Bagaimana pelaksanaan keputusan organisasi internasional
Forum 11
NPM : 2012011072
Izin menjawab bu, menanggapi bagaimana keputusan suatu organisasi internasional di laksanakan jikalau berdasarkan pandangan awam , saya melihat bahwa putusan itu dilaksanakan oleh adanya itikad baik dari para negara yang memilih jalan penyelesaian melalui organisasi internasional. Ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional, salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan organisasi internasional yang menyelesaikan sengketa tersebut, seperti misalnya di Asia Tenggara kita memiliki ASEAN yang jika terjadi sengketa dan membutuhkan ASEAN sebagai organisasi internasional yang dapat mengatasi ketegangan tersebut , maka pasti negara lain tunduk karena ketika kita masuk atau bagian dari suatu organisasi internasional maka kita tunduk dan melaksanakan apapun putusan organisasi tersebut dalam keadaan menang maupun kalah. Kedua yang menjadi pertimbangan pelaksanaan putusan organisasi internasional itu dengan adanya daya paksa, seperti halnya sekarang ini kita masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa dari peperangan di Eropa Timur, produsen minyak berkurang yakni Russia dan Ukraina. Pada saat demikian akan menjadi hal krusial ketika Amerika Serikat dan sekutunya NATO Eropa Barat melakukan larangan impor terhadap minyak dan gas alam miliki Eropa ini sangat berbahaya apalagi Eropa menyatakan "Winter is Coming" tentu menjadi sangat berbahaya , di satu sisi organisasi internasional NATO berusaha memboikot perang tetapi ancaman musim dingin yang panjang juga menjadi kekahawatiran yang di perburuk dengan naiknya komoditas energi di Negara Eropa Barat. Contoh lainnya dapat dilihat di Dewan Keamanan PBB tetap yang memiliki Hak Veto, ini juga di gambarkan sebagai suatu putusan yang mempunyayi daya paksa karena suatu kedudukan yang kuat.Hal ini juga tidak terlepas dari adanya daya paksa Amerika Serikat sebagai salah satu negara adidaya , sehingga mau tidak mau NATO harus sejalan dengan pandangan Amerika Serikat. Jadi secara umum dapat disimpulkan pelaksanaan keputusan organisasi internasional akan dijalankan sebagaimana mestinya tergantung dorongannya bisa saja itikad baik para pihak bersengketa ataupun daya paksa dari suatu keputusan
2012011182
Izin menjawab bu, pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Selain itu adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dijalankan sebagaimana yang harusnya dijalankan tergantung dari keputusan masing masing negara yang bersengketa bisa melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang dibuat.
NPM : 2012011167
Izin menjawab,
pelaksanaan keputusan organisasi Internasional itu dilaksanakan dengan adanya itikad baik dari negara-negara yang bersengketa memilih jalan penyelesaian melalui organisasi internasional. lalu adanya pertimbangan dalam pelaksanaan keputusan organisasi Internasional karena adanya daya paksa yang menyebabkan seluruh masyarakat di dunia merasakan dampaknya. maka dari itu, dalam pelaksanaan keputusan organisasi Internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan organisasi Internasional.
2012011169
Izin menjawab buu,
Sebelumnya harus ada itikad baik dulu dari masing" negara untuk melakukan perdamaian, melalui organisasi internasional seperti ASEAN ataupun PBB. Bisa juga dengan cara adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dijalankan sebagaimana yang harusnya dijalankan tergantung dari keputusan masing masing negara yang bersengketa.
NPM : 2012011065
Izin Menjawab Bu,
Dalam pelaksanaan keputusan Organisasi Internasional dilakukan dengan itikad baik dari setiap negara yang bersengketa melalui Organisasi Internasional. Dalam pelaksanaan keputusan Organisasi Internasional terdapat beberapa pertimbangan suatu subjek untuk melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan Organisasi Internasional. Lalu adanya daya paksa yang menyebabkan masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Sehingga keputusan Organisasi Internasional dijalankan dengan cara melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang digunakan.
Npm : 2012011221
Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Selain itu adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa.
Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Sehingga keputusan Organisasi Internasional dijalankan dengan cara melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang digunakan.
