Forum Pertanyaan

Forum Pertanyaan

Forum Pertanyaan

Number of replies: 21

berikan tanggapan kalian mengenai macam macam pendekatan dalam pendidikan nilai dan moral, dijelaskan ya sesuai dengan halaman 12 di dalam ppt. terimakasih.

In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

LINDA OKTAVIA གིས-
Nama : Linda Oktavia
NPM : 2113053037
Kelas : 3B
Menurut tanggapan saya mengenai pendekatan pendidikan nilai yaitu terdapat 3 pendekatan yang masing -masing pengertiannya sebagai berikut:

1. Pendekatan Lawrence kolhbreg yang disebut dengan Cognitive Moral Development
Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak.
2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
perkembangan moral adalah bahwa seseorang telah mengalami perkembangan moral apabila ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam masyarakatnya. Dengan kata lain perkembangan moral berkorelasi dengan kemampuan penyesuaian diri individu.
3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menurut Bandura, Teori belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara teori behavioristik dan kognitivistik karena meliputi perhatian, memori, dan motivasi
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

SEPTI AYU NINGRUM གིས-
Nama : Septi Ayu Ningrum
Npm : 2113053157
Kelas : 3B

Izin menjawab bu,
1. Pendekatan menurut Lawrence Kolhberg yang disebut Cognitive Moral Development
Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak. Sesuai dengan teori perkembangan moral yang dikemukakannya, pendekatan Kohlberg dalam pendidikan moral disebut pendekatan kognitif-developmental. Asumsi dasar dari pendekatan model tersebut adalah:
1. Pendidikan moral memerlukan gagasan filosofis tentang moralitas.
2. Perkembangan moral melalui tahap-tahap kualitatif.
3. Rangsangan terhadap perkembangan moral didasarkan pada rangsangan terhadap pemikiran dan pemecahan masalah.
Pendidikan moral merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian Lawrence Kohlberg. Dengan teori the cognitive developmental of moralization, Kohlberg menetapkan bahwa tujuan pendidikan moral adalah pencapaian orientasi etika universal, dimana dalam tahap ini seseorang dapat memahami, menerima dan melaksanakan aturan berdasarkan hati nuraninya. Bahkan sangat dimungkinkan siswa mengkritisi aturan yang mengabaikan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, demokrasi, dan prinsip-prinsip lainnya.

2. Pendekatan menurut L Metccalf dan Iman al Ghozalli yang disebut Affektive Moral Development
Perkembangan moral afektual, antara lain dianut oleh L. Metcalf, Justian Aronfeed, Imam Ghazali, yang meyakini bahwa dunia afektual bisa dibina dan dididik melalui pendekatan dan strategi tertentu dengan esensi pendidikan adalah mempribadikan nilai- moral norma. Sebagaimana pernyataan Al-Ghazali tentang akhlak (moral dalam Islam), akhlak tersebut merupakan perangai yang sudah tertanam dan menjadi label dalam diri seseorang, sehingga akan memunculkan perbuatan yang baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Perubahan-perubahan seringkali terjadi pada beberapa ciptaan Allah, kecuali hal-hal yang sudah menjadi ketetapan Allah seperti langit dan bintang-bintang. Dalam hal ini, keadaan dalam diri seseorang yang dapat diadakan kesempurnaannya dengan jalan pendidikan. Pada dasarnya imam Al-Ghazali mengemukakan dua tujuan pendidikan Islami, yaitu pertama untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Kedua sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya dalam mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

3. Pendekatan menurut Albert Bandura dan Skiner yang disebut Behavior Moral Development
Teori ini juga sering disebut sebagai sociobehavioristic Approach karena merupakan sudut pandang sosial dari teori behaviorisme. Selanjutnya teori ini disebut sebagai Social Cognitive Theory pula karena menyangkut kecerdasan atau proses mental kognitif seseorang dalam sudut pandang sosial. Social learning theory merupakan turunan teori behaviorisme yang dianggap jauh lebih memanusia dan dapat diaplikasikan dengan lebih baik di zaman ini. Seperti yang diungkapkan oleh Nurjan (2016, hlm. 69) bahwa Social Learning Theory dikembangkan oleh Albert Bandura yang oleh banyak ahli dianggap sebagai seorang behavioris masa kini yang moderat, karena Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang ditimbulkan sebagai hasil interaksi lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.
Albert Bandura menerima apa yang dikemukakan oleh Skinner (tokoh behaviorisme), yaitu bahwa perilaku dapat berubah karena reinforcement. Akan tetapi ia juga berpendapat bahwa perilaku dapat berubah tanpa adanya reinforcement secara langsung, yaitu melalui vicarious reinforcement atau penguatan dari pihak lain, yaitu melalui observasi terhadap orang lain dan konsekuensi dari perilakunya (Saleh, 2018, hlm. 106). Observasi terhadap orang lain di lingkungan sosial inilah yang kemudian menjadi inti dari teori belajar sosial.

Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Vera Nalia གིས-
Nama : Vera Nalia
Npm : 2113053149
Kelas : 3B
Menurut tanggapan saya terkait pendekatan pendidikan nilai yaitu terdapat 3 pendekatan yang masing -masing pengertiannya sebagai berikut:
1. Pendekatan Lawrence kolhbreg yang disebut dengan Cognitive Moral Development
merupakan Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg yang menunjukkan sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan
2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
imam Al-Ghazali mengemukakan dua tujuan pendidikan Islami, yaitu pertama untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Kedua sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya dalam mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
3. Pendekatan menurut Albert Bandura dan Skiner yang disebut Behavior Moral Development
pada Teori ini disebut juga sociobehavioristic Approach karena merupakan sudut pandang sosial dari teori behaviorisme, karena menyangkut kecerdasan atau proses mental kognitif seseorang dalam sudut pandang sosial.
terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

NUR FITRIYANA PRATIWI གིས-
Nama : Nur Fitriyana Pratiwi
Npm : 2113053195
Kelas : 3B

Izin menjawab,
Menurut tanggapan saya mengenai pendekatan dalam pendidikan nilai dan moral
terdapat 3 pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Lawrence kolhbreg yang disebut dengan Cognitive Moral Development
pendekatan ini menekankan kepada proses berpikir moral (moral thought process), apa yang dipikirkan seorang individu dalam menghadapi sebuah dilema etika. sikap moral yang ditunjukkan bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan atau hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan tetapi hasil proses berfikir sendiri.

2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
Pendekatan ini menanamkan nilai melalui aras afektif, berupa sentuhan-sentuhan perasaan, imajinasi, dan intuisi. Proses pembinaan afektif ini membutuhkan strategi tersendiri yang berbeda dengan proses-proses pembinaan kognitif.

3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
pendekatan ini memandang bahwa internalisasi nilai dilakukan melalui pembiasaan (conditioning/habituation).

Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

ADELIA MAWARNI གིས-
Nama : Adelia Mawarni
Npm : 2113053017
Kelas : 3B


izin menjawab berdasarkan ppt yang disediakan dan halaman 12 yaitu ,
Pendekatan dalam pendidikan moral dibedakan menjadi tiga (3) yaitu;
1. Pendekatan Lawrence Kolhberg disebut Cognitive Moral Development
merupakan dasar pembenaran dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tindakan sosial untuk bertindak etis.
2.Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
dunia afektual bisa dibina dan dididik melalui pendekatan dan strategi tertentu dengan esensi pendidikan adalah mempribadikan nilai- moral norma
3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
melalui tahap-tahap perkem-bangan yang memiliki urutan pasti dan berlaku secara universal). Selain itu Kohlberg juga menyelidiki struktur proses berpikir yang mendasari perilaku moral.
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Dian Ananta Isrovi གིས-
Nama : Dian Ananta Isrovi
NPM : 2113053061
Kelas : 3B
Izin menanggapi ibu,

Pendekatan dalam pendidikan moral dibedakan menjadi tiga (3) yaitu;
  1. Pendekatan Lawrence Kolhberg disebut Cognitive Moral Development . Adapun buah pemikiran Lawrence Kohlberg mengenai 3 tingkat dan 6 tahap perkembangan moral manusia, menurut Prof. Dr. K. Bertens dalam bukunya “Etika”, yang kemudian menjadi sebuah teori moral yang mempengaruhi dunia psikologi dan filsafat moral atau etika, yakni: 1. Tingkat Pra-Konvensional 2. Tingkat Konvensional, dan 3. Tingkat Pasca Konvensional. Penilaian dan perbuatan moral pada intinya bersifat rasional. Keputusan moral bukanlah soal perasaan atau nilai, melainkan selalu mengandung suatu tafsiran kognitif terhadap keadaan dilema moral dan bersikap konstruktif kognitif yang bersifat aktif terhadap titik pandang masing-masing individu sambil mempertimbangkan segala macam tuntutan, hak, kewajiban, dan keterlibatan setiap pribadi terhadap sesuatu yang baik dan adil. 
  2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development. Perkembangan moral afektual, antara lain dianut oleh L. Metcalf, Justian Aronfeed, Imam Ghazali, yang meyakini bahwa dunia afektual bisa dibina dan dididik melalui pendekatan dan strategi tertentu dengan esensi pendidikan adalah mempribadikan nilai- moral norma. Sebagaimana pernyataan Al-Ghazali tentang akhlak (moral dalam Islam), akhlak tersebut merupakan perangai yang sudah tertanam dan menjadi label dalam diri seseorang, sehingga akan memunculkan perbuatan yang baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Perubahan-perubahan seringkali terjadi pada beberapa ciptaan Allah, kecuali hal-hal yang sudah menjadi ketetapan Allah seperti langit dan bintang-bintang. Dalam hal ini, keadaan dalam diri seseorang yang dapat diadakan kesempurnaannya dengan jalan pendidikan. Pada dasarnya imam Al-Ghazali mengemukakan dua tujuan pendidikan Islami, yaitu pertama untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Kedua sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya dalam mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
  3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development. Menurut Albert Bandura, proses perkembangan sosial dan moral siswa selalu berkaitan dengan proses belajar karena menentukan kemampuan siswa dalambersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral agama, moral tradisi, moral hukum, dan norma moral lainnya yang berlaku dalam masyarakat.

