DISKUSI II (Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi)

Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd. གིས-
Number of replies: 33

Berikan pandangan Anda kepada sejumlah karya sastra yang lahir tanpa memedulikan konvensi atau kaidah dalam sebuah karya sastra? Apakah ini sebuah pelanggaran? Apa yang dimaksud inovasi dalam penciptaan karya sastra?

In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

DUTA INOVASI WIBOWO གིས-
Menurut saya, karya sastra yang lahir tanpa memedulikan konvensi adalah sebuah inovasi, mungkin saat karya sastra tersebut dibuat akan ada kontroversi yang terjadi, tetapi bisa jadi karya sastra tersebut bisa diterima oleh masyarakat dan dapat menjadi konvensi baru. Dan menurut saya itu bukanlah pelanggaran karena itu adalah sebuah inovasi agar sebuah karya sastra berkembang mengikuti perkembangan jaman. Inovasi dalam penciptaan karya sastra adalah pengembangan suatu karya sastra untuk memperbarui atau mengembangkan agar karya sastra tersebut tidak ketinggalan jaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Nanda Salsabila གིས-
Menurut saya, karya sastra yang lahir dari konvensi adalah sebuah inovasi, mungkin karya sastra yang diciptakan akan menimbulkan kontroversi,tetapi bisa juga karya sastra tersebut dapat diterima oleh masyarakat dan menjadi konvensi baru. Dan menurut saya hal ini tidak dilanggar, karena merupakan inovasi,membuat sebuah karya sastra menyesuaikan dengan perkembangan zaman.Inovasi dalam penciptaan karya sastra adalah memperbaharui atau mengembangkan perkembangan karya sastra
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Diajeng Oktaviani གིས-
Untuk memahami sebuah karya sastra seorang pembaca harus menguasai berbagai konvensi dalam sastra. Konvensi bahasa sendiri adalah kesepakatan atau aturan berkomunikasi dalam masyarakat yang telah di sepakati bersama dan harus dipatuhi. Bahasa juga memiliki arti yakni sebagai sitem lambang bunyi yang arbiter, yang di pakai oleh anggota masyarakat untuk berinteraksi dan bersosialisasi, jadi bahasa yang di gunakan dalam sebuah karya sastra ini harus sesuai dengan system konvensi bahasa yang di pergunakan ,oleh karena itu,seorang pembaca karya sastra atau kritikus karya sastra dalam menghasilkan makna yang di baca itu harus sesuai dengan konvensi bahasa yang di gunakan, dengan demikian ia akan mendapatkan makna yang tepat dari teks karya sastra itu.
Karya sastra tidak sah bila tidak mematuhi konvensi dari sastra itu sendiri.
dan sastra inovasi adalah sastra dalam lingkup inovasi adalah suatu karya seni ragam bentuk,yang bersifat menghibur dan memiliki nilai estetika di dalam suatu keberadaan atau suatu ruang yang baru / pengenalan terhadap hal hal baru dari sastra itu sendiri dan hal-hal baru tersebut selalu berbeda dari zaman ke zaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Alivia Desy Nuraini གིས-
Baik, menurut saya sebuah karya yang lahir tanpa adanya konvensi atau kaidah akan menjadi tidak terarah dan terkendali sehingga tidak sesuai dengan standar bahasa Indonesia serta bisa menjadi karya yang mengandung hal tidak baik karena termasuk pelanggaran jika terjadi.

Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, atau pembaharuan. Maksudnya adalah dalam penciptaan karya sastra diperlukan ide-ide baru yang mengikuti keadaan zaman karena biasanya penikmat sastra akan cepat tertarik dengan karya yang modern.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Dila Billadi Sholichah གིས-
Nama: Dila Billadi Sholichah
NPM: 2213041067
Menurut saya, jika sebuah karya sastra yang muncul tanpa adanya konvensi atau kaidah tertentu maka karya sastra tersebut tidak akan terarah atau tidak sesuai dengan kaidah setempat atau kaidah bahasa Indonesia, dan menjadi karya sastra yang tidak baik karena hal ini termasuk ke dalam pelanggaran.


