Kerjakan sesuai dengan hasil diskusi pada zoom
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Salah satu cara untuk membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan melakukan berbagai strategi. Misalnya, dengan membangun sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan. Membentuk kawasan pertanian juga dapat dilakukan dengan cara melakukan pembersihan lahan dan mengedukasi sumber daya manusia yang akan turut berkontribusi dalam kawasan pertanian yang akan dibentuk. Misalnya saja dengan rutin melakukan penyuluhan tentang sistematika pembentukan lahan. Adapun faktor yang diperlukan untuk membentuk kawasan-kawasan pertanian adalah faktor SDM, SDA, lokasi/lahan, modal, teknologi, dan keterampilan. Teknologi yang digunakan sebaiknya adalah teknologi modern yang dapat mendukung keberhasilan pembentukan kawasan pertanian.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
konsep pendekatan operasional pengembangan kawasan pertanian sebagai berikut:
1. Setiap kawasan harus memiliki spesialisasi dan kompetensi inti dalam pengembangan komoditas unggulan masing-masing.
2. Terdapat kegiatan subsektor hulu dan hilir yang dapat menjadi pendorong pengembangan komoditas unggulan yang memiliki kemampuan daya saing.
3. Mempunyai keterkaitan antara pengembangan subsistem usahatani komoditas dengan subsistem agribisnis hulu dan hilir, serta penunjangnya.
4. Memiliki fokus pengembangan kepada produk yang memiliki nilai tambah dan kontribusi yang tinggi dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah.
5. Memiliki fokus pengembangan kepada produk yang berdaya saing dan berorientasi pada pasar regional, nasional dan ekspor dalam rangka swasembada, swasembada berkelanjutan maupun ekspor.
6. Memiliki sinergitas antar program, antar kawasan dan antar wilayah.
7. Perlunya peran pemerintah sebagai katalisator dan fasilitator.
8. Perlunya dukungan penempatan kawasan komoditas unggulan dalam tata ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
1. Setiap kawasan harus memiliki spesialisasi dan kompetensi inti dalam pengembangan komoditas unggulan masing-masing.
2. Terdapat kegiatan subsektor hulu dan hilir yang dapat menjadi pendorong pengembangan komoditas unggulan yang memiliki kemampuan daya saing.
3. Mempunyai keterkaitan antara pengembangan subsistem usahatani komoditas dengan subsistem agribisnis hulu dan hilir, serta penunjangnya.
4. Memiliki fokus pengembangan kepada produk yang memiliki nilai tambah dan kontribusi yang tinggi dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah.
5. Memiliki fokus pengembangan kepada produk yang berdaya saing dan berorientasi pada pasar regional, nasional dan ekspor dalam rangka swasembada, swasembada berkelanjutan maupun ekspor.
6. Memiliki sinergitas antar program, antar kawasan dan antar wilayah.
7. Perlunya peran pemerintah sebagai katalisator dan fasilitator.
8. Perlunya dukungan penempatan kawasan komoditas unggulan dalam tata ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
pertanaian modern ( revolusi hijau ) diakuai telah membawa kemajuan pesat bagi pembangunan pertanian. sistem ini telah berhasil merubah wajah pertanian dunia, tak terkecuali indonesia . Dalam berapa dekade terakhir telah terjadi peningkatan produksi pertanian yang cukup signifikan sebagai hasil dari revolusi hijau . Di indonesia sendiri fenomena revolusi hijau mulai di terapkan pada masa pemerintahan presiden soeharto , dimana pada saat itu indonesia berhasil mencapai swasembada beras. adanya dinamika tersebut mendorong munculnya gagasan munculnya gagasan untuk mengembangkan suatu sistem pertanian yang dapat bertahan hingga kegenerasi berikutnya dan tidak merusak alam . pembangunan pertanian berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteran masyarakat tani secara luas melalui peningkatan produksi pertanian yang dilakukan secara seimbang dengan memperhatikan daya dukung ekosistem sehingga berkelanjutan produksi dapat terus di pertahankan dalam jangka panjang dengan meminimalkan terjadinya kerusakan lingkungan .
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Salah satu cara untuk membangun suatu kawasan pertanian maju dengan cara mamajukan pemikiran setiap warga, langkah awal apa untuk membuat sebuah lahan besar agar maju disetiap sektor pertanian, dan gotong royong setiap warga nya, dan faktor faktor nya dibutuhkan penyuluhan pertanian baik dari pemerintah maupun mahasiswa yang ingin memajukan dan berkontribusi besar untuk memajukan setiap kawasan lahan pertanian yang siap maju, dan yang pasti bantuan dari sponsorship dari negeri maupun swasta.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Kriteria Untuk Membangun Kawasan Pertanian menurut Administrasi Pengelolaannya
kriteria tersebut terbagi menjadi tiga antaralain:
1. Kawasan Pertanian Nasional:
a. Adanya kontribusi produksi jelas atau berpotensi terhadap pembentukan produksi nasional;
b. Mendapat fasilitas dukungan pendanaan dari APBN serta APBD provinsi/kabupaten/kota;
c. Mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional sesuai dengan Recana Strategis Kementerian Pertanian.
2. Kawasan Pertanian Provinsi
a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi provinsi;
b. Difasilitasi oleh APBD provinsi dan/atau didukung APBN sebagai pendamping (untuk provinsi yang mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional);
c. Mengembangkan komoditas unggulan provinsi dan/atau 40 komoditas unggulan nasional.
3. Kawasan Pertanian Kabupaten/Kota
a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi kabupaten/kota;
b. Difasilitasi oleh APBD kabupaten/kota dan/atau didukung APBN sebagai pendamping (untuk kabupaten/kota yang mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional), serta dapat didukung oleh APBD provinsi (untuk kabupaten yang mengembangkan komoditas unggulan
kriteria tersebut terbagi menjadi tiga antaralain:
1. Kawasan Pertanian Nasional:
a. Adanya kontribusi produksi jelas atau berpotensi terhadap pembentukan produksi nasional;
b. Mendapat fasilitas dukungan pendanaan dari APBN serta APBD provinsi/kabupaten/kota;
c. Mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional sesuai dengan Recana Strategis Kementerian Pertanian.