Terimakasih ibu

In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Fara Sasmiati གིས-
Nama : Fara Sasmiati
Npm : 2113053267
Kelas : 3B

Izin menjawab Pak/Bu,

Menurut tanggapan saya terkait pendekatan pendidikan nilai yaitu terdapat 3 pendekatan yang masing -masing pengertiannya sebagai berikut:
1. Pendekatan Lawrence Kolhberg disebut Cognitive Moral Development
Teori perkembangan moral Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukanlah hasil dari pelajaran yang didapat dari sosialisasi, adat istiadat, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya. Itu muncul dari aktivitas spontan. Pemikiran Lawrence Kohlberg tentang ketiga tingkatan tersebut kemudian menjadi teori moral yang mempengaruhi dunia psikologi dan filsafat moral atau etika, yaitu: Tingkat Pra-Konvensional, Tingkat Konvensional, dan Tingkat Pasca Konvensional.
2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
Pendekatan Metcalf dan Al-Ghazali adanya terkaitan mengenai Pembinaan dan personalisasi nilai moral suara dan mata hati. Hati nurani adalah emosi spiritual perasaan etis dan Emosi yang menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk. Menyerap dan mempribadikan getaran dunia cinta Personalisasi Nilai Moral Menciptakan Prinsip keyakinan digunakan untuk referensi internal dalam Berpikir dan bertindak (yakin dan iman dahulu sebelum berfikir dan bertindak). Adanya satu kemauan Berbuat baik didasarkan atas dorongan dari dalam hati dan jiwa keimanan.
3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
Menyatakan bahwa pembinaan dan personalisasi nilai moral dilakukan melalui pelakonan atau penokohan dan peniruan apa yang ada serta dilakukan oleh orang lain, pelakonan dan peniruan akan melahirkan keyakinan secara esensial.

Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

RAFIDO AZURI གིས-
Nama : Rafido azuri
Npm : 2113053115
Kelas : 3B
Izin menjawab Pak/Bu,
Menurut analisis saya mengenai 1.pendekatan pendidikan nilai yaitu terdapat 3 pendekatan yang masing -masing pengertiannya sebagai berikut :
Pendekatan Lawrence kolhbreg yang disebut dengan Cognitive Moral Development
Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak.

2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development,
imam Al-Ghazali mengemukakan dua tujuan pendidikan Islami, yaitu pertama untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Kedua sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya dalam mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
pendekatan ini memandang bahwa internalisasi nilai dilakukan melalui pembiasaan (conditioning/habituation). Seperti Teori belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara teori behavioristik dan kognitivistik karena meliputi perhatian, memori, dan motivasi. Skinner (tokoh behaviorisme), yaitu bahwa perilaku dapat berubah karena reinforcement. Akan tetapi ia juga berpendapat bahwa perilaku dapat berubah tanpa adanya reinforcement secara langsung, yaitu melalui vicarious reinforcement atau penguatan dari pihak lain, yaitu melalui observasi terhadap orang lain dan konsekuensi dari perilakunya (Saleh, 2018, hlm. 106). Observasi terhadap orang lain di lingkungan sosial inilah yang kemudian menjadi inti dari teori belajar sosial.
Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Silva Ayuningsih གིས-
Nama : Silva Ayuningsih
NPM : 2113053028
Kelas : 3B