Inovasi dalam penciptaan karya sastra adalah suatu karya seni ragam bentuk, yang bersifat menghibur dan memiliki nilai estetika di dalam suatu keberadaan atau suatu ruang yang baru / pengenalan terhadap hal hal baru dari sastra itu sendiri dan hal-hal baru tersebut selalu berbeda dari zaman ke zaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Vika Novita Ramadani གིས-
Konvensi memiliki pengertian aturan-aturan sosial yang sudah disetujui oleh masyarakat. Adanya konvensi sastra menyebabkan timbulnya berbagai macam aturan yang harus dipenuhi oleh pengarang. Beberapa jenis karya sastra diciptakan harus berdasarkan sistematika penulisan yang benar. Contohnya dalam menulis pantun, maka akan terikat oleh rima, sampiran, isi, dan jumlah baris. Maka dapat kita simpulkan karya sastra itu harus sesuai dengan konvensi sastra. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa konvensi merupakan sebuah aturan yang sudah disetujui dan harus dipenuhi oleh para pengarang. Maka karya sastra yang lahir pun harus terikat akan aturan tersebut.

Dalam karya sastra inovasi adalah untuk memperbaharui atau menciptakan hal baru yang berbeda dari sebelumnya. Karena sastra itu akan terus berubah-ubah dan berkembang sesuai perkembangan zaman. Maka, pembaharuan-pembaharuan tersebut akan terus terjadi seiring dengan perkembangan zaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Zahra Amelia གིས-
Menurut saya, jika karya sastra lahir tanpa memedulikan konvensi atau kaidah dalam sebuah karya sastra maka karya sastra tersebut tidak memiliki jiwa keindahan dan akan kurang diminati oleh penikmat karya sastra.
Inovasi dalam penciptaan karya sastra merupakan pengembangan karya sastra dengan hal-hal baru sesuai dengan zamannya.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

mutiara afifah གིས-
Menurut saya konvensi sastra ialah tidak lain untuk kepentingan estetika atau keindahan.konvensi sastra menyebabkan timbulnya berbagai macam aturan yang harus di penuhi oleh pengarang, contohnya saat kita ingin membuat puisi dan pantun kita harus mengatahui aturan dari system penulisannya.inovasi karya sastra sendiri menurut saya bertujuan penciptaan karya sastra itu sendiri agar terus di kenal masyarakat dan tidak ketinggalan zaman,maka dari itu sangat di perlukan inovasi dalam karya sastra.


In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Riyadh Rahmatullah གིས-
Menurut saya karya sastra yang lahir tanpa adanya konvensi adalah sebuah pelanggaran atau ketidaksesuaian, karna adanya konvensi di sebuah karya sastra itu menunjukkan ciri ciri atau identitas karya sastra itu,
Sastra pada umumnya harus sesuai dengan kaidah, agar penikmat sastra mengerti, hal ini juga terkait dengan inovasi karna lahirnya sastra yang mengandung konvensi bisa juga di kembangkan dengan inovasi lainnya dengan syarat tidak keluar dari konvensi dan kaidahnya.

Inovasi dalam karya sastra adalah pengembangan suatu penciptaan karya sastra dengan menyesuaikan keadaan zaman
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Guslinar Pramodya གིས-
Menurut saya ketika sebuah karya sastra muncul tanpa adanya konvensi, maka para pembaca akan sulit mencerna atau memaknai karya sastra tersebut. Dan ini aturan yang wajib dipenuhi oleh seorang pengarang, karena itu ketika karya sastra muncul tanpa adanya konvensi maka sebuah karya sastra tersebut menjadi tidak baik.

