Kiriman dibuat oleh Nawang Lutfia Sani 2213053287

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Izin mengumpulkan Makalah, Power Point dan Notulensi Kelompok 9 Bu

Anggota Kelompok 9:

1. Nadia Tri Utami (NPM 2213053300)

2. Nawang Lutfia Sani (NPM 2213053287)

3. Rahma Aulia Putri (NPM 2213053123)

PKn SD 4J -> TUGAS

oleh Nawang Lutfia Sani 2213053287 -
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287
Kelas: 4/J

Izin menjawab
1. Teori belajar adalah suatu konsep yang digunakan untuk memahami bagaimana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, perilaku atau sikap melalui interaksi yang terjadi di lingkungan mereka. Teori belajar mengkaji bagaimana individu memproses informasi, mengorganisir pengetahuan dan mengkontruksi pemahaman baru. Teori belajar berorientasi pada pemahaman proses kognitif, emosional, dan perilaku yang terlibat dalam pembelajaran. Beberapa contoh teori belajar yaitu: teori behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan sebagainya. Contohnya pada teori kognitivisme yang menekankan proses penyampaian informasi dalam pelajaran. Misalnya Ketika seorang peserta didik belajar tentang konsep matematika baru, maka teori kognitivistik akan memproses informasi tersebut untuk dihubungkan pada pengetahuan yang telah ada.

2. Sedangkan teori pembelajaran adalah sebuah kerangka konseptual yang digunakan untuk memahami bagaimana proses pembelajaran terjadi di dalam lingkungan belajar. Teori pembelajaran mencakup faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pembelajaran. Teori pembelajaran juga melibatkan pengaturan dan strategi pembelajaran dalam lingkungan belajar, serta bagaimana interaksi antara siswa, guru dan sumber daya lainnya yang ada di sekolah. Beberapa contoh teori pembelajaran yaitu: teori pembelajaran berbasis masalah, teori pembelajaran kolaboratif, teori pembelajaran berbasis proyek dan sebagainya. Contohnya pada teori pembelajaran berbasis masalah yang menekankan pada pemecahan suatu permasalahan yang diberikan melalui tahapan metode ilmiah sehingga peserta didik mampu berpikir kritis untuk mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut.

PKn SD 4J -> Tugas 2

oleh Nawang Lutfia Sani 2213053287 -
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287
Kelas: 4/J

Materi PKN SD berisi mata pelajaran yang bersifat multidimensial karena memuat Pendidikan nilai, moral, sosial serta politik. Materi PKN SD membahas konsep-konsep nilai Pancasila dan UUD 1945 beserta dinamika perwujudan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Tujuan pembelajaran PKN SD adalah agar terwujudnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata sehari-hari. Proses pembelajaran memerlukan keterlibatan emosional, intelektual, dan sosial dari peserta didik dan guru sehingga nilai-nilai tersebut bukan hanya dipahami tetapi juga di hayati dan dilaksanakan. Dengan mempelajari PKN diharapkan akan dapat melahirkan warga yang cerdas, bertanggung jawab, demokratis, berbudi pekerti, bermoral, mandiri, terampil, berbangsa, bernegara,kemampuan berpartisipasi politik, memiliki kepatuhan terhadap hukum dan partisipatif dalam masyarakat.

Menurut saya materi PKN SD tepat untuk kelas rendah adalah materi yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan pemahaman siswa pada usia tersebut. Materi yang diajarkan harus sederhana dan mudah dipahami, relevan dengan pengalaman hidup siswa, mengutamakan nilai kebajikan (kejujuran, disiplin, saling menghormati, toleransi, dan Kerjasama), dan menekankan pengembangan keterampilan sosial. Materi ini penting untuk diajarkan karena memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan moral sosial, dan kewarganegaraan siswa sejak usia dini.
Materi yang diajarkan dikelas rendah yaitu sebagai berikut:
1. Pengenalan identitas diri dan keluarga
Materi ini membantu siswa untuk memahami siapa diri mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan anggota keluarga. Contoh: guru dapat meminta siswa untuk memperkenalkan dirinya didepan kelas dengan menyebutkan nama, umur, jenis kelamin, hobi, memperkenalkan jumlah anggota keluarganya dan peran masing-masing anggota keluarga. Hal ini dapat menumbuhkan kepercayan diri dihadapan teman-temannya.
2. Kerjasama di lingkungan keluarga dan sekolah
Siswa belajar tentang pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan bersama dilingkungan keluarga. Siswa diajarkan untuk menyelesaikan sususan puzzle atau memasangkan simbol Pancasila sesuai sila. Hal ini akan melatih Kerjasama sebagai gambaran pentingnya Kerjasama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dirumah atau disekolah.
3. Masyarakat dan hidup rukun
Materi ini mengajarkan siswa tentang pentingnya hidup rukun dalam masyarakat dn bagaimana mereka dapata berinteraksi dengan baik terhadap orang disekitar. Ajak siswa berdiskusi tentang bagaimana mereka dapat membantu menciptakan lingkungan yang rukun disekolah maupun dirumah.
4. Memahami aturan sekolah
Memperkenalkan siswa pada aturan-aturan sekolah yang harus diikuti untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Dengan mengajarkan aturan sekolah maka akan menumbuhkan kedisiplinan di dalam diri siswa. Guru dapat menempelkan kertas yang bertuliskan aturan disekolah yang harus dipatuhi.
5. Pengenalan tentang negara dan lambang negara
Materi ini membantu siswa memahami konsep dasar tentang negara dan lambang negara yang merupakan bagian penting dari identitas nasional. Guru dapat meminta siswa untuk mewarnai gambar lambang negara secara berkelompok, menghafalkan teks Pancasila dan menyusun simbol gambar pancasila.

Menurut saya materi PKN SD untuk kelas tinggi harus mempertimbangkan peningkatan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam isu-isu kewarganegaraan yang lebih mendalam. Materi yang diajarkan diharapkan mampu mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang aktif, memiliki pemikiran kritis, bersikap toleran, demokratis, agen perubahan positif, menghargai keanekaragaman, memahami pentingnya HAM dan demokrasi.

1. Penerapan nilai-nilai Pancasila
Materi ini akan membantu siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai dasar Pancasila dalam kehiduppan sehari-hari. Memahami nilai-nilai pancasila membantu siswa untuk mengembangkan sikap positif dan bertanggung jawab sebagai warga negara Indonesia. Dengan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
2. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Materi ini akan memperkenalkan siswa pada berbagai suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan seni yang ada di Indonesia. Dengan memahami keanekaragaman budaya membantu siswa mengembangkan rasa toleransi, saling menghargai, dan keanekaragaman budaya merupakan nilai penting dalam masyarakat multikultural.
3. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Materi ini memperkenalkan siswa pada hak-hak warga negara , seperti hak atas Pendidikan, hak beragama, hak memperoleh perlindungan hukum, hak menyatakan pendapat dan sebagainya. Selain itu materi ini juga akan mengajarkan tentang kwajiban warga negara seperti mematuhi aturan hukum, kewajiban membayar pajak, mengikuti pemilihan umum, dan menjaga lingkungan. Memahami hak dan kewajiban warga negar membantu untuk menyadari kebebasan dan tanggung jawab yang dimiliki sebagai warga negara.
4. Sistem pemerintahan Indonesia
Materi ini memperkenalkan siswa pada konsep dasar tentang sistem pemerintahan Indonesia, termasuk pembagian kekuasaan antara Lembaga legislative, eksekutif, dan yudikatif. Dengan memahami sistem pemerintahan di Indonesia akan membantu siswa untuk memahami bagaimana negara diatur dan bagaimana keputusan dibuat.
5. Hak Asasi Manusia (HAM)
Materi ini memperkenalkan siswa pada konsep dasar tentang HAM termasuk hak untuk hidup, hak atas Pendidikan, hak memperoleh kepastian hukum, hak kebebasan beragama, dan hak menyatakan pendapat. Memahami HAM membantu siswa untuk menyadari kebebasan dan hak-hak dasar yang dimiliki setiap individu.
Kesimpulannya, kedua jenis materi PKN yaitu kelas rendsh dan tinggi memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter dan kewarganegaraan siswa sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Materi kelas rendah membentuk dasar pemahaman dan nilai-nilai dasar, sementara materi kelas tinggi memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih kompleks. Dengan pendekatan yang sesuai dan relevan, kedua jenis materi PKN diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk generasi muda yang peduli, berbudaya, dan bertanggung jawab terhadap negara dan masyarakat.

PKn SD 4J -> Forum Diskusi

oleh Nawang Lutfia Sani 2213053287 -
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Izin menjawab
Civic partisipan adalah kemampuan untuk bisa menampilkan partisipasi kewarganegaraan. Untuk bisa memiliki kemampuan menampilkan partisipasi kewarganegaraan diperlukan adanya pembentukan karakter siswa sebagai warga negara yang cerdas dan baik. Dengan adanya terbentuknya karakter yang baik maka akan mudah untuk menanamkan civic partisipan.
Menurut saya cara menanamkan Civic partisipan dalam lingkungan SD adalah dengan menanamkan nilai-nilai karakter terlebih dahulu. Caranya yaitu guru dan orang tua memberikan motivasi dan dukungan kepada peserta didik untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan keterampilan seperti kegiatan Pramuka, olahraga, kegiatan keagamaan, penggalangan dana untuk yang membutuh dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, sekolah harus bisa mengadakan kegiatan yang bisa menumbuhkan Civic partisipan, seperti mengadakan pemilihan ketua kelas yang disimulasikan seperti pemilihan umum. Sekolah juga dapat menciptakan program lingkungan hijau agar peserta didik memiliki jiwa peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang dan memulai untuk menanam tumbuhan seperti bunga atau apotek hidup disekitar sekolah. Dengan itu maka peserta didik akan merasakan keterlibatan sosial dalam menciptakan lingkungan yang asri dan peserta didik dapat merasakan pentingnya pemilihan ketua kelas sebagai simulasi demokrasi. Selain itu, peran guru PPkn tidak kalah penting ketika di dalam kelas saat kegiatan pembelajaran, guru PPKn menanamkan nilai-nilai demokratis dengan membiasakan siswa berdiskusi dan bekerjasama, berpendapat, memberikan nasihat dan motivasi, membimbing, mengarahkan, mengajarkan untuk saling menghargai, dan mengenalkan pentingnya Civic partisipan. Dengan itu maka Civic Partisipan akan dapat tumbuh di lingkungan SD.