གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Destia Rahmah Fitriani 2213053082

MKU PGSD 2F 2023 -> Latihan Soal Pertemuan 4

Destia Rahmah Fitriani 2213053082 གིས-
Nama : Destia Rahmah Fitriani
NPM : 2213053082
Kelas : 2F

Menurut pemahaman Saya mengenai konstitusi tertulis. Konstutusi tertulis adalah aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara, dan tata negara. Konstitusi tertulis memuat hal-hal yang bersifat mendasar atau fundamental bagi suatu negara. Konstitusi tertulis juga lebih menjamin adanya kepastian hukum daripada konvensi. Sebab, cara penyusunan konstitusi tertulis yaitu melalui lembaga-lembaga pemerintahan yang berwenang membuatnya.

Adapun permasalahan-permasalahan yang sering muncul pada pelanggaran konstitusi, yaitu :
1. Memberikan keputusan yang tidak berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945
2. Mengambil keputusan bukan dari hasil kesepakatan mufakat
3. Adanya pembatasan untuk berpendapat
4. Tidak adanya jaminan hak asasi manusia, hak untuk hidup, kebebasan beragama, atau kebebasan berbicara
5. Kehadiran pegawai negeri atau pejabat dengan banyaknya jabatan

Membangun kesadaran berkonstitusi bukan perkara yang mudah dan membutuhkan waktu yang panjang, serta berhadapan dengan berbagai hambatan. Oleh sebab itu, kita sebagai warga negara harus mematuhi konstitusi yang sudah di tetapkan oleh negara kita Indonesia.
Nama : Destia Rahmah Fitriani
NPM : 2213053082
Kelas : 2F

Tugas Individu - Membuat Kesimpulan dari artikel

Berdasarkan hasil analisis jurnal diatas diketahui bahwa nilai korelasiantara penggunaan desain pembelajaran tematik berbasis core content dengan hasil belajar siswa dibuktikan dengan hasil 0,891, artinya terdapat hubungan kuat dan positif karena mendekati nilai 1 antara penggunaan desain pembe-lajaran tematik berbasis core content dengan hasil belajar siswa. Nilai pada Sig. (2-tailed) = 0.003 lebih kecil dari 0.05.Dengan demikian pada taraf signifikansi 5% penggunaan desain pembelajaran tematik berbasis core content dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pembelajaran tematik lahir dari kurikulum terpadu . Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menyatukan Mapel adalah tema atau materi yang terdapat pada salah satu Mapel yang berperan sebagai core contentbagi semua Mapel pada hari tertentu . Pembelajaran tematik bukan sekedar menggabungkan sejumlah mapel ke dalam sebuah pembela-jaran, tetapi harus dibangun integrasi yang harmo-nis antar muatan pelajaran, sehingga pembelajaran betul-betul dapat dilaksanakan secara terpadu. Desain pembelajaran tematik berbasis core content terbukti mempermudah ketercapaian target setiap indikator karena dibangun melalui wahana pembelajaran yang terintegrasi. Sebagai desain kurikulum tematik, integrasi seluruh mata pelajaran didasari oleh homogenitas target dari sejumlah indikator yang ingin dicapai dalam satu waktu, sehingga pengalaman pembelajaran dapat dipayungi oleh tema sebagai pusat belajar. Kegiatan ini dicancang untuk memfasilitasi integrasi kemampuan baik aspek pengetahuan, keterampilan, sosial, emosi, melalui suatu kegiatan nyata.

Desain pembelajaran terpadu berbasis core content merupakan salah satu model alternatif hasil pengembangan kurikulum SD 2013 yang memberi-kan kemudahan bagi guru dalam mengimplementa-sikan kurikulum 2013. Desain pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas. Desain pembelajaran mencerminkan keputusan guru tentang materi pelajaran, aktivitas siswa, skenario pembelajaran, metode yang mendidik, dan media yang mempermudah siswa belajar untuk mencapai tujuan dan cara meng-evaluasinya.Oleh karena itu, harus didasari oleh model kurikulum yang ber-beda pula. SD memiliki orientasi untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut . Oleh karena itu, desain pembelajaran untuk SD memiliki orientasi pada pembentukan kemampuan siswa secara holistik. Anak usia SD masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan dan memahami hubungan antara konsep secara sederhana .

MKU PGSD 2F 2023 -> FORUM JAWABAN POST TEST

Destia Rahmah Fitriani 2213053082 གིས-
Nama : Destia Rahmah Fitriani
NPM : 2213053082
Kelas : 2F

Tugas Menganalisis Jurnal

Intergrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Dari Jurnal tersebut kita sama-sama dapat mengetahui bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalah-masalah yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda.Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini.