Posts made by Lutpi mawar jerlika 2213053100

Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm:2213053100
ANALISIS JURNAL 2

Judul :
PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI

Nama Jurnal:
Jurnal Dinamika Pendidikan

Nama Penerbit : HIDAYATI

Tahun Terbit : 2008



Pendidikan kita lebih menitik beratkan pada pengembangan ranah kognitif dan konatif.

Era informasi dan globalisasi yang didorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berdampak pada hampir setiap aspek kehidupan manusia. Menurut Susanto (1998:
109) berpendapat bahwa perubahan masyarakat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar terhadap budaya, nilai, dan agama. Nilai-nilai yang saat ini tertanam dalam masyarakat mulai berkembang dan ditinggalkan. Sementara nilai-nilai yang menggantikannya tidak selalu dilandasi oleh kepercayaan masyarakat, sehingga kesenjangan nilai semakin subur dan melebar. Hal ini dapat dibuktikan dengan kejadian beberapa tahun terakhir ini, kita menyaksikan aksi kekerasan, kebrutalan, kriminalitas, pesta sabu, dan lain-lain. terjadi dimana-mana di seluruh Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Seiring berjalannya waktu, sikap dan perilaku mereka semakin bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Para pendidik melihat fenomena ini sebagai gejala krisis atau merosotnya nilai pendidikan di negara kita, baik dalam konteks pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan informal di rumah masyarakat. Setidaknya akhir-akhir ini di kalangan pendidik semakin berkembang kesadaran bahwa pendidikan nilai yang diberikan dinilai kurang efektif dalam membentuk karakter, sikap, perilaku dan etika. Berdasarkan kenyataan tersebut, muncul kekhawatiran terhadap perilaku generasi muda yang nampaknya semakin menjauh dari nilai-nilai luhur dan citra moral yang baik. Kalaupun ada generasi muda yang berakhlak mulia, pekerja keras, mandiri, cerdas, inovatif, kreatif dan lain-lain, hal tersebut bukan karena pendidikan yang ada melainkan karena pendidikan informal formal dan informal di luar sistem formal (Mangunwijaya.
Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm:2213053100
Nama Jurnal : Jurnal pendidikan
Nama Penulis :
• Iwan Fajri
• Rahmat
• Dadang Sundawa
• Mohd Zailani Mohd Yusofkewarganegaraan
Nomor : 3
Tahun Penerbitan : 2021
Judul Jurnal : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH

Isi pembahasan:
Terdapat 18 nilai yang perlu diintegrasikan pendidik dalam proses pembelajaran. 18 nilai tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, pekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, nasionalisme, patriotisme, menghargai prestasi, ramah dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, sadar lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab (Kemendiknas, 2010). Nilai-nilai tersebut dipupuk dengan memadukan nilai isi kurikulum tertulis, kurikulum tidak tertulis (hidden curriculum), serta kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Artinya nilai yang akan dikembangkan harus diwujudkan dalam isi setiap mata pelajaran melalui proses pembelajaran di kelas, tugas di luar kelas, dan juga terwujud dalam aturan sekolah.semenjak Aceh diberikan status khusus lewat Undang- Undang No 44 Tahun 1999 tentang Keistimewaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam serta Undang- Undang No 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus, Pemerintah Aceh mempunyai kewenangan otonom dalam melaksanakan pendidikan dengan keunikan serta otonomi khusus provinsi Aceh dengan hukum Islam (Ahamd, 2019; Bahri, 2013).
Penyelenggaraan pendidikan Islam berpedoman pada ketentuan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, dan Pasal 1 ayat 21 adalah pendidikan yang didasarkan atau dijiwai dengan ajaran Islam. Dengan dasar tersebut satuan pendidikan yang ada di provinsi Aceh menyelenggarakan pendidikan berdasarkan ajaran islam.Integrasi budaya islami dalam proses pendidikan di Aceh
Secara filosofi kehidupan masyarakat Aceh, maka kurikulum pendidikan islam sangat cocok dengan budaya yang ada di lingkungan masyarakat yang berbasis islami. Penerapan kurikulum islami tidak hanya berfokus pada mata pelajaran agama islam saja, tetapi lebih luas dari itu yang menyangkut permasalahan penerapan nilai-nilai islam dalam kehidupan sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat. Sehingga nilai-nilai islam tersebut menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari (Praja et al., 2020). Dalam konteks pendidikan nilai-nilai keislaman tercermin dalam visi, misi, tujuan dan kurikulum sekolah (Mulyadi et al., 2019). . Pendidikan Islami di Aceh adalah sebuah konsep ideal untuk mempersiapkan peserta didik atau tenaga kependidikan yang berwawasan keilmuan dan kepribadian sebagai nilai inti tujuan dan strategi pendidikan nasional pendidikan Aceh.Penerapan kurikulum Islam berdasarkan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 44 ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan Islam harus memuat mata pelajaran sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran Inti:
a. Pendidikan Islam dan amalannya terdiri dari (Keyakinan dan akhlak, fiqh) dan Al Quran dan Hadis)
b. Pendidikan Kewarganegaraan;
c. Matematika / aritmatika;
d. Ilmu Pengetahuan Alam;
e. Ilmu Sosial;
f. Bahasa dan Sastra Indonesia;
g. Bahasa Inggris;
h. Arab;
i. Pendidikan jasmani dan olahraga; dan
j. Sejarah Kebudayaan Islam.