Tanggapan saya mengenai macam-macam pendekatan dalam pendidikan nilai dan moral, sesuai ppt di halaman 12, yaitu:
1. Pendekatan menurut Lawrence Kolhberg yang disebut Cognitive Moral Development
Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak. Sesuai dengan teori perkembangan moral yang dikemukakannya, pendekatan Kohlberg dalam pendidikan moral disebut pendekatan kognitif-developmental. Asumsi dasar dari pendekatan model tersebut adalah:
1. Pendidikan moral memerlukan gagasan filosofis tentang moralitas.
2. Perkembangan moral melalui tahap-tahap kualitatif.
3. Rangsangan terhadap perkembangan moral didasarkan pada rangsangan terhadap pemikiran dan pemecahan masalah.
Pendidikan moral merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian Lawrence Kohlberg. Dengan teori the cognitive developmental of moralization, Kohlberg menetapkan bahwa tujuan pendidikan moral adalah pencapaian orientasi etika universal, dimana dalam tahap ini seseorang dapat memahami, menerima dan melaksanakan aturan berdasarkan hati nuraninya. Bahkan sangat dimungkinkan siswa mengkritisi aturan yang mengabaikan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, demokrasi, dan prinsip-prinsip lainnya.

2. Pendekatan menurut L Metccalf dan Iman al Ghozalli yang disebut Affektive Moral Development
Perkembangan moral afektual, antara lain dianut oleh L. Metcalf, Justian Aronfeed, Imam Ghazali, yang meyakini bahwa dunia afektual bisa dibina dan dididik melalui pendekatan dan strategi tertentu dengan esensi pendidikan adalah mempribadikan nilai- moral norma. Sebagaimana pernyataan Al-Ghazali tentang akhlak (moral dalam Islam), akhlak tersebut merupakan perangai yang sudah tertanam dan menjadi label dalam diri seseorang, sehingga akan memunculkan perbuatan yang baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Perubahan-perubahan seringkali terjadi pada beberapa ciptaan Allah, kecuali hal-hal yang sudah menjadi ketetapan Allah seperti langit dan bintang-bintang. Dalam hal ini, keadaan dalam diri seseorang yang dapat diadakan kesempurnaannya dengan jalan pendidikan. Pada dasarnya imam Al-Ghazali mengemukakan dua tujuan pendidikan Islami, yaitu pertama untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Kedua sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya dalam mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

3. Pendekatan menurut Albert Bandura dan Skiner yang disebut Behavior Moral Development
Teori ini juga sering disebut sebagai sociobehavioristic Approach karena merupakan sudut pandang sosial dari teori behaviorisme. Selanjutnya teori ini disebut sebagai Social Cognitive Theory pula karena menyangkut kecerdasan atau proses mental kognitif seseorang dalam sudut pandang sosial. Social learning theory merupakan turunan teori behaviorisme yang dianggap jauh lebih memanusia dan dapat diaplikasikan dengan lebih baik di zaman ini. Seperti yang diungkapkan oleh Nurjan (2016, hlm. 69) bahwa Social Learning Theory dikembangkan oleh Albert Bandura yang oleh banyak ahli dianggap sebagai seorang behavioris masa kini yang moderat, karena Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang ditimbulkan sebagai hasil interaksi lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.
Albert Bandura menerima apa yang dikemukakan oleh Skinner (tokoh behaviorisme), yaitu bahwa perilaku dapat berubah karena reinforcement.
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Anisa Dian Pratiwi གིས-
Nama : Anisa Dian Pratiwi
NPM : 2113053026
Kelas : 3B

Izin menanggapi mengenai macam macam pendekatan dalam pendidikan nilai dan moral bu. yang dimana di dalam slide ppt halaman 12 terdapat 3 pendekatan.

1. pendekatan Lawrence Kohlberg atau biasa disebut Cognitive Moral Development.
Pendekatan ini memiliki pandangan bahwa ini merupakan pendekatan tahapan dari perkembangan moral bisa dilihat dari tinggi atau rendahnya teori moral suatu individu sesuai perkembangan penalarannya. Teori yang kemudian dikenal sebagai Kohlberg theory ini menunjukkan bahwa setiap tindakan moral bukanlah hasil dari sosialisasi. Bukan juga suatu pelajaran yang didapatkan dari kebiasaan yang berkaitan dengan norma budaya.

pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach) juga memiliki karakteristik yaitu memberikan penekanan pada aspek kognitif dan perkembangannya. Pendekatan ini mendorong siswa untuk berfikir aktif tentang masalah-masalah moral dan dalam membuat keputusan-keputusan moral. Menurut pendekatan ini, perkembangan moral dilihat sebagai perkembangan tingkat berfikir dalam membuat pertimbangan moral, dari suatu tingkat yang lebih rendah menuju tingkat yang lebih tinggi.

2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli atau disebut juga Affektive Moral Development.
teori ini yang meeyakini bahwa dunia afektif bisa dibimbing, dibina dan dididik melalui pendekatan menggunakan strategi khusus, dengan membentuk kepribadian dan juga karakter yang baik.

