Forum Diskusi

Ruang Diskusi

Ruang Diskusi

oleh I Wayan Distrik -
Jumlah balasan: 51

pahami dengan baik rangkaian seri dan paralel, untuk mengkaji rangkaian komplek.

Sebagai balasan I Wayan Distrik

Re: Ruang Diskusi

oleh I Wayan Distrik -
Silahkan masuk ke ruang diskusi
Sebagai balasan I Wayan Distrik

Re: Ruang Diskusi

oleh I Wayan Distrik -
sampaikan kesulitan Bapak dan Ibu, atau memberi penguatan atas penjelasan kelompok 2
Sebagai balasan I Wayan Distrik

Re: Ruang Diskusi

oleh I Wayan Distrik -
atau Bapak dan Ibu mengkaji kasus yang ditampilan di ruang pemecahan kasus
Sebagai balasan I Wayan Distrik

Re: Ruang Diskusi

oleh TRI WULANDARI -

izin menjawab kasus nomor 1

apakah seperti ini ?


Sebagai balasan TRI WULANDARI

Re: Ruang Diskusi

oleh Delis Amala -
saya juga mendapatkan hasil yang sama mba Tri yaitu sebesar 25 ohm
Sebagai balasan Delis Amala

Re: Ruang Diskusi

oleh TRI WULANDARI -
Sebagai balasan TRI WULANDARI

Re: Ruang Diskusi

oleh DHEONARDO PUTRA PERDANA -
izin bertanya mba, kalau seandainya kita buat,
Pertama mencari R1 dan R2 seri
Kemudian mencari R4 dan R6 seri
dan terakhir mencari R3 dan R5 pararel

Hasil akhirnya nanti dengan cara menjumlahkan R12 + R46 + R35 benar tidak ya mba?
Sebagai balasan DHEONARDO PUTRA PERDANA

Re: Ruang Diskusi

oleh TRI WULANDARI -
izin menjawab pak dheo, untuk R1 dan R2 tidak bisa dihitung secara seri karena diantara keduanya ada percabangan, begitupun dengan R4 dan R6.

mohon koreksi teman-teman yang lain.
Sebagai balasan TRI WULANDARI

Re: Ruang Diskusi

oleh Fatynia Ilmiyatni -
Saya setuju dengan mbak Tri Wulandari, apabila terjadi percabangan pada jalur aliran listriknya maka rangkaian tersebut adalah rangkaian paralel. Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang memiliki komponen disusun secara sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik atau bercabang.
Sebagai balasan Fatynia Ilmiyatni

Re: Ruang Diskusi

oleh DHEONARDO PUTRA PERDANA -
Berarti R1, R5, R6 itu seri ya?
begitupun dengan R2, R3, R4 itu seri juga kah?

Kalau seandainya menghitung hasil akhirnya adalah jumlah dari R156 + R234 bisa egk mba?
Sebagai balasan DHEONARDO PUTRA PERDANA

Re: Ruang Diskusi

oleh TRI WULANDARI -
untuk R1 R5 R6 tidak bisa dikatakan seri,
karena R5 harus diparalelkan terlebih dahulu dengan R2 R3 R4 yang sudah diserikan.
hasilnya baru bisa di serikan kembali dengan R1 dan R6
Sebagai balasan TRI WULANDARI

Re: Ruang Diskusi

oleh EVA. ZELVIANA21 -
Berdasarkan penjabaran dari mbak tri, kita perlu membuat rangkaian seri dari R2, R3, R4. Kemudian R234 tersebut di paralelkan dengan R5. Setelah itu, R1 diserikan dengan R2345 dan R6 untuk Rab.
Sebagai balasan I Wayan Distrik

Re: Ruang Diskusi

oleh EVA. ZELVIANA21 -
Izin bertanya teman-teman, saya belum mengerti terkait hukum kirchhoff satu maupun dua mengenai apa dan tujuan nya untuk apa? Terimakasih
Sebagai balasan EVA. ZELVIANA21

Re: Ruang Diskusi

oleh Delis Amala -
Izin mencoba menjawab mba Eva, Hukum kirchoff adalah salah satu hukum dalam ilmu elektronika yang berfungsi untuk menghitung tegangan dan arus listrik dalam rangkaian. Hukum Kirchoff 1 yang dikenal sebagai hukum percabangan memenuhi kekekalan muatan yang diperlukan untuk rangkaian yang multisimpal dan mengandung titik-titik percabangan ketika arus mulai terbagi. Adapun Hukum Kirchoff II dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup).
Sebagai balasan Delis Amala

Re: Ruang Diskusi

oleh ELSA PRAMUDYA WARDANI -
izin menambahkan. hukum Kirchoff 1 menjelaskan bahwa jumlah dari total arus listrik yang berhasil masuk ke percabangan rangkaian listrik, memiliki ukuran yang sama dengan jumlah total arus yang nantinya akan keluar. Hukum Kirchoff 1 ini adalah sebuah teori sederhana yang bisa membuat kita menghitung jumlah kuat arus yang ada di dalam sebuah rangkaian listrik. Entah itu di dalam sebuah rangkaian paralel atau pun di dalam sebuah rangkaian seri.
Sebagai balasan ELSA PRAMUDYA WARDANI

Re: Ruang Diskusi

oleh ELSA PRAMUDYA WARDANI -
sedangkan di dalam hukum Kirchoff 2 ini lebih menekankan pada loop rule atau kaidah loop yang semuanya didasarkan pada teori kekekalan energi. Hukum Kirchoff 2 ini sering dipakai untuk menghitung tekanan beda potensial. Sementara bunyi dari hukum Kirchoff 2 adalah: “Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol.” Bunyi Hukum Kirchoff 2 ini menjelaskan bahwa jumlah aljabar gaya gerak listrik di dalam sebuah rangkaian yang tertutup itu sama dengan nol. Begitu juga dengan yang terjadi pada penurunan tegangan listrik di dalam rangkaian tersebut. Maksudnya, ketika hukum penurunan tegangan itu sama dengan nol, maka tidak ada energi listrik yang hilang di dalam rangkaian itu. Artinya, semua energi listrik berhasil diserap dan juga berhasil dipakai secara maksimal di dalam rangkaian itu.
Sebagai balasan Delis Amala

Re: Ruang Diskusi

oleh EVA. ZELVIANA21 -
Yang di maksud dengan rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup itu yang di istilahkan dengan Loop ya mbak delis?
Sebagai balasan EVA. ZELVIANA21

Re: Ruang Diskusi

oleh ELSA PRAMUDYA WARDANI -
Loop adalah lintasan dalam suatu rangkaian listrik tertutup dimana lintasan dimulai dari sebuah titik dan akan kembali ke titik itu lagi. Hukum Kirchhoff 2 juga sering disebut sebagai hukum simpal (loop rule), karena pada kenyataannya beda potensial diantara dua titik percabangan dalam satu rangkaian adalah konstan.
Sebagai balasan EVA. ZELVIANA21

Re: Ruang Diskusi

oleh Nanda Wiguna Putri Kusuma 2123025001 -
izin bertanya juga teman-teman, saya belum memahami bagaimana menentukan IR positif negatif ataupun e positif negatif ketika menggunakan 2 loop. Apa langkah yang pertama kali harus dilakukan?
Sebagai balasan Nanda Wiguna Putri Kusuma 2123025001

Re: Ruang Diskusi

oleh Delis Amala -
Izin menjawab mba Nanda, untuk menentukan IR positif dan negatif pada loop itu kita perlu melihat arah dari loop tersebut. Jika arah loop sama dengan arah arus maka penurunan tegangan (IR) bertanda positif, jika berlawanan arah maka penurunan tegangan (IR) bertanda negatif.
Sebagai balasan Delis Amala

Re: Ruang Diskusi

oleh EVA. ZELVIANA21 -
sama saja ya mbak delis untuk menentukan arah loop jika menggunakan dua atau tiga loop. Bagaimana ya mbak untuk penggambaran dua loop dan tiga loop tersebut?
Sebagai balasan EVA. ZELVIANA21

Re: Ruang Diskusi

oleh SYUKRON.FUAD21 SYUKRON.FUAD21 -
Kalau 3 loop ya prisipnya sama dengan 1 loop atau 2 loop, hanya saja nanti penyelesaian nya panjang ada substitusi dan eliminasi
Sebagai balasan SYUKRON.FUAD21 SYUKRON.FUAD21

Re: Ruang Diskusi

oleh Delis Amala -
saya setuju dengan jawaban dari pak Syukron, untuk loop lebih dari satu prinsipnya tetap sama, hanya nanti diperhitungan akan lebih panjang proses perhitungannya
Sebagai balasan Nanda Wiguna Putri Kusuma 2123025001

Re: Ruang Diskusi

oleh MELI SAFITRI 2123025005 -
Langkah-langkah :
1. Gambarlah rangkaian
2. Tetapkanlah arah kuat arus yang mengalir di setiap cabang
3. Tulislah persamaan-persamaan arus untuk di setiap titik cabang menggunakan Hukum I Kirchhoff.
4. Tetapkan loop beserta arahnya pada setiap rangkaian tertutup.
5. Tulislah persamaan-persamaan untuk setiap loop menggunakan Hukum II Kirchhoff.
6. Hitung besaran-besaran yang dinyatakan dengan menggunakan persamaan-persamaan Hukum II Kirchhoff.
Sebagai balasan MELI SAFITRI 2123025005

Re: Ruang Diskusi

oleh Nanda Denny DPJ -
Saya masih belum memahami terkait hal ini. Untuk menetapkan arah kuat arus yang mengalir disetiap cabangnya bagaimana ya mba?
Sebagai balasan Nanda Denny DPJ

Re: Ruang Diskusi

oleh Fatynia Ilmiyatni -
Untuk menentukan kuat arus, dapat menggunakan hukum Kirchoff. Menurut hukum Kirchooff pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang memasuki suatu titik bercabang ( I masuk ) sama dengan jumlah arus yang keluar ( I keluar ) dari titik percabangan itu.
Sebagai balasan MELI SAFITRI 2123025005

Re: Ruang Diskusi

oleh MELI SAFITRI 2123025005 -

Contoh rangkaian dengan 2 loop




Tentukan kuat arus yang mengalir dalam hambatan di 1Ω, 2,5Ω dan 6Ω serta tentukan juga besarnya beda potensial antara titik A dan B.

Cara menyelesaikan ini adalah dengan menggambarkan arah arus dan arah loopnya. Misalkan untuk loop I (pertama) kita arahkan sesuai dengan arah putaran jarum jam sedangkan untuk loop II (kedua) kita arahkan berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Sehingga diperoleh gambar seperti berikut ini :



Mohon dikoreksi apabila ada kekeliruan.

Sebagai balasan MELI SAFITRI 2123025005

Re: Ruang Diskusi

oleh EVA. ZELVIANA21 -
Apakah untuk penggambaran 2 loop selalu seperti itu mbak?
Sebagai balasan EVA. ZELVIANA21

Re: Ruang Diskusi

oleh Fatynia Ilmiyatni -

s

Untuk menganalisis rangkaian dengan Hukum Kirchoff, yang perlu dilakukan adalah membuat loop arus listrik (permisalan perputaran arus listrik), seperti ilustrasi gambar di atas. Panah merah yang melingkar menunjukkan arah putaran loop, yang merupakan permisalan arah putaran arus listrik. 

Selanjutnya kita bayangkan berjalan dalam rangkaian dengan mengikuti arah loop sambil mengisi besaran-besaran dengan cara sebagai berikut:
  • Misalkan kita mulai berjalan dari titik a dan harus kembali ke titik a lagi. Jika arah loop ke kanan seperti gambar di atas, maka kita berputar ke kanan sesuai loop. Yang perlu diisi adalah V dan (IR).
  • Cara mengisi V: Jika dalam perjalanan ketemu kutub negatif sumber tegangan (V), maka kita tuliskan tanda negatif. Jika ketemu kutub positif sumber tegangan, maka dituliskan tanda positif.
  • Cara mengisi (IR): Jika ada satu loop berarti arus listrik (I) yang melewati sama, tinggal dituliskan jumlah arus listrik dikalikan masing-masing hambatan yang dilewati selama perjalanan.

Sebagai balasan MELI SAFITRI 2123025005

Re: Ruang Diskusi

oleh SYUKRON.FUAD21 SYUKRON.FUAD21 -
iya mbak meli, ini kalau diselesaikan maka nanti muncul persamaan yang diselesaikan dengan metode substitusi dan eliminasi, bisa juga cara lain yaitu cara cepat tetapi tidak sesuai kaidah hukum 1 kirchoff dalam menentukan arah arusnya
Sebagai balasan Nanda Wiguna Putri Kusuma 2123025001

Re: Ruang Diskusi

oleh SYUKRON.FUAD21 SYUKRON.FUAD21 -
izin menjawab pertanyaan mbak nanda, pada dasarnya sama baik 1 loop atau 2 loop, hanya pada rangkaian 2 loop berlaku juga hukum 1 kirchoff, disitu ada percabangan arus
Sebagai balasan Nanda Wiguna Putri Kusuma 2123025001

Re: Ruang Diskusi

oleh I Wayan Distrik -
arah arus berdasarkan besarnya beda potensial, yang lebih besar akan bergerak ke arah beda potensial yang lebih kecil, pokoknya perhatikan tanda beda potensialnya
Sebagai balasan EVA. ZELVIANA21

Re: Ruang Diskusi

oleh SYUKRON.FUAD21 SYUKRON.FUAD21 -
izin menjawab pertanyaan eva
untuk hk 1 kirchof adalah tentang arus, bunyinya "Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut". atau bisa di ringkas jumlah arus yang masuk = jumlah arus yang keluar
Sebagai balasan SYUKRON.FUAD21 SYUKRON.FUAD21

Re: Ruang Diskusi

oleh SYUKRON.FUAD21 SYUKRON.FUAD21 -
untuk hukum kirchof 2 kita meninjau tegangannya/ggl/voltasenya juga

Bunyi hukum Kirchoff 2 yaitu "Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol
Sebagai balasan EVA. ZELVIANA21

Re: Ruang Diskusi

oleh Nanda Denny DPJ -
Izin menjawab, Hukum Kirchhoff ini merupakan dua persamaan yang berhubungan dengan arus dan beda potensial (umumnya dikenal dengan tegangan) dalam rangkaian listrik. Hukum Kirchhoff 1 dikenal sebagai hukum percabangan (junction rule), karena hukum ini memenuhi kekekalan muatan. Hukum ini diperlukan untuk rangkaian yang multisimpal yang mengandung titik-titik percabangan ketika arus mulai terbagi. Hukum Kirchhoff 2 juga sering disebut sebagai hukum simpal (loop rule), karena pada kenyataannya beda potensial diantara dua titik percabangan dalam satu rangkaian pada keadaan tunak adalah konstan. Hukum ini merupakan bukti dari adanya hukum konservasi energi yang digunakan untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian bercabang.
Sebagai balasan EVA. ZELVIANA21

Re: Ruang Diskusi

oleh Fatynia Ilmiyatni -

Hukum Kirchhoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff yang merupakan ahli fisika asal Jerman. Kirchhoff menjelaskan hukumnya tentang kelistrikan ke dalam dua bagian, yaitu Hukum I Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff. Bunyi Hukum I Kirchhoff lebih umum ditulis: Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama dengan  jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu. Hukum I Kirchhoff biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff's Current Law (KCL).  Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang digunakan untuk menganalisis beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup. Hukum II Kirchhoff biasa disebut Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL). Bunyi Hukum II Kirchhoff adalah jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan nol. Versi lain Hukum II Kirchhoff, yaitu pada rangkaian tertutup, berbunyi: jumlah aljabar GGL (ε) dan jumlah penurunan tegangan (IR) sama dengan nol. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai: Σ ε+Σ IR = 0.