Posts made by Nawang Lutfia Sani 2213053287

Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis Video 6

Video ini menampilkan sebuah drama pendek yang berjudul "Penerapan nilai moral dilingkungan rumah".
Video ini menyajikan drama pendek yang menampilkan perilaku yang tidak mencerminkan penerapan nilai moral dilingkungan rumah.

Video ini berisi anak yang tidak mau membantu orang tua, pulang larut malam dan bermabuk-mabukan, melawan ibunya, berbohong kepada ibunya, dan tidak mau beribadah.

Situasi yang dijelaskan dalam video tersebut mencerminkan perilaku yang tidak sehat dan tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial dan moral.
Sikap anak yang tidak mau membantu orang tua dan bahkan melawan ibunya menunjukkan kurangnya empati dan penghargaan terhadap peran orang tua. Selain itu kebiasaan buruk seperti Pulang larut malam dan bermabuk-mabukan dapat mengakibatkan risiko kesehatan, serta dapat merusak hubungan sosial dan keluarga. Perilaku suka berbohong kepada ibunya, menunjukkan sikap ketidakpatuhan merupakan perilaku yang dapat merusak kepercayaan dan hubungan antara anak dan orang tua. Kemudian ketika seseorang tidak mau beribadah berarti seseorang tersebut mencerminkan kurangnya keterlibatan spiritual dan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Keadaan ini menekankan pentingnya pendidikan nilai dan moral dalam pembentukan karakter anak. Nilai-nilai seperti rasa hormat, tanggung jawab, dan kejujuran perlu ditanamkan sejak dini.

Apabila hal-hal tersebut terus berlanjut maka kehidupan seseorang akan menjadi kacau tanpa arah dan tujuan. Mungkin ia merasakan kesenangan namun kesenangan itu hanyalah sementara, karena perbuatannya yang tidak terpuji itu akan membuat hidupnya tidak terarah.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis Jurnal 1

Identitas Jurnal
Nama Jurnal: jurnal Pengabdian
Dharma Laksana Mengabdi Untuk Negeri
Volume: 3
Nomor: 1
Halaman: 79-84
Tahun Terbit: 2020
Judul: Menangkal Degradasi Moral di Era Digital Bagi Kalangan Milenial
Nama Penulis: Ahmad Yani Nasution dan Moh Jazuli.

-Judul: Jurnal ini berjudul "Menangkal Degradasi Moral di Era Digital Bagi Kalangan Milenial". Judul ini berjumlah 9 kata dan judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal yang ditulis karena membahas mengenai pemahaman degradasi moral dikalangan Milenial.
-Penulis: Jurnal ini ditulis oleh 2 orang yakni Ahmad Yani Nasution dan Moh Jazuli. Penulisan nama penulis sudah benar karena nama ditulis tanpa gelar.
-Abstrak: Dalam jurnal ini abstrak ditulis hanya menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam abstrak berisi penjelasan singkat mengenai isi jurnal.
-Kata Kunci: Dalam jurnal ini kata kunci hanya ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Kata kunci terdiri dari 3 istilah yaitu "Degradasi Moral, Era Digital Dan Millenial". Istilah yang digunakan mengacu pada pemahaman degradasi moral dikalangan Milenial.

Hasil Analisis:

Dalam konteks PKM ini, jurnal ini menjelaskan bahwa kegiatan PKM dilaksanakan di Mts Insan Madani Kp. Rahong Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor . Tujuan dari PKM ini adalah memberikan pemahaman terkait degradasi moral di kalangan millennial dan memberikan solusi untuk menangkal degradasi moral di era digital . Solusi yang dipilih adalah memberikan wawasan keagamaan, meningkatkan keimanan dan ibadah, serta memberikan pemahaman tentang cara bermedia sosial yang baik .

Saran dari pelatihan ini adalah agar tim dosen dan pihak lainnya dapat mendukung program untuk membekali generasi muda dengan moral yang baik. Selain itu, siswa juga perlu diarahkan dan dibantu agar tidak hanya cerdas dalam akademis, tetapi juga memiliki kemampuan softskill yang baik.
Diharapkan bahwa PKM ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dan dapat menginspirasi untuk mendukung kegiatan serupa di masa depan.

Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa pelatihan yang dilakukan dalam kegiatan PKM ini berhasil menarik antusiasme peserta dan memberikan pemahaman terkait degradasi moral di kalangan millennial . Solusi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah memberikan wawasan keagamaan, meningkatkan keimanan dan ibadah, serta memberikan pemahaman tentang cara bermedia sosial yang baik. Diharapkan bahwa kegiatan PKM ini dapat membantu peserta untuk menangkal degradasi moral di era digital .
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis Video 5

Pentingnya nilai dan moral Pancasila dalam lingkungan kampus.

Video itu menjelaskan tentang perilaku yang terjadi dilingkungan kampus, dimna perilaku tersebut merupakan perilaku yang tidak mencerminkan nilai dan moral Pancasila.

Penyaji video menjelaskan bahwa kampus diakui sebagai fase awal dalam pembentukan karakter mahasiswa. Himbauan untuk berpegang pada nilai dan moral Pancasila mencerminkan peran kampus sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab tidak hanya pada aspek akademis tetapi juga pada pengembangan karakter.

Lebih lanjut penyaji menjelaskan bahwa pendidikan pancasila penting dalam membangun jiwa nasionalis dan bermoral.Pendidikan Pancasila diakui sebagai elemen kunci dalam membangun jiwa nasionalis dan bermoral. Butir-butir Pancasila dianggap memiliki makna mendalam dan menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia. Ini menekankan bahwa pendidikan Pancasila di kampus memiliki dampak signifikan pada identitas nasional dan karakter moral mahasiswa.
Penyaji juga menjelaskan bahwa penerapan nilai moral Pancasila dijalankan secara manusiawi dan alamiah. Nilai moral Pancasila harus dihayati.
Selain itu menyoroti penjelasan penyji video, masyarakat Indonesia yang multikultural budaya kewarganegaraan perlu dibangun diatas pondasi kebajikan kewarganegaraan dan komitmen kewarganegaraan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Penyaji video menjelaskan adanya masalah moral seperti vandalisme, kekerasan, dan perilaku negatif lainnya di lingkungan kampus, hal ini menciptakan kesadaran akan perlunya intervensi nilai dan moral Pancasila. Masalah-masalah ini menunjukkan bahwa ada ruang untuk peningkatan dalam karakter mahasiswa.
Penanaman nilai Pancasila diidentifikasi sebagai solusi untuk memperbaiki karakter mahasiswa. Hal ini menandakan keyakinan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi landasan untuk menghadapi dan mengatasi masalah moral yang mungkin timbul di kampus.

Jadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa materi ini menunjukkan kesadaran akan peran kampus sebagai agen pengembangan karakter dan pentingnya nilai-nilai dan moral Pancasila dalam menjawab tantangan moral di lingkungan kampus. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, diharapkan siswa tidak hanya berprestasi secara akademis, namun juga memiliki karakter yang baik dan rasa tanggung jawab sebagai warga negara.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Berdasarkan hasil analisa saya mengenai penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, dapat membantu anak maupun masyarakat dalam proses penanaman nilai dan moral sehingga terbentuknya manusia yang berakhlak dan berkarakter.

1. Lingkungan Keluarga
•Cara menanamkannya:
Cara menanamkannya yaitu orang tua harus berperilaku yang mencerminkan nilai dan moral, karena anak akan meniru perilaku orang tuanya. Selain itu orang tua juga dapat memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada anak tentang nilai dan moral. Dengan itu nilai moral akan tertanam didalam diri setiap anak.
•Hambatan dalam proses penanamannya:
Kurangnya waktu bersama keluarga karena sibuk bekerja, anak belum bisa memahami, dan kurangnya kepedulian orang tua.
•Trik atau strategi:
Selalu luangkan waktu disetiap harinya untuk mengedukasi anak tentang pentingnya nilai dan moral, ajak anak untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan nilai dan moral, dan jangan lupa selalu perhatikan perkembangan anak.

2. Lingkungan Sekolah.
•Cara Menanamkan:
Integrasi nilai dan moral dalam kurikulum, guru dan staf disekolah menjadi teladan, mengadakan kegiatan positif yang mencerminkan nilai dan moral.
•Hambatan dalam penanamanya:
Terdapat perbedaan pendapat antara nilai yang diajarkan disekolah dan yang diajarkan dirumah. Selain itu adanya perbedaan agama, budaya dan suku menjadi salah satu hambatan dalam penanaman nilai dan moral karena mungkin disetiap peserta didik akan memiliki beda pandangan.
•Trik dan Strategi:
Menyertakan pelajaran nilai dan moral pada setiap mata pelajaran, guru dan staf disekolah harus menjadi teladan yang baik, dan berikan apresiasi kepada anak yang melakukan hal-hal yang berkaitan dengan nilai dan moral. Dengan itu anak akan memahami tentang nilai dan moral, sehingga nilai dan moral akan tertanam didalam diri peserta didik.

