Kiriman dibuat oleh Lina Pertiwi 1913053055

PEMBELAJARAN PKN SD PGSD 5 A -> forum diskusi

oleh Lina Pertiwi 1913053055 -
Nama: Lina Pertiwi
NPM: 1913053055
No. Absen: 21


Izin menjawab pertanyaan dari Ibu,
Pembelajaran tematik adalah kegiatan belajar yang paling sesuai dengan perkembangan karakteristik siswa sekolah dasar. Karena pada umunya anak pada usia sekolah dasar masih berada dalam tahap berfikir operasional konkret dan belum mampu berfikir secraa abstrak. Maka dari itu pembelajaran yang tepat untuk diterapakan di sekolah dasar kelas rendah, yakni harus memiliki beberapa keunggulan. Berkaitan dengan itu proses pembelajaran harus pula mampu menumbuhkan pemahaman sisiwa atas konsep yang dipelajarinya serta kreativitasnya dalam memaknai pembelajaran untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut.

Pentingnya pembelajaran Tematik diterapkan di sekolah dasar karena untuk menumbuhkan pemahaman siswa atas konsep yang dipelajari serta kreativitasannya dalam memaknai pembelajaran tingkat tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak. Dalam Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa, standar proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaksi, inspiratif, menyenagkan, menantang, memotivasi anak didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan runag yang cukup bagi prakarsa dan kemandirian sesaui bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi anak.



Menurut Tim puskur (2006) dalam BPSDMPK (2012: 14) ada beberapa kelebihan pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu:
1. Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh; mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
2. Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema yang sama.
3. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi beberapa mapel dalam tema yang sama.
4. Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa mapel, sehingga mereka mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
5. Menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan. Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan dan remidial.

Disamping kelebihan, pendekatan pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan terutama dalam hal pelaksanaannya. Tim Puskur (dalama Rusman, 2015) mengidentifikasi beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:
1. Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
2. Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3. Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
4. Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi.
5. Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6. Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.