གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ SYANDRIA LAILA PUTRI

Nama: Syandria Laila Putri
NPM: 2113041070

Judul: Nurani
Pengarang: Erisca Febriani

[1] Tokoh: Diah
[2] Penokohan: Diah adalah seorang gadis yang sedang mencari jati dirinya di bawah tekanan omongan orang lain.
[3] Latar tempat: Kamar dan balkon kamar Diah.
[4] Sudut pandang: Orang ketiga, pengarang menggunakan panggilan nama.
[5] Alur: Mundur-maju. Cerita dimulai dengan kilas balik Diah yang dicibir teman-temannya karena mudah terpengaruh oleh orang lain dan tidak memiliki pendirian atas dirinya.
[6] Amanat: Sebelum mendengarkan orang lain, manusia perlu mendengar kata hatinya sendiri, karena tidak ada yang lebih mengetahui diri kita selain kita sendiri.
Nama: Syandria Laila Putri
NPM: 2113041070
Perbedaan struktur naratif teks sastra dan teks non-sastra terletak pada cara dan bentuk penyajiannya. Dalam teks sastra, dikarenakan tujuannya adalah sebagai hiburan, maka teks disajikan dengan gaya yang berbeda-beda sesuai pengarangnya. Namun pada umumnya teks sastra memiliki pengantar teks menuju inti yang cukup banyak atau tidak to the point; menggunakan kalimat konotatif, yaitu yang memiliki lebih dari satu makna; karena fokus teks sastra adalah menonjolkan teks yang bisa membawa pembaca merasa masuk dan menyelami teks sastra tersebut.

Sedangkan dalam teks non sastra adalah kebalikannya. Dikarenakan teks non sastra umumnya berisi informasi penting dan banyak diantaranya perlu diketahui secara luas, maka informasi tersebut akan disajikan langsung dalam teks yang berisi jawaban atas pertanyaan 5W 1H secara to the point, tanpa pengantar. Hal ini sebab tujuan penulisan teks non sastra semata-mata hanya untuk membuat pembaca mengetahui dan memahami informasi yang disajikan, bukan ikut merasakan apa yang terjadi.
Saya Syandria Laila Putri, NPM 2113041070, izin menjawab, Pak. Menurut saya, munculnya puisi yang berbeda dengan kaidah puisi, pada dasarnya adalah bukti dari adanya inovasi itu sendiri. Maka, meskipun tidak sesuai kaidah, ia tetap bisa disebut puisi, karena tanpa adanya puisi yang tampil beda dari kaidah yang sudah ada sebelumnya, tidak akan ada puisi-puisi modern yang beragam bentuknya seperti sekarang ini. Juga, setiap puisi yang ditulis pasti memiliki makna, dan dengan adanya inovasi/pembaruan serta konvensi dari masyarakat, penulis semakin bebas mengekspresikan dirinya melalui puisi dengan caranya masing-masing. Jadi, sekalipun saat ini ada puisi yang hanya terdiri dari satu atau dua kata, kata-kata yang tertulis itu pasti sedikit banyak sudah menjadi perwakilan atas pemikiran, perasaan, dan emosinya.
Terima kasih, Pak.