Nama: Daesyifa Bunga Hartawan
NPM: 2052011045
Untuk mencapai satu keputusan dalam suatu organisasi internasional tersebut telah dipergunakan berbagai metode pengambilan keputusan, diantaranya adalah
1. Metode Konsensus
Konsensus adalah suatu metode pengambilan keputusan di mana satu kelompok dalam melakukan musyawarah untuk dapat mencapai suatu keputusan yang bulat. Suatu proses pengambilan keputusan secara konsensus dapat dilakukan dengan suatu sikap tertentu yang berada jauh sebelumnya persetujuan itu terbentuk dan dimaksud untuk membuat suatu perjanjian secara formal. Hal mana dapat terjadi karena proses negosiasi di mana terdapat berbagai pandangan yang berbeda itu dilakukan dengan penuh kesabaran, sehingga akhirnya dapat dicapai satu titik temu dan tidak satu negara anggotapun menyatakan keberatannya dengan hasil yang telah dicapai. Dengan metode konsensus ini proses negosiasi dilakukan secara musyawarah sampai dicapai suatu kebulatan dalam pengambilan keputusan dan tiada suatu anggota kelompok yang merasa dirugikan dengan keputusan yang dicapai.
2. Pengambilan Keputusan Secara Bulat
Pengambilan keputusan secara bulat memerlukan keputusan dari semua anggota yang hadir dan memberikan suaranya. Pengambilan keputusan secara bulat pada waktu yang lampau dapat dikatakan merupakan suatu norma hukum pada organisasi internasional publik, dan pada saat ini hal tersebut merupakan suatu pengecualian. (Riches, 1940) Pengambilan suara secara bulat (Unanimity) merupakan pengambilan keputusan yang sangat penting, sehingga apabila keputusan dengan suara bulat tersebut tidak tercapai, maka hal itu dapat merupakan hambatan dalam mencapai suatu keputusan penting bagi seluruh anggota kelompok yang bermusyawarah. Keputusan dengan sikap bulat dapat juga berupa suatu keputusan dalam bentuk aklamasi, apabila sikap demikian telah dibentuk sebelum dilakukan pengambilan suara yang sekonyong-konyong menimbulkan keputusan dengan suara bulat.
3. Pengambilan Keputusan Secara Mayoritas (majority rule)
Dalam organisasi internasional baik publik maupun sewasta dapat terjadi bahwa suatu anggota terikat oleh keputusan yang telah diambil oleh organisasi, sedangkan sebenarnya tidak sependapat dengan keputusan yang diambil. Apa sebenarnya yang menyebabkan pembenaran keadaan seperti itu, untuk menjawab pertanyaan itu kiranya perlu menerapkan analogi dari hukum kontrak, yaitu dengan masuknya satu negara ke dalam suatu organisasi internasional, sebagai anggota baru maka ia secara hukum terikat dengan peraturan-peraturan hukum yang berlaku bagi organisasi tersebut. Analogi ini biasa dikenal dengan pacta sunt servenda (Haanapenelitie, 1981). Sebenarnya satu anggota organisasi tidak dapat diabaikan begitu saja dengan adanya keputusan yang diambil oleh organisasi tersebut karena ia tidak menyetujui keputusan yang diambil. Bagaimanapun ia mempunyai kebebasan untuk menentukan keluar dari keanggotaan onganisasi tersebut sehingga ia tidak terikat lagi kepada keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi itu.
Npm : 2012011168
Izin menjawab Bu,
Terkait bagaimana mekanisme keputusan dalam organisasi internasional, hal tersebut dilakukan dengan adanya iktikad baik dari masing-masing negara yang bersengketa melalui OI.
Dalam hal ini terdapat beberapa pertimbangan mengenai mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan OI, alasannya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI.
Selain itu adanya daya paksa (yang dampak nya bisa di rasakan pada masyarakat dunia).
Jadi dalam hal ini, pelaksanaan keputusan OI tersebut dijalankan tergantung dari keputusan dari masing masing negara yang bersengketa, bisa dilakukan dengan cara iktikad baik atau dengan cara daya paksa.
Npm : 2012011221
pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Selain itu adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dijalankan sebagaimana yang harusnya dijalankan tergantung dari keputusan masing masing negara yang bersengketa bisa melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang dibuat.
