Posts made by Nur Mawar Agustina

S1 Farmasi -> forum diskusi

by Nur Mawar Agustina -
Nama : Nur Mawar Agustina
NPM : 2118031016
Prodi : Farmasi 2021

Assalamualaikum, selamat siang, Pak.
Izin memberikan tanggapan mengenai pernyataan bahwa pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi.

Saya sependapat dengan pernyataan tersebut. Bangsa Indonesia terlihat lupa dengan tujuan yang ingin dicapai, seolah kehilangan identitas dan jati dirinya. Terlihat bahwa implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai tak terlihat adanya. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan.

Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental itu dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat kritik yang efektif dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara tidak tepat bila dipandang sebagai romantisme historis terhadap masa lalu. Tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riil akan kebutuhan dan pentingnya ideologi negara, dasar negara, instrumen pemersatu dan identitas nasional untuk membingkai dinamika dan tantangan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang kompleks.

Sekian yang dapat saya sampaikan.
Terima kasih,wassalamualaikum.

S1 Farmasi -> Forum diskusi

by Nur Mawar Agustina -
Nama : Nur Mawar Agustina
NPM : 2118031016

Assalamualaikum pak.
Izin memberikan tanggapan mengenai isi materi pertemuan 11.

Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah kesalahan para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika menggagas ide Philosophische Grondslag. Perenungan ini mengalir ke arah upaya untuk menemukan nilai-nilai filosofis yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Perenungan yang berkembang dalam diskusi-diskusi sejak sidang BPUPKI, sampai ke pengesahan Pancasila oleh PPKI, termasuk salah satu momentum untuk menemukan Pancasila sebagai sistem filsafat. Sistem filsafat itu sendiri merupakan suatu proses yang berlangsung secara continue sehingga perenungan awal yang dicetuskan para pendiri negara merupakan bahan baku yang dapat dan akan terus merangsang pemikiran.

Individualisme lahir pada setiap diri manusia, hal tersebut sangat tidak terelakkan karena setiap orang pasti memiliki cara untuk memandang dan menilai sesuatu. Dari sifat individualisme tersebut, manusia lebih memiliki kecenderungan untuk berfikir kritis tentang bagaimana seseorang bisa bertahan hidup dan berusaha semaksimal mungkin untuk bertahan.
Namun, sikap sosial juga tidak bisa ditolak keberadaannya, sikap itu adalah suatu sikap yang timbul secara eksternal yang didapat melalui individu-individu lain. Dan sikap sosial menunjukkan suatu sikap keterbukaan pikiran dengan orang lain. Dan mengajarkan bagaimana kita menjaga hubungan baik dengan orang lain dengan cara saling menghargai dan menghormati hak orang lain untuk berpikir dan berpendapat.

Oleh karena itu, karena setiap individu pasti memiliki pola pikir yang berbeda, dan setiap individu harus mengasah dan melatih pola pikirnya. Maka apabila kekreativitasan dari masing-masing individu tersebut disatukan, akan menjadi suatu pemikiran yang lebih baik tentunya. Oleh karena itu Pancasila menawarkan suatu titik tengah yaitu sikap Gotong royong. Dengan gotong royong, maka setiap individu yang memiliki keterampilan dan pemikiran yang berbeda ini diharapkan dapat menghasilkan suatu hal Luar biasa apabila disatukan.

Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagaimana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia yang seharusnya dibangun.