Kiriman dibuat oleh MEZEZA PUTRI HANDIANI

Nama: Mezeza Putri Handiani
NPM: 2153041006
Menganalisis Struktur Cerpen

Penulis Tua
Cerpen Karangan : Haryo Pamungkas

Tema dalam cerpen “Penulis tua”mengenai seorang kakek tua yang merenungi kehidupan dan kenangan di masa lalu.
Cerpen “Penulis tua”memiliki alur/plot campuran (maju-mundur).
Di dalam cerpen “Penulis tua”terdapat dua tokoh yaitu aku sebagai kakek tua dan alea. Tokoh kakek dalam cerpen ”Penulis tua”merupakan tokoh utama yang mempunyai karakter penyayang. Sedangkan tokoh Alenia sebagai cucu kakek yang mempunyai karakter periang.
Cerpen “Penulis tua”menggunakan sudut pandang orang pertama yang ditandai dengan kata aku sebagai orang pertama.
Latar dalah keadaan atau situasi dalam sebuah cerita diantaranya latar tempat, waktu dan suasana. Latar tempat yang digunakan dalam cerpen “penulis tua” adalah di rumah, taman, alun-alun dan jembatan kembar. Latar waktu yang digunakan dalam cerpen “penulis tua” adalah pagi hari dan sore hari. Sedangkan latar suasana yang digunakan dalam cerpen “penulis tua” adalah sunyi, ramai dan gaduh.
Gaya bahasa : Cerpen “penulis tua” menggunakan bahasa Indonesia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, agar pembaca lebih memahami isi cerpen tersebut.
Amanat yang terkandung dalam cerpen “penulis tua” karya Haryo Pamungkas adalah: Jika menghabiskan hidup hanya dengan melihat layar kotak yang bisa memuat segalanya, kita tidak akan tahu bagaimana indahnya mengenang masa lalu yang begitu menyenangkan pada usia muda tanpa kita mengetahui dunia luar. Maka dari itu, manfaatkan masa muda dengan memperbanyak kenangan-kenangan indah.
Nama: Mezeza Putri Handiani
NPM: 2153041006
Menganalisis Cerpen

Merindu
Cerpen Karangan : Nur Fajrina Hayati

Cerpen Merindu dengan tema menuntut ilmu.
Alur/plot dalam cerpen ini menggunakan alur maju. Cerpen ini latar tempatnya atau settingnya di jalan, ruang pendaftaran, kelas, rumah Muti, ruang tamu Muti, selain itu juga menunjukkan latar suasana yang menegangkan, haru.
Tokoh yang terdapat dalam cerpen ini adalah Aku, ayah, ibu, Muti, Bapak diruang pendaftaran, mama Muti.
Setiap pemeran tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen ini memiliki watak atau karakter yang berbeda.
Tokoh Aku/Rina berwatak protagonis, tokoh Aku/Rina berperilaku baik, pekerja keras, tidak mudah putus asa, bersungguh-sungguh untuk menuntut ilmu.
Tokoh Ibu berwatak protagonis, teguh pendirian.
Tokoh Ayah berwatak antagonis, seperti berselingkuh.
Tokoh Muti dan mama Muti berwatak protagonis, ramah, berhati tulus.
Sudut pandang yang digunakan cerpen ini adalah sudut pandang orang pertama pelaku pertama.
Amanat yang dapat diambil dari cerpen ini yaitu dalam kondisi apapun kita harus semangat dan bersungguh-sungguh menuntut ilmu.
Izin menjawab saya Mezeza Putri Handiani NPM: 2153041006
Puisi adalah satu diantara bentuk karya sastra yang menggunakan rangkaian kata-kata indah serta menggambarkan perasaan penulis. Berdasarkan bentuknya puisi dibedakan menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru.
Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait dan jumlah katanya.
Sedangkan puisi baru merupakan puisi yang sudah tidak terikat oleh pengaturan dalam penciptaan puisi. Meski tidak terikat, tetap ada aturan dalam puisi modern, seperti ritme, rima.
Seperti yang kita ketahui bahwa sastra selalu mengalami perubahan dari waktu kewaktu. Perubahan ini terjadi karena para sastrawan yang mencoba mencari ide unik baru untuk diikutsertakan dalam peraturan sastra yang ada oleh karna itu sastra modern dianggap sebagai peranan konvensi yang sangat ditekankan.
Maka menurut saya sah-sah saja kehadiran puisi yang muncul dan berbeda tersebut serta masih layak disebut sebuah puisi.