གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273

Nama : Ellena Aulia Yunika Putri
NPM : 2213053273
Kelas : 2C
Prodi : PGSD

Pretest.

Analisis Video
Ketahanan Nasional - Pendidikan Kewarganegaraan

Ketahanan nasional adalah keuletan, ketrampilan, ketangguhan suatu bangsa dan kemampuan untuk mengembangkan potensi untuk menghadapi ancaman yang datang.Banyak pihak yang mencoba untuk menyerang keutuhan negara kita. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat berkewajiban untuk mempertahankan.
Ada yang menyerang secara langsung seperti Belanda yang menyerang Indonesia secara langsung untuk mengambil kekayaan di Indonesia. Ada yang dari luar negeri seperti Amerika Serikat yang ingin menjajah Philipina, Ada yang dalam negeri seperti mencoba untuk menghancurkan keutuhan negara, Ada yang tidak langsung seperti menguasai standar ekonomi.Mereka merupakan tantangan, ancaman, hambatan,dan gangguan bagi negara.Yang diserang oleh meraka adalah integritas ( kewibawaan) kita, identitas kita sebagai warga negara, kelangsungan hidup bangsa, perjuangan untuk mencapai tujuan nasional.Kita sebagai warga negara berhak untuk mempertahankan diri  untuk menghadapi ancaman yang datang, dan kita harus memiliki kemampuan nasional untuk mengembangkan kekuatan nasional.
ancaman unsur Tri Gatra yaitu lokasi dan posisi geografis Indonesia, Keadaan dan kekayaan alam, kemampuan penduduk.
Ancaman unsur Panca Gatra yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan dan keamanan.
Perwujudan aspek alamiah (Tri Gatra) yaitu
A. Lokasi dan posisi geografis seperti peningkatan potensi laut dan darat, kemampuan posisi dengan negara tetangga.
B. Sumber daya alam seperti kesadaran nasional pemanfaatan kekayaan alam.
C. Keadaan penduduk dan kemampuan penduduk, seperti meningkatkan pendidikan.
Perwujudan aspek sosial (Panca Gatra)
A. Ideologi, seperti rangkaian nilai yang mampu menampung aspirasi.
B. Politik seperti demokrasi, keseimbangan input dan output.
C. ekonomi, seperti sarana,modal,TK,dan Teknologi
D. Sosial budaya seperti tradisi (belajar bahasa daerah), pendidikan,dan kepemimpinan.
E. Pertahanan Keamanan seperti partisipasi dan kesadaran masyarakat
Nama : Ellena Aulia Yunika Putri
NPM : 2213053273
Kelas : 2C
Prodi : PGSD

Analisis soal

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Jawab: HAM mengalami kemacetan dan juga mutu HAM pun mengalami kemunduran, bahkan begitu banyak serangan terhadap para pembela HAM. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal, seperti tidak adanya proses keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan, menguatnya pembatasan kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama yang sewenang-wenang melalui aturan maupun praktik kebijakan, diskriminasi berbasis gender yang mengakar serta pelanggaran hak-hak perempuan yang diikuti oleh pernyataan pejabat yang diskriminatif dan merendahkan martabat perempuan, kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan, pengungkapan kebenaran, dan pemulihan untuk korban pelanggaran HAM masa lalu, pelanggaran HAM yang masih berlangsung bahkan meningkat tajam di Papua, berlanjutnya penjatuhan dan penerapan hukuman kejam baik melalui vonis mati maupun juga tindakan-tindakan eksekusi hukum di luar pengadilan, dengan cara tembak di tempat misalnya.Namun, Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci untuk memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik.
Misalnya, Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional, dan masih terus terlihat berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya meski belum terwujud seperti konvensi PBB untuk perlindungan semua orang dari penghilangan paksa.Artikel tersebut membahas tentang saat HAM mulai mengalami masa keterpurukan. Menurunnya kinerja HAM yang mengakibatkan banyak kegagalan dalam menegakkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Meskipun demikian, Komnas HAM terus melakukan reformasi yang bertujuan mengubah kinerja untuk menciptakan sebuah keadilan. Hal positif yang dapat saya dapatkan adalah kita bisa mengetahui seperti apa perkembangan HAM di Indonesia. Dan hal ini juga bisa memotivasi generasi muda yang memiliki cita-cita tinggi untuk terus memperbaiki sistem hukum dan keadilan di Indonesia.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia!  Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi  Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Jawab : demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia karena budaya pada dasarnya adalah kebiasaan suatu masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang dinamis. Demokrasi ini memunculkan ide-ide tentang kebudayaan dan adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi adalah nilai-nilai adat dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Dalam hal ini demokrasi menjadi cara dalam mengarahkan dan mempertahankan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Namun, demokrasi juga harus disesuaikan dengan nilai nilai dan norma Pancasila sebagai jati diri bangsa.Adapun mengenai prinsip demokrasi yang berketuhanan yang maha esa berarti sistem penyelenggaraan negara harus berlandaskan dan sesuai dengan kaidah Ketuhanan Yang Maha Esa serta dengan rasa takut dan iman kepada Tuhan. Dengan adanya prinsip tersebut diharapkan seluruh masyarakat Indonesia memiliki pola pikir dan tindakan yang berkesesuaian untuk dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Jawab : Praktik demokrasi di Indonesia pada saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan nilai Pancasila dan UUD Tahun 1945. Hal ini bisa kita buktikan dengan berbagai tindakan hukum yang masih kurang menegakkan keadilan terutama dalam permasalahan HAM, banyak para pejabat tinggi yang lebih mementingkan pendapatnya sendiri dibandingkan dengan pendapat rakyatnya,maka hal inilah yang menjadikan praktik demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya terlaksana dan sesuai dengan Pancasila dan UUD Tahun 1945.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Jawab :  Dengan masuknya kelompok elit di parlemen, artinya mereka telah mempunyai hak untuk menjadi wakil rakyat dalam penyampaian aspirasinya kepada parlemen. Seringkali pendapat untuk kepentingan kelompok susah didengar ataupun diterima oleh Parlemen , untuk itu mereka menyalahgunakan hak mereka dengan menyiratkan kepentingan mereka sambil mengatasnamakan “kepentingan rakyat” maka pendapat mereka akan jauh lebih mungkin dipertimbangkan ataupun didengar oleh Parlemen ( karena mereka mengatasnamakan kepentingan rakyat).
Sikap saya mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah Apabila sering kali berbeda, maka pasti ada penyalahgunaan. Oleh karena itu seharusnya bisa lebih diwaspadai, karena tidak semua agenda politik berkaitan dengan kepentingan rakyat.

E. Bagaimanakah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Jawab : Jadi pendapat saya adalah  pada era ini, masih banyak rakyat yang kurang pemahamannya mengenai agamanya secara tepat dan mendalam, mereka langsung percaya penuh pada tokoh agama yang dapat menarik mereka secara emosional, begitu pula dengan tokoh tradisi. Mereka mudah dibodohi tokoh agama yang mereka percayai ini, padahal tokoh agama ini belum tentu benar. Selain itu, pendalaman rakyat mengenai Ideologi Pancasila masih sangat lemah.
Karena kebodohan rakyat yang langsung percaya penuh pada tokoh agama dan tradisi ini, dan kurangnya pemahaman mengenai dasar Negara, maka dari itu dimanfaatkan oleh tokoh politik untuk mengerahkan masyarakat guna mencapai tujuan mereka. Tokoh politik mengiming imingi tokoh agama dan tokoh tradisi dengan hadiah tertentu (sebagai tumbal ). dengan syarat mereka harus menyebarkan kepentingan politik tertentu dalam ajaran mereka.