Posts made by Amanda Gita Devi Rahmawati 2213053092

Nama : Amanda Gita Devi Rahmawati
NPM : 2213053092

Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan sekaligus kebutuhan manusia sebagai wujud kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara dengan berbagai macamnya masalah. Terdapat permasalahan hidup, seperti terorisme global, masalah ekonomi, dan krisis multidimensi, yang suatu negara tidak dapat menyelesaikannya sendiri sehingga perlu dukungan dari negara lain. Pendidikan nilai moral menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Hal tersebut telah menjadi isu global di beberapa negara (india, Malaysia, India, dan China) dan memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh ideologi negara yang berbeda. Namun negara-negara tersebut menekankan nilai moral pendidikan tentang nilai-nilai moral dan etika, khususnya pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak asasi manusia itu bersifat universal dan global.

Konsep pendidikan nilai moral dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller cenderung individualistis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyempurnaan dengan memperhatikan paradigma yang dikemukakan Capra, yaitu manusia kehidupan dibangun atas dasar pandangan hidup yang sistemik dan holistik, ada yang tidak parsial dan individualistis. Dalam implementasinya perlu pendekatan yang tepat dan metode serta teknik yang relevan. Strategi pendidikan moral yang tepat mencakup pendekatan penanaman, pemodelan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan, dan metode tersebut meliputi metode dogmatis, deduktif, induktif, dan reflektif.
Nama : Amanda Gita Devi Rahmawati
NPM : 2213053092

Degradasi Moral Pelajar Jaman Modern

Menurut Komisioner KPAI Bidang Pendidikan (Ibu Retno Listyarti), sejak tahun 2014 kekerasan yang dilakukan oleh anak maupun anak sebagai korban cukup tinggi. Penyebabnya yang utama yaitu pola pengasuhan orang tua di rumah, guru dalam mengelola kelas, dan kekerasan yang dilakukan guru ataupun siswa tidak dibenarkan.

Menurut Praktisi Pendidikan (Dr. Itje Chodidjah, MA), seorang guru memiliki standar kompetensi utama yang sudah di atur dalam UU, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan kompetensi pedagogik. Sementara ini baik dalam pembekalan sebelum menjadi guru dan pelatihan setelah menjadi guru, keempat hal tersebut belum dilaksanakan secara holistik.

Menurut Psikolog (Vero Adesla), anak bertumpu pada level tingkat kognisi. Koginisi adalah kemampuan untuk bernalar dan berpikir apakah aksi itu berlanjut pada konsekuensi tertentu. Namun pada kasus anak tidak mampu mengelola emosi, ketika dia marah dan benci akan muncul implus atau rangsangan yang mendorong untuk bereaksi seketika (impulsif/reaktif). Tuntutan yang semakin besar dan berat menyebabkan tekanan (stres) semakin tinggi dan tidak diimbangi dengan kemampuan untuk mengelola emosi.
Nama : Amanda Gita Devi Rahmawati
NPM : 2213053092

Perkembangan Moral

Enam tahap perkembangan moral menurut Lawrence Kohlberg yang dibagi menjadi 3 level yang di setiap level memiliki 2 tahap, yaitu :

1. Pra-konvensional
1) Menghindari hukuman
Pada tahap ini seseorang memiliki alasan untuk bertindak atau tidak bertindak sesuatu karena untuk menghindari hukuman. Contohnya adalah ketika sesorang tidak menerobos lampu merah di jalan raya, ia melakukannya semata-mata karena tidak ingin seorang polisi mengejar dan menilangnya.

2) Keuntungan dan minat pribadi
Pada tahap ini tindakan dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan olehnya. Contohnya seperti apa untungnya bagiku, akau akan membantunya karena suatu hari dia akan membalas membantuku.

2. Konvensional
3) Menjaga sikap orang baik
Pada tahap ini seseorang menghindari pertengkaran karena memikirkan bagimana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain terhadapnya.

4) Memelihara peraturan
Pada tahap ini jika peraturan tidak ada yang mematuhinya maka keadaan akan menjadi kacau. Karenanya peraturan harus selalu dipatuhi.

3. PASCA-KONVENSIONAL
5) Orientasi kontrak sosial
Pada tahap ini setiap orang memiliki latar belakang berbeda. Tidak ada yang absolut atau pasti ketika melihat sebuah kasus. Hak-hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada.

6) Prinsip etika universal
Pada tahap ini menggambarkan prinsip internal seseorang. Ia melakukan hal yang dianggapnya benar, walaupun bertentangan dengan hukum yang ada.
Nama : Amanda Gita Devi Rahmawati
NPM : 2213053092

Kekerasan di lingkungan sekolah menjadi permasalahan yang cukup serius. Mirisnya hal seperti ini terjadi di lingkungan sekolah. Hak anak untuk mendapatkan pengawasan terabaikan. Lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat kedua anak- anak untuk mendapatkan pendidikan dan perlindungan justru menyebabkan korban jiwa.

1. September 2015, siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasya di lingkungan sekolah
2. Agustus 2017, siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi di halaman sekolah
3. November 2017, duel antar 2 siswa kelas 5 SD saat perlombaan senam Hari Guru

Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengawasan dari pihak sekolah dan juga orang tua. Kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah, dimana sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu bukan ajang melakukan kekerasan. Sekolah merupakan salah satu institusi diluar keluarga yang berperan dalam mendidik dan membentuk karakter anak. Elemen yang tidak dapat dilepaskan adalah hubungan antara guru dan siswa. Peran guru dan kondisi lingkungan sekolah sangat penting dalam membentuk karakter anak. Seperti halnya orangtua, guru di sekolah juga memiliki peran yang hampir sama dengan orangtua yaitu mendidik anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam menjalankan perannya, guru dituntut untuk mengayomi siswanya.
Nama : Amanda Gita Devi Rahmawati
NPM : 2213053092

Berdasarkan jurnal tersebut, penyimpangan moral di kalangan siswa semakin meluas yang diakibatkan oleh kegagalan pendidikan dalam mengembangkan nilai-nilai dan akhlak siswanya. Padahal inti pendidikan adalah menyebarkan berbagai nilai, orde pemikiran yang harus dikembangkan, yaitu : nilai kerohanian (agama), nilai psikologis, dan nilai kehidupan. Pendidikan nilai akan efektif jika dikembangkan melalui tahapan-tahapan, yaitu : (1) tahap persiapan; (2) tahap konsentrasi/ tahap integrasi; (3) tahap asimilasi/transformasi; (4) tahap realisasi/aktualisasi.

Pendidikan dirasa sangat penting bagi siswa saat ini, karena untuk menangkal dampak arus globalisasi yang negatif. Oleh karena itu, siswa harus dibekali rasa nasionalisme yang tinggi, serta menjunjung tinggi nilai luhur budaya bangsa. Tugas guru selain mengajar, juga mendidik secara bertanggung jawab dan dengan proses yang sebenarnya. Siswa harus dibiasakan menggunakan akal dan hatinya dengan sebaik-baiknya dalam setiap tindakan dan pengambilan keputusan. Dengan demikian kita dapat menghadapi globalisasi dengan bijak