Posts made by ENI TRI SUNDARI 2253053001

Nama : Eni Tri Sundari
Npm : 2253053001
Kelas : 1E
Analisis Jurnal
Pembahasan :
Konsep Dasar Pancasila
Pancasila merupakan hasil dari berbagai macam pemikiran yang lahir dari budaya nusantara. Suku-suku bangsa di nusantara telah melakukan akulturasi antar suku bangsa,antar bangsa sehingga terbentuklah kepribadian kebudayaan bangsa. Akulturasi budaya terus berkembang hingga abad ke 16 ketika bangsa Eropamasuk ke Indonesia dan mulai melakukan usaha penjajahan. Pada masa penjajahan, bangsa Indonesia banyak mengalami berbagai macam akulturasi budaya, ekonomi, politik, pendidikan hingga pengetahuan. Pancasila adalah pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik dan juga sebagai dasar falsafah negara indonesia yang lahir dari pemikiran mendalam yang dilakukan oleh anak bangsa dengan tujuan untuk dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Pancasila sebagai Filsafat Ilmu
Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan. Pengetahuan harus memperhatikan aspek kemanusiaan, tanpa memperhatikan landasasan ini, pengetahuan akan terlepas dari nilai-nilai hakiki pengetahuan itu. Pancasila sebagai filsafat ilmu mengandung nilai ganda, yaitu harus memberikan landasar teoritik (dan normatif) bagi penguasaan dan pengembangan iptek dan menetapkan tujuan; dan nilai instrinsik tujuan iptek dilandasi oleh nilai mental kepribadian dan moral manusia (Syam, 2006).
Implikasi sila-sila dalam Pengembangan IPTEK
1. Ketuhanan yang maha esa
Nilai-Nilai Pancasila Menurut Soedjadi pada sila KeTuhanan yang Maha Esa adalah:
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan yang maha Esa sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat menghormati dan berkerjasama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

Implikasi Sila I Ketuhanan Yang Maha Esa dalam pengembangan ilmu pengetahuan Manusia pada hakikatnya adalah mahluk religi. Sebagai mahluk religi, setiap manusia memiliki potensi untuk sampai pada kesadaran bahwa terdapat kekuatan, dengan segala kemahaan, yang mencipta dan menguasai jagad raya. (Toenlie,2014). Menanamkan nilai- nilai spiritual, nilai Moral dan nilai etik sesuai dengan Agama dan Kepercayaan masing-masing dan juga menumbuhkan
kesadaran Beragama dengan Mejalankan Perintah-Nya dan menjauhi segala Larangan-Nya melalui kurikulum Mata pelajaran Agama.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai-nilai yang terkandung didalam sila yang kedua Menurut Soejadi adalah:
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesame manusia.
b. Saling mencintai sesame manusia.
c. Mengembalikan sikap tenggang rasa
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
g. Berani membela kebenaran dan keadilan
h. Bangsa indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Implikasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan. Ilmu dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab juga memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan haruslah secara beradab.

3. Persatuan Indonesia
Adapun nilai-nilai pada sila ke 3 adalah
a. Pengakuan terhadap bhineka Tunggal Ika suku bangsa, etnis, agama, adat Istiadat dan kebudayaan.
b. Pengakuan terhadap persatuan bangsa dan wilayah indonesia serta wajib membela dan menjunjung tingginya (Patriotisme).
c. Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (Nasionalisme).

Implikasinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah Sila persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan pesahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalinkarena tidak lepas dari factor kemajuan iptek.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
nilai-nilai dalam sila ke 4 sebgai berikut:
a. Negara adalah untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kedaulatan adalah ditangan rakyat
c. Manuasia indonesia adalah sebagai warga Negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
d. Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat.
e. Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakil-wakil rakyat.

Implikasinya dalam pengembangan pengetahuan adalah Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan, mendasari pengembangan Iptek secara demokratis. Artinya, setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek.
Selain itu dalam pengembangan iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memilki sikap yang tebuka artinya terbuka untuk dikritik/dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang ada dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Adapun nilai-nilai sila ke 5 adalah:
a. Perlakuan yang adil disegala bidang kehidupan terutama dibidang politik, ekonomi, social dan budaya.
b. Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia.
c. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak milik orang lain
e. Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual bagi seluruh rakyat indonesia.
f. Cinta akan kemajuan dan pembangunan.

Implikasi sila ke 5 dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah; Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengimplementasikan pengembangan iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan msyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya (T. Jacob, 1986).
Nama : Eni Tri Sundari
Npm : 2253053001
Analisis 2

A. Bagaimanakah peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu anda masing-masing dengan merinci setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?
Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu yaitu seluruh kalangan masyarakat berhak dan berkewajiban mendapatkan dan mengenyam pendidikan yang sama di bangku pendidikan. Rincian dari setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Berdasarkan sila pertama pengembangan ilmu tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia dengan sekitarnya.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Berdasarkan sila kedua tersirat bahwa manusia harus memiliki sikap yang adil kepada siapa saja serta memiliki adab. Suatu konsep yang utuh yaitu antara nilai moral keadilan dan sikap yang beradap.