2. Mata pelajaran muatan lokal terdiri dari:
a. Bahasa daerah;
b. Sejarah Aceh;
c. Adat, budaya, dan kearifan lokal dan
d. Pendidikan Keterampilan.
Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm: 2213053100

JUDUL: KEKERASAN DILINGKUNGAN SEKOLAH
ANALISIS:
Tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat semakin meresehkan .dalam menyelesaikan satu konflik atau permasalahan selalu di sertai dengan tindakan kekerasan.saat ini kekerasan di lingkungan sekolah telah banyak menjadi berita utama di media masa.tidak hanya kekerasan antara murid,namun juga antar guru bahkan antar guru dan murid,dan bahkan hampir melanda sebagian besar masyarakat.namun yang paling memprihatinkan adalah kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah,dimana sekolah merupakan tempat untuk menuntun ilmu bukan ajang melakukan kekerasan.Sekolah merupakan salah satu institusi diluar keluarga yang berperan dalam mendidik dan membentuk karakter anak.elemen yang tidak dapat dilepaskan adalah hubungan antara guru dan murid.peran guru dan kondisi lingkungan sekolah sangat penting dalam membentuk karakter anak.seperti halnya orangtua,guru di sekolah juga memiliki peran yang hmpir sama dengan orangtua yaitu mendidik anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik.dalam menjalankan perannya,guru dituntut untuk mengayomi siswanya.namun,dalam mendidik siswanya terutama dalam hal disiplin,seringkali guru memperlakukan siswa dengan kasar mengakibatkan terjadinya tindak kekerasan terhadap siswa.Secara umum,kekerasan dapat di defenifikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh satu individu terhadap yang lain mengakibatkan terjadinya gangguan secara fisik dan mental.kekerasan terhadap anak adalah semua bentuk perlakuan salah secara fisikdan atau emosional,penganiayaaan seksual,penelantaran, atau exploitasi secara komersial atau lainnya yang mengakibatkan gangguan nyata ataupun potensial terhadap perkembangan kesehatan,dan kelangsungan hidup anak ataupun terhadap martabatnya dalam konteks hubungan yang bertanggungjawab, kepercayaan, atau kekuasaan. Kekerasan disekolah dapat dilakukan oleh siapa saja,dari kepala sekolah,guru,pembina sekolah,karyawan,ataupun antar siswa.kekerasan terhadap siswa belakangan ini terjadi dengan di alih mendisilpinkan siswa dan tidak jarang budaya di jadikan alasan terjadinya kekerasan terhadap anak terhadap siswa/siswi.Bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi dilingkungan sekolah antara lain memukul dengan tangan kosong,atau benda tumpul,mencubit,menampar,mencekik,memarahi dengan ancaman kekerasan,menjemur murid dilapangan bahkan melakukan pelecehan seksual dan banyak tindakan kekerasan lainya.kekerasan yang terjadi dilingkungan sekolah tidak hanya kekerasan fisik saja tapi juga kekerasan psikis seperti diskriminasi teradap murid yang mengakibatkan siswa tersebut mengalami gangguan mental.diskriminasi yang dimaksud dapat berupa diskriminasi terhadap suku,agama,kepercayaan,golongan,ras maupun status sosial.selain kekerasan fisik juga terjadi kekerasan verbal seperti mengejek,menghina,atau mengucapkan kata-kata yang menyinggung atau membuat cerita bohong yang menyebabkan siswa yang menjadi sasaran terkucilkan atau atau menjadi bahan olok-olokan sehingga siswa yang bersangkutan mengalami gangguan mental.
Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm: 2213053100

