Posts made by Zakia Az'zahra Qurota'aini 2213053028

Nama : Zakia Az’zahra Qurota’aini
NPM : 2213053028
Kelas : 2C

Analisis video pertemuan ke 3
Setelah saya menonton video yang berjudul “ identitas dan intergrasi nasional “ dapat saya simpulkan bahwa identitas nasional adalah suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh serta berkembang didalam macam macam aspek kehidupan dari ratusan suku dan diimput dalam satu kesatuan. Intinya adalah Indonesia itu kumpulan dari budaya.
Hakikat identitas nasional dalam berbangsa dan bernegara adalah Pancasila,karna Pancasila merupakan aktualisasi yang tercermin dalam penataan kehidupan dalam arti yang luas.
Unsur identitas nasional terdiri dari :
1) Suku bangsa
2) Agama
3) Budaya
4) Bahasa
Pembagian indentitas nasional terdiri dari :
1) Identitas fundamental bangsa Indonesia adalah Pancasila
2) Identitas instrumental bangsa Indonesia adalah UUD 1945
3) Identitas alamiah

Intergrasi nasional adalah penyesuaian unsur yang berbeda.
• Faktor pendorong intergrasi nasional
1) Sejarah
2) Cinta tanah air
3) Rela berkorban
4) Konsensus nasional
5) Keinginan bersatu
• Faktror penghambat intergrasi nasional
1) Heterogen
2) Ketimpangan
3) Etnosentrisme
4) Gangguan luar
• Bentuk intergrasi nasional
1) Asimilasi
2) Akulturasi

• 5 definisi intergrasi menurut Myron weiner ( 1971 )
1) Penyatuan kelompok budaya
2) Pembentukan wewenang kekuasaan
3) Menghubungkan pemerintah dan yang diperintah
4) Konsensus terhadap nilai
5) Perilaku yang terintegritas
Nama : Zakia Az’zahra Qurota’aini
NPM : 2213053028
Kelas : 2C

Analisis jurnal pertemuan ke 3

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.
Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKLPKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.
Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.