3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
teori ini menyebutkan bahwa proses transfer keilmuan atau pendidikan, tak lepas dari norma-norma moral yang berlaku di masyarakat hingga nilai-nilai dari norma tersebut diejawantahkan dalam prilaku siswa sehari-hari. teori ini disebut dengan teori sosial karena proses kognitif dalam diri individu memegang peranan dalam pembelajaran, sedangkan pembelajaran terjadi karena adanya pengaruh lingkungan sosial. Proses tahapan-tahapan dalam pembelajaran social kognitif meliputi: Tahap perhatian (attentional phase), Tahap penyimpanan dalam ingatan (retention phase), Tahap reproduksi (reproduction phase) dan tahap motivasi (motivation phase).

Teori pembelajaran sosial ini juga menekankan kepada proses bagaimana anak-anak belajar norma-norma kemasyarakatan. Jika pesan yang disampaikan bersifat positif, anak-anak menerimanya dengan baik dan pengaruh lainnya adalah sama positifnya, maka anak itu akan cenderung untuk membesar dengan nilai-nilai yang baik. Begitu juga sebaliknya.

terima kasih
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Zahrani Abdillah གིས-
Nama : Zahrani Abdillah
NPM : 2153053033
Kelas : 3B

Menurut tanggapan saya mengenai pendekatan pendidikan nilai yaitu, pendidikan moral adalah usaha nyata dalam membentuk moralitas anak didik menjadi generasi bangsa yang taqwa kepada tuhan yang maha esa dan bermoral, di dalam pendidikan moral terdapat 3 pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan Lawrence kolhberg disebut Cognitive Moral Development, kolhberg menyatakan bahwa orientasi moral individu terbentang sebagai konsekuensi dari perkembangan kognitif. Anak – anak dan remaja menyusun pemikiran moralnya seiring dengan perkembangannya dari satu tahap ke tahap berikutnya, dibandingkan hanya secara pasif sekedar menerima norma – norma budaya mengenai moralitas.
2. Pendekatan L Metccalf fan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development, pendidikan afektif berarti pendidikan untuk pengembangan sosial individu, perasaan, emosi, moral, etika. Kita perlu mempertimbangkan pendidikan afektif karena kita menyadari bahwa antara proses belajar, tingkah laku, pertumbuhan perasaan kita saling berhubungan dan sangat berpengaruh dalam penentuan keputusan.
3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development, menurut bandura, seseorang tidak merasa nyaman jika perbuatan yang dilakukannya menyalahi atau melanggar nilai – nilai kebaikan yang diyakininya.

Sekian, terima kasih.
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Bernaditus Heraldi གིས-
Nama : Bernaditus Heraldi
NPM : 2113053260
Kelas : 3 B

Izin menjawab,
Macam-macam pendekatan pendidikan nilai dan moral
1. Pendekatan Lawrence Kohlberg, pendekatan ini disebut pendekatan Cognitive Morale Development dimana pendekatan ini menunjukkan sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan.
2. Pendekatan L Metccalf dan Iman Al Ghozali, pendekatan ini disebut pendekatan Affective Moral Development dimana melalui pendekatan ini afektif dapat dididik dan dibina melalui pendekatan dan strategi tertentu dengan menyesuaikan nilai dan norma agama
3. Pendekatan Albert Bandura dan Skinner, pendekatan ini disebut pendekatan Behaviour Moral Development, dimana pendekatan ini proses perkembangan sosial dan moral siswa selalu berkaitan dengan proses belajar karena menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku sosial

Terima kasih
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

VINKA BERLIANA KUSUMAWIJAYA གིས-
Nama: Vinka Berliana Kusumawijaya
NPM: 2153053022
Kelas: 3B

menurut pendapat saya,
1. Pendekatan menurut Lawrence Kolhberg yang disebut Cognitive Moral Development
Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak.
2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
Pendekatan ini menanamkan nilai melalui aras afektif, berupa sentuhan-sentuhan perasaan, imajinasi, dan intuisi. Proses pembinaan afektif ini membutuhkan strategi tersendiri yang berbeda dengan proses-proses pembinaan kognitif.
3. Pendekatan menurut Albert Bandura dan Skiner yang disebut Behavior Moral Development
Teori ini juga sering disebut sebagai sociobehavioristic Approach karena merupakan sudut pandang sosial dari teori behaviorisme. Selanjutnya teori ini disebut sebagai Social Cognitive Theory pula karena menyangkut kecerdasan atau proses mental kognitif seseorang dalam sudut pandang sosial. Social learning theory merupakan turunan teori behaviorisme yang dianggap jauh lebih memanusia dan dapat diaplikasikan dengan lebih baik di zaman ini.

Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Nana Nabila Putri གིས-
Nama : Nana Nabila Putri
NPM : 2113053152
Kelas : 3B

Izin memberi tanggapan Pak/Bu.
Jadi menurut tanggapan saya, terdapat 3 pendekatan dalam pendidikan nilai yaitu:
1. Pendekatan Lawrence Kolhberg disebut Cognitive Moral Development
Lawrence Kolhber berpandangan bahwa pendidikan nilai merupakan dasar dari perilaku etis. Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak.

2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
Pendidikan Nilai menurut L Metccalf dan Al- Ghozalli merupakan sebuah konsep pembiasaan yang dimulai dari memberikan contoh dan latihan- latihan, agar terbentuk akhlakul karimah sebagai dasar pembentukan umat yang kuat dan tangguh.

3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
Menurut Bandura, pendekatan pendidikan nilai ini membantu peserta didik dalam membentuk dari sebuah proses peniruan yang disebut dengan teknik modeling dari lingkungan sekitarnya serta peserta didik dapat berpikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri sehingga mereka bukan semata-mata budak yang menjadi objek dari pengaruh lingkungan. Suatu perilaku belajar adalah hasil dari kemampuan individu memaknai suatu pengetahuan atau informasi, memaknai suatu model yang ditiru, kemudian mengolah secara kognitif dan menentukan tindakan sesuai tujuan yang dikehendaki.
Terima kasih Pak/Bu.
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Nisa Juwita གིས-
Nama : Nisa Juwita
NPM : 2113053256
Kelas : 3 B
1. Pendekatan Lawrence Kohlberg, disebut pendekatan Cognitive Morale Development berpandangan bahwa pendekatan perkembangan moral yang bertahap ini dapat dilihat dari tingkatan teori moral individu menurut perkembangan penalarannya.
2. Pendekatan L Metccalf dan Iman Al Ghozali, disebut pendekatan Affective Moral Development percaya bahwa dunia afektif dapat dididik dan dipupuk melalui pendekatan dan strategi tertentu dengan menyesuaikan nilai dan norma agama.
3. Pendekatan Albert Bandura dan Skinner, disebut pendekatan Behaviour Moral Development, proses transfer ilmu atau pendidikan, tidak lepas dari norma-norma moral yang berlaku di masyarakat sehingga nilai-nilai norma tersebut terwujud dalam perilaku keseharian anak didik dimana pendekatan ini selalu hadir dalam proses perkembangan sosial dan moral siswa berkaitan dengan proses pembelajaran karena menentukan kemampuan siswa dalam berdamai dan berperilaku sosial yang menekankan pada proses bagaimana anak mempelajari norma-norma masyarakat.
Terima kasih.
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Ronald Sitorus གིས-
Nama : Ronald sitorus
NPM : 2153053045
Kelas : 3 B

Izin menjawab,
Macam-macam pendekatan pendidikan nilai dan moral
1. perkembangan moral menurut lawrence kholberg dengan perkembangan
individu, sehingga seharusnya bila perkembangan kecerdasan telah mencapai kematangan, maka perkembangan moral juga harus mencapai tingkat kematangan.
2.pendekatan L metccalf dan iman al ghozali disebut affektif moral development akhlak tersebut merupakan perangai yang sudah tertanam dan menjadi label dalam diri seseorang, sehingga akan memunculkan perbuatan yang baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Perubahan-perubahan seringkali terjadi pada beberapa ciptaan Allah, kecuali hal-hal yang sudah menjadi ketetapan Allah seperti langit dan bintang-bintang.
3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner
disebut Behavior Moral Development
Menyatakan bahwa pembinaan dan personalisasi nilai moral dilakukan melalui pelakonan atau penokohan dan peniruan apa yang ada serta dilakukan oleh orang lain, pelakonan dan peniruan akan melahirkan keyakinan secara esensial.
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Faradilla Bastari གིས-

Nama : Faradilla Bastari
NPM : 2113053032
Kelas : 3B

Tanggapan saya mengenai  PPT pada halaman 12, pendekatan dalam pendidikan moral dibedakan menjadi tiga (3) yaitu:


1. Pendekatan Lawrence Kolhberg disebut Cognitive Moral Development yakni Kohlberg menyatakan bahwa orientasi moral individu terbentang sebagai konsekuensi dari perkembangan kognitif. Anak- anak dan remaja mennyusun pemikiran moralnya seiring dengan perkembanganya dari satu tahap ke tahap berikutnya, dibandingkan hanya secara pasif sekedar menerima norma-norma budaya mengenai moralitas.

2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development yaitu menanamkan nilai  melalui aras afektif, berupa sentuhan-sentuhan perasaan, imajinasi, dan intuisi. Proses pembinaan afektif ini membutuhkan strategi tersendiri yang berbeda dengan proses-proses pembinaan kognitif. 

