Posts made by Dian Ananta Isrovi

Nama : Dian Ananta Isrovi
NPM : 2113053061
Kelas : 3B
Izin menanggapi ibu,

Terkait jurnal yang berjudul "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH" Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. Sebagaimana dinyatakan oleh Henry Giroux (1988: xxxiv) sekolah berfungsi sebagai ruang publik yang demokratis. Sekolah sebagai tempat demokratis yang didedikasikan untuk membentuk pemberdayaan diri dan sosial. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilainilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu. Pendidikan moral untuk sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, respek, berlaku adil, jujur, rendah hati, tanggung jawab, dan peduli. Pada masa sekarang ini indoktrinasi dipandang para ahli sebagai metode yang sudah usang dan tidak sejalan dengan semangat modern tersebut. Maka, ada metode lain yang lebih sesuai yaitu inkulkasi atau penanaman nilai.
a. Inkulkasi nilai
b.Metode keteladanan
c.Metode klarifikasi nilai
d. Metode fasilitasi nilai
Di samping keempat aspek (isi, metode, proses dan pendidik), pendidikan nilai juga memerlukan evaluasi yang komprehensif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Perilaku moral sangat sulit untuk dievaluasi. Perilaku moral hanya mungkin dievaluasi secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam jangka waktu yang relatif lama dan secara terus-menerus. Dengan memperhatikan komponen komponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.

Terimakasih
Nama : Dian Ananta Isrovi
NPM : 2113053061
Kelas : 3B
Izin menanggapi ibu,

Terkait video yang berjudul "Etika Dan Moral Dalam Keluarga Dan Pembelajaran Daring"

Di zaman modernisasi dan globalisasi saat ini kita muda dalam mengakses informasi, bukan hanya hal itu kita juga mampu melihat kehidupan manusia lain dengan mudah melalui sosial media. Sebagai generasi muda kita dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, tapi di sisi lain kita harus mampu melihat mana yang baik dan buruk untuk kehidupan kita mengapa karena kita generasi muda yang akan meneruskan bangsa ini. Maraknya kasus-kasus yang kita lupa di sosial media dan media televisi ini menggambarkan perilaku manusia saat ini dan juga menggambarkan perilaku generasi muda saat ini permasalahan-permasalahan sosial seperti pembunuhan, pembullyan, pelecehan seksual, narkoba, penistaan agama, tawuran, bahkan pembunuhan terhadap orang tua. Hal ini merupakan polemik yang memprihatinkan bagi kita semua.


Tiga persamaan etika dan moral yaitu

1. Perbuatan, tingkah laku, dan sifat seseorang
2. Prinsip atau aturan hidup manusia
3. Bukan faktor keturunan

Dalam membahas etika dan moral yang paling mendasar adalah keluarga. Dalam kehidupan berkeluarga ini terdapat berbagai macam aturan yang terkandung didalamnya, nilai-nilai seperti sopan santun, kejujuran, dan sebagainya. Dalam mengembangkan nilai-nilai moral, perlu adanya dukungan dari dunia pendidikan, salah satunya adalah sekolah. Sekolah merupakan aspek terpenting dalam menanamkan nilai dan moral karena di sekolah terdapat peraturan yang mengatur siswa.

Terimakasih.
Nama : Dian Ananta Isrovi
NPM : 2113053061
Kelas : 3B
Izin menanggapi ibu,


Terkait video yang berjudul penanaman dan penerapan nilai-nilai moral melalui 8 fungsi keluarga yaitu :