NPM : 2012011105
Pelaksanaan keputusan Organisasi Internasional dilakukan dengan itikad baik dari setiap negara yang bersengketa melalui Organisasi Internasional. Dalam pelaksanaan keputusan Organisasi Internasional terdapat beberapa pertimbangan suatu subjek untuk melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan Organisasi Internasional. Lalu adanya daya paksa yang menyebabkan masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Sehingga keputusan Organisasi Internasional dijalankan dengan cara melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang digunakan.
NPM : 2012011240
Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Selain itu adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Sehingga keputusan Organisasi Internasional dijalankan dengan cara melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang digunakan.
NPM : 2012011188
Dalam melaksanakan tugasnya Komite keantariksaan telah menerapkan suatu metoda pengambilan keputusan yang cukup unik yaitu metode
pengambilan keputusan secara konsensus. Terlaksananya ketentuan konsensus sebagai suatu metode
pengambilan keputusan. di komite keantariksaan telah dapat dibuktikan kesuksesannya dalam membuat
hukum internasional yang mengatur penggunaan antariksa untuk maksud damai. Akan tetapi dibalik
kesuksesannya dalam penerapan metode konsensus,
cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam
penerapan metode konsensus tersebut.
Di bawah ini akan diuraikan bagaimana cara
Komite melaksanakan tugasnya dengan menerapkan
metode konsensus dalam pengambilan keputusan,
apa yang dimaksud dengan metode konsensus serta
keuntungan dan kerugian dengan diterapkannya
metode tersebut dalam pembuatan hukum internasional tentang penggunaan antariksa untuk maksud
damai.
NPM: 2012011208
Sebenarnya pelaksanaan putusan arbitrase adalah suka rela artinya bahwa para pihak yang kalah harus melaksanakan putusan tersebut secara suka rela tanpa upaya paksa dari pengadilan. Akan tetapi sering juga putusan arbitrase tidak dipatuhi oleh para pihak khusunya pihak yang kalah, sehingga dibutukan bantuan pengadilan.
NPM : 2012011052
Pada garis besarnya pengambilan keputusan dalam organisasi terdiri atas enam langkah, yakni : 1. Menetapkan sasaran 2. Menentukan persoalan 3. Mengembangkan alternatif 4. Mengevaluasi alternatif 5. Memilih satu alternatif 6. Melaksanakan keputusan.
Pengambilan keputusan merupakan proses rangkaian kegiatan menganalisis berbagai fakta, informasi, data dan teori/pendapat yang akhirnya sampai pada satu kesimpulan yang dinilai paling baik dan tepat.
Tapi pada umumnya bagaimana cara Komite melaksanakan tugasnya dengan menerapkan metode konsensus dalam pengambilan keputusan, apa yang dimaksud dengan metode konsensus serta keuntungan dan kerugian dengan diterapkannya metode tersebut dalam pembuatan hukum interna- sional tentang penggunaan antariksa untuk maksud damai.
Npm: 2012011172
Izin menjawab bu
pelaksanaan keputusan organisasi internasional berdasarkan itikad baik dari negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan Organisasi internasional dan Selain itu adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. maka oleh itu pelaksanaan keputusan Organisasi Internasiona tersebut dijalankan tergantung dari keputusan dari masing masing negara yang bersengketa, bisa dilakukan dengan cara iktikad baik atau dengan cara daya paksa.
NPM : 2012011257
Mohon izin menjawab ibu.
Pengambilan keputusan secara bulat memerlukan keputusan dari semua anggota yang hadir dan memberikan suaranya. Pengambilan keputusan secara bulat pada waktu yang lampau dapat dikatakan merupakan suatu norma hukum pada organisasi internasional publik, dan pada saat ini hal tersebut merupakan suatu pengecualian. (Riches, 1940). Pengambilan suara secara bulat (Unanimity) merupakan pengambilan keputusan yang sangat penting, sehingga apabila keputusan dengan suara bulat tersebut tidak tercapai, maka hal itu dapat merupakan hambatan dalam mencapai suatu keputusan penting bagi seluruh anggota kelompok yang bermusyawarah.