3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development yaitu bahwa internalisasi nilai dilakukan  melalui pembiasaan (conditioning/habituation). Kendatipun pendekatan ini berawal mula dari percobaan yang dilakukan oleh Ivan Pavlov pada seekor binatang, akan tetapi pendekatan  ini sangat relevan dengan upaya penanaman nilai. 


In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

AGUSTINA YOBEE གིས-
Nama : Agustina Yobee
Npm : 2113053302
Kelas : 3B

Pendekatan dalam pendidikan moral dibedakan menjadi tiga (3) yaitu;
1.Pendekatan Lawrence Kolhberg disebut Cognitive Moral Development . Adapun buah pemikiran Lawrence Kohlberg mengenai 3 tingkat dan 6 tahap perkembangan moral manusia, menurut Prof. Dr. K. Bertens dalam bukunya “Etika”, yang kemudian menjadi sebuah teori moral yang mempengaruhi dunia psikologi dan filsafat moral atau etika, yakni: 1. Tingkat Pra-Konvensional 2. Tingkat Konvensional, dan 3. Tingkat Pasca Konvensional. Penilaian dan perbuatan moral pada intinya bersifat rasional. Keputusan moral bukanlah soal perasaan atau nilai, melainkan selalu mengandung suatu tafsiran kognitif terhadap keadaan dilema moral dan bersikap konstruktif kognitif yang bersifat aktif terhadap titik pandang masing-masing individu sambil mempertimbangkan segala macam tuntutan, hak, kewajiban, dan keterlibatan setiap pribadi terhadap sesuatu yang baik dan adil.

2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
Pendekatan Metcalf dan Al-Ghazali adanya terkaitan mengenai Pembinaan dan personalisasi nilai moral suara dan mata hati. Hati nurani adalah emosi spiritual perasaan etis dan Emosi yang menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk. Menyerap dan mempribadikan getaran dunia cinta Personalisasi Nilai Moral Menciptakan Prinsip keyakinan digunakan untuk referensi internal dalam Berpikir dan bertindak (yakin dan iman dahulu sebelum berfikir dan bertindak). Adanya satu kemauan Berbuat baik didasarkan atas dorongan dari dalam hati dan jiwa keimanan.

3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
pendekatan ini memandang bahwa internalisasi nilai dilakukan melalui pembiasaan (conditioning/habituation). Seperti Teori belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara teori behavioristik dan kognitivistik karena meliputi perhatian, memori, dan motivasi. Skinner (tokoh behaviorisme), yaitu bahwa perilaku dapat berubah karena reinforcement. Akan tetapi ia juga berpendapat bahwa perilaku dapat berubah tanpa adanya reinforcement secara langsung, yaitu melalui vicarious reinforcement atau penguatan dari pihak lain, yaitu melalui observasi terhadap orang lain dan konsekuensi dari perilakunya (Saleh, 2018, hlm. 106). Observasi terhadap orang lain di lingkungan sosial inilah yang kemudian menjadi inti dari teori belajar sosial.

Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

Annisa Rahmah གིས-
Nama : Annisa Rahmah
Npm : 2113053051

1. Pendekatan menurut Lawrence Kolhberg yang disebut Cognitive Moral Development
Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak. Sesuai dengan teori perkembangan moral yang dikemukakannya, pendekatan Kohlberg dalam pendidikan moral disebut pendekatan kognitif-developmental. Asumsi dasar dari pendekatan model tersebut adalah:
1. Pendidikan moral memerlukan gagasan filosofis tentang moralitas.
2. Perkembangan moral melalui tahap-tahap kualitatif.
3. Rangsangan terhadap perkembangan moral didasarkan pada rangsangan terhadap pemikiran dan pemecahan masalah.
Pendidikan moral merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian Lawrence Kohlberg. Dengan teori the cognitive developmental of moralization, Kohlberg menetapkan bahwa tujuan pendidikan moral adalah pencapaian orientasi etika universal, dimana dalam tahap ini seseorang dapat memahami, menerima dan melaksanakan aturan berdasarkan hati nuraninya. Bahkan sangat dimungkinkan siswa mengkritisi aturan yang mengabaikan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, demokrasi, dan prinsip-prinsip lainnya.

