གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Natasya Bunga Nitara 2213053012

Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012

Analisis Video

Pengalaman sila Pancasila dalam kehidupan.
Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Pada bagian tengah burung garuda terdapat perisai yang berisi lambang sila Pancasila. Pengamalan sila Pancasila artinya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
1) Sila Pertama (Ketuhaman yang maha esa) dilambangkan dengan lambang bintang. Pada sila pertama mengajak kita untuk percaya kepada Tuhan dan melaksanakan perintahnya. Contoh Pengamalan Sila pertama:
1. Bersyukur kepada Tuhan
2. melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut
3. tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain
4. berdoa sebelum dan sesudah makan
5. menghormati agama lain.

2) Sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab) dilambangkan dengan lambang rantai. Pada sila kedua mengajak kita untuk bersikap saling mencintai sesama manusia. Contoh pengamalan sila kedua:
1. Membantu korban bencana alam
2. membantu Adik belajar
3. tidak berbuat kasar kepada orang lain
4. bersikap sopan kepada orang tua
5. menolong teman yang kesulitan

3) Sila ketiga (Persatuan Indonesia) dilambangkan dengan lambang pohon beringin. Pada sila ke-3 mengajak kita untuk cinta terhadap bangsa Indonesia atau cinta tanah air. Contoh pengamalan sila ketiga:
1. Mengikuti upacara bendera dengan tertib
2. mencintai dan bangga menggunakan barang buatan Indonesia
3. bermain dengan rukun
4. melestarikan budaya daerah
5. berteman tidak membeda-bedakan suku dan agama

4) Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan) dilambangkan dengan lambang kepala banteng. Pada sila keempat mengajak kita untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah. Contoh Pengamalan sila keempat:
1. Menyampaikan pendapat
2. berdiskusi atau kerja kelompok
3. menerima hasil musyawarah dengan lapang dada
4. saling menghargai pendapat
5. musyawarah dalam pemilihan ketua kelas

5) Sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia). Dilambangkan dengan lambang padi dan kapas. Pada sila kelima mengajak kita untuk bersikap adil terhadap sesama. Contoh Pengamalan sila kelima:
1. Tidak berbuat curang kepada orang lain
2. menghargai hasil karya orang lain
3. tidak boros dan Suka menabung
4. melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang
5. bergotong-royong membersihkan kelas
Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Analisis Jurnal

A. IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal : Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja
Tahun Terbit : 2010
Penulis : H. Wanto Rivaie
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humoniora
Kata Kunci : Nilai Moral, Sosial Budaya, Indonesia

B. ABSTRAK
Nilai Moral pancasila adalah suatu pedoman bagi masyarakat untuk bertindak hidup sebagaimana telah diatur dalam pancasila atau ideologi Indonesia, dengan kata lain moral pancasila adalah sikap bermasyarakat yang baik dimana harus dilakukan oleh masyarakat. Pendidikan Moral Pancasila merupakan pendidikan yang berupaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

C. PENDAHULUAN
Kasih sayang merupakan sifat luhur Tuhan YME. Secara ideal, sifat tersebut seyogyanya melekat pada diri manusia sebagai ciptaan-Nya. Atas dasar asumsi itu, muncul persoalan, bahwa dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah. Tanggung jawab dan akhlaq mulia akan dapat diwujudkan manakala, sejak dini kepada generasi muda sudah ditanamkan nilai-nilai keimanan dan disertai kegiatan ibadah dan muamallah yang terus menerus dan konsisten disertai keteladanan orangtua dan para pemimpin/tokoh masyarakat yang ada disekitar kita.

D. PEMBAHASAN
Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah. Nilai-nilai hubungan antar manusia seyogyanya seperti tersebut pada soal ini, dan untuk menjawabnya, terkait dengan kedudukan manusia sebagai makhluk Sosial, dan sekaligus sebagai makhluk individual.

-Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa
Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah. pentingnya peran penting keluarga dalam membina manusia yang tidak berdaya dari usia kandungan sampai usia dewasa. Di dalam keluarga mulai ditanamkan nilai-nilai keimanan, nilai-nilai, dan etika pergaulan.

-Pendidikan Generasi Muda Yang
Memiliki Jati Diri Indonesia Yang Berkadar Modern Pembinaan generasi muda (SDM) melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman, intinya dalam membina kepribadian, sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang, masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram,direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern.

-Penciptaan Suasana Yang Kondusif
Menciptakan suasana pendidikan yang kondusip dimaksudkan, bahwa perlu dibangun interaksi timbal balik dua arah yang akan melahirkan masukan dan hasil. Hal ini dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Komunikasi menunjukan kebersamaan, pertemanan, dan keadilan, berbagi dengan yang lain.Suasana pendidikan yang kondusif perlu didasari komunikasi yang penuh
nilai.

-Peranan Strategis Pendidikan Agama dalam Pembentukan Perilaku Peserta Didik dalam Kondisi Masyarakat yang Pluralistis Inti dari cita-cita pluralisme, tidak bisa lepas dari bingkai keluargaan, adalah sebuah masyarakat sipil demokratis, adanya dan ditegakkannya hukum untuk supremasi keadilan, pemerintahan yang bersih dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial dan rasa aman dalam masyarakat yang menjamin kelancaran produktifitas warga masyarakat, dan kehidupan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia.

-Faktor-Faktor Personal Yang
Mempengaruhi Tindakan Manusia Ada dua macam pendekatan dalam pembentukan prilaku manusia. Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal), dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).

-Menginternalisasikan Nilai Pancasila, Membina Jatidiri Berwawasan Nasional
Jatidiri menurut Prof. Nursid. S., (2005, 151) jatidiri berarti jadilah diri sendiri yang berakhlakul karimah, beretos kerja tinggi dan cerdas menghadapi kehidupan hari ini, mendatang mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat baik lokal, nasional, regional dan dunia. Upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan sejak usia dini, yang dimulai dari kelompok primer yaitu lingkungan keluarga, sampai dengan lingkungan yang lebih luas/kelompok sekunder yaitu lingkungan tetangga, teman sebaya (peer group), lembaga pendidikan formal dan pendidikan non formal.

E. PENUTUP
Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang oleh Ki Hajar Dewantoro (1964) disebut dengan Tri Pusat Pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Analisis Jurnal 1

A. IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal : Penerapan Nilai Moral Pancasila Dalam Mewujudkan Generasi Anti Korupsi Di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah
Penulis : Asti Yunita Benu, Agnes Maria Diana Rafael, Imanuel Baok, Intan Yunita Tungga, Maria M Nina Niron, Niski Astria Ndolu, Vebiyanti P Leo
Tahun Terbit : 2022
Nama Jurnal : Jurnal Pemimpin Pengabdian Masyarakat Ilmu Pendidikan
Kata Kunci : Nilai Moral Pancasila, Generasi dan Anti Korupsi

B. ABSTRAK
Pendidikan Moral Pancasila bertujuan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, serta menjadi standar baik atau buruknya perbuatan manusia. Pendidikan moral pancasila sangatlah penting, dengan adanya metode sosialisasi yang diterapkan bagi anak sekolah dasar diharapkan dapat menumbuhkan nilai-nilai moral pancasila yang ditanam sejak dini.

C. PENDAHULUAN
Nilai Moral pancasila merupakan suatu pedoman bagi masyarakat untuk bertindak hidup sebagaimana telah diatur dalam pancasila atau ideologi Indonesia, dengan kata lain moral pancasila adalah sikap bermasyarakat yang baik dimana harus dilakukan oleh masyarakat. Pendidikan Moral Pancasila merupakan pendidikan yang berupaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

D. METODE
Metode yang digunakan adalah sosialisasi kepada siswa kelas III-V di SD Negeri Osiloa, tentang menanamkan sikap dan nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai tanggung jawab serta nilai keadilan. Metode ini dilakukan melalui 3 tahap, diantaranya tahap pertama perizinan, tahap kedua pemaparan materi dan tahap ketiga Memberikan quiz.

E. PEMBAHASAN
SD Negeri Osiloa Kupang Tengah merupakan salah satu sekolah yang siswa kelas VA berjumlah 23 orang siswa, anggota kelompok memasuki kelas VA untuk memberikan materi tentang menanamkan sikap dan nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai tanggung jawab serta nilai keadilan . Tujuan dari Penerapan Nilai Moral Pancasila Sejak Dini Dalam Mewujudkan Generasi Anti Korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah ialah membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas dengan jiwa Pancasila yang baik guna menghadapi dinamika perubahan, menembangkan pendidikan nasional yang meletakan pendidikan moral Pancasila sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan keterlibatan publik yang di lakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal dan informal, merevitalisasi dan memperkuat potensi pendidik, tenaga pendidikan, peserta didik ,masyarakat dan lingkungan keluarga.

F. KESIMPULAN
Dari sosialisasi penerapan nilai moral pancasila dalam mewujudkan generasi anti korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah, dapat disimpulkan bahwa dengan menanamkan nilai moral sejak dini dapat mencengah ajakan/dorongan negatif untuk melalukan korupsi sejak dini. Penanaman nilai moral pancasila kepada peserta didik dapat membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas dalam mewujudkan budaya anti korupsi sejak dini.

3G 2023 Pendidikan nilai dan moral -> Forum diskusi 2

Natasya Bunga Nitara 2213053012 གིས-
Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Kelas : 2G