Keputusan dengan sikap bulat dapat juga berupa suatu keputusan dalam bentuk aklamasi, apabila sikap demikian telah dibentuk sebelum dilakukan pengambilan suara yang sekonyong-konyong menimbulkan keputusan dengan suara bulat. Bila diteliti lebih lanjut ketentuan suara bulat ini telah diletakkan dasar hukumnya jauh sebelum pembentukan Komite, yaitu di Perjanjian Liga Bangsa-Bangsa The Covenant of the league of Nations yang terdapat pada article 5 (1) yang berbunyi : Except where otherwise expressly provided in this covenant, or by term of the present treaty, decisións at any meeting of the assembly or of’ the council, shall’ require the agreement of all Menbers of the league represented at the meeting. Seperti telah diuraikan di atas, bahwa pengambilan keputusan secara bulat merupakan suatu norma hukum pada organisasi internasional publik waktu itu. Pembenaran mengenai hal ini adalah untuk melindungi kepentingan dan kedaulatan negara. Apabila diadakan pengambilan keputusan secara bulat pada waktu ini, itu hanya merupakan pengambilan keputusan secara praktis dan bukan merupakan suatu prinsip. Akan tetapi lain halnya dengan Dewan Keamanan PBB yang masih memberlakukan pengambilan keputusan secara bulat diantara ke lima anggota Dewan Keamanan tarsebut. Dalam mempertimbangkan hal yang sangat penting, seperti masalah keamanan dunia, maka sangat tidak bijaksana apabila Dewan Keamanan PBB tidak menggunakan metode pengambilan keputusan secara bulat, mengingat hal ini dapat membahayakan kestabilan dunia.
Dalam kenyataannya metode pengambilan keputusan dengan suara bulat mempunyai kekurangan, karena pengambilan keputusan tersebut tidak praktis untuk dipakai dan sulit untuk mencapai keputusan jika dibandingkan dengan metode pengambilan keputusan dengan suara terbanyak, di samping itu pengambilan keputusan dengan kebulatan suara berarti memberi hak veto secara efektif kepada setiap anggota. Akhirnya dapat dikatakan hahwa perbedaan antara metode konsensus dan metode keputusan secara bulat terletak pada proses pemungutan suara. Metode konsensus dicapai tanpa dilakukan suatu pemungutan suara, sedangkan pada metode keputusan secara bulat diperlukan adanya pemungutan suara, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam hasil akhir sebagai produk hukum adalah sama.
2012011194
Izin menjawab bu,
Dalam organisasi internasional, pelaksanaan keputusannya harus didahului dengan itikad baik dari masing-masing negara anggota.Terdapat beberapa pertimbangan mengapa negara anggota harus melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional. Hal itu karena tunduknya suatu negara pada peraturan Organisasi Internasional. Selain itu adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampaknya secara besar. Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dijalankan sebagaimana yang harusnya dijalankan tergantung dari keputusan masing masing negara yang memiliki sengketa. Hal tersebut bisa dilakukan dengan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang telah dibuat.
pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Selain itu adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dijalankan sebagaimana yang harusnya dijalankan tergantung dari keputusan masing masing negara yang bersengketa bisa melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang dibuat.
Organisasi internasional yang bersifat supranasional dan intergovernmental memiliki perbedaan dalam beberapa hal, termasuk dalam pengambilan suara untuk pengambilan keputusan, organisasi internasional yang bersifat intergovernmental seperti halnya organisasi internasional pada umumnya, memerlukan suara bulat dalam pengambilan keputusan, sedangkan organisasi internasional yang bersifat supranasional menggunakan suara terbanyak dalam pengambilan keputusan, hasil dari pengambilan keputusan tersebut mengikat negara anggotanya. Uni Eropa sebagai organisasi internasional memiliki sejarah yang panjang sejak pembentukannya, selain itu Uni Eropa juga memiliki perbedaan dengan organisasi internasional lainnya, karena sejak awal Uni Eropa dibentuk sebagai organisasi supranasional. Hal tersebut selanjutnya mempengaruhi berbagai hal, salah satunya mengenai pengambilan keputusan dalam Uni Eropa.