2. Pendekatan menurut L Metccalf dan Iman al Ghozalli yang disebut Affektive Moral Development
Perkembangan moral afektual, antara lain dianut oleh L. Metcalf, Justian Aronfeed, Imam Ghazali, yang meyakini bahwa dunia afektual bisa dibina dan dididik melalui pendekatan dan strategi tertentu dengan esensi pendidikan adalah mempribadikan nilai- moral norma. Sebagaimana pernyataan Al-Ghazali tentang akhlak (moral dalam Islam), akhlak tersebut merupakan perangai yang sudah tertanam dan menjadi label dalam diri seseorang, sehingga akan memunculkan perbuatan yang baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Perubahan-perubahan seringkali terjadi pada beberapa ciptaan Allah, kecuali hal-hal yang sudah menjadi ketetapan Allah seperti langit dan bintang-bintang. Dalam hal ini, keadaan dalam diri seseorang yang dapat diadakan kesempurnaannya dengan jalan pendidikan. Pada dasarnya imam Al-Ghazali mengemukakan dua tujuan pendidikan Islami, yaitu pertama untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Kedua sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya dalam mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

3. Pendekatan menurut Albert Bandura dan Skiner yang disebut Behavior Moral Development
Teori ini juga sering disebut sebagai sociobehavioristic Approach karena merupakan sudut pandang sosial dari teori behaviorisme. Selanjutnya teori ini disebut sebagai Social Cognitive Theory pula karena menyangkut kecerdasan atau proses mental kognitif seseorang dalam sudut pandang sosial. Social learning theory merupakan turunan teori behaviorisme yang dianggap jauh lebih memanusia dan dapat diaplikasikan dengan lebih baik di zaman ini. Seperti yang diungkapkan oleh Nurjan (2016, hlm. 69) bahwa Social Learning Theory dikembangkan oleh Albert Bandura yang oleh banyak ahli dianggap sebagai seorang behavioris masa kini yang moderat, karena Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang ditimbulkan sebagai hasil interaksi lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.
Albert Bandura menerima apa yang dikemukakan oleh Skinner (tokoh behaviorisme), yaitu bahwa perilaku dapat berubah karena reinforcement. Akan tetapi ia juga berpendapat bahwa perilaku dapat berubah tanpa adanya reinforcement secara langsung, yaitu melalui vicarious reinforcement atau penguatan dari pihak lain, yaitu melalui observasi terhadap orang lain dan konsekuensi dari perilakunya (Saleh, 2018, hlm. 106). Observasi terhadap orang lain di lingkungan sosial inilah yang kemudian menjadi inti dari teori belajar sosial.
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

SYAFIRA DWI SYAKINA གིས-
Nama : Syafira Dwi Syakina
Npm : 2153053026

Izin menjawab bu, menurut saya pendekatan pendidikan nilai yaitu terdapat 3 pendekatan yang masing -masing pengertiannya sebagai berikut:
1. Pendekatan Lawrence kolhbreg yang disebut dengan Cognitive Moral Development
merupakan Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg yang menunjukkan sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan.

2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
perkembangan moral adalah bahwa seseorang telah mengalami perkembangan moral apabila ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam masyarakatnya. Dengan kata lain perkembangan moral berkorelasi dengan kemampuan penyesuaian diri individu.

3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
pendekatan ini memandang bahwa internalisasi nilai dilakukan melalui pembiasaan (conditioning/habituation).

Sekian terimakasih bu
In reply to First post

Re: Forum Pertanyaan

BAGUS ADI SAPUTRA གིས-
Nama : Bagus Adi Saputra
NPM : 2113053147

Pendekatan dalam pendidikan moral dibedakan menjadi tiga (3) yaitu;
1. Pendekatan Lawrence Kolhberg disebut Cognitive Moral Development
Kohlberg menyatakan bahwa orientasi moral individu terbentang sebagai konsekuensi dari perkembangan kognitif. Anak- anak dan remaja mennyusun pemikiran moralnya seiring dengan perkembanganya dari satu tahap ke tahap berikutnya, dibandingkan hanya secara pasif sekedar menerima norma-norma budaya mengenai moralitas.
2. Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development
Perkembangan moral afektual, antara lain dianut oleh L. Metcalf, Justian Aronfeed, Imam Ghazali, yang meyakini bahwa dunia afektual bisa dibina dan dididik melalui pendekatan dan strategi tertentu dengan esensi pendidikan adalah mempribadikan nilai- moral norma. Sebagaimana pernyataan Al-Ghazali tentang akhlak (moral dalam Islam), akhlak tersebut merupakan perangai yang sudah tertanam dan menjadi label dalam diri seseorang, sehingga akan memunculkan perbuatan yang baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Perubahan-perubahan seringkali terjadi pada beberapa ciptaan Allah, kecuali hal-hal yang sudah menjadi ketetapan Allah seperti langit dan bintang-bintang.
3. Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
Proses perkembangan sosial dan moral siswa selalu berkaitan dengan proses belajar karena menentukan kemampuan siswa dalambersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral agama, moral tradisi, moral hukum, dan norma moral lainnya yang berlaku dalam masyarakat.