Dalam sebuah karya sastra, inovasi adalah cara untuk menciptakan atau mengembangkan ide baru dalam sebuah karya sastra agar tetap mengikuti perkembangan dari zaman ke zaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Ananda Nabila Avrina གིས-
Menurut pandangan saya mengenai karya sastra yang lahir tanpa memedulikan konvensi hasil karya sastranya akan tidak beraturan dan dampak yang paling besar adalah penikmatnya tidak dapat membedakan antara mana yang karya sastra dan mana yang karya ilmiah. Saya mengatakan demikian karena, konvensi sendiri adalah sebuah kebiasaan yang sudah disepakati oleh masyarakat dan diatur bentuknya kaidahnya, seperti halnya puisi yang memiliki bait dan baris-baris pendek sedangkan karya ilmiah yang biasanya ditulis dengan font tertentu dan berbentuk paragraf, jika tidak ada konvensi seperti itu yang mengatur kaidah penulis karya sastra maka penikmat karya sastra akan sulit membedakan yang mana karya sastra dan yang mana karya ilmiah.

Selanjutnya mengenai apakah ini sebuah pelanggaran atau tidak, menurut saya dapat dikatakan iya atau tidaknya bergantung pada bagaimana seorang sastrawan tersebut menuliskan karya sastranya. Misalnya ia menuliskannya tanpa menggunakan konvensi yang sudah ada dan disepakati ditambah lagi ia menuliskannya dengan gaya bahasa yang tidak etis atau tidak baik, tentu itu adalah sebuah pelanggaran. Namun jika sastrawan tersebut menuliskannya dengan bahasa yang baik namun tanpa adanya konvensi, hal itu bukanlah pelanggaran, tetapi hasil karya sastranya akan tidak terarah.

Dan yang terakhir mengenai apa itu inovasi dalam penciptaan karya sastra, menurut saya inovasi dalam penciptaan karya sastra mempunyai korelasi yang sangat kuat, saya mengatakan demikian karena, karya sastra akan berkembang seiring bergantinya zaman, seperti dari tradisional ke modern. Perkembangan konvensi tersebut membutuhkan adanya inovasi dalam menciptakan ide-ide baru ke dalalm bentuk yang lebih baru lagi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah karakter yang dimiliki oleh sastrawan yang kreatif dalam menghasilkan ide-ide baru pada penciptaan karya sastra. .
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Fayza Imani Fatiha གིས-
Menurut saya, karya sastra yang lahir tanpa memedulikan konvensi atau kaidah akan membuat karya sastra itu sendiri menjadi tidak sesuai dengan standar bahasa Indonesia bahkan bisa menjadi karya yang mengandung hal tidak baik. Karena konvensi itu sendiri sudah termasuk ciri-ciri dari karya sastra dan menurut saya itu termasuk pelanggaran.

Inovasi merupakan sesuatu yang baru dan belum ada secara umum artinya inovasi dalam penciptaan karya sastra sangat penting agar dapat menarik minat para pembaca karya sastra tersebut.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Eva Zahara གིས-
Seorang sastrawan pada mulanya sudah terikat dengan ketiga konvensi yaitu konvensi bahasa, sastra, dan budaya. Konvensi masuk pada ranah sastra pada abad ke-19 kemudian itu menimbulkan adanya aturan-aturan yang wajib dipenuhi oleh seorang pengarang. Maka dari itu bisa disimpulkan bahwa konvensi dalam sebuah karya sastra sangat penting, hal itu disebabkan agar para pembaca dapat dengan mudah mengambil makna yang sesuai dan tepat yang terkandung dalam karya sastra itu sendiri, selain itu konvensi sebagai nilai estetika, keindahan, serta keunikan dalam sebuah karya sastra.