  1. fungsi agama yang terdiri dari nilai moral keimanan, ketakwaan, kejujuran, bersyukur, kepedulian, tenggang rasa, kerajinan, kesalehan, ketaatan, suka menolong, disiplin, kesabaran, serta kasih sayang.
  2. fungsi sosial budaya yang terdiri dari nilai moral gotong royong, sopan santun, kerukunan, kepedulian, kebersamaan, toleransi, dan kebangsaan.
  3. fungsi simple kasih nilai moralnya adalah yang pertama empati atau kepekaan, keakraban, keadilan, pemaaf, kesetiaan, pengorbanan, suka menolong, dan bertanggung jawab.
  4.  fungsi perlindungan nilai moralnya adalah pemaaf, tanggap, dan ketabahan.
  5. fungsi reproduksi nilai moralnya adalah bertanggung jawab, kesehatan, dan keteguhan
  6. fungsi sosialisasi dan pendidikan nilai moralnya adalah percaya diri,keluwesan, kebanggaan, kerajinan, kreativitas, bertanggung jawab, dan bekerja sama.
  7. fungsi ekonomi nilai moralnya hemat,ketelitian, disiplin, kepedulian, dan keuletan.
  8.  fungsi pemeliharaan lingkungan Nilai norma adalah kebersihan dan kedisiplinan

Sekian terimakasih bu. 

Nama : Dian Ananta Isrovi
NPM : 2113053061
Kelas : 3B

Izin menjawab ibu, menurut saya perbedaan antara hardskill dan softskill terdapat pada nilainya. Hard skill merupakan keahlian yang bisa diukur dan dikuantifikasi. Pengukurannya bisa melalui gelar kuliah, nilai, atau sertifikasi. Di sisi lain, soft skill adalah keahlian yang lebih bersifat subjektif. Contoh dari hardskill adalah Kemampuan yang biasanya berupa penguasaan suatu keahlian bisa berupa ilmu pengetahuan, teknologi, hingga keterampilan teknis yang sesuai dengan bidang yang ditekuni seperti kemampuan menulis, kemampuan membaca, kemampuan teknik, pengetahuan umum, dan kemampuan menghitung. Sedangkan softskill adalah mencakup kecerdasan, baik emosional maupun sosial, komunikasi atau berinteraksi dengan individu lain, dan semacamnya. Seperti keterampilan berkomunikasi, keterampilan berpikir kritis, manajemen waktu, keterampilan kepemimpinan, dan keterampilan memecahkan masalah.

Terimakasih
Nama : Dian Ananta Isrovi
NPM : 2113053061
Kelas : 3B
Izin menanggapi ibu,
Terkait video yang berjudul “Pendidikan moral anak sekolah (Pendidikan Pancasila)”. Video tersebut memperlihatkan perilaku siswa di sekolah. Saat belajar, beberapa siswa menyimpang dari moralitas yang ada. Seperti lelucon saat guru menjelaskan. Tentu saja, ini sangat tidak pantas. Kami melihat bahwa siswa masih membutuhkan pendidikan moral yang lebih fokus. Hal ini juga telah menunjukkan bahwa siswa lebih aktif ketika mereka berada di lingkungan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa pemantauan perilaku siswa tidak hanya ada di lingkungan sekolah. Namun, siswa yang tidak hadir dipengaruhi oleh lingkungan permainan dan teman-teman dengan nilai yang buruk. Pendidikan yang berperan dalam mengubah cara berpikir dan bertindak siswa tentunya harus mampu melibatkan siswa dalam proses pendewasaan. Tentu saja, siswa yang berperilaku tidak sopan terhadap guru membutuhkan bimbingan dan pembinaan secara teratur agar mereka dapat berubah menjadi lebih baik. Seorang siswa yang memiliki masalah pasti akan mempengaruhi siswa lainnya karena dia adalah pengaruh yang buruk.
Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan strategi yang lebih spesifik bagi siswa untuk mengembangkan kualitas moral yang baik. Guru perlu melakukan uji tuntas untuk melihat lebih dekat akibat menurunnya kualitas moral pada siswa. Hal ini dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang ditingkatkan guru dengan mengerjakan materi-materi dengan sesaji nilai positif yang terkandung dalam Pancasila. Ini memastikan bahwa siswa tidak hanya fokus pada peningkatan intelektual, tetapi juga menerima penguatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas moral mereka.

Terimakasih