3. Persatuan Indonesia
Sila ini, menunjukan adanya keterpaduan antara keterpaduan antara karakter ilmu dengan faham kebangsaan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh nikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Sila ini memiliki nilai yaitu rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh wakil rakyat dalam tugasnya dan memberika kebijakan yang semestinya.

5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan yang dimaksudkan suatu keadilan yang lahir bukan karena perundang-undangan, melainkan keadilan yang bertumpu pada habitat sosialnya, yaitu masyarakat Indonesia, yang berkarakter komunalistik-religius. Ilmu berparadigma Pancasila mendorong perburuan keadilan sosial, sekaligus menolak dominasi positivisme.

B. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
Harapan saya mengenai model pemimpin Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang yaitu pemimpin yang adil serta bertanggung jawab atas segala kewajiban serta tugas yang di embanya. Pemimpin juga dapat menerapkan nilai-nilai pancasila bukan hanya sebagai tulisan atau kata kata namun juga sikap dan pedoman berbangsa dan bernegara.
Nama : Eni Tri Sundari
Npm : 2253053001
Analisis Soal 1
A. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai berita tersebut dan apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi dampak negatif penyebaran hoaxs?
Menurut saya, berita mengenai dampak penyebaran berita hoaxs tersebut sangat benar bagi pengguna media sosial. Pasalnya masih banyak pengguna media sosial yang masih kurang bijak dalam penyaringan berita di media sosial yang berakibat menjadi maraknya berita palsu. Hal-hal yang dapat di lakukan untuk mengantisipasi dampak negative penyebaran berita hoaxs yaitu salah satunya dengan menelusuri dahulu darimana berita tersebut berasal. Jangan langsung membagikan berita tersebut tanpa menelusuri kebenarannya. Karena jika 1 saja berita hoaks tersebar maka dampak nya akan sangat besar.

B. Bagaimanakah pengaruh pengembangan iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial dan solusi apa yang anda sampaikan bagi pengembangan iptek yang lebih baik?
Pengaruh iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila di media sosial yaitu mudahnya akses untuk berbagai macam hal dan konten yang bisa jadi berdampak negative bagi pengguna yang tidak bijak seperti contoh anak kecil yang dapat mudah mengakses atau melihat apa saja baik yang baik maupun yang buruk. Pengaruh lainnya yaitu seperti mencemooh atau menghina orang lain dengan kata kata yang tidak pantas hal tersebut telah melanggar nilai pancasila khususnya sila ke 2. Menurut saya solusi yang dapat di lakukan yaitu menyaring lagi konten atau hal yang dapat di akses oleh anak anak. Sehingga anak anak calon generasi bangsa tidak rusak karena hal hal tersebut.

C. Sikap Konsumerisme menyebabkan Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya, bagaimakah solusi menurut program studi/jurusan yang anda ambil saat ini atas permasalahan tersebut?
Solusi yang dapat di lakukan menurut program studi PGSD yang saya ambil yaitu memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa sikap Konsumerisme itu tidak baik karena dengan sikap tersebut menjadikan kita sebagai manusia yang boros dan lebih mementingkan keinginan dari pada kebutuhan . Hal tersebut tentu saja tidak baik karena akan menimbulkan dampak yang buruk.
Nama : Eni Tri Sundari
NPM : 2253053001
Analisis Video 1
Dari video tersebut, dapat di amati bahwa pada tanggal 15 Agustus 75 Tahun lalu Jepang menyerah pada Sekutu yang dimana membuka peluang bagi Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya 2 hari kemudian. Pada 7 Desember 1941 Jepang menyerang pangkalan Amerika Serikat di Pulau Pearl Harbor yang memicu bersatunya persekutuan Amerika serikat, Britania raya, Belanda, Hindia Belanda dan sejumlah negara jajahan Inggris serta sejumlah negara Amerika latin untuk bersama-sama berperang melawan Jepang. Jerman dan Italia juga bergabung. Kemudian, pada puncaknya dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima Jepang pada tanggal 6 Agustus 1945.
Peristiwa tersebut memakan 140rb korban jiwa yaitu nyaris setengah dari penduduk kota Hiroshima yang ketika itu berjumlah 350rb jiwa. Selanjutnya bom atom Nagashaki di jatuhkan pada tanggal 9 Agustus 1945 atau 3 hari setelah pengeboman Hiroshima di lakukan. 6 hari setelah pengeboman tersebut dilakukan, tepatnya pada 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu yang di tandai dengan penandatanganan Document Kapitulasi Jepang yang di lakukan oleh Mamoru Shigemitsu (Mentri Luar Negeri Jepang ) yang di lakukan di atas kapal perang Amerika Serikat USS Missouri. Hal ini menandai berakhirnya Perang Dunia II pada Asia Pasific. Situasi ini di manfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.