NPM : 2012011216
keputusan yang telah diambil harus
dilaksanakan dengan alternatif yang sudah dipilih secara efektif
agar sasaran dapat tercapai. Sangat mungkin sekali sebuah
keputusan yang ”baik” dihancurkan oleh pelaksanaan yang
jelek. Jadi, pelaksanaan mungkin jauh lebih penting
daripada memilih alternatif. Keputusan yang diambil akan
selalu melibatkan orang, oleh sebab itu baik buruknya
keputusan tergantung kepada orang yang
melaksanakannya. Pada umumnya pelaksana keputusan
tidak dapat disalahkan sepenuhnya atas kesalahan atau
kegagalan proses pengambilan keputusan, karena mereka
hanya staf yang ditugasi untuk menjalankan sebuah
instruksi. Pimpinan sebagai pengambil keputusan tidak bisa
lepas tangan begitu saja dengan kegagalan stafnya dalam
menjalankan keputusan.
Tidak menutup kemungkinan dari segi teknis
keputusan itu sudah baik, tetapi keputusan dapat
dikacaukan oleh staf yang merasa tidak puas atau staf yang
tidak profesonal dalam menjalankan keputusan tersebut.
2052011042
Izin Menjawab Bu,
Dalam pelaksanaan keputusan Organisasi Internasional dilakukan dengan itikad baik dari setiap negara yang bersengketa melalui Organisasi Internasional. Dalam pelaksanaan keputusan Organisasi Internasional terdapat beberapa pertimbangan suatu subjek untuk melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan Organisasi Internasional. Lalu adanya daya paksa yang menyebabkan masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Sehingga keputusan Organisasi Internasional dijalankan dengan cara melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang digunakan.
NPM : 2012011196
Izin menjawab ibu,
pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI.Selain itu adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa.
2012011161
Organisasi internasional yang bersifat supranasional dan intergovernmental memiliki perbedaan dalam beberapa hal, termasuk dalam pengambilan suara untuk pengambilan keputusan, organisasi internasional yang bersifat intergovernmental seperti halnya organisasi internasional pada umumnya, memerlukan suara bulat dalam pengambilan keputusan, sedangkan organisasi internasional yang bersifat supranasional menggunakan suara terbanyak dalam pengambilan keputusan, hasil dari pengambilan keputusan tersebut mengikat negara anggotanya. Uni Eropa sebagai organisasi internasional memiliki sejarah yang panjang sejak pembentukannya, selain itu Uni Eropa juga memiliki perbedaan dengan organisasi internasional lainnya, karena sejak awal Uni Eropa dibentuk sebagai organisasi supranasional. Hal tersebut selanjutnya mempengaruhi berbagai hal, salah satunya mengenai pengambilan keputusan dalam Uni Eropa.
Terkait bagaimana mekanisme keputusan dalam organisasi internasional, hal tersebut dilakukan dengan adanya iktikad baik dari masing-masing negara yang bersengketa melalui OI.
Dalam hal ini terdapat beberapa pertimbangan mengenai mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan OI, alasannya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI.
Selain itu adanya daya paksa (yang dampak nya bisa di rasakan pada masyarakat dunia).
Jadi dalam hal ini, pelaksanaan keputusan OI tersebut dijalankan tergantung dari keputusan dari masing masing negara yang bersengketa, bisa dilakukan dengan cara iktikad baik atau dengan cara daya paksa.
NPM : 2012011241
Dalam hal pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan atas dasar adanya itikad baik dari negara-negara untuk tunduk pada aturan tersebut. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Dalam hal ini, selain itikad baik dan kemauan negara-negara tersebut, terdapat pula daya paksa dari masyarakat internasional sehingga menekan negara untuk ikut tunduk pada aturan tersebut
NPM : 2012011243
Organisasi internasional yang
bersifat supranasional dan intergovernmental memiliki perbedaan dalam beberapa
hal, termasuk dalam pengambilan suara untuk pengambilan keputusan, organisasi
internasional yang bersifat intergovernmental seperti halnya organisasi internasional pada umumnya, memerlukan suara bulat dalam pengambilan keputusan, sedangkan organisasi internasional yang bersifat supranasional menggunakan suara terbanyak dalam pengambilan keputusan, hasil dari pengambilan keputusan tersebut mengikat negara anggotanya.