Yang dimaksud inovasi dalam penciptaan karya sastra yakni perlunya gagasan-gagasan baru yang sesuai dari zaman ke zaman, serta dengan adanya inovasi dalam penciptaan karya sastra akan menimbulkan keunikan dan ciri khas yang dimiliki karya sastra itu sendiri.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Shafa Marwa གིས-
Nama: Shafa Marwa
NPM: 2213041064
Kelas: 1B

Menurut saya konvensi adalah aturan-aturan atau tata bahasa. Konvensi sastra bukan hal yang ketat dan kaku. Setiap pengarangnya berhadapan langsung dengan tata bahasa. konvensi sastra merupakan kesepakatan bersama, setiap pengarang mengembangkan dari setiap karya sastra yang dihasilkan.

Menurut Everett M. Inovasi ialah gagasan, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.

sementara menurut KBBI, inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, atau pembaharuan.
Lingkup sendiri menurut kbbi adalah suatu tindakan, keberadaan, atau pengertian dinamis lainnya.
Maka dapat ditarik kesimpulan sastra dalam lingkup inovasi adalah suatu karya seni ragam bentuk,yang bersifat menghibur dan memiliki nilai estetika di dalam suatu keberadaan atau suatu ruang yang baru / pengenalan terhadap hal hal baru dari sastra itu sendiri dan hal-hal baru tersebut selalu berbeda dari zaman ke zaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Ayu Maharani གིས-
Menurut saya, konvensi adalah hal mengandung pengertian aturan-aturan sosial yang sudah disetujui oleh masyarakat. Konvensi tersebut kemudian masuk dalam bidang sastra. Adanya konvensi sastra menyebabkan timbulnya berbagai macam aturan yang harus dipenuhi oleh pengarang. Misalnya, disaat ingin melahirkan sebuah karya, penulis harus mengetahui peraturan-peraturan yang ada untuk memenuhi jabatan tersebut, atau peraturan-peraturan untuk menulis karya sastra yang akan penulis itu lahirkan. Untuk menciptakan sebuah karya sastra yang baik, setiap penulis memang diwajibkan untuk memahami setiap peraturan yang ada untuk kebaikan dan keistimewaan karya sastra itu sendiri.

Sedangkan inovasi adalah, inovasi sendiri memiliki makna gagasan baru yang diterapkan untuk memperbarui atau mengembangkan suatu hal atau proses. Inovasi ialah sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau pun dipublikasikan. Dalam bidang Sastra, inovasi sendiri memiliki arti dalam hal mengembangkan sebuah karya sastra, setiap penulis yang akan melahirkan sebuah karya biasanya mengambil sedikit hal dari kejadian dalam kehidupan mereka ataupun dapat mengambil dari beberapa referensi bacaan untuk mengembangkan karya sastra itu sendiri. Oleh karena itu, hal-hal tersebut termasuk ke dalam inovasi Sastra, yang maksudnya adalah, semua penulis atau semua orang bisa mengembangkan hal apapun ke dalam sebuah karya sastra.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Elsa Suci Agista གིས-
NAMA: elsa Suci Agista
NPM: 2213041050
Menurut saya karya sastra tanpa konvensi akan menjadi tidak terarah karna konvensi itu merupakan aturan-aturan dalam sastra yang telah di setujui masyarakat namun sifatnya tidak membatasi, dan lahirnya konvensi itu adalah sebuah inovasi dan tidak di langgar, karna inovasi dapat timbul ide-ide baru yang menyesuiakan perkembangan zaman namun tetap mengikuti aturan-aturan dan memiliki nilai estetika.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Nadia Khoirunnisa གིས-
Menurut saya jika suatu karya sastra tidak memperdulikan konvensi (peraturan tak tertulis tetapi sudah menjadi hal lumrah dimasyarakat dan menjadi patokan)atau kaidah maka dapat terjadi kerancuan atau salahnya penafsiran terhadap karya sastra itu sendiri dimasyarakat, tentunya menjadi hal yang membingungkan dalam penerimaan dimasyarakat juga. Sehingga hal tersebut juga dapat pelanggaran karena tidak kesesuaianya dengan apa yang telah diterima oleh masyarakat sebelumnya.
Dalam hal inovasi pada karya sastra dapat diartikan bahwa pengembangan suatu karya sastra yang mengikuti perkembangan zaman tanpa harus merubah konvensi dari sebuah karya sastra itu sendiri.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Ninis Mardeanis གིས-
Menurut saya, sebuah karya sastra yang lahir tanpa memedulikan konvensi atau kaidah dalam sebuah karya sastra bukanlah sebuah pelanggaran. Karena karya sastra lahir dari imajinasi pengarangnya, luapan emosi, dan gaya tersendiri. Konvensi yang ada tidak dapat menampung rasa yang rasa yang dicurahkan seorang sastrawan ke dalam karya sastranya sehingga seperti dalam kebahasaan ada `penyimpangan bahasa’ dipindahkan kepada `keistimewaan’ bahasa karya sastra. contoh, Rustam Effendi dalam puisinya menulis ‘mutiara’ dengan ‘mutiar’, atau `detik’ dengan ‘deta’ hanya untuk
mendapatkan rima akhir tertentu. Kemala mengucapkan ‘kemanusiaan peri’ yang bisaanya kita ucapkan ‘peri kemanusiaan’.