Judul:THE TROLLY PROBLEM

Tahun 1967, seorang filsuf moral di Oxford, Philippa Foot merancang dan memperkenalkan "The Trolley Problem" alias Masalah Troli lewat makalahnya berjudul "The Problem of Abortion and the Doctrine of the Double Effect". Lewat makalah tersebut, Philippa Foot memaparkan sebuah masalah yang melibatkan dilema etika.Masalah troli yang dipaparkan oleh Philippa Foot yang paling tradisional adalah sebagai berikut:
*Sebuah troli dengan seorang pengemudi meluncur di jalur rel. Masalah ditemukan ketika troli yang meluncur cepat tersebut bertemu lima orang yang berada di jalur utama. Namun, ada belokan sebelum bertemu dengan lima orang yang berdiri di jalur utama. Di belokan tersebut ada satu orang berdiri.
*Dengan demikian, hanya ada dua kemungkinan, yakni:
-Tetap membiarkan troli melaju lurus dan menabrak 5 orang
Berbelok, dan masuk ke jalur samping, kemudian menabrak 1 orang.
Apabila Anda berada di posisi tersebut, apa yang akan Anda lakukan? Kebanyakan orang berpegang pada etika, di mana membiarkan korban yang lebih sedikit lebih baik ketimbang korban yang lebih banyak. Maka lebih banyak yang akan memilih berbelok, meski sebenarnya jalur samping tak tahu mengarah ke mana.Meski demikian, apapun pilihan Anda, akan tetap dipertanyakan secara moral. Karena, akan ada korban yang meninggal. Apalagi, kasusnya diperumit dengan fakta bahwa satu orang di jalur samping adalah seseorang yang didorong ke rel agar mati, karena ada orang yang menginginkan organ tubuhnya. Dengan kata lain, satu orang di jalur yang lain itu merupakan orang yang sengaja akan dibunuh.
Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm:2213053100

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume : 1
Nomor : 1
Halaman : 90-100
Tahun Terbit : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Nama Penulis : H. Wanto Rivaie.

Pembahasan:
Pembahasan
1. Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa
Nilai-nilai hubungan antar warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera. Di dalam keluarga mulai ditanamkan nilai-nilai keimanan, etika pergaulan, dan sebagainya.

2. Pendidikan Generasi Muda Yang Memiliki Jati Diri Indonesia Yang Berkadar Modern
Jati diri seseorang akan terbangun manakala seseorang dapat membedakan dirinya dengan makhluk lain, khususnya manusia lainnya yang ada diluar dirinya dan menyadari tentang kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selaku manusia.

3. Diperlukan Pendidik Dalam Arti Seluas-luasnya (Orang Tua, Guru, Dosen, Tokoh Masayarakat Formal/Non Formal)
Keluarga sebagai primary group tempat pembentukan kepribadian yang sangat penting. Di sekolah yang bertindak sebagai pendidik adalah guru-guru, yang bertugas mengembangkan potensi anak secara berkelanjutan dari tahun ke tahun dengan berbagai materi pelajaran yang sudah dirancang dalam kurikulum yang berlaku.
4. Penciptaan suasana yang kondusif aktif efektif komunikatif penuh nilai kreatif dan bertanggung jawab

Komunikatif dimaksudkan sebagai sama makna (Sofyan S.,2008, 55) Menciptakan suasana pendidikan yang kondusif dimaksudkan ,bahwa perlu dibangun interaksi Timbal balik dua arah yang akan baikan maksukan dan hasil.

5. Peranan strategis pendidikan agama dalam pembentukan perilaku peserta didik dalam kondisi masyarakat yang perulalistis

Agama adalah Risalah Tuhan yang disampaikan melalui para nabi Risalah itu berisi hukum hukum sempurna untuk digunakan manusia menjalankan kehidupan dan untuk mengatur hubungan antar sesama hubungan ,dalam alam semesta dan dan hubungan dengan Allah Swt.

6. Faktor faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia
Ada dua macam pendekatan dalam pembentukan perilaku manusia kedua pendekatan ini menekankan faktor faktor psiko logis dan faktor sosial atau dengan istilah lain faktor faktor yang timbul dari dalam individu atau( faktor personal )dan faktor -faktor yang berpengaruh, yang datang dari luar individu atau (faktor Environmental).