NPM : 2012011178
Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan organisasi Intenasional. adanya daya paksa yang menyebabkan masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Sehingga keputusan Organisasi Internasional dijalankan dengan cara melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang digunakan.
NPM : 2012011192
Izin menjawab, Bu.
Sebelumnya harus ada iktikad baik dulu dari masing-masing negara untuk melakukan perdamaian, melalui Organisasi Internasional seperti PBB. Dalam pelaksanaan keputusan Organisasi Internasional terdapat beberapa pertimbangan suatu subjek untuk melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan Organisasi Internasional. Lalu adanya daya paksa yang menyebabkan masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Sehingga keputusan Organisasi Internasional dijalankan dengan cara melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang digunakan.
NPM :2012011213
Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilaksanakan dengan didasari niatan baik dari masing-masing pihak negara bersengketa untuk tunduk terhadap keputusan tersebut. Namun terdapat pula keputusan organisasi internasional yang dilakukan dengan cara daya paksa yang mengakibatkan masyarakat dunia merasakan dampak luar biasa. Terkiat mengapa subjek yang bersengketa melaksanakan keputusan organisasi internasional karena pada dasarnya suatu negara tunduk terhadap peraturan organisasi internasional.
NPM : 2012011080
Izin menjawab bu,
Pelaksanaan keputusan organisasi internasional yaitu organisasi internasional yang bersifat supranasional dan intergovernmental memiliki perbedaan dalam beberapa hal, termasuk dalam pengambilan suara untuk pengambilan keputusan, organisasi internasional yang bersifat intergovernmental seperti halnya organisasi internasional pada umumnya, memerlukan suara bulat dalam pengambilan keputusan, sedangkan organisasi internasional yang bersifat supranasional menggunakan suara terbanyak dalam pengambilan keputusan, hasil dari pengambilan keputusan tersebut mengikat negara anggotanya. Uni Eropa sebagai organisasi internasional memiliki sejarah yang panjang sejak pembentukannya, selain itu Uni Eropa juga memiliki perbedaan dengan organisasi internasional lainnya, karena sejak awal Uni Eropa dibentuk sebagai organisasi supranasional. Hal tersebut selanjutnya mempengaruhi berbagai hal, salah satunya mengenai pengambilan keputusan dalam Uni Eropa.
Terkait bagaimana mekanisme keputusan dalam organisasi internasional, hal tersebut dilakukan dengan adanya iktikad baik dari masing-masing negara yang bersengketa melalui OI.
Dalam hal ini terdapat beberapa pertimbangan mengenai mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan OI, alasannya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI.
Selain itu adanya daya paksa (yang dampak nya bisa di rasakan pada masyarakat dunia).
Jadi dalam hal ini, pelaksanaan keputusan OI tersebut dijalankan tergantung dari keputusan dari masing masing negara yang bersengketa, bisa dilakukan dengan cara iktikad baik atau dengan cara daya paksa.
NPM. : 2012011183
Organisasi internasional yang bersifat supranasional dan intergovernmental memiliki perbedaan dalam beberapa hal, termasuk dalam pengambilan suara untuk pengambilan keputusan. Pelaksanaan keputusannya dilakukan secara itikad baik.
NPM: 2012011207
Pengambilan keputusan dari suatu organisasi internasional pada dasarnya merupakan suatu hal yang penting dalam kegiatan organisasi internasional tersebut, karena keputusan-keputusan sebagai hasil yang dicapai telah melalui proses pembahasan, perdebatan, dan konsultasi di dalam organisasi internasional tersebut. Pada organisasi internasional yang mempunyai sifat supranasional mempunyai kewenangan membuat keputusan atau mengeluarkan peraturan yang langsung mengikat negara anggota, bahkan ada yang langsung mengikat individu dari negara anggotanya atau perusahaan di negara anggota. Dalam pengambilan keputusan, sifat supranasional tercermin dalam berbagai hal terutama adalah dengan adanya majority voting serta penyerahan kuasa pada area-area tertentu. Sehingga tidak jarang keputusan yang diambil bukan merupakan keputusan untuk kepentingan umum demi tercapainya tujuan organisasi internasional, melainkan keputusan yang bersifat memihak salah satu atau beberapa negara anggota tertentu. Contohnya adalah Uni Eropa.