Selanjutnya, inovasi dalam penciptaan karya sastra adalah pengenalan terhadap hal-hal baru dari sastra itu sendiri yang selalu berbeda dari zaman ke zaman. Seperti perkembangan bahasanya yang mencirikan manusia yang maju, dan pengemasan dengan cara modern seiring berkembangnya zaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Malika Tavana Zain གིས-
Menurut saya sebuh karya sastra yang tidak mempedulikan konvensi atau aturan yang berlaku maka akan terjadi kekeliruan,karena konvensi adalah sebuah identitas yang mendasar untuk karya sastra tersebut.
Tanpa adanya konvensi atau aturan maka penikmat akan kesulitan membedakan antara karya sastra dengan karya tulis biasa lainya


Menanggapi tentang inovasi,bagi saya inovasi adalah penciptaan ide-ide baru ataupun hal baru dengan tujuan memperindah karya sastra agar tidak terkesan monoton sehingga karya sastra dapat dinikmati oleh pembaca. Inovasi juga menyesuaikan seiring berkembangnya zaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Rafi Muhammad Rafi Munandar གིས-
Menurut saya, karya sastra yang lahir tanpa memedulikan sebuah konvensi merupakan sebuah inovasi, yang mungkin lumayan bagus untuk menjadi karya sastra, walau karya sastra yang diciptakan akan menimbulkan sebuah kontroversi dan tidak mengikuti kaidah yang ada, tetapi bisa saja karya sastra tersebut dapat diterima dan dinikmati oleh masyarakat untuk menjadi sebuah konvensi baru. Dan menurut saya hal ini tidak dilanggar selagi karya sastra tersebut memiliki nilai positif yang terkandung didalamnya dan dapat menghibur, karena merupakan inovasi itu bisa terbentuk dengan cara apapun dan membuat sebuah karya sastra menjadi menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Inovasi dalam penciptaan karya sastra adalah memperbaharui atau mengembangkan perkembangan karya sastra
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Anis Nurul Masitoh གིས-
Menurut saya, karya sastra yang lahir tanpa memedulikan konvensi atau kaidah akan menjadi karya sastra yang tidak beraturan. Seperti yang dikatakan oleh (Fananie,2002:23-34). Konvensi mengandung pengertian aturan-aturan sosial yang sudah disetujui oleh masyarakat. Oleh karena itu, dalam menciptakan karya sastra perlu adanya konvensi bahasa agar masyarakat mudah mencerna bahasa sastra. Adapun konvensi dalam sastra dibagi menjadi tiga bagian yaitu, konvensi bahasa, konvensi sastra, dan konvensi budaya. Namun, konvensi sastra bersifat tidak membatasi. Artinya pengarang boleh saja menggunakan kreatifitas dan inovasi sendiri.
Inovasi merupakan sesuatu yang baru.
Dalam penciptaan karya sastra, inovasi merupakan pemunculan ide-ide baru yang bertujuan agar karya sastra tersebut menjadi karya sastra yang banyak di minati oleh para pembaca dan menjadikan karya tersebut lebih menarik/ tidak membosankan.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Selvi Okta Ramdani གིས-
Menurut saya, dalam menulis karya sastra menggunakan bahasa yang menyimpang, tapi, yang sebenarnya terjadi adalah seorang sastrawan dalam menggunakan bahasa, masih ada di dalam ruang lingkup konvensi bahasa yang dipergunakan, karena jika tidak, bahasanya akan tidak komunikatif, berarti makna dari karya sastra tersebut tidak dapat dihasilkan berdasarkan konvensi bahasa yang dipergunakan.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