2. Kawasan Pertanian Provinsi
a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi provinsi;
b. Difasilitasi oleh APBD provinsi dan/atau didukung APBN sebagai pendamping (untuk provinsi yang mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional);
c. Mengembangkan komoditas unggulan provinsi dan/atau 40 komoditas unggulan nasional.
3. Kawasan Pertanian Kabupaten/Kota
a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi kabupaten/kota;
b. Difasilitasi oleh APBD kabupaten/kota dan/atau didukung APBN sebagai pendamping (untuk kabupaten/kota yang mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional), serta dapat didukung oleh APBD provinsi (untuk kabupaten yang mengembangkan komoditas unggulan
Ada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada hasil produksi pertanian, antara lain Irigasi, alat mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan penyuluh pertanian. Ada sebanyak 52 % irigasi dalam keadaan rusak dan dengan kerja keras perbaikan fisik irigasi tersiar sudah dapat mengairi 1,37 juta hektar. Diharapkan tahun 2015 di targetkan upaya perbaikan dilanjut sehingga dapat mengairi 2 juta hektar. Terkait dengan alat mesin pertanian, Indonesia masih jauh dari kecukupan dibanding dengan negara lain seperti Myanmar. Indonesia hanya memiliki sepersepuluh alat mesin ketimbang Myanmar, padahal Indonesia merupakan negara yang besar dengan melihat jumlah penduduk yang menjadi petani. Mengenai ketersedian pupuk, kenyataan menunjukan bahwa masih banyak yang dicampur bahan lain, sehingga petani tertipu dan menggunakan pupuk tidak sesuai komposisi yang sebenarnya. Untuk penggunaan benih, menjadi penting penggunaan benih unggul agar hasil produksi meningkat. Keberadaan Penyuluh Pertanian memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tani dalam memaksimalkan cara pengelolaan lahan. Di Indonesia paling tidak memerlukan 23.000 orang tenaga Penyuluh pertanian. Jika teknologi maju dan benih semakin unggul tetapi tidak di ketahui dan tidak di manfaatkan petani berarti sia-sia usaha peningkatan produksi dan kualitas hasil pertanian dengan kata lain, pemerintah memerlukan Tenaga Penyuluh Pertanian. Pemerintah hendaknya tidak membedakan antara penyuluh yang PNS dan tenaga bantu Penyuluh Pertanian.
membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian yang harus terus ditingkatkan agar produksi hasil tani meningkat dan ketahanan pangan tercapai pula. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman , meningkatkan produktivitas dan produksi melalui upaya memperluas lahan pertanian pada kawasan tanaman pangan untuk mengimbangi alih fungsi lahan. Kemudian melakukan upaya rehabilitasi jaringan irigasi, melakukan upaya optimasi lahan, meningkatkan ketersediaan alat dan mesin pertanian, perbaikan distribusi pupuk bersubsidi agar pupuk sampai kepada petani sesuai dengan azas 6 tepat dan bantuan modal petani melalui pengembangan dana PUAP.
Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam pembangunan kawasan pertanian, seperti adanya keahlian dan kompetensi pada suatu komoditas tertentu, adanya kegiatan penunjang yang dapat meningkatkan daya saing dari komoditas yang dikembangkan, adanya kombinasi antara usahatani yang dilakukan dengan kegiatan agribisnis, adanya fokus pada pengembangan komoditas tertentu yang memiliki nilai dan kontribusi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani, adanya perhatian dan dukungan langsung dari pemerintah, dan adanya dukungan baik dukungan dari daerah kawasan dan juga dukungan Nasional.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
salah satu cara untuk membangun suatu kawasan pertanian, dengan cara pertanian yang modern supaya tidak kalah maju dengan para petani diluar negeri, meningkatkan produktivitas dimana ini adalah bahan makanan yang pokok untuk masyarakat. pembangunan jalan, jalan raya yang baru merupakan salah satu pendorong dalam membangun kawasan pertanian, kesempatan bekerja di dalam bidang pertanian atau lowongan kerja untuk penduduk supaya pemerataan dan pembratasan kemiskinan.Pertanian merupakan sektor utama penghasil bahan-bahan makanan dan bahan-bahan industri yang dapat diolah menjadi bahan sandang, pangan, dan papan yang dapat dikonsumsi maupun diperdagangkan, pasar merupakan prasarana peluang untuk kawasan pertanian.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
●Keberhasilan pengembangan kawasan pertanian diukur dari pencapaian dua indikator outcome, yang ditinjau dari perspektif manajemen dan teknis, sebagai berikut:
1. Aspek Manajemen
a. Tersusunnya master plan dan recana aksi pengembangan kawasan pertanian secara komprehensif di daeah;
b. Adanya kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan kawasan pertanian di daeah;
2. Aspek Teknis
a. Meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu komoditas unggulan yang dikembangkan;
b. Meningkatnya aktivitas pasca panen dan kualitas produk;
●Kriteria Untuk Membangun Kawasan Pertanian menurut Administrasi Pengelolaannya
kriteria tersebut terbagi menjadi tiga antaralain:
1. Kawasan Pertanian Nasional:
a. Adanya kontribusi produksi jelas atau berpotensi terhadap pembentukan produksi nasional;
b. Mendapat fasilitas dukungan pendanaan dari APBN serta APBD provinsi/kabupaten/kota;
2. Kawasan Pertanian Provinsi
a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi provinsi;
b. Difasilitasi oleh APBD provinsi dan/atau didukung APBN sebagai pendamping (untuk provinsi yang mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional);
c. Mengembangkan komoditas unggulan provinsi dan/atau 40 komoditas unggulan nasional.
3. Kawasan Pertanian Kabupaten/Kota
a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi kabupaten/kota;
1. Aspek Manajemen
a. Tersusunnya master plan dan recana aksi pengembangan kawasan pertanian secara komprehensif di daeah;
b. Adanya kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan kawasan pertanian di daeah;
2. Aspek Teknis
a. Meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu komoditas unggulan yang dikembangkan;
b. Meningkatnya aktivitas pasca panen dan kualitas produk;
●Kriteria Untuk Membangun Kawasan Pertanian menurut Administrasi Pengelolaannya
kriteria tersebut terbagi menjadi tiga antaralain:
1. Kawasan Pertanian Nasional:
a. Adanya kontribusi produksi jelas atau berpotensi terhadap pembentukan produksi nasional;
b. Mendapat fasilitas dukungan pendanaan dari APBN serta APBD provinsi/kabupaten/kota;
2. Kawasan Pertanian Provinsi
a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi provinsi;
b. Difasilitasi oleh APBD provinsi dan/atau didukung APBN sebagai pendamping (untuk provinsi yang mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional);
c. Mengembangkan komoditas unggulan provinsi dan/atau 40 komoditas unggulan nasional.
3. Kawasan Pertanian Kabupaten/Kota
a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi kabupaten/kota;
Kawasan pertanian adalah gabungan dari sentra-sentra pertanian yang terkait secara fungsional baik dalam faktor sumber daya alam, sosial budaya, maupun infrastruktur, sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan luasan minimal skala ekonomi dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah. Kawasan peruntukan pertanian meliputi : Kawasan peruntukan tanaman pangan, kawasan peruntukan hortikultura, kawasan peruntukan perkebunan dan kawasan peruntukan peternakan. Ada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada hasil produksi pertanian, antara lain Irigasi, alat mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan penyuluh pertanian.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Ada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada produksi pertanian, antara lain irigasi, mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan tenaga penyuluh pertanian.
1. Irigasi sebanyak 52% dalam kondisi rusak dan dengan kerja keras perbaikan fisik, irigasi siaran telah mampu mengairi 1,37 juta hektar. Diharapkan pada tahun 2015 ditargetkan upaya perbaikan terus dilakukan sehingga dapat mengairi 2 juta hektar.
2. Soal mesin pertanian, Indonesia masih jauh dari memadai dibandingkan negara lain seperti Myanmar. Indonesia hanya memiliki sepersepuluh peralatan mesin dibandingkan dengan Myanmar, padahal Indonesia adalah negara yang besar mengingat jumlah penduduknya yang berprofesi sebagai petani.
Minimnya mesin pertanian menyebabkan hasil produksi pertanian tidak maksimal. Hasilnya, Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 40.000 unit mesin pertanian, meningkat tajam dari sekitar 3.000 - 4.000 alat mesin yang didistribusikan pada tahun 2014.
3. Mengenai ketersediaan pupuk, kenyataan menunjukkan masih banyaknya bahan lain yang tercampur, sehingga petani tertipu dan menggunakan pupuk yang tidak sesuai dengan komposisi yang sebenarnya. Untuk penggunaan benih, penting untuk menggunakan benih unggul agar hasil produksi meningkat.
4. Keberadaan Penyuluh Pertanian memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat petani dalam memaksimalkan metode pengelolaan lahan. Di Indonesia, setidaknya dibutuhkan 23.000 penyuluh pertanian. Jika teknologi maju dan benih semakin unggul tetapi tidak diketahui dan tidak dimanfaatkan oleh petani, berarti upaya peningkatan produksi dan kualitas hasil pertanian menjadi sia-sia, dengan kata lain pemerintah membutuhkan Penyuluh Pertanian. Pemerintah tidak boleh membeda-bedakan penyuluh PNS dan penyuluh pertanian.
5. Pembangunan pertanian tidak terlepas dari faktor sumber daya manusia dan infrastruktur. Infrastruktur yang dibangun harus terkoneksi dengan pusat, daerah, dan perdesaan. Dengan begitu petani lancar dalam mengangkut dan memasarkan hasil pertanian. Selanjutnya, dalam pembangunan pertanian, faktor lingkungan tetap harus diperhatikan.
Pembangunan Pertanian tidak terlepas dari faktor sumber daya manusia dan infrastruktur. Infrastruktur yang di bangun harus terkoneksi baik pusat, daerah, maupun pedesaan. Dengan begitu petani lancar dalam mengangkut dan memasarkan hasil pertanian. Selanjutnya dalam pengembangan pertanian harus tetap di perhatikan faktor lingkungan. Salah satu cara untuk membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan melakukan berbagai strategi. Misalnya, dengan membangun sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan. kawasan pertanian juga dapat dibentuk dengan cara melakukan pembersihan lahan dan mengedukasi sumber daya manusiauntuk berkontribusi dalam kawasan pertanian yang akan dibentuk. dapat dilakukan denagn rutin melakukan penyuluhan tentang pembentukan lahan. faktor yang diperlukan untuk membentuk kawasan-kawasan pertanian adalah faktor SDM, SDA, lokasi/lahan, modal, teknologi, dan keterampilan. faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada hasil produksi pertanian, antara lain Irigasi, alat mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan penyuluh pertanian. Teknologi yang digunakan sebaiknya adalah teknologi modern yang dapat mendukung keberhasilan pembentukan kawasan pertanian.
I
I
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Pembangunan Pertanian merupakan suatu proses yg ditujukan untuk selalu menambah produksi pertanian untuk konsumen, yang sekaligus mempertinggi pdptn, produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal & skill untuk memperbesar campur tangan manusia dalam perkembangan tumbuhan dan hewan.
kriteria untuk membangun kawasan pertanian menurut mosher yaitu:
1.Tersedianya pasar untuk hasil usahatani
Perubahan paradigma dari menjual apa yg dihasilkan menjadi menjual apa yg diinginkan konsumen
Teknologi yang selalu berkembang sehubung menaikkan produktivitas.
a. Teknis
b. Biologis
c. Khemis
d. Sosial
2. Tersedianya bahan dan alat pertanian secara lokal
3. Adanya insentif produksi bagi petani
a. Insentif ekonomi yaitu Jaminan harga, sistem bagi hasil menguntungkan, subsidi
b. Insentif non ekonomi yaitu Penghargaan masyarakat, keikutsertaan dalam lomba, pameran, dll
4. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinu
5. Perbaikan dan perluasan areal lahan pertanian
6. Perencanaan Nas untuk pembangunan pertanian
7. tersedianya SDM, SDA, dan lokasi/lahan
kriteria untuk membangun kawasan pertanian menurut mosher yaitu:
1.Tersedianya pasar untuk hasil usahatani
Perubahan paradigma dari menjual apa yg dihasilkan menjadi menjual apa yg diinginkan konsumen
Teknologi yang selalu berkembang sehubung menaikkan produktivitas.
a. Teknis
b. Biologis
c. Khemis
d. Sosial
2. Tersedianya bahan dan alat pertanian secara lokal
3. Adanya insentif produksi bagi petani
a. Insentif ekonomi yaitu Jaminan harga, sistem bagi hasil menguntungkan, subsidi
b. Insentif non ekonomi yaitu Penghargaan masyarakat, keikutsertaan dalam lomba, pameran, dll
4. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinu
5. Perbaikan dan perluasan areal lahan pertanian
6. Perencanaan Nas untuk pembangunan pertanian
7. tersedianya SDM, SDA, dan lokasi/lahan
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Kawasan pertanian atau sentra pertanian adalah bagian dari kawasan yang memiliki ciri tertentu dimana di dalamnya terdapat kegiatan produksi suatu jenis produk pertanian. Dari pengertian tersebut didapatkan bahwa, cara membentuk kawasan pertanian adalah dengan memadukan serangkaian program dan kegiatan pertanian menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga dapat mendorong peningkatan daya saing komoditas dan dapat membuat petani lebih sejahtera.
Ada beberapa hal yang diperlukan didalam membentuk kawasan pertanian seperti lahan yang harus mendukung dan cocok dalam pengembangan komoditas, letak geografis komoditas harus berada ditempat yang strategis, infrastruktur yang digunakan dalam membentuk kawasan pertanian haruslah tersedia dan infrastruktur nya harus dalam keadaan baik, kelembagaan, dan SDM dapat menghasilkan hasil yang baik dalam mengelola sektor pertanian.
Ada beberapa hal yang diperlukan didalam membentuk kawasan pertanian seperti lahan yang harus mendukung dan cocok dalam pengembangan komoditas, letak geografis komoditas harus berada ditempat yang strategis, infrastruktur yang digunakan dalam membentuk kawasan pertanian haruslah tersedia dan infrastruktur nya harus dalam keadaan baik, kelembagaan, dan SDM dapat menghasilkan hasil yang baik dalam mengelola sektor pertanian.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Kawasan pertanian adalah gabungan dari sentra-sentra pertanian yang terkait secara fungsional baik dalam faktor sumber daya alam, sosial budaya, maupun infrastruktur, sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan luasan minimal skala ekonomi dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah.Salah satu cara untuk membangun kawasan pertanian maju adalah dengan cara mematangkan pemikiran setiap warga untuk membuat sebuah lahan besar agar maju disetiap sektor pertanian serta gotong royong setiap warga nya. Selain itu, diperlukannya teknologi–teknologi baru yang harus diterapkan di dunia pertanian sehingga pertanian di Indonesia ataupun di seluruh negeri dapat maju. Adapun dalam faktor faktor nya dibutuhkan dengan mengadakan penyuluhan pertanian baik dari pemerintah maupun mahasiswa yang ingin memajukan dan berkontribusi besar untuk memajukan setiap kawasan lahan pertanian yang siap maju, dan yang pasti bantuan dari sponsorship dari negeri maupun swasta.
Cara membentuk kawasan pertanian adalah membangun sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan atau dapat juga dengan cara melakukan pembersihan lahan dan mengedukasi sumber daya manusia untuk berkontribusi dalam kawasan pertanian yang akan dibentuk. Yang dilakukan dengan rutin, dan melakukan penyuluhan tentang pembentukan lahan dan menggunakan teknologi modern.
Faktor-faktor membentuk kawasan pertanian adalah :
1. SDM,
2. SDA,
3. Lokasi/lahan,
4. Modal,
5. Teknologi, dan
6. Keterampilan.
Faktor-faktor membentuk kawasan pertanian adalah :
1. SDM,
2. SDA,
3. Lokasi/lahan,
4. Modal,
5. Teknologi, dan
6. Keterampilan.
7. Minat masyarakat
8. Pemasaran
Sedangkan di Indonesia faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian adalah Irigasi, alat mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan penyuluh pertanian.
Secara garis besar ada tiga strategi yang diterapkan untuk menambah ketersediaan kawasan pertanian. Yang pertama adalah dengan melakukan Ekstensifikasi. Ekstensifikasi bisa dilakukan dengan cara: (1) Pembukaan lahan baru untuk tanaman pangan secara permanen, (2) Pemanfaatan lahan HGU yang belum diusahakan untuk perkebunan komoditas pangan, (3) Pemanfaatan lahan terlantar untuk cadangan pangan sesuai amanat PP No. 11 Tahun 2010 tentang pendayagunaan dan penertiban tanah terlantar, (4) Pemanfaatan kawasan hutan yang dapat dikonversi untuk tanaman pangan dengan memperhatikan konservasi tanah dan air, dan (5) Rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan dimanfaatkan untuk peruntukan tanaman pangan. Strategi yang ke dua adalah intensifikasi lahan dengan peningkatkan produktivitas tanah melalui: (1) Optimalisasi arahan pertanian pangan, (2) Pengembangan pertanian jangan metode SRI, dan (3) Peningkatan kesuburan tanah melalui fasilitasi penyediaan pupuk organik. Lalu yang terakhir adalah dengan mengeluarkan Kebijakan engendalian Lahan yaitu Penetapan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) yang terdiri dari: (1) Penetapan KP2B Nasional yang diatur dalam PP RTRWN, (2) Penetapan KP2B provinsi yang diatur dalam Perda RTRWP, (3) Penetapan KP2B Kabupaten/Kota yang diatur dalam Perda RTRW Kabupaten/Kota.
syarat-syarat umum membangun kawasan pertanian meliputi pasaran hasil produksi pertanian, tehnologi baru, tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, perangsang produksi bagi petani, dan pengangkutan.
8. Pemasaran
Sedangkan di Indonesia faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian adalah Irigasi, alat mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan penyuluh pertanian.
Secara garis besar ada tiga strategi yang diterapkan untuk menambah ketersediaan kawasan pertanian. Yang pertama adalah dengan melakukan Ekstensifikasi. Ekstensifikasi bisa dilakukan dengan cara: (1) Pembukaan lahan baru untuk tanaman pangan secara permanen, (2) Pemanfaatan lahan HGU yang belum diusahakan untuk perkebunan komoditas pangan, (3) Pemanfaatan lahan terlantar untuk cadangan pangan sesuai amanat PP No. 11 Tahun 2010 tentang pendayagunaan dan penertiban tanah terlantar, (4) Pemanfaatan kawasan hutan yang dapat dikonversi untuk tanaman pangan dengan memperhatikan konservasi tanah dan air, dan (5) Rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan dimanfaatkan untuk peruntukan tanaman pangan. Strategi yang ke dua adalah intensifikasi lahan dengan peningkatkan produktivitas tanah melalui: (1) Optimalisasi arahan pertanian pangan, (2) Pengembangan pertanian jangan metode SRI, dan (3) Peningkatan kesuburan tanah melalui fasilitasi penyediaan pupuk organik. Lalu yang terakhir adalah dengan mengeluarkan Kebijakan engendalian Lahan yaitu Penetapan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) yang terdiri dari: (1) Penetapan KP2B Nasional yang diatur dalam PP RTRWN, (2) Penetapan KP2B provinsi yang diatur dalam Perda RTRWP, (3) Penetapan KP2B Kabupaten/Kota yang diatur dalam Perda RTRW Kabupaten/Kota.
syarat-syarat umum membangun kawasan pertanian meliputi pasaran hasil produksi pertanian, tehnologi baru, tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, perangsang produksi bagi petani, dan pengangkutan.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Faktor yang mempengaruhi pembangunan kawasan pertanian adalah dengan memanfaatkan teknologi dan invovasi yang lebih maju, mulai dari segi mesin, pengendalian hama penyakit sampai panen dan pasca panen. Selain hal tersebut dibutuhkan juga faktor pendukung seperti Sumber Daya Manusia (SDM), SDM sangat berperan penting dalam pembangunan kawasan pertanian, oleh karena itu harus dilakukan kegiatan penyuluhan yang dapat memberikan informasi lebih dalam mengenai pembangunan kawasan pertanian yang harus dilakukan guna mensejahterakan kehidupan para petani kedepannya.
Kawasan pertanian adalah gabungan dari sentra-sentra pertanian yang terkait secara fungsional baik dalam faktor sumber daya alam, sosial budaya, maupun infrastruktur, sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan luasan minimal skala ekonomi dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah.
Implementasi pengembangan Kawasan pertanian merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut banyak aspek dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pengembangan kawasan perlu dilakukan secara hati-hati, bertahap dengan pendekatan dan metode yang sistematis, terencana dan termonitor dengan baik. Untuk itu diperlukan metode dan instrumen untuk monitoring dan evaluasi terhadap setiap tahap pengembangan kawasan pertanian tersebut.
Faktor yang mendukung pertanian modern adalah Sumber Daya Manusia (SDM), benih berkualitas tinggi, hasil pertanian perikanan dan peternakan yang berkualitas, serta mekanisasi berteknologi tinggi
Implementasi pengembangan Kawasan pertanian merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut banyak aspek dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pengembangan kawasan perlu dilakukan secara hati-hati, bertahap dengan pendekatan dan metode yang sistematis, terencana dan termonitor dengan baik. Untuk itu diperlukan metode dan instrumen untuk monitoring dan evaluasi terhadap setiap tahap pengembangan kawasan pertanian tersebut.
Faktor yang mendukung pertanian modern adalah Sumber Daya Manusia (SDM), benih berkualitas tinggi, hasil pertanian perikanan dan peternakan yang berkualitas, serta mekanisasi berteknologi tinggi
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam membuat serta mengembangkan pertanian
1. Faktor agroklimat, faktor ini penting karena berguna untuk mengetahui pengaruh cuaca atau iklim dan manfaat pengaruh pengaruh tersebut dalam usaha pertanian.
2. Faktor kelayakan infrastruktur. Infrastruktur tersebut harus bisa mengembangkan komunitas tersebut. Infrastruktur pertanian ini ada untuk mendukung pembangunan pertanian,sarana pendukung tersebut adalah bangun yang terjadi air irigasi, saluran irigasi, drainase pertanian.
3. Kelayakan ekonomi. Komoditas yang akan ditanam dan dikembangkan maka komunitas tersebut harus menghubungkan penduduk secara ekonomi. Contohnya saat padi ditanam di Merauke harga jualnya tinggi namun produksinya yang kecil akan membuat keuntungan yang didapatkan tidak lebih besar daripada biaya produksi yang dikeluarkan.
4. Faktor masalah kelayakan sosial. Masalah sosial dapat terjadi bila banyaknya petani yang dibutuhkan tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang ada di kawasan tersebut.
1. Faktor agroklimat, faktor ini penting karena berguna untuk mengetahui pengaruh cuaca atau iklim dan manfaat pengaruh pengaruh tersebut dalam usaha pertanian.
2. Faktor kelayakan infrastruktur. Infrastruktur tersebut harus bisa mengembangkan komunitas tersebut. Infrastruktur pertanian ini ada untuk mendukung pembangunan pertanian,sarana pendukung tersebut adalah bangun yang terjadi air irigasi, saluran irigasi, drainase pertanian.
3. Kelayakan ekonomi. Komoditas yang akan ditanam dan dikembangkan maka komunitas tersebut harus menghubungkan penduduk secara ekonomi. Contohnya saat padi ditanam di Merauke harga jualnya tinggi namun produksinya yang kecil akan membuat keuntungan yang didapatkan tidak lebih besar daripada biaya produksi yang dikeluarkan.
4. Faktor masalah kelayakan sosial. Masalah sosial dapat terjadi bila banyaknya petani yang dibutuhkan tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang ada di kawasan tersebut.
Cara membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan banyak hal, misalnya adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian yang harus terus ditingkatkan agar produksi hasil tani meningkat dan ketahanan pangan tercapai pula. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman , meningkatkan produktivitas dan produksi melalui upaya memperluas lahan pertanian pada kawasan tanaman pangan untuk mengimbangi alih fungsi lahan. Ada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada hasil produksi pertanian, antara lain Irigasi, alat mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan penyuluh pertanian. Pembangunan Pertanian tidak terlepas dari faktor sumber daya manusia dan infrastruktur. Infrastruktur yang di bangun harus terkoneksi baik pusat, daerah, maupun pedesaan. Dengan begitu petani lancar dalam mengangkut dan memasarkan hasil pertanian. Selanjutnya dalam pengembangan pertanian harus tetap di perhatikan faktor lingkungan.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Beberapa cara membangun kawasan pertanian antara lain dengan peningkatan fasilitas dan prasarana kepada petani melalui bantuan kredit, pengenalan teknologi kepada para petani untuk memudahkan mereka dalam pengolahan lahan sampai panen, pembentukan kelembagaan seperti kelompok tani (Gapoktan) diharapkan mereka dapat mengembangkan sistem pertanian, memfasilitasi kegiatan pertanian dari permodalan sampai panen, anggaran yang digunakan, pembangunan pertanian yang meliputi teknologi, sumber daya alam maupun manusia, dan penguasaan modal.
Kawasan pertanian adalah gabungan dari sentra-sentra pertanian yang terkait secara fungsional baik dalam faktor sumber daya alam, sosial budaya, maupun infrastruktur, sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan luasan minimal skala ekonomi dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah. Membentuk suatu lahan pertanian diawali dengan pemikiran manusia sehingga dapat memanfaatkan lahan kosong untuk dijadikan suatu lahan pertanian. Ide-ide atau pokok pikiran dalam proses membentuk kawasan pertanian tidaklah cukup untuk membentuk suatu kawasan pertanian yang baik. Dalam membentuk kawasan pertanian yang baik harus didukung beberapa hal, misalnya adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman , meningkatkan produktivitas dan produksi melalui upaya memperluas lahan pertanian pada kawasan tanaman pangan untuk mengimbangi alih fungsi lahan. Kemudian, melakukan upaya rehabilitasi jaringan irigasi, dan melakukan upaya optimasi lahan. Dalam membentuk kawasan pertanian perlu juga adanya dukungan sumber daya manusia yang memiliki pengalaman beserta ilmu dalam dunia pertanian.
Kawasan pertanian adalah gabungan dari sentra pertanian yang terkait secara fungsional baik dalam faktor sumber daya alam, sosial budaya, maupun infrastruktur, sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan luasan minimal skala ekonomi dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah. Kawasan peruntukan pertanian meliputi : Kawasan peruntukan tanaman pangan, kawasan peruntukan hortikultura, kawasan peruntukan perkebunan dan kawasan peruntukan peternakan. Ada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada hasil produksi pertanian, antara lain Irigasi, alat mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan penyuluh pertanian.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Adapun cara untuk membangun kawasan pertanian baik agar maju disetiap sektor pertanian. Selain itu, diperlukannya teknologi–teknologi baru yang harus diterapkan di dunia pertanian sehingga pertanian di Indonesia ataupun di seluruh negeri dapat maju. dapat dilakukan dengan melakukan berbagai upaya. Contohnya adanya penyuluhan tentang pembentukan lahan dari pemerintah maupun masyarakat yang ingin memajukan dan berkontribusi untuk mengemabangkan setiap kawasan pertanian . Ada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada produksi pertanian, antara lain irigasi, mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan tenaga penyuluh pertanian.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Terdapat 5 faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada produksi pertanian yaitu meliputi irigasi, mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan tenaga penyuluh pertanian. Terdapat cara keberhasilan pengembangan dalam kawasan pertanian dapat diukur dari pencapaian dua aspek yang dapat ditinjau dari aspek manajemen dan teknis. Untuk membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan cara, adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian yang harus ditingkatkan supaya produksi hasil pertanian meningkat dan ketahanan pangan tercapai.
Cara membentuk kawasan pertanian adalah dengan membangun sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan atau dengan cara melakukan pembersihan lahan serta mengedukasi sumber daya manusia untuk berkontribusi dalam kawasan pertanian yang akan dibentuk. Setiap kegiatan dilakukan secara rutin dan melakukan penyuluhan tentang pembentukan lahan dengan menggunakan teknologi modern.
Faktor-faktor untuk membentuk kawasan pertanian adalah SDM, SDA, lokasi/lahan, modal, teknologi, keterampilan, dan faktor pendukung lainnya.
Faktor yang mendukung perkembangan pertanian di Indonesia adalah irigasi, alat dan bahan pertanian (mesin, pupuk, dan benih), serta penyuluh pertanian.
Faktor-faktor untuk membentuk kawasan pertanian adalah SDM, SDA, lokasi/lahan, modal, teknologi, keterampilan, dan faktor pendukung lainnya.
Faktor yang mendukung perkembangan pertanian di Indonesia adalah irigasi, alat dan bahan pertanian (mesin, pupuk, dan benih), serta penyuluh pertanian.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada hasil produksi pertanian, antara lain Irigasi, alat mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan penyuluh pertanian. Keberhasilan pengembangan kawasan pertanian diukur dari pencapaian dua indikator outcome, yang ditinjau dari perspektif manajemen dan teknis, yaitu Aspek Manajemen yang dari Tersusunnya master plan dan recana aksi pengembangan kawasan pertanian secara komprehensif di daeah;Adanya kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan kawasan pertanian di daeah;Tersedianya alokasi anggaran non APBN Kementerian Pertanian yang mendukung pengembangan kawasan pertanian secara berkelanjutan lalu ada Aspek Teknis untuk Meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu komoditas unggulan yang dikembangkan;Meningkatnya aktivitas pasca panen dan kualitas produk;Meningkatnya aktivitas pengolahan dan nilai tambah produk;Meningkatnya jaringan pemasaran komoditas; Meningkatnya pendapatan pelaku usaha komoditas; Meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha; Meningkatnya aksesibilitas pelaku usaha komoditas terhadap sumber pembiayaan, pasar input dan output, teknologi dan informasi.
Pembangunan Pertanian tidak terlepas dari faktor sumber daya manusia dan infrastruktur. Infrastruktur yang di bangun harus terkoneksi baik pusat, daerah, maupun pedesaan. Dengan begitu petani lancar dalam mengangkut dan memasarkan hasil pertanian. Selanjutnya dalam pengembangan pertanian harus tetap di perhatikan faktor lingkungan.membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian yang harus terus ditingkatkan agar produksi hasil tani meningkat dan ketahanan pangan tercapai pula. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman , meningkatkan produktivitas dan produksi melalui upaya memperluas lahan pertanian pada kawasan tanaman pangan untuk mengimbangi alih fungsi lahan. Kemudian melakukan upaya rehabilitasi jaringan irigasi, melakukan upaya optimasi lahan, meningkatkan ketersediaan alat dan mesin pertanian, perbaikan distribusi pupuk bersubsidi agar pupuk sampai kepada petani sesuai dengan azas 6 tepat dan bantuan modal petani melalui pengembangan dana PUAP.
Pembangunan Pertanian tidak terlepas dari faktor sumber daya manusia dan infrastruktur. Infrastruktur yang di bangun harus terkoneksi baik pusat, daerah, maupun pedesaan. Dengan begitu petani lancar dalam mengangkut dan memasarkan hasil pertanian. Selanjutnya dalam pengembangan pertanian harus tetap di perhatikan faktor lingkungan.membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian yang harus terus ditingkatkan agar produksi hasil tani meningkat dan ketahanan pangan tercapai pula. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman , meningkatkan produktivitas dan produksi melalui upaya memperluas lahan pertanian pada kawasan tanaman pangan untuk mengimbangi alih fungsi lahan. Kemudian melakukan upaya rehabilitasi jaringan irigasi, melakukan upaya optimasi lahan, meningkatkan ketersediaan alat dan mesin pertanian, perbaikan distribusi pupuk bersubsidi agar pupuk sampai kepada petani sesuai dengan azas 6 tepat dan bantuan modal petani melalui pengembangan dana PUAP.
Cara untuk membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan melakukan berbagai strategi. Contohnya dengan membangun sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan. Membentuk kawasan pertanian dapat dilakukan dengan cara pembersihan lahan dan mengedukasi sumber daya manusia yang akan turut berkontribusi dalam kawasan pertanian yang akan dibentuk. Misalnya dengan rutin melakukan penyuluhan tentang sistematika pembentukan lahan. Adapun faktor yang diperlukan untuk membentuk kawasan-kawasan pertanian:
1. SDM (Sumber Daya Manusia)
2. SDA (Sumber Daya Alam)
3. Lokasi/lahan
4. Modal
5. Teknologi dan Keterampilan
Teknologi yang digunakan sebaiknya adalah teknologi modern yang dapat mendukung keberhasilan pembentukan kawasan pertanian. Dengan adanya tekonologi ini memudahkan BPP (Badan Penyuluh Pertanian) dalam mengelola data dan informasi dalam pembangunan kawasan pertanian.
1. SDM (Sumber Daya Manusia)
2. SDA (Sumber Daya Alam)
3. Lokasi/lahan
4. Modal
5. Teknologi dan Keterampilan
Teknologi yang digunakan sebaiknya adalah teknologi modern yang dapat mendukung keberhasilan pembentukan kawasan pertanian. Dengan adanya tekonologi ini memudahkan BPP (Badan Penyuluh Pertanian) dalam mengelola data dan informasi dalam pembangunan kawasan pertanian.
Kawasan pertanian adalah gabungan dari sentra-sentra pertanian yang terkait secara fungsional baik dalam faktor sumber daya alam, sosial budaya, maupun infrastruktur, sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan luasan minimal skala ekonomi dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah. membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian yang harus terus ditingkatkan agar produksi hasil tani meningkat dan ketahanan pangan tercapai pula. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman , meningkatkan produktivitas dan produksi melalui upaya memperluas lahan pertanian pada kawasan tanaman pangan untuk mengimbangi alih fungsi lahan. Kemudian melakukan upaya rehabilitasi jaringan irigasi, melakukan upaya optimasi lahan, meningkatkan ketersediaan alat dan mesin pertanian, perbaikan distribusi pupuk bersubsidi agar pupuk sampai kepada petani sesuai dengan azas 6 tepat dan bantuan modal petani melalui pengembangan dana PUAP.
Menurut saya faktor - faktor yang dibutuhkan untuk membuat kawasan pertanian adalah sebagai berikut:
-Wilayah atau tempat yang cocok untuk dijadikan lahan, artinya tanah subur dan mudah untuk dilakukan pengolahan lahan agar hasil pertanian bisa maksimal.
-Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten, mampu mengolah lahan dengan baik dan mampu merawat tanaman dengan telaten.
-Mekanisasi berteknologi tinggi, agar menciptakan produktivitas lahan milik petani lebih maksimal dengan alat penunjang kegiatan yang akan membuat waktu lebih efisien.
-Peran pemerintah dalam proses pembangunan juga dibutuhkan sebagai fasilitator, agar petani mendapatkan dukungan dalam upaya memajukan teknologi maupun pengetahuan untuk petani itu sendiri dalam mengolah lahan dan merawat tanaman secara teratur dan disiplin agar menciptakan hasil yang maksimal dan berkualitas.
-Wilayah atau tempat yang cocok untuk dijadikan lahan, artinya tanah subur dan mudah untuk dilakukan pengolahan lahan agar hasil pertanian bisa maksimal.
-Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten, mampu mengolah lahan dengan baik dan mampu merawat tanaman dengan telaten.
-Mekanisasi berteknologi tinggi, agar menciptakan produktivitas lahan milik petani lebih maksimal dengan alat penunjang kegiatan yang akan membuat waktu lebih efisien.
-Peran pemerintah dalam proses pembangunan juga dibutuhkan sebagai fasilitator, agar petani mendapatkan dukungan dalam upaya memajukan teknologi maupun pengetahuan untuk petani itu sendiri dalam mengolah lahan dan merawat tanaman secara teratur dan disiplin agar menciptakan hasil yang maksimal dan berkualitas.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Pembangunan Pertanian tidak terlepas dari faktor sumber daya manusia dan infrastruktur. Infrastruktur yang di bangun harus terkoneksi baik pusat, daerah, maupun pedesaan. Dengan begitu petani lancar dalam mengangkut dan memasarkan hasil pertanian. Selanjutnya dalam pengembangan pertanian harus tetap di perhatikan faktor lingkungan. Salah satu cara membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan banyak hal, misalnya adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian yang harus terus ditingkatkan agar produksi hasil tani meningkat dan ketahanan pangan tercapai pula. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman, meningkatkan produktivitas dan produksi melalui upaya memperluas lahan pertanian pada kawasan tanaman pangan untuk mengimbangi alih fungsi lahan. Adapun lima faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia yang berdampak pada hasil produksi pertanian, antara lain Irigasi, alat mesin pertanian, ketersediaan pupuk, ketersediaan benih dan penyuluh pertanian. Ada sebanyak 52 % irigasi dalam keadaan rusak dan dengan kerja keras perbaikan fisik irigasi tersiar sudah dapat mengairi 1,37 juta hektar. Diharapkan tahun 2015 di targetkan upaya perbaikan dilanjut sehingga dapat mengairi 2 juta hektar. Terkait dengan alat mesin pertanian, Indonesia masih jauh dari kecukupan dibanding dengan negara lain seperti Myanmar. Indonesia hanya memiliki sepersepuluh alat mesin ketimbang Myanmar, padahal Indonesia merupakan negara yang besar dengan melihat jumlah penduduk yang menjadi petani. Mengenai ketersedian pupuk, kenyataan menunjukan bahwa masih banyak yang dicampur bahan lain, sehingga petani tertipu dan menggunakan pupuk tidak sesuai komposisi yang sebenarnya. Untuk penggunaan benih, menjadi penting penggunaan benih unggul agar hasil produksi meningkat. Keberadaan Penyuluh Pertanian memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tani dalam memaksimalkan cara pengelolaan lahan.
Membentuk kawasan pertanian bisa dilakukan dengan cara; adanya sarana lahan dan memaksimalkan produktivitas lahan, meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian, melakukan pembangunan baik itu jalan ataupun saluran irigasi agar mempermudah petani, adanya bantuan dan dukungan dari pemerintah maupun lingkungan sekitar untuk memajukan pertanian, meningkatkan ketersediaan alat alat pertanian dengan menggunakan alat alat modern agar lebih mudah dan efisien, memberikan ketersediaan pupuk dan benih yang bermutu tinggi.
In reply to Dr. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si
Re: AKTIVITAS MAHASISWA
Siapa pun warga kota bisa melakukan aktivitas pertanian kota. Aktivitas pertanian kota bisa dilakukan baik secara perseorangan maupun secara berkelompok. Secara perseorangan, pertanian kota dapat dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan, teras rumah, atap bangunan, maupun ruang-ruang lain yang tersisa yang ada di rumah-rumah warga. Produk-produk pertanian yang dihasilkan selain dapat dinikmati anggota keluarga juga bisa dibagi dengan para tetangga terdekat. Jika hasilnya lumayan melimpah, tidak menutup kemungkinan dapat dijual sehingga menghasilkan pendapatan tambahan bagi rumah tangga. Secara berkelompok, aktivitas pertanian kota dapat dijalankan dengan membuat apa yang diistilahkan di Barat sebagai community garden alias kebun warga. Kebun warga ini bisa didirikan dengan memanfaatkan lahan-lahan terlantar yang ada di sekitar pemukiman warga di lingkungan perkotaan. Selain sebagai lahan pertanian untuk pemenuhan kebutuhan pangan sejumlah warga, kebun warga juga dapat dijadikan wahana untuk memupuk kebersamaan antarwarga dan juga sebagai lahan rekreasional warga yang menyehatkan.
Membangun kawasan pertanian dapat dilakukan dengan upaya Ekstensifikasi yaitu dengan optimasi lahan serta meningkatkan indeks pertanaman (IP) serta Intensifikasi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain:
1. Mencakup pengembangan kawasan 40 komoditas unggulan yang memiliki kesatuan wilayah produksi dan keterkaitan fungsional sistem agribisnis (hulu, on-farm, dan hilir)
2. Kesatuan wilayah produksi dapat terdiri dari lintas provinsi atau lintas kabupaten/kota.
3. Keterkaitan fungsional sistem agribisnis meniscyakan keberadaan struktur dan pola koleksi dan distribusi yang beragam
4. Konvektivitas, dukungan keberadaan prasarana transportasi dan komunikasi.
1. Mencakup pengembangan kawasan 40 komoditas unggulan yang memiliki kesatuan wilayah produksi dan keterkaitan fungsional sistem agribisnis (hulu, on-farm, dan hilir)
2. Kesatuan wilayah produksi dapat terdiri dari lintas provinsi atau lintas kabupaten/kota.
3. Keterkaitan fungsional sistem agribisnis meniscyakan keberadaan struktur dan pola koleksi dan distribusi yang beragam
4. Konvektivitas, dukungan keberadaan prasarana transportasi dan komunikasi.