1. apakah pendidikan nilai dan moral perlu di terapkan di sekolah? apa fungsi dan tujuan utama?
jawab:
Pendidikan nilai dan moral sangat penting untuk diterapkan di sekolah, karena memiliki peran yang signifikan dalam membentuk karakter dan perilaku individu. Fungsi Pendidikan Nilai dan Moral di Sekolah:
Pembentukan Karakter: Salah satu fungsi utama pendidikan nilai dan moral adalah membantu siswa mengembangkan karakter yang baik. Ini mencakup pembelajaran nilai-nilai seperti kejujuran, empati, toleransi, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap orang lain.
Pembentukan Etika: Pendidikan nilai dan moral membantu siswa memahami prinsip-prinsip etika yang diperlukan dalam mengambil keputusan moral yang baik. Ini membantu mereka mengenali perbedaan antara benar dan salah.
Pengembangan Kemampuan Berpikir Etis: Melalui pendidikan nilai dan moral, siswa diajarkan cara berpikir etis, yaitu bagaimana menghadapi dilema moral, mengevaluasi konsekuensi tindakan, dan membuat keputusan yang berlandaskan pada nilai-nilai moral.
Pengenalan Keanekaragaman Nilai: Sekolah adalah tempat yang baik untuk mengenalkan siswa pada berbagai nilai dan budaya yang berbeda. Ini membantu mereka memahami dan menghormati perbedaan serta menerima keragaman dalam masyarakat.
Mengajarkan Etika: Tujuan lain adalah mengajarkan siswa tentang prinsip-prinsip etika dan membantu mereka memahami pentingnya tindakan yang etis dalam kehidupan sehari-hari.
Mengurangi Konflik dan Ketegangan: Dengan membantu siswa memahami nilai-nilai moral dan berpikir etis, pendidikan ini dapat membantu mengurangi konflik, ketegangan, dan perilaku negatif dalam lingkungan sekolah.

2. bagaimana yang harus dilakukan peserta didik untuk mempelajari nilai dan moral yang ada di sekolah, keluarga dan masyarakat?
jawab:
-Berpartisipasi dalam Diskusi dan Kegiatan Kelas: Di sekolah, aktiflah dalam diskusi kelas yang berkaitan dengan nilai dan moral. Diskusi ini dapat membantu peserta didik memahami berbagai sudut pandang dan mengasah kemampuan berpikir etis.
-Pentingkan Kesadaran Diri: Kesadaran diri adalah langkah pertama dalam memahami nilai dan moral. Peserta didik perlu merenungkan nilai-nilai pribadi mereka dan menyadari keyakinan dan prinsip-prinsip etika yang mereka anut.
-Dengarkan dan Amati: Dengarkan dengan cermat apa yang diajarkan di sekolah, keluarga, dan masyarakat tentang nilai dan moral. Ini termasuk mendengarkan pengajar, orang tua, teman sebaya, dan tokoh-tokoh dalam masyarakat yang memberikan contoh nilai-nilai yang baik.

penerapan nilai dalam tindakan sehari-hari membantu peserta didik menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Ini mengacu pada teori Albert Bandura tentang pemodelan sosial, yang menyatakan bahwa individu belajar melalui observasi dan tindakan. Ketika peserta didik menerapkan nilai-nilai yang mereka pelajari, mereka membentuk kebiasaan yang memandu perilaku mereka. Ini juga membantu mereka menjadi contoh positif bagi orang lain di sekitar mereka dan berkontribusi pada menciptakan lingkungan yang lebih etis dan moral.

Dengan demikian, penerapan nilai dalam tindakan sehari-hari bukan hanya menguntungkan individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Peserta didik dapat memahami nilai dan moral yang ada di sekolah, keluarga, dan masyarakat dengan mengintegrasikan beberapa konsep penting dari teori-teori pendidikan dan pengembangan moral. Pertama-tama, teori Lawrence Kohlberg tentang

3G 2023 Pendidikan nilai dan moral -> Forum 1

Natasya Bunga Nitara 2213053012 གིས-
Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Kelas : 2G

1. jelaskan tentang pendidikan nilai dan moral menurut para ahli?
Jawab:
Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog yang dikenal karena teorinya tentang perkembangan moral. Menurut Kohlberg, pendidikan moral berkaitan dengan perkembangan moral individu melalui serangkaian tahap. Pendidikan moral harus menggiring individu menuju tahap-tahap moral yang lebih tinggi.
Lawrence Walker adalah seorang pendidik yang mengemukakan bahwa pendidikan nilai dan moral adalah proses untuk mengajarkan individu tentang apa yang benar dan salah, serta bagaimana mengambil keputusan etis dalam kehidupan sehari-hari. Walker menekankan pentingnya pembelajaran nilai-nilai seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, dan menghormati hak orang lain dalam pendidikan moral.
Menurut William Kilpatrick, pendidikan nilai dan moral seharusnya terintegrasi dalam kurikulum pendidikan. Ini berarti pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan sikap individu melalui pengalaman-pengalaman praktis dalam belajar bersama.

2. dari pendapat atau teori para ahli jadikan rangkuman terkait pendidikan nilai dan moral?
Jawab:
Berdasarkan pendapat dan teori para ahli yang telah disebutkan sebelumnya, maka pendidikan nilai dan moral adalah bagian penting dari pendidikan yang bertujuan untuk membentuk karakter dan perilaku individu dalam masyarakat. Lawrence Kohlberg menekankan bahwa pendidikan moral melibatkan perkembangan moral individu melalui tahap-tahap moral yang berbeda. Lawrence Walker menggarisbawahi pentingnya mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, dan menghormati hak orang lain dalam pendidikan moral. William Kilpatrick mengembangkan konsep "projek belajar untuk hidup bersama" yang menekankan integrasi nilai dan moral dalam kurikulum pendidikan melalui pengalaman praktis.