YUSUF RIDHO གིས-
Yusuf Ridho__NPM : 2213041056
Menurut pendapat saya,
Konvensi adalah kesepakatan yang menjadi aturan sehingga harus dipenuhi oleh pengarang, ataupun penulis sastra. konvensi ada atas dasar kesepakatan masyarakat yang bertujuan untuk memudahkan tujuan dari sastra itu sendiri, yaitu untuk menghibur dan mendidik para pembaca atau penikmat sastra sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti, ketika ada satra yang lahir kemudian tidak sesuai ataupun tidak mempedulikan konvensi yang ada, tentu menjadi masalah, tetapi tidak menjadi pelanggaran karena sifat sastra itu universal dan imajinatif sehingga bebas, selama tidak melewati batasan batasan yang ada dalam sastra.

Inovasi dalam karya sastra adalah pengembangan dan penciptaan ide-ide serta gagasan baru dalam perjalanan karya sastra.

Dalam karya sastra inovasi adalah hal yang biasa, karena sifat dasar sastra yang dinamis dan imajinatif sangat memungkinkan kepada pengarang agar selalu mengembangkan ide-idenya dalam pembuatan sastra sehingga terus berkembangnya ide-ide baru dan konvensi yang selalu berubah menyesuaikan keadaan yang ada.
In reply to YUSUF RIDHO

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Reza Valensa གིས-
Menurut saya, karya sastra lahir tidak sesuai konvensi itu tidak dibenarkan karena, konvensi adalahsuatu kesepakatan yang sudah diterima oleh banyak orang dan menjadi tradisi. Artinyaa ketika seseorang menciptakan karya sastra harus memperhatukan aturan dan kaidah yang telah ada. Tidak boleh melanggar atau menyimpang dari aturan tersebut. Seseorang boleh mengembahkan karya sastra atau menginovasikannya tetapi harus mengikuti aturan dan kaidah yang berlaku agar sesuai dengan budaya dan perkembangan zaman. Dengan demikian, inovasi karya sastra itu adalah mengembangkan karya satra agar tidak terkesan terlalu kuno atau lebih modern tetapi tetap mengikuti kaidah yang berlaku.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Aura Putri Haidanisa གིས-
Nama : Aura Putri Haidanisa
NPM : 2213041042

Sesuai dengan pemahaman saya, arti dari konvensi sendiri yaitu kesepakatan, yaitu sebuah pemufakatan antara masyarakat luas yang sudah disepakati dan menjadi sebuah tradisi. Misalnya kita ingin membuat puisi maka kita harus mengikuti aturan dari sistem penulisan puisi tersebut. Maka pertanyaan mengenai karya sastra yang tidak memedulikan konvesi itu adalah sebuah pelanggaran. Karena karya tersebut tidak sesuai dengan norma atau aturan-aturan yang berlaku yang sudah disepakati oleh masyarakat luas.
Yang dimaksud inovasi dalam penciptaan karya sastra yaitu sastra bersifat dinamis yang bisa dikatakan bahwa sastra berubah mengikuti perkembangan zaman. Contohnya yaitu pada zaman dahulu puisi hanya bisa dibacakan saja, tetapi zaman sekarang karya puisi dapat dijadikan sebagai musikalisasi puisi.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Rintan Ratriana Dewi གིས-

Nama : Rintan Ratriana Dewi

NPM : 2213041077



Konvensi masuk ke ranah sastra pada abad 19 yang dimana, itu menyebabkan adanya aturan-aturan yang wajib dipenuhi oleh seorang pengarang. 