NPM : 2012011177
Dalam melaksanakan tugasnya Komite keantariksaan telah menerapkan suatu metoda pengambilan keputusan yang cukup unik yaitu metode pengambilan keputusan secara konsensus. Terlaksananya ketentuan konsensus sebagai suatu metode pengambilan keputusan. di komite keantariksaan telah dapat dibuktikan kesuksesannya dalam membuat hukum internasional yang mengatur penggunaan antariksa untuk maksud damai. Akan tetapi dibalik kesuksesannya dalam penerapan metode konsensus, cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam penerapan metode konsensus tersebut. Di bawah ini akan diuraikan bagaimana cara Komite melaksanakan tugasnya dengan menerapkan metode konsensus dalam pengambilan keputusan, apa yang dimaksud dengan metode konsensus serta keuntungan dan kerugian dengan diterapkannya metode tersebut dalam pembuatan hukum internasional tentang penggunaan antariksa untuk maksud damai.
2012011206
Izin Menjawab Bu
Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Sehingga keputusan Organisasi Internasional dijalankan dengan cara melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang digunakan.
NPM: 2012011212
Izin menjawab bu,
Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dilakukan atas dasar adanya itikad baik dari negara-negara untuk tunduk pada aturan tersebut. Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Dalam hal ini, selain itikad baik dan kemauan negara-negara tersebut, terdapat pula daya paksa dari masyarakat internasional sehingga menekan negara untuk ikut tunduk pada aturan tersebut.
Re: Forum 11
Terkait bagaimana mekanisme keputusan dalam organisasi internasional, hal tersebut dilakukan dengan adanya iktikad baik dari masing-masing negara yang bersengketa melalui OI.
Dalam hal ini terdapat beberapa pertimbangan mengenai mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan OI, alasannya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI.
Selain itu adanya daya paksa (yang dampak nya bisa di rasakan pada masyarakat dunia).
Jadi dalam hal ini, pelaksanaan keputusan OI tersebut dijalankan tergantung dari keputusan dari masing masing negara yang bersengketa, bisa dilakukan dengan cara iktikad baik atau dengan cara daya paksa.
NPM : 2012011166
Organisasi internasional dibentuk untuk menyesuaikan kepentingan-kepentingan nasional masing-masing negara anggota. Sehingga, banyak upaya dilakukan untuk mencapai tujuan dari organisasi internasional. Upaya-upaya tersebut tidak terlepas dari suatu proses pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan suatu organisasi internasional akan berhubungan dengan organ atau alat kelengakapan organisasi mana yang memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut dan kewenangan tersebut telah ditentukan dalam anggaran dasar.
Berikut pelaksanaannya :
1. Pemungutan Suara (Voting).
a. Suara Bulat (Unanimity).
b. Suara Mayoritas (Majority Voting).
c. Konsensus, Dalam konsensus akan dijamin bahwa pengambilan keputusan di dalam negosiasi multilateral tidak akan didominasi oleh keunggulan kelompok tertentu, sehingga prosedur tersebut tetap memberikan persamaan derajat.
2. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Internasional yang Bersifat Supranasional.
Keputusan yang diambil oleh organisasi internasional akan mengikat negara anggota, organ yang mengambil keputusan tidak seluruhnya tergantung pada kerjasama seluruh anggota, serta organisasi supranasional mempunyai kewenangan untuk memaksakan keputusann ya.
NPM : 2012011158
Pelaksanaan suatu keputusan organisasi internasional dilakukan berdasarkan itikad baik dari masing masing negara yang bersengketa melalui organisasi internasional (OI). Dalam pelaksanaan keputusan organisasi internasional ada beberapa pertimbangan mengapa suatu subjek melaksanakan suatu keputusan organisasi internasional salah satunya adalah tunduknya suatu negara pada peraturan OI. Selain itu adanya daya paksa sehingga masyarakat dunia merasakan dampak yang luar biasa. Pelaksanaan keputusan organisasi internasional dijalankan sebagaimana yang harusnya dijalankan tergantung dari keputusan masing masing negara yang bersengketa bisa melakukan itikad baik ataupun dengan daya paksa dari suatu keputusan yang dibuat.