3. Lingkungan Masyarakat.
•Cara menanamkan:
Melakukan kegiatan sosialisasi, kegiatan kampanye tentang nilai dan moral, mengadakan kegiatan donasi kemanusiaan, dan mengadakan kegiatan yang melibatkan aktivitas nilai dan moral.
•Hambatan dalam penanamanya:
Adanya perbedaan pandangan setiap masyarakat sehingga menjadi tidak sejalan, kurangnya pemahaman tentang pendidikan nilai dan moral dalam masyarakat, kurangnya kepedulian tentang pentingnya nilai dan moral, dan kurangnya partisipasi aktif dari pemerintah setempat.
•Trik dan Strategi:
Gunakan media sosial untuk membangun kesadaran masyarakat, lakukan kolaborasi dengan pemerintah, melakukan pemberdayaan pemuda, dan libatkan tokoh masyarakat dalam proses penanaman.

Hasil analisa yang sudah saya buat dapat menjadi acuan untuk menanamkan nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan menanamkan nilai dan moral di dalam diri setiap individu menjadikan individu menjadi manusia yang berkualitas dan dapat meningkatkan potensi diri guna memajukan kualitas hidup dan kualitas kehidupan dimasyarakat.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis Video 3

Masalah Lingkungan dalam Kajian Etika dan Moral

Video ini menjelaskan tentang masalah lingkungan yang muncul akibat ulah manusia yang mencerminkan perilaku manusia itu sendiri.
Di dalam video, pembicara menekankan bahwa masalah lingkungan hidup menjadi masalah etika karena manusia sering kali lupa dan kehilangan orientasi nya dalam memperlakukan alam, sehingga manusia memperlakukan alam dengan tidak bertanggungjawab. Ketidakpedulian ini menjadi masalah etika karena melibatkan pertanyaan tentang bagaimana seharusnya manusia memperlakukan lingkungan hidup. Moral, sebagai penentu kualitas hidup seseorang, juga ikut terlibat dalam evaluasi perilaku terkait lingkungan.

Lingkungan dalam Kajian Perspektif Etika dan Moral.
Penyusutan SDA.
SDA yang dieksploitasi akan mengalami penyusutan dan berdampak bagi lingkungan. Ini mencerminkan ketidakbertanggungjawaban manusia dalam memanfaatkan SDA tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang terhadap ekosistem.
Bisnis dan konservasi SDA.
Pengembangan IPTEK membuka peluang pasar. Pembicara dalam video menjelaskan bahwa eksploitasi yang berlebihan kepada SDA akan menimbulkan biaya yang lebih besar dari pada manfaat ekonomi yang bisa diambil. Lebih lanjut, Regulasi seperti Undang-Undang No 24 Tahun 1992 tentang penataan ruang menjadi instrumen etika yang mencoba mengatur pemanfaatan SDA dengan mempertimbangkan dampak lingkungan.
Selain itu,Pentingnya etika dan moral dalam menghadapi krisis ekologi global ditekankan. Krisis ini tidak hanya sekadar masalah fisik, melainkan juga merupakan permasalahan moral yang membutuhkan tindakan etis. Maka dari itu, penting untuk kita menanamkan nilai-nilai moral sejak usia dini hingga usia dewasa agar masyarakat dapat lebih sadar dan bertanggungjawab terhadap lingkungan.
Kesimpulannya dari penjelasan didalam video tersebut adalah bahwa krisis lingkungan adalah tidak hanya masalah teknis, tetapi juga masalah etika dan moral. Penyelesaiannya membutuhkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawab terhadap alam dan penanaman nilai-nilai moral yang kuat dalam masyarakat.
Video ini berisi informasi mengenai masalah lingkungan yang berkaitan dengan etika dan moral. Dengan menonton video ini akan membukakan pintu pengetahuan mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Karena jika terjadi kerusakan lingkungan maka yang akan dinilai adalah etika dan moral dari masyarakat itu sendiri.