Konvensi bahasa dalam karya sastra bersifat arbitrer (sekehendak hati), dan bahasa yang digunakan dalam  karya sastra  harus sesuai dengan sistem konvensi bahasa yang digunakan. Oleh karena  itu,  pembaca suatu karya sastra atau kritikus suatu karya sastra harus mengikuti sistem bahasa yang digunakan dalam karya sastra tersebut guna menghasilkan makna, atau apa yang ingin dibacanya. Dengan cara ini ia  mendapatkan makna yang benar dari teks karya sastra.


Kebanyakan seseorang sastrawan pada menulis karya sastra memakai bahasa yang menyimpang, tetapi sebenarnya seseorang sastrawan memakai bahasa yang terdapat di ruang lingkup konvensi bahasa yg dipergunakan. Karena bahasanya itu komunikatif, yaitu makna berdasarkan karya sastra tadi bisa didapatkan menurut konvensi bahasa yang dipergunakan.


Seorang sastrawan selain tunduk dengan konvensi bahasa, ia juga terikat dengan konvensi sastra yang digunakannya. Dengan adanya sistem konvensi sastra disamping Konvensi bahasa, maka ada konvensi tambahan (Preminger, 1974:980,981), yakni konvensi tambahan kepada konvensi bahsa, konvensi sastra kedudukannya lebih tinggi dari konvensi bahasa. karenanya, akan menimbulkan perbedaan dan pertentangan seperti arti ditingkatkan kepada makna, perbedaan arti dan makna semiotik sastra merupakan yang paling penting (Riffaterre Via Teew, 1984:99), oleh sebab itu, dalam menghasilkan makna, seorang pembaca selain harus memperhatikan konvensi bahasa, seorang oembaca juga harus memperhatikan konvensi sastra yang terkandung.


Karya inovatif berarti karya yang dapat menghasilkan pengembangan, modifikasi, atau  penemuan baru. Untuk menciptakan karya sastra yang indah, kita perlu mengupayakannya dengan maksimal. Sebab, proses itu menentukan hasil akhir. 


In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Prisna Yunita Dwi Fauziah གིས-
Menurut saya konvensi dalam sastra itu perlu dan penting, tujuan Konvensi sastra ialah untuk kepentingan estetika dan keindahan. Dengan demikian Konvensi sastra sifatnya tidak membatasi, pasti ada kreativitas dan inovasi dari si pengarang, sastra harus ada inovasi dalam semua hal.
Dalam karya sastra inovasi adalah untuk memperbaharui atau menciptakan hal baru yang berbeda dari sebelumnya. Karena sastra itu akan terus berubah-ubah dan berkembang sesuai perkembangan zaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Fadli Agus Firmansyah གིས-
Menurut saya,karya sastra yang lahir tanpa adanya konvensi adalah sebuah pelanggaran, karna adanya suatu konvensi dalam sebuah karya sastra itu menunjukkan ciri ciri atau identitas karya sastra,maka dari itu Konvensi sangat penting dalam karya sastra
Inovasi dalam karya sastra adalah pengembangan suatu ide ide baru dalam menciptakan suatu karya sastra yang sesuai dengan perkembangan zaman
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Eliya Firdauza གིས-
Menurut saya, sebuah karya yang lahir tanpa memedulikan konvensi merupakan sebuah terobosan atau ide kreatif seorang sastrawan dalam membuat suatu karya yang harapannya bisa di terima oleh masyarakat. Konvensi dalam sastra dibagi menjadi tiga bagian, yakni, konvensi bahasa, sastra, dan budaya.

Menurut saya inovasi dalam penciptaan sastra adalah gagasan baru, ide, dan rancangan yang dikembangkan untuk memperbarui suatu sastra yang mengandung makna mendalam oleh seorang sastrawan. Inovasi sendiri diperlukan untuk membuat perubahan sastra menjadi lebih inovatif seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi seperti saat ini.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Rahma Sahida གིས-
Menurut saya, jika sebuah karya sastra terlahir tanpa memedulikan konvensi atau kaidah maka karya sastra itu akan menjadi sebuah karya yang tidak terarah dengan baik dan juga menjadi kurang baik karna telah melanggar kaidah-kaidah dalam menciptakan karya sastra.

Inovasi dalam karya sastra yaitu pembaruan atau penemuan hal baru sebuah karya sastra sesuai dengan keadaan zaman.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Dewa Ayu Made Meri Sintia གིས-
Nama : Dewa Ayu Made Meri Sintia
NPM : 2213041060

Menurut saya karya sastra yang lahir tanpa memedulikan konvensi atau kaidah dalam sebuah karya sastra itu seperti karya yang kurang lengkap. Kenapa saya berpendapat seperti ini, karena menurut saya yang disebut karya sastra adalah sebuah karya yang dibuat dengan penuh keindahan, kaidah dan aturan-aturan tertentu tang membentuk sebuah karya sastra.

Apakah karya yang tidak mempedulikan konvensi atau kaidah merupakan pelanggan? Ya. Mengapa? Karena menurut saya sebuah karya sastra itu harus mengikuti konvensi atau kaidah yang berlaku dalam konteks tertentu. Contoh karya sastra novel sejarah, dalam sebuah novel harus memenuhi kaidah novel yang berupa unsur-unsur novel. Yang mana unsur-unsur novel itu ada unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, gaya bahasa, latar, sudut pandang, amanat) dan unsur ekstrinsik (keadaan subjektivitas dari pengarang, biografi pengarang, keadaan psikologi, dan keadaan sosial dan lingkungan pengarang.)

Inovasi adalah pengembangan atau pembaharuan. Dalam penciptaan karya sastra sama sekali tidak diberikan batasan. Orang bebas menciptakan karya sastra sekreatif mungkin. Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula inovasi yang lahir dalam bidang sastra.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Ramadayanti Rizqi Ningtyas གིས-
konvensi adalah aturan. menurut saya konvensi sastra diperlukan namun tidak membatasi. konvensi setiap karya sastra tentu berbeda. konvensi puisi tentu tidak sama dengan konvensi prosa dan lain sebagainya. sebuah puisi yang tidak sesuai dengan kaidah puisi bukan berarti itu tidak disebut sebagai puisi.
seiring melemahnya minat baca dan produksi karya sastra, inovasi sastra sangatlah diperlukan dalam perkembangan zaman dan untuk menyeimbangkan era modern atau tentang tema-tema terkini.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Sastra: Antara Konvensi dan Inovasi

Riska Sukma Triyani གིས-
Menurut pandangan saya, karya sastra yang lahir tanpa memedulikan konvesi adalah sebuah inovasi. Tentu akan ada kontroversi yang akan terjadi namun mungkin masih dapat diterima oleh masyarakat menjadi suatu konvesi yang baru.Dan menurut pandangan saya, Karya sastra tersebut bukanlah suatu pelanggaran karena dengan adanya tindakan tersebut bisa jadi akan membuat karya sastra berkembang mengikuti perkembangan jaman di era sekarang ini.
Inovasi adalah suatu cara menciptakan ide baru dalam karya sastra,agar karya sastra tersebut tetap mengikuti perkembangan zaman ke zaman yang membuat sebuah karya sastra lebih berinovatif.