya.