Posts made by INTAN SARI 2213053002

Nama : Intan sari
Npm : 2213053002

Analisis video 1
judul video : THE TROLLEY PROBLEM PHILLIPA FOOT Tahun 1967
dalam video tersebut memperkenalkan philipa foot tahun 1967 silam yang mana foot mengajukan sebuah eksperimen yang kemudian dikenal sebagai Trolley problem dalam video sudah di perlihatkan eksperimen yang telah di adaptasi untuk dapat memahami konteks moral dalam berbagai kondisi,seperti : perang,penyiksaan,drone,
aborsi dan eutanasia.

studi ini kemudian menjadi sangat penting saat perkembangan Al ( Artificial Intelligence) machine learning dimna mesin diberikan kontrol untuk mengambil keputusan mana yang lebih bermoral pada berbagai kondisi yang terjadi .

selain itu the trolley problem membuat kita berfikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan apakah itu di buat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya.

dan bagaimana kita mengekpresikannya dalam kehidupan sehari hari apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral? ataukah hanya sebuah pembenaran belakang?

sering kita dengar bahwa memang harus selalu ada yang kita korbankan demi kepentingan yang lebih besar.maka tidak heran jika moral sering digunakan sebagai alat penguasa dan segelintir orang untuk membenarkan orang, memberangus etnis tertentu ,genocide, deskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan industrialisasi dan sebagainya hanya dengan alasan perdamaian dunia,demi kepentingan umum ,demi kelompok yang lebih besar,demi masa depan yang lebih cerah atau karena 90% orang berfikir demikian tak mengapa mengorbankan yang lebih sedikit untuk yang lebih besar lantas semua itu seolah menjadi benar dan lebih bermoral.

dan pada akhirnya moralitas ternyata hanyalah soal egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.
Nama : intan sari
Npm :2213053002
kelas : 3H

Analisis jurnal 1
identitas jurnal 1
nama penulis : Iwan Fajri1, Rahmat2
, Dadang Sundawa3 , Mohd Zailani Mohd Yusoff4
judul : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM
PENDIDIKAN DI ACEH
nama jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
nomor,volume : no 3,vol 9
tahun penerbit : 2021

abstrak
Perubahan pesat dalam kehidupan sosial merupakan salah satu perbincangan paling signifikan tentang hukum dan moral siswa. Masalah iklim masyarakat moralitas remaja selama dekade terakhir masih belum pernah terjadi sebelumnya. Dimana pendidikan memegang peranan yang
sangat berarti dalam pembuatan akhlak di golongan peserta didik, apalagi jadi tumpuan budaya warga. Dalam menjawab perihal tersebut pemerintah Aceh tidak hanya menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan yang diamanatkan secara nasional, pemerintah Aceh pula melakukan pembelajaran yang sesuai dengan m kekhususan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah Aceh. Penyelenggaraan pembelajaran Islami Provinsi Aceh mengacu pada Qanun No 9 Tahun 2015 pergantian atas Qanun Aceh No 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran.

Salah satu aspek terutama dalam kehidupan seorang Muslim merupakan mempunyai standar moral yang besar. Ini terutama berkaitan dengan pengajaran dan pendisiplinan siswa untuk memiliki perilaku dan karakteristik pribadi yang terbaik. Perkembangan IPTEK yang luar biasa
yang menyebabkan terjadinya proses interaksi kultural yang lebih terbuka (Suwarman, 2016). Dalam hal ini, pengembangan moral siswa secara otomatis terkait dengan sistem pendidikan.
Dimana pendidikan memegang peranan yang sangat berarti dalam pembentukan akhlak di kalangan peserta didik, bahkan menjadi tumpuan budaya masyarakat. Selain itu, perubahan pesat dalam kehidupan sosial merupakan salah satu perbincangan paling signifikan tentang hukum dan moral siswa. Masalah iklim masyarakat moralitas remaja selama dekade terakhir masih belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini menjadi semakin sulit
untuk diabaikan dalam berbagai penelitian dimana siswa terlibat dalam perilaku menyimpang yang sering dikaitkan dengan institusi pendidikan.Namun demikian, perubahan yang sangat cepat ini
berdampak serius pada kehidupan sosial melalui proses aspek kognitif dan emosi (Aswati, 2007), bahkan juga berdampak pada pembangunan bangsa dalam jangka panjang. Persoalan yang dikaitkan dengan nilai-nilai moral siswa dalam satu dekade terakhir ini menjadi gejolak pemerintah Aceh termasuk orang tuasiswa. kemudian Berdasarkan peraturan tersebut, Pemerintah Aceh mengembangkan sistem pendidikan yang sesuai dengan karakteristik karakteristik adat istiadat masyarakat Aceh serta otonomi khusus
yang berlaku di Aceh Amin (2018) Sistem pendidikan yang diamanahkan berupa sistem pendidikan Islam seperti yang tertuang dalam Qanun No. 23 Tahun 2002. Qanun tersebut kemudian disempurnakan dengan Qanun Aceh No 5 Tahun 2008 dan pemerintah kemudian diganti oleh Qanun Aceh No 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh No. 11 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Islam di Aceh, Indonesia. yang mana Dasar qanun tersebut adalah pelaksanaan pendidikan Islam di sekolah di Provinsi Aceh,
dapat terlaksana secara ideal. Penyelenggaraan pendidikan Islam berpedoman pada ketentuan
Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, dan Pasal 1 ayat 21 adalah pendidikan yang didasarkan atau dijiwai
dengan ajaran Islam.

oleh karena itu Penyelenggaraan pendidikan di sekolah Provinsi Aceh dilaksanakan secara Islami, mengacu pada ketentuan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor
11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Qanun ini merupakan bentuk komitmen
Pemerintah Daerah Provinsi Aceh untuk mendukung pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Salah satu
guru matematika yang bertugas di Madrasah Aliyah Negeri 4 Kabupaten Aceh menjelaskan bahwa
penyelenggaraan pendidikan Islam di madrasah merupakan realisasi dari implementasi Qanun
Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Sulaiman et al. (2020) Guru Madrasah Aliyan Negeri 1 Kabupaten
Aceh Jaya menjelaskan penyelenggaraan pendidikan Islam di madrasah bertujuan untuk
mendukung program pemerintah Aceh menuju penyelenggaraan otonomi khusus dan syariat.

pembahasan
1. Landasan penyelenggaraan pendidikan islami di Aceh

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai konsep dan kontekstual pendidikan nilai dan moral dalam sistem pendidikan kurikulum di Aceh. Sebagai provinsi yang memiliki otonomi khusus selian bidang agama, budaya dan politik. Aceh juga diberikan khusus dalam bidang pendidikan, sehingga Aceh dalam proses penyelenggaraan nya selain berpedoman dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pusat juga berpedoman pada qanun yang ada di provinsi Aceh.

2. Integrasi budaya islami dalam proses pendidikan di Aceh

Pendidikan yang diselenggarakan di Aceh merupakan implikasi dari penerapan UndangUndang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Aceh yang berbasis islami. Salah satu bentuk otonomi khusus yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk provinsi Aceh
adalah penerapan syariah Islam di Aceh dan pelaksanaan teknisnya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Syariah Islam Di Provinsi Daerah Istimewa Aceh.

3. Implementasi pendidikan nilai dan moral di Aceh

Secara umum sekolah-sekolah di Kabupaten/Kota di Aceh merasakan bahwa kurikulum islam terlalu tergesa-gesa untuk diterapkan, ini terlihat dari ketidak seriusan pemerintah melalui dinas terkait dalam mempersiapkan segala kebutuhan pengimpelmentasian kurikulum islam
tersebut.Penyelenggaraan pendidikan Islami di Provinsi Aceh mengacu pada Qanun Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan di seluruh satuan pendidikan berpedoman pada ajaran
Islam.
Pelaksanaan pendidikan di Sekolah di Aceh secara keseluruhan sudah Islami, dengan indikator sistem pengelolaan madrasah memiliki nilai transparansi, akuntabilitas, pendekatan keteladanan, pengembangan budaya berorientasi islami dan penerapan kurikulum islami sebagaimana diatur dalam qanun. Pendidikan nilai dan moral di satuan pendidikan di Aceh diselenggarakan selain sesuai dengan pendidikan nasional, juga mengacu pada penerapan melalui kurikulum islami yang berpedoman sesuai dengan qanun pendidikan di Aceh. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di Aceh berbasis dan berorientasi kepada budaya islami yang berbasis syariat
islam di Aceh.
Nama : INTAN SARI
NPM : 2213053002

Analisis jurnal 2

identitas jurnal
Nama penulis : Hidayati
judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
nama jurnal : dinamika pendidikan
nomor : 2
tahun terbit : 2008

pembahasan
Sampai saat ini, Indonesia masih mengalami krisis Multidimensi salah satunya di bidang pendidikan. lebih jelas lagi tilaar (dalam mulyasa. 2000), Menyatakan bahwa Indonesia pada saat ini sudah mengalami krisis Ahlaq dan moral. Melalui pendidikan Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang baik pribadian beriman, menghargai perbedaan dan berahlak mulia.
Tidak hanya itu di Era informasi dan Globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berdampak hampir ke semua aspek kehidupan masyarakat menurut Siswanto (1998:109) Menyebutkan bahwa perubahan masyarakat akibat berkembang nya pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar pada budaya ,nilai dan agama Dan nilai nilai sementara ini dipegang kuat oleh masyarakat mulai bergeser dan tinggalkan sementara nilai nilai yang menggantikan tidak selalu dengan landasan kepercayaan atau keyakinan masyarakat ,sehingga penyimpangan nilai semakin subur dan berkembang.

1. Pengertian nilai
menurut 1 wayan koyan (Dwi siswoyo.2005 :22) Nilai adalah segala sesuatu yang berharga nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita cita setiap orang sedangkan nilai aktual adalah nilai yang di ekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Tidak hanya itu nilai juga adalah suatu yang berharga, sesuatu yang Indah ,sesuatu yang berguna ,sesuatu yang memperkaya batin ,sesuatu yang menyadarkan manusia akan Harkat dan martabat.

2. Globalisasi dan dampak terhadap nilai dan moral
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu. Kesepakatan bersama menjadi pedoman bersama bagi bangsa bangsa di seluruh dunia (A Jamil Edison, dkk :2005).

3. Mengapa pendidikan nilai gagal?
Telah diuraikan di atas bahwa Globalisasi telah membawa dampak yang sangat berarti dan berbagai dimensi kehidupan manusia fenomena kekerasan yang terjadi terus menerus Dan di mana mana dalam sekalah yang semakin luas dan serius. Ini yang menjadi gambaran yang buruk mengenai cita kita sebagai suatu bangsa mengapa ini semua terjadi pada bangsa kita yang sebelumnya dikenal sebagai bangsa yang Ramah,suka bergotong royong, suka bertoleransi ,suka hidup dalam damai dan penuh Kerukunan dan Budaya yang tinggi, tidak lain salah satu jawabannya adalah sebagai akibat kegagalan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan nilai nilai luhur yang ditanamkan di sekolah tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang dalam diri peserta didik.

4. Pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak
Tujuan dikan adalah menjadikan peserta didik menjadi manusia yang utuh sempurna tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya pribadi yang bermoral ( Driyakara 1980: 129) Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidup sesuai dengan nilai luhur kemanusiaan.

Kemudian kesimpulannya adalah dampak Globalisasi telah menimbulkan Transformasi nilai nilai dalam kehidupan masyarakat. Kesadaran akan hak hak ke personal seorang semakin tinggi kehidupan .cenderung semakin individualis ,semakin permisif dan lunturnya nilai nilai moral. Di manakah letak akar permasalahan krisis pendidikan nilai di Indonesia ini?
Jadi nampaknya pendidikan nilai selama ini banyak terjadi adanya keterpaksaan yaitu nilai nilai diajarkan dengan paksa untuk diketahui secara kognitif dan dilaksanakan tetapi karena dipaksakan maka tidak sampai menyentuh hati hasilnya ,sikap dan perilaku anak tidak berakar dan dari pengalaman yang otentik.
Nama : intan sari
Npm : 2213053002

analisis jurnal 2
Tentang Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja

Dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah upaya orang tua membina anak dan keluarga dengan Sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berahlak mulia. Kasih sayang merupakan sifat luhur Tuhan yang Maha esa secara ideal sifat tersebut seyogyanya melekat pada diri manusia sebagai ciptaan nya atas dasar asumsi itu ,muncul persoalan bahwa dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan tantangan dan masalah supaya orang tua membina anak dan keluarga

Tanggung jawab yang Mulia akan dapat diwujudkan mana kala sejak dini kepada generasi muda sudah ditanamkan nilai nilai keimanan disertai kegiatan ibadah dan Muamallah yang terus menerus dan konsisten disertai keteladanan orang tua dan para pemimpin tokoh/ masyarakat yang ada disekitar kita ,agar kelak tujuan pendidikan yang telah di rumuskan dalam undang undang Sisdiknas 2003 dapat tercapai dengan baik dan tanpa upaya tersebut maka pembinaan generasi muda yang bertanggung jawab dan Ahlaq mulia hanya sebagai buah bibir dan isapan jempol belakang.

1. Membangun hubungan inter personal antar bangsa

Yaitu nilai nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai ,saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera.

2. Pendidikan generasi muda yang memiliki Jatidiri Indonesia yang berkadar modern

Pembinaan generasi muda (SDM) Melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman intinya dalam membina kepribadian sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang,masyarakat atau bangsa di mana mereka menjalani kehidupan.
Menurut Nursid sumaatmdja (2005,117-119) Untuk membangun Jatidiri perlu diawali dengan upaya perlindungan yang sangat mendalam untuk menemukan jati diri yang didasari oleh sila Ketuhanan yang Maha esa yang tercantum dalam alinea ke
4 pembukaan undang undang 1945 yang berbunyi "jati diri seseorang akan terbangun mana kala seseorang dapat membedakan dirinya dengan makhluk lainnya khususnya manusia lainnya yang ada di luar dirinya dan menyadari tentang kekuatan kelemahan yang dimiliki selaku manusia"

3. Diperlukannya pendidikan dalam arti seluas luasnya orang tua ,guru ,dosen dan toko masyarakat formal / nonformal)

Yang mana dalam hal pendidikan dalam arti luas kaitannya dengan pembentukan jati diri yang terlihat pada penampilan kepribadian seseorang, Nursid S. (2008, 31-33) Menjelaskan bahwa sepanjang hidupnya manusia dipengaruhi oleh Pendidik dalam arti luas ini (Orang tua ,guru dan tokoh masyarakat)

4. Penciptaan suasana yang kondusif aktif efektif komunikatif penuh nilai kreatif dan bertanggung jawab

Komunikatif dimaksudkan sebagai sama makna (Sofyan S.,2008, 55) Menciptakan suasana pendidikan yang kondusif dimaksudkan ,bahwa perlu dibangun interaksi Timbal balik dua arah yang akan baikan maksukan dan hasil.

5. Peranan strategis pendidikan agama dalam pembentukan perilaku peserta didik dalam kondisi masyarakat yang perulalistis

Agama adalah Risalah Tuhan yang disampaikan melalui para nabi Risalah itu berisi hukum hukum sempurna untuk digunakan manusia menjalankan kehidupan dan untuk mengatur hubungan antar sesama hubungan ,dalam alam semesta dan dan hubungan dengan Allah Swt.

6. Faktor faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia
Ada dua macam pendekatan dalam pembentukan perilaku manusia kedua pendekatan ini menekankan faktor faktor psiko logis dan faktor sosial atau dengan istilah lain faktor faktor yang timbul dari dalam individu atau( faktor personal )dan faktor -faktor yang berpengaruh, yang datang dari luar individu atau (faktor Environmental)

Jadi pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis kerjasama yang baik antar ketiga lingkungan pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara (1964) disebut dengan tri pusat jadi pada dasarnya sudah dikenal sejak siang kemerdekaan republik Indonesia dalam realitas kehidupan saat ini
Nama : Intan Sari
Npm : 2213053002
kelas : 3H

analisis jurnal 1
TENTANG PENERAPAN NILAI MORAL PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI ANTI KORUPSI DI SD NEGERI OSILOA KUPANG TENGAH!

Nilai Moral pancasila adalah suatu pedoman bagi masyarakat untuk bertindak hidup sebagaimana telah diatur dalam pancasila atau ideologi Indonesia, dengan kata lain moral pancasila adalah sikap bermasyarakat yang baik dimana harus dilakukan oleh masyarakat. Pendidikan Moral Pancasila merupakan pendidikan yang berupaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. sedangkan moral berasal dari kata mos (mores) = kesusilaan, tabiat, kelakuan. yang artinya Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi, maka pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan, prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang
mengikat kehidupan masyarakat, negara, dan bangsa. Sebagaimana nilai dan norma, moral pun dapat dibedakan seperti
moral ketuhanan atau agama, moral filsafat, moral etika, moral hukum, moral ilmu, dan sebagainya

tidak hanya itu Pengertian moral, menurut Suseno (1998) adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun
sebagai warga masyarakat, dan warga negara. Sedangkan menurut Ouska dan Whellan (1997), moral adalah prinsip baik,buruk yang ada dan melekat dalam diri individu/seseorang. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa
pengertian moral adalah suatu tuntutan prilaku yang baik yang dimiliki individu sebagai moralitas, yang tercermin dalam
pemikiran/konsep, sikap, dan tingkah laku. Pengertian Nilai Dalam Pancasila Nilai atau “value” (bahasa inggris) termasuk bidang kajian filsafat. Persoalan-persoalan tentang nilai dibahas dan dipelajari salah satu cabang filsafat yaitu filsafat nilai (Axiology, Theory of Value). Filsafat sering juga diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya “keberhargaan” (worth) atau kebaikan.baik jadi hasil analisis dari jurnal yaitu sosialisasi penerapan nilai moral pancasila dalam mewujudkan generasi anti korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang
Tengah, dapat disimpulkan bahwa dengan menanamkan nilai moral sejak dini dapat mencengah ajakan/dorongan negatif
untuk melalukan korupsi sejak dini. Penanaman nilai moral pancasila kepada peserta didik dapat membangun dan
membekali peserta didik sebagai generasi emas dalam mewujudkan budaya anti